Vol1!2!2015 Modifikasi Sistem Pendinginan Sirip Dan Air Pada Saluran Pelumas Taufiq
Vol1!2!2015 Modifikasi Sistem Pendinginan Sirip Dan Air Pada Saluran Pelumas Taufiq
ABSTRAK
Fungsi oli adalah sebagai pelumas pada komponen-komponen mesin agar tidak terjadi
gesekan, selain berfungsi sebagai pelumas oli juga berfungsi sebagai media pendingin kendaraan
bermotor meskipun prosentasenya cukup kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan
fungsi oli sebagai pendinginan komponen mesin selain itu dampak dari suhu oli yang terjaga maka
umur pakai akan lebih lama. Manfaat dari peneliitian ini adalah sebuah informasi kepada para
pengguna pemakai sepeda motor dalam usaha meningkatkan efisiensi pemakaian bahan bakar.
Untuk melaksanakan penelitian ini dilakukan dengan tahapan penentuan variabel, persiapan bahan,
pembuatan media penelitian, setting alat pada sepeda motor, pengambilan data dan kesimpulan.
Pengambilan data dilakukan dengan dua jenis alat pendinginan, sepeda motor dipakai untuk jalan
lurus dan menanjak, kecepatan sepeda motor dengan 3 variasi. Hasil dari penelitian ini berupa
laporan penelitian dan artikel ilmiah. Kesimpula dari penelitian ini adalah sepeda motor
mempergunakan oil cooler bersirip, motor berjalan dengan kecepatan 30 km/j-50 km/j pada jalan
lurus berbelok tingkat penurunannya mencapai 38% sedangkan dengan oil cooler tanpa sirip
mencapai 20.93%. Pada jalan menanjak dengan kecepatan 30 km/j-50 km/j mempergunakan oil
cooler bersirip mencapai 30.77% dan tanpa sirip 11.54%.
Kata kunci: Oli, Sirip, Air, Efisiensi, Sepeda Motor
dari oli (sebagai pendingin) sekarang ini
dipasaran sudah disediakan komponen
pendingin bersirip, akan tetapi biasanya
komponen yang tersedia dipakai untuk motor
cc diatas 120. Untuk motor cc kecil harus
melakukan perubahan/pengkondisian.
Oli adalah bahan penting bagi kendaraan
bermotor., masyarakat umum beranggapan
bahwa fungsi utama oli hanyalah sebagai
pelumas mesin. Padahal oli memiliki fungsi
lain yang tak kalah penting, yakni antara lain
sebagai;
Pendingin,
Pelindung Karat,
Pembersih dan Penutup Celah pada Dinding
Mesin. Oli akan membuat gesekan antar
komponen di dalam mesin menjadi lebih
halus, sehingga mesin dapat bekerja
maksimal. Selain itu Oli juga bertindak
sebagai fluida yang memindahkan panas
ruang bakar yang mencapai 1000-1600 derajat
Celcius ke bagian lain mesin yang lebih
dingin. Dengan tingkat kekentalan yang
disesuaikan dengan kapasitas volume maupun
kebutuhan mesin. Maka semakin kental oli,
tingkat kebocoran akan semakin kecil, namun
disisi lain mengakibatkan beban kerja bagi
PENDAHULUAN
Tingkat
persaingan
produk-produk
sepeda motor jenis 4 tak sekarang ini
sangatlah kompetitip, baik dari sisi bentuk
bodi, penampilan sampai ke tingkat
penggunaan teknologi. Tingkat kemajuan
teknologi pada kendaraan keluaran baru
sangatlah penuh dibungkus dengan kemajuan
teknologi.
Salah satu hal yang terjadi pada era
kemajuan teknologi adalah perubahan sistem
pelumasan pada sistem mekanisme katub
yang tadinya memakai pola tekan yang
disalurkan secara knvensional yaitu melalui
perantara komponen yang lain, kondisi seperti
ini akan menyebabkan tingkat kerugian
penyaluran oli yang tinggi. Pada motor
keluaran baru kondisi seperti ini ditiadakan
dengan tambahan pompa oli dan disalurkan
secara khusus melalui saluran khusus oli yang
tanpa perantara hingga titik yang dikehendaki
yaitu mekanisme katub, dapat tercapai secara
maximal. Saluran ini terdapat didalam engine
dan terdapat nipel sambungan di bagian
sebelah busi. Untuk memaximalkan kinerja
34
Jurnal AUTINDO Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2442-7918 Vol. 1 Nomor 2 Tahun 2015
TINJAUAN PUSTAKA
Guna membedah tingkat kinerja mesin
diesel berbahan bakar etanol sebagai
pengganti solar pada penelitian ini, sebagai
dasar penulis beberapa literatur / jurnal yang
dijadikan pertimbangan acuan adalah:
METODE PENELITIAN
Tahapan Penelitian
MULAI
Pembuatan saluran pendingin
PERSIAPAN:
- MOU
Pembuatan alat pendingin
- Setting alat
35
Jurnal AUTINDO Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2442-7918 Vol. 1 Nomor 2 Tahun 2015
PROSES PENGAMBILAN
DATA
SELESAI
SEPEDA MOTOR
JALAN LURUS
JLN. MENANJAK
VARIASI KECEPATAN
DATA TERAMBIL
36
Jurnal AUTINDO Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2442-7918 Vol. 1 Nomor 2 Tahun 2015
PEMBAHASAN
Data
yang
diambil
dengan
menenpuh jarak 3 km pada kondisi jalan
lurus datar berbelok dan menajak lurus.
Sepeda motor yang dipakai adalah
shogun 1998 sedangkan pendinginan oli
yang dipasang di saluran ke kepala
solinder (gambar 4) ada dua jenis yaitu
bersirip dan tanpa sirip. Bersirip
bertujuan untuk memperluas area
pendinginan sehingga targetnya adalah
pemakaian bahan bakar akan paling irit.
Hasil dari pengambilan data dilakukan
tiga hari pada waktu suhu udara luar
sama dan hasilnya seperti pada tabel 1.
Jenis jalan
Lurus berlik u
Menanjak
lurus
Rata-rata Q (ml/3km)
Qs
Qsr
Qtsr
166.67
103.33
153.33
143,33
96.67
113.33
123.33
83.33
106.67
133.33
110.00
126.67
86.67
60.00
76.67
96.67
73.33
88.00
V (Km/j)
V1 = 30
V2 = 40
V3 = 50
V1 = 30
V2 = 40
V3 = 50
Nb:
Pengambilan data Q dilakukan per 3 km dan per item 3x ambil data
Jalan yang dipilih adalah jenis jalan lurus berliku dan menanjak
Qs = Jumlah bahan bakar pada motor standart
Qsr = Jumlah bahan bakar pada motor ditambah pendingin bersirip
Qtsr = Jumlah bahan bakar pada motor ditambah pendingin tanpa
Sirip
Hasil tingkat penurunan pemakaian
bahan bakar bensin pada kondisi
standart dan perubahannya setelah
dimodifikasi dengan penambahan oil
37
Jurnal AUTINDO Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2442-7918 Vol. 1 Nomor 2 Tahun 2015
Q (ml/km
180
170
160
150
140
130
120
110
100
90
80
70
Qs
2
V (km/j)
pada jalan
140
130
Q (ml/km)
120
110
100
90
80
Qs
70
Qsr
60
Qtsr
50
1
2
V (km/j)
pada jalan
V
(Km/j)
V1 = 30
Lurus
V2 = 40
berbelok
V3 = 50
Mena V1 = 30
n-jak V2 = 40
lurus V3 = 50
%
Qs-Qsr
38,00
32,55
32,43
17,50
30,77
24,14
QsQtsr
8,00
20,93
13,51
5,00
11,54
8,97
38
Jurnal AUTINDO Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2442-7918 Vol. 1 Nomor 2 Tahun 2015
konduksi
konveksi
konduksi udara
(oli dinding pipa air dinding
box dan sirip udara. Luas area
sirip mempercepat perpindahan
panas dari air sehingga suhu air
cepat turun yang pada aknirnya
mempengaruhi suhu oli. Suhu oli
yang terjaga maka suhu kerja mesin
juga akan terjaga dari over heating
sehingga konsumsi bahan bakar
akan semakin irit.
Salah satu komponen syarat
terjadinya
pembakaran adalah
adanya suhu awal pembakaran.
Suhu ini yang berasal dari suhu
Jurnal AUTINDO Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2442-7918 Vol. 1 Nomor 2 Tahun 2015
41