Anda di halaman 1dari 6

PAPER ETIKA

Oleh :
Agung Christian Rompas

362016050

Emiel Mikha Diyasdanta

362016051

Wibi Kridho Laksono

362016058

Meinar Ayu Dita

362016090

Lifia Monica Christian, Phang 362016103


Ita Ekarina Br Bangun

362016143

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2016

A. KASUS
1) JPU Jessica
Jaksa Penuntut Umum mengajukan pertanyaan yang berulang-ulang bahkan sampai
diperingatkan oleh hakim, jaksa memaksakan agar terdakwa mengakui apa yang
jaksa katakan. Pertanyaan-pertanyaan jaksa penuntut umum dalam sidang Jessica
Kumala Wongso yang didakwa membunuh rekannya I Wayan Mirna Salihin dengan
racun sianida disorot pengamat hukum dan dianggap "tak sesuai hukum acara pidana
serta kode etik".
2) Cangkok Ginjal
Cangkok Ginjal merupakan langkah medis yang dipakai untuk menangani kondisi
ginjal yang sudah tidak berfungsi dengan baik atau biasa disebut gagal ginjal.
Melalui metode ini, dokter akan melakukan pembedahan untuk mengganti ginjal
yang telah rusak dengan ginjal sehat dari pendonor.
3) Kloning
Kloning berasal dari bahasa Inggris cloning yang berarti suatu usaha untuk
menciptakan duplikat suatu organisme melalui proses aseksual atau dengan arti lain,
membuat fotokopi atau pengadaan dari suatu mahluk hidup dengan cara aseksual
4) Suntik Mati
Suatu tindakan menyuntikan racun berdosis tinggi pada seseorang untuk
menyebabkan kematian. Penggunaan utamanya adalah untuk eutanasia (untuk
memfasilitasi kematian sukarela pada pasien-pasien dengan kondisi terminal atau
sakit kronis), bunuh diri, dan hukuman mati.

B. ANALISIS
1) JPU Jessica
ETIKA
Kasus JPU Jessica melanggar etika karena merupakan perbuatan yang

memaksakan kehendak kepada orang lain.


ETIKET

Kasus JPU Jessica melanggar etiket karena dianggap tak sesuai dengan kode
etik yang ada yaitu perbuatan yang memaksa, tidak adil, tidak menunjukkan

sikap yang bijaksana dan tidak professional.


AGAMA
Kasus JPU Jessica melanggar agama karena

dalam ajaran agama

memaksakan kehendak oranglain itu berarti sudah merebut hak oranglain.

Sedangkan dalam agama di ajarkan bahwa kita harus mengasihi sesama.


HUKUM
Kasus JPU Jessica melanggar hukum karena tidak sesuai dengan ketentuan

hukum acara pidana serta melanggar pasal 368 KUHP ayat 1.


MORAL
Kasus JPU Jessica melanggar moral karena kita tidak bisa memaksakan
kehendak kita kepada oranglain dan mengambil hak orang lain secara paksa
demi kepuasan diri kita sendiri. Sebab perbuatan itu merupakan perilaku
yang egois.

2) Cangkok Ginjal
ETIKA
Cangkok Ginjal tidak melanggar etika karena merupakan perbuatan yang
benar yaitu sudah melakukan kewajibannya sebagai manusia untuk

membantu orang lain.


ETIKET
Cangkok ginjal tidak melanggar etiket karena cangkok ginjal merupakan
salah satu alternatif untuk membantu orang lain dengan cara mendonorkan
ginjalnya.

AGAMA
Cangkok ginjal tidak melanggar agama karena merupakan perbuatan yang

mulia yaitu menolong sesama.


HUKUM
Cangkok Ginjal tidak melanggar hukum karena dipandang sebagai suatu

usaha mulai dalam upaya menyehatkan dan mensejahterakan manusia


MORAL
Kembali lagi ke setiap individu, apabila telah didapatkan persetujuan dari
pihak pendonor dan pihak yang akan di donor boleh-boleh saja tapi apabila
hanya satu pihak yang setuju itu termasuk melanggar moral orang lain.

3) Kloning
ETIKA

Kloning tidak melanggar etika karena secara biologi bakteri berkembang

biak secara aseksual.


ETIKET
Tergantung tujuannya. Kalau tujuannnya hanya untuk kesehatan atau klinik
(keturunan) itu tidak melanggar tetapi jika tujuannya untuk kepentingan
pribadi, ekonomi, militerisme dan tindakan-tindakan kriminal lainnya itu

melanggar etiket.
AGAMA
Kloning melanggar agama karena Tuhan menciptakan setiap individuindividu dengan keunikan masing-masing. Dan juga melanggar hukum
dikarenakan manusia

mencoba menyaingi Tuhan

dengan mencoba

menduplikat organisme yang sama persis.


HUKUM
Kloning melanggar hukum karena di Indonesia kloning masih ilegal dan
belum ada undang-undangnya. Kloning sudah di jalankan di negara-negara
maju karena negara-negara maju mereka membuat organisme baru untuk

mendukung pertumbuhan negaranya.


MORAL
Kloning melanggar moral karena melanggar nilai-nilai kemanusiaan dan di
Indonesia banyak pihak-pihak yang menilai kloning adalah suatu kejahatan
karena tidak adanya keterlibatan hubungan seksual.

4) Suntik Mati
ETIKA
Suntik mati melanggar etika karena di dalam Kode Etik Kedokteran yang
ditetapkan Mentri Kesehatan Nomor: 434/Men.Kes./SK/X/1983 disebutkan
pada pasal 10: Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajibannya
melindungi hidup makhluk insani. Kemudian di dalam penjelasan pasal 10
itu dengan tegas disebutkan bahwa naluri yang kuat pada setiap makhluk
yang bernyawa, termasuk manusia ialah mempertahankan hidupnya. Usaha
untuk itu merupakan tugas seorang dokter. Dokter harus berusaha
memelihara dan mempertahankan hidup makhluk insani, berarti bahwa baik
menurut agama dan undang-undang Negara, maupun menurut Etika
Kedokteran, seorang dokter tidak dibolehkan:
o Menggugurkan kandungan (abortus provocatus).
o Mengakhiri hidup seseorang penderita, yang menurut ilmu dan
pengalaman tidak mungkin akan sembuh lagi (euthanasia).

Jadi sangat tegas, para dokter di Indonesia dilarang melakukan suntik mati.
Di dalam kode etika itu tersirat suatu pengertian, bahwa seorang dokter harus
mengerahkan segala kepandaiannya dan kemampuannya untuk meringankan
penderitaan dan memelihara hidup manusia (pasien), tetapi tidak untuk

mengakhirinya.
ETIKET
Suntik mati melanggar etiket karena suntik mati sama dengan membunuh.
Sedangkan membunuh itu salah di mata semua orang dan menurut semua

orang itu perbuatan yang tidak baik.


AGAMA
Kasus suntik mati melanggar agama karena merupakan kasus kematian yang
dipaksakan, dan hal ini masuk dalam kategori pembunuhan. Dalam Keluaran
20:13, dengan tegas firman Tuhan berkata: Jangan membunuh.

Sejak

awalnya, cara pandang yang dilakukan kaum kristiani dalam menanggapi


masalah "bunuh diri" dan "pembunuhan berdasarkan belas kasihan (mercy
killing) adalah dari sudut "kekudusan kehidupan" sebagai suatu pemberian
Tuhan. Mengakhiri hidup dengan alasan apapun juga adalah bertentangan

dengan maksud dan tujuan pemberian tersebut.


HUKUM
Suntik mati melanggar hukum karena dalam Undang-undang Hukum pidana
mengatur seseorang dapat dipidana atau dihukum jika ia menghilangkan
nyawa orang lain dengan sengaja ataupun karena kurang hati-hati. Ketentuan
pelanggaran yang berkaitan langsung dengan euthanasia aktif di Indonesia,
yaitu euthanasia yang dilakukan atas permintaan pasien/korban itu sendiri
(voluntary euthanasia) sebagaimana secara eksplisit diatur dalam Pasal 344
KUHP.
Pasal 344 KUHP : Barang siapa menghilangkan jiwa orang lain atas
permintaan orang itu sendiri, yang disebutnya dengan nyata dan dengan

sungguh-sungguh, dihukum penjara selama-lamanya dua belas tahun.


MORAL
Suntik mati melanggar moral karena tidak ada alasan moral apapun yang
mengijinkan pembunuhan, dan manusia itu sendiri tidak memiliki hak untuk
menentukan kematiannya, karena kematian adalah hak Tuhan.

C. TABEL

JPU Jessica
Cangkok
Ginjal

ETIKA

ETIKET

AGAMA

HUKUM

MORAL

Kembali

ke setiap
individu

Tergantung

Kloning
Suntik Mati

tujuannya

Anda mungkin juga menyukai