Anda di halaman 1dari 16

MODUL PERKULIAHAN

AKTIVA TETAP

Definisi dan akuisisi Aktiva Tetap


Penilaian aktiva Tetap
Meode penyusutan aktiva tetap
Fakultas
Fakultas Ekonomi
dan Bisnis

Program
Studi
Akuntansi

Tatap
Muka

Kode MK

Disusun Oleh

13

MK
84053

Minanari, SE.M.Si

Abstract

Kompetensi

Definisi dan akuisisi Aktiva


Tetap
Penilaian aktiva Tetap
Meode penyusutan aktiva
tetap

Mahasiswa dapat memahami pengertian dan akuisisi Aktiva


Tetap
Penilaian aktiva Tetap
Meode penyusutan aktiva tetap

Aktiva Tetap
DEFINISI
Hampir perusahaan bisnis dari berbagai ukuran dan aktivitas menggunakan aktiva
yang bersifat tahan lama. Aktiva seperti itu yang umumnya disebut sebagai properti, pabrik,
dan peralatan. Aktiva pabrik atau aktiva tetap meliputi; tanah, struktur bangunan, dan
peralatan. Istilah istilah ini akan digunakan secara bergantian, karakteristik utama dari
property, pabrik, dan peralatan adalah sebagai berikut:
1) Aktiva tersebut diperoleh untuk dipergunakan dalam operasi dan bukan untuk di jual
kembali.
2) Aktiva tersebut bersifat jangka panjang dan merupakan subjek penyusutan.
3) Aktiva tersebut memiliki substansi fisik.

AKUISISI PROPERTI, PABRIK, DAN PERALATAN


Biaya historis merupakan dasar yang biasa di gunakan untuk menilai properti, pabrik,
dan peralatan. Biaya historis di ukur oleh kas atau harga ekuivalen kas untuk memperoleh
aktiva dan membawanya ke lokasi serta kondisi yang diperlukan untuk tujuan penggunaan.
Biaya harus menjadi dasar penggunaan pada tanggal akuisisi karena kas atau harga
ekuivalen kas merupakan pengukuran nilai aktiva terbaik pada saat itu. Alasan utama
pernyataan ini adalah:
1) Pada tanggal akuisisi biaya merefleksikan nilai wajar.
2) Biaya historis melibatkan biaya actual bukan transaksi hipotetis, sehingga
merupakan hal yang paling dapat diandalkan.
3) Keuntungan serta kerugian sebaiknya tidak diantisipasi tetapi harus diakui ketika
aktiva dijual.

Beberapa metode penilaian lainnya juga terlah dipertimbangkan seperti; akuntansi dollar
konstan, akuntansi biaya berjalan, nilai realisasi bersih.
Biaya Tanah
Semua pengeluaran untuk mendapatkan tanah dan membuatnya ingga siap untuk
digunakan dianggap sebagai bagian dari biaya tanah. Biaya tanah biasanya mencangkup
harga beli, biaya penutupan, biaya yang dikeluarkan, asumsi mengenai hak gadai atau
hipotik, dan setiap perbaikan tanah lainnya yang memiliki umur tidak terbatas. Secara umum

201
4

Nama Mata Kuliah dari Modul


Minanari

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

tanah adalah bagian dari property , pabrik, dan peralatan. Namun jika tujuan utama dari
perolehan dan pemilikan tanah adalah spekulatif, maka tanah lebih tepat diklasifikasikan
sebagai inventasi. Jika tanah dimiliki oleh sebuah perusahaan real estan untuk dijual
kembali maka harus diklasifikasikan sebagai persediaan. Dalam kasus dimana tanah
dipegang sebagai inventasi, perlakuan akuntansi apa yang harus diberikan berkenaan
dengan pajak, asuransi, dan biaya langsung lainnyayang dikeluarkan selama pengolahan
tanah.

Biaya Bangunan
Biaya bangunan harus dilibatkan semua pengeluaran yang berhubungan langsung
dengan akuisisi atau konstruksinya. Biaya - biaya ini termasuk :
a. biaya bahan baku
b.

Biaya tenaga kerja,

c. Biaya overhead yang terjadi selama konsutruksi, dan


d. honor profesional serta ijin mendirikan bangunan.
Salah satu masalah akuntansi yang terlibat adalah memutuskan apa yang harus
dilakukan dengan bangunan lama yang berada pada lokasi konstruksi bangunan baru.

Biaya Peralatan
Istilah peralatan dalam akuntansi meliputi peralatan pengiriman, peralatan kantor,
mesin mesin, perabotan dan perkakas,pelengkapan tetap, peralatan pabrik dan aktiva
tetap sejenis lainnya. Biaya aktiva semacam ini termasuk
a. harga beli,
b. biaya pengangkutan dan penanganan,
c. asuransi peralatan ketika masih dalam perjalanan,
d. biaya fondasi khusus bila diperlukan,
e. biaya pemasangan dan perakitan, serta
f. biaya peralatan untuk uji coba.

201
4

Nama Mata Kuliah dari Modul


Minanari

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Oleh karena itu biaya biaya ini mencakup semua pengeluaran yang terjadi dalam
memperoleh peralatan dan mempersiapkannya hingga siap pakai.

Aktiva yang Dibuat Sendiri


Biasanya perusahan (terutama yang bergarak dibidang

industri jalan raya dan

utilitas) membuat sendiri aktivanya. Penentuan biaya mesin dan aktiva tetap lainnya
semacam itu dapat menimbulkan masalah. Tanpa melibatkan harga beli atau harga kontrak,
perusahaan harus mengalokasikan biaya dan beban untuk mendapatkan biaya aktiva yang
dibuat sendiri. Bahan dan tenaga kerja langsung yang digunakan dalam kontruksi tidak akan
menimbulkan masalah. Biaya biaya ini dapat ditelusuri secara langsung ke pekerjaan dan
pesanan bahan yang berhubungan deng pembuatan aktiva tetap.
Akan tetapi pembebanan biaya produksi tidak langsung akan menimbulkan masalah
khusus. Biaya tidak langsung ini yang disebut overhead atau beban, yang terdiri dari :
a. Biaya tenaga,
b. Biaya pemanas, listrik
c. Biaya asuransi,
d. pajak,
e. Biaya penyusutan aktiva atas bangunan pabrik dan peralatan,
f. Biaya tenaga pengawas pabrik,
g. Biaya penyusutan aktiva tetap, dan perlengkapan.
Biaya biaya ini dapat ditangani dengan salah satu dari tiga cara berikut:
1) Tidak membebankan overhead tetap ke biaya pembuatan aktiva
2) Membebankan bagian dari total overhead ke proses konstruksi
3) Alokasi berdasarkan produksi yang hilang

Biaya Bunga Selama Konstruksi


Akuntasi yang tepat untuk biaya bunga telah lama menjadi kontroversi. Tiga
pendekatan telah diusulkan untuk memperlakukan bunga yang muncur dalam pembiayaan
konstruksi atau akuisisi property, pabrik, dan peralatan adalah sebagai berikut :
201
4

Nama Mata Kuliah dari Modul


Minanari

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

1) Tidak mengkapitalisasi beban bunga selam priode konstruksi


2) Membebankan

semua biaya dana yang

digunakan, baik yang dapat dapat

diidenfikasikan maupun yang tidak ke konstruksi


3) Hanya mengkapitalisasi biaya bunga actual yang terjadi selama konstruksi

Aktiva yang Memenuhi Kualifikasi


Untuk memenuhi kualifikasi sebagai kapitalisasi bunga aktiva harus memiliki periode
waktu untuk menyiapkannya agar dapat digunakan. Pengkapitalisasian biaya bunga dimulai
dari pengeluaran pengeluaran pertama yang berhubungan dengan aktiva, dan kapitalisasi
ini akan terus berlanjut hingga aktiva selesai dan siap digunakan. Aktiva yang memenui
kualifikasi sebagai kapitalisasi biaya bunga termasuk aktiva yang dibuat untuk digunkan
sendiri, serta aktiva yang ditunjukan untuk dijual atau dilease yang dibuat atau diproduksi
sebagai proyek diskrik.

Periode Kapitalisasi
Periode kapitalisasi adalah periode waktu dimana bunga harus dikapitalisasi yang
dimulai apabila ketiga kondisi berikut terjadi :
1) Pengeluaran untuk aktiva telah dilakukan
2) Aktiva yang diperlukan untuk mempersiapkan aktiva agar dapat digunakan sedang
berjalan
3) Biaya bunga telah terjadi
Kapitalisasi bunga akan terus berlangsung selama tiga kondisi tersebut ada, sementara
periode kapitarisasi akan berakhir apabila aktiva telah selesai dan siap untuk digunakan.

Jumlah yang harus dikapitalisasi


Jumlah bunga yang akan dikapitalisasi dibatasi hingga biaya bunga aktual terendah
yang terjadi selama periode berjalan atau bunga yang dapat dihindarkan. Bunga yang dapat
dihindarkan adalah jumlah biaya bunga selama periode berjalan yang secara teoritis dapat
dihindari jika pengeluaran untuk membeli aktiva tidak dilakukan. Jika biaya bunga actual
selama periode adalah $90.000 dan bunga yang dapat dihindarkan adalah $80.000, maka
201
4

Nama Mata Kuliah dari Modul


Minanari

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

hanya $80.000 yang dikapitalisai. Atau jika biaya bunga actual adalah $80.000 dan bunga
yang dapat dihindari adalah $90.000, maka hanya $80.000 yang dikapitalisasi.
Untuk menerapkan konsep bunga yang dihinrkan, jumlah bunga potensial yang
dapat dikapitalisasi selama periode akuntansi ditentukan dengan mengalikan suku bunga
dengan akumulasi pengeluaran rata-rata tertimbang dari aktiva yang memenuhi kualifikasi
selama periode berjalan.

Masalah Khusus yang berhubungan dengan


Kapitalitasi Bunga
Tiga masalah yang berhubungan dengan kapitalisasi bunga yang memelukan
perhatian khusus adalah sebagai berikut:
1.

Pengeluaran untuk tanah

Apabila tanah dibeli dengan tujuan mengembangkannya untuk kegunaan


tertentu, maka biaya bunga yang berhubungan dengan pengeluaran tersebut dapat
dikualifikasikan sebagai kapitalitasi bunga. Jika tanah dibeli untuk dijadikan lokasi
suatu bangunan (seperti lokasi pabrik) maka biaya biaya bunga yang dikapitalisasi
selama periode konstruksi merupakan bagian dari biaya pabrik bukan tanah.
2. Pendapatan Bunga
Perusahaan seringkali meminjam uang untuk membiayai pembuatan aktiva dan
mengivestasikan secara temporer kelebihan dana pinjaman dalam sekuritas berbunga
hingga dana tersebut dibutuhkan untuk membayar konstruksi. Selama tahap awal
konstruksi, pendapatan bunga yang dihasilkan dapat melebihi biaya bunga atas dana
pinjaman.
3. Signifikansi Kapitalisasi Bunga
Persyaratan dalam kapitalisasi bunga dapat memiliki dampak subtantif
terhadap laporan keuangan perusahaan bisnis. Ketika laba Jim Walter Corporation
menurun dari $1,51 menjadi $1,17 per saham, maka kontraktor bangunan ini yang
sedang mencari cara untuk memperoleh kembali profitabilitas, mampu menamba 11 sen
per saham dengan mengkapitalisasi bunga atas proyek pertambangan batu bara dan
pembangunan beberapa pabrik.

201
4

Nama Mata Kuliah dari Modul


Minanari

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

PENILAIAN
Diskon Tunai
Apabila aktiva tetap diberikan dengan diskon tunai karena membayar lebih cepat,
maka bagimana diskon tersebut dilaporkan?. Jika diskon ini diambil maka hal tersebut harus
dipertimbangkan sebagai pengurang harga beli aktiva. Akan tetapi terdapat dua sudut
pandang dalam hal ini, menurut pendekatan pertama diskon baik diambil atau tidak
dianggap sebagai pengurang biaya aktiva. Alasannya adalah bahwa biaya rill dari aktiva
merupakan kas atau harga ekuivalen kas aktiva. Sedangkan pendekatan kedua
berpendapat bahwa diskon tidak selalu harus dianggap sebagai kerugian karena syaratnya
mungkin tidak menguntungkan atau mungkin tidak bijaksana bagi perusahaan untuk
mengambil diston itu.

Kontrak pembayaran yang Ditangguhkan


Aktiva tetap seringkali dibeli atas dasar kontrak kredit jangka panjang dengan
menggunakan wesel, hipotik, obligasi, atau kewajiban peralatan. Agar merefleksikan biaya
secara tepat, aktiva yang dibeli dengan kontrak kredit jangka panjang harus diperhitungkan
pada nilai sekarang dari pertimbangan yang dipertukarkan antara pihak-pihak yang
melakukan kontrak pada tanggal transaksi tersebut. Jika tidak ada suku bunga yang
ditetapkan atau suku bunga yang dinyatakan tidak layak maka suku bunga yang tepat haru
diperkirakan. Tujuannya adalah mendekati suku bunga yang akan dinegosiasikan antara
pembeli dan penjual pada transaksi pinjaman sejenis.

Pembelian Lump Sum

Pemasalahan khusus dalam penentuan harga aktiva tetap muncul ketika


sekelompok aktiva tetap dibeli pada harga lump sum tunggal. Apabila situasi macam ini
201
4

Nama Mata Kuliah dari Modul


Minanari

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

terjadi

dan

bukan

merupakan

hal

yang

tidak

biasa,

maka

prakteknya

adalah

mengalokasikan total biaya diantara berbagai aktiva berdasarkan nilai pasar wajar relatifnya.
Asumsinya adalah bahwa biaya-biaya ini akan bervariasi dalam proporsi langsung terhadap
nilai penjualan. Prinsip-prinsip yang sama juga diaplikasikan untuk mengalokasikan biaya
lump sum diantara pos-pos persediaan yang berbeda.
Sebagai ilustrasi, PT. A memutuskan untuk membeli beberapa aktiva berupa persediaan,
tanah , gedung.

Nilai Buku

Nilai Pasar

$ 30.000

$ 25.000

Tanah

20.000

25.000

Bangunan

35.000

50.000

Persediaan

$ 85.000

$ 100.000

Harga beli sebesar $ 80.000 akan dialokasikan atas dasar nilai pasar wajar relatif (dengan
identifikasi khusus terhadap biaya adalah tidak praktis ) dengan cara berikut :

Persediaan

= 25.000/100.000 x $ 80.000 = $ 20.000

Tanah

= 25.000/100.000 x $ 80.000 = $ 20.000

Bangunan

= 50.000/100.000 x $ 80.000 = $ 40.000

Penerbitan Saham

201
4

Nama Mata Kuliah dari Modul


Minanari

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Apabila properti diperoleh melalui penerbitan sekuritas saham biasanya maka biaya
property itu tidak dapat diukur secara tepat dengan nilai pari atau nilai ditetapkan saham
tersebut. Jika saham itu sedang diperdagangkan secara aktif, maka nilai pasar saham yang
diterbitkan merupakan ukuran yang baik atas harga ekuivalen kas berjalan.
Contoh : PT B memutuskan untuk membeli beberapa tanah.

Perusahaan menerbitkan

5.000 lembar saham biasa kepada PT. Ceria (nilai pari $ 10) nilai pasar wajar $12 per
saham sebagai pengganti pembayaran tunai atas tanah tersebut.
Jurnal yang harus dibuat PT A :
Tanah (5000 x $12)
Saham Biasa

$ 60.000
$ 50.000

Tambahan modal disetor

10.000

Jika nilai pasar saham biasa yang ditukarkan tidak dapat ditentukan, maka nilai
pasar properti itu harus ditentukan dan digunakan sebagai dasar untuk mencatat aktiva dan
penerbitan saham biasa.

Pertukaran Aktiva Nonmoneter

Akuntansi yang tepat untuk pertukaran nonmoneter (seperti persediaan serta


property, pabrik, dan peralatan) masih diperdebatkan atau masih kontrolvesial. Sebagian
akuntan berpendapat bahwa akuntansi untuk jenis pertukaran ini harus didasarkan atas nilai
wajar aktiva yang diberikan atau nilai wajar aktiva yang diterima, dengan mengakui suatu
keuntungan atau kerugian. Sebagian lagi berpendapat bahwa akuntansi harus didasarkan
atas jumlah yang tercatat dari aktiva yang diberikan, tanpa mengakui keuntungan atau
kerugian.

201
4

Nama Mata Kuliah dari Modul


Minanari

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Akuntansi yang biasa untuk pertukaran aktiva non moneter harus didasarkan pada
nilai wajar aktiva yang diberikan atau nilai wajar aktiva yang diterima, mana yang memiliki
bukti lebih jelas.
Akuntansi untuk jenis transaksi yang berbeda atas pertukaran aktiva tetap :
1. Akuntansi untuk aktiva yang tidak sama
Biaya aktiva non moneter yang diperoleh dari pertukaran aktiva non moneter yang tidak
sama biasanya dicatat pada nilai wajar aktiva yang diberikan, dan keuntungan atau
kerugian diakui.
Nilai wajar aktiva yang diterima harus digunakan hanya jika terdapat bukti yang lebih
jelas dari nilai wajar aktiva yang diberikan
2. Akuntansi untuk aktiva yang sama situasi kerugian
Aktiva non moneter yang sama adalah aktiva yang memiliki jenis umum serupa, atau
yang melakukan fungsi serupa atau yang digunakan pada lin bisnis yang sama. Apabila
aktiva non moneter yang sama dipertukarkan dan menghasilkan kerugian, maka
kerugian itu harus diakui dengan segera.
3. Akuntansi untuk aktiva yang sama situasi keuntungan
Perlakuan akuntansi untuk pertukaran aktiva non moneter yang sama dalam situasi
keuntungan adalah lebih kompleks. Jika pertukaran itu belum menyelesaikan proses
pencarian laba, maka setiap keuntungan harus ditangguhkan.
Industri real estat menyediakan contoh yang baik tentang mengapa profesi akuntansi
memutuskan untuk tidak mengakui keuntungan pada pertukaran aktiva non moneter
yang sama.
Dalam industri ini, merupakan praktek yang biasa bagi perusahaan untuk mengalihkan
kepemilikan real estate.
contoh :

201
4

10

Nama Mata Kuliah dari Modul


Minanari

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

PT. Nadia memiliki mesin dengan harga perolehan Rp 3.000.000. Umur ekonomis 5 tahun
dengan nilai residu Rp 500.000 dan penyusutan menggunakan metode garis lurus. Mesin
tersebut mulai beroperasi (dibeli) pada tanggal 2 Januari 2003. Karena dianggap tidak
produktif lagi, mesin tersebut tanggal 1 Juli 2006 ditukarkan dengan mesin yang baru
dengan harga perolehan sebesar Rp 5.000.000. Dalam pertukaran tersebut PT. Nadia harus
membayar uang sebesar Rp 4.000.000.
Perhitungan :
Penyusutan per tahun mesin lama = Rp 3.000.000 Rp 500.000
5
= Rp 500.000
Penyusutan yang telah dilakukan sampai tanggal 1 Juli 2006 :
Tahun 2003

= Rp 500.000

Tahun 2004

500.000

Tahun 2005

500.000

250.000

Tahun 2006
( 1/1 1/7 ) = 6/12 x Rp 500.000
Akumulasi penyusutan

Rp (1.750.000)

Harga perolehan mesin lama


Nilai buku mesin lama

3.000.000
Rp 1.250.000

Harga perolehan mesin baru


Kas yang harus dikeluarkan

5.000.000
Rp 3.750.000

Kas yang sesungguhnya dikeluarkan


Rugi pertukaran mesin

4.000.000
Rp

250.000

Jurnal yang harus dibuat :


a. 1/7 mencatat penyusutan mesin lama pada tgl pertukaran
Beban penyusutan mesin

Rp 250.000

Akumulasi penyusutan-mesin

Rp 250.000

b. Mencatat pertukaran mesin


Mesin (baru)
Akum. Penyusutan-mesin
Rugi pertukaran

Rp 5.000.000
1.750.000
250.000

Mesin (lama)

Rp 3.000.000

Kas

201
4

11

4.000.000

Nama Mata Kuliah dari Modul


Minanari

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Biaya Setelah Akuisisi


Pengeluaran-pengeluaran yang berkaitan dengan aktiva tetap dibedakan menjadi
dua kelompok ;
1. Pengeluaran modal
Adalah pengeluaran yang berkaitan dengan aktiva tetap yang mempunyai manfaat lebih
dari satu periode akuntansi. Pengeluaran semacam ini dikapitalisasi dan ditambahkan
dalam nilai perolehan aktiva tetap yang bersangkutan.
2. Pengeluaran Pendapatan
Adalah pengeluaran yang berkaitan dengan aktiva tetap, dan pengeluaran tersebut
hanya memberi manfaat dalam satu periode akuntansi. Pengeluaran semacam ini
dibebankan sebagai biaya dalam periode saat pengeluaran dilakukan
Setelah aktiva tetap dipasang dan siap digunakan dapat terjadi biaya tambahan yang
berkisar dari reparasi biasanya hingga penambahan yang signifikan. Masalah utama adalah
mengalokasikan biaya-biaya ini ke periode waktu yang tepat. Secara umum biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh manfaat masa depat yang lebih besar harus dikapitalisasi,
sementara pengeluaran yang hanya ditunjukan untuk mempertahankan tingkat pelayanan
tertentu harus dianggap sebagai beban.
Agar biaya-biaya ini dapat dikapitalisasi ada tiga kondisi berikut yang harus dipenuhi :
1. umur manfaat aktiva harus meningkat
2. Kuantitas unit yang diproduksi oleh aktiva harus meningkat
3. Kualitas unit yang diproduksi harus ditingkatkan

Sebagian besar pengeluaran yang lebih rendah dari jumlah minimum dicatat sebagai beban
dan bukan dikapitalisasi.secara umum terdapat beberapa jenis pengeluaran utama
berkaitan dengan aktiva yang ada adalah sebagai berikut :

201
4

12

Nama Mata Kuliah dari Modul


Minanari

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

1. Penambahan
Penambahan umumnya tidak menimbulkan masalah akuntansi yang besar. Menurut
definisinya setiap penambahan pada aktiva tetap akan dikapitalisasi karena aktiva baru
telah diciptakan. Sebagai contoh, penambahan suatu bangunan sayap pada rumah sakit
atau penambahan pada sistem pendinginan pada sebuah kantor akan meningkatkan
potensi pelayanan dari fasilitas tersebut.
Pengeluaran semacam itu harus dikapitalisasi dan ditandingkan dengan pendapatan
yang akan dihasilkan di periode masa depan. Masalah paling sulit yang berkembang
dalam bidang ini adalah akuntansi untuk setiap perubahan yang berhubungan dengan
struktur yang ada akibat penambahan tersebut. Apakah biaya yang dikeluarkan ketika
menghancurkan dinding bangunan lama untuk ruangan baru merupakan biaya dari
penambahan itu ? atau beban atau kerugian periode berjalan ?. Jawabannya tergantung
pada tujuan awal penambahan tersebut.
2. Perbaikan dan penggantian
Perbaikan

seringkali

disebut

improvement

dan

penggantian

atau

replacement,

merupakan substitusi dari suatu aktiva dengan aktiva lainnya. Apa perbedaan antara
perbaikan antara perbaikan dan penggantian?.
Perbaikan adalah penggantian aktiva yang sekarang sedang digunakan dengan aktiva
lain yang lebih baik.
Di

pihak

lain

penggantian

adalah

substitusi

dengan

aktiva

yang

sama.

Seringkaliperbaikan dan penggantian timbul dari kebijakan umum untuk memoderenisasi


dan merehabilitasi bangunan lama atau seperangkat peralatan. Apakah pengeluaran itu
meningkatkan potensi jasa masa depan dari aktiva bersangkutan atau hanya
mempertahankan tingkat pelayanan yang ada ? seringkali jawabannya tidak begitu jelas.
Dan pertimbangan yang baik harus digunakan untuk mengklasifikasikan pengeluaran in.

201
4

13

Nama Mata Kuliah dari Modul


Minanari

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

3. penyusunan kembali dan pemasangan kembali


Biaya penyusunan kembali dan pemasangan kembali yang merupakan pengeluaran yang
ditujukan untuk memberikan manfaat diperiode masa depan, berbeda dengan
penambahan, penggantian, dan perbaikan. Contohnya adalah penyusunan kembali dan
pemasangan kembali sekelompok mesin untuk memudahkan produksi di masa depan.
Jika pemasangan awal dan akumulasi penyusutan yang dihitung sampai tanggal
sekarang dapat ditentukan atau diestimasi, maka biaya penyusunan kembali dan
pemasangan kembali diperlakukan sebagai penggantian.
4. Ikhtisar biaya setelah akuisisi

Disposisi Aktiva Tetap


Aktiva tetap dapat ditarik secar sukarela atau dilepaskan sebagai penjualan
pertukaran, konversi terpaksa atau pembuangnya tanpa memperhatikan waktu pelepasan.
Penyusutan harus di hitung hingga tanggal disposisi dan kemudian semua akun yang
berhubungan dengan aktiva yang ditarik itu harus dihilangkan. Keuntungan atau kerugian
sebenarnya merupakan koreksi laba bersih untuk tahun-tahun selama aktiva tetap
digunakan. Jika saat akuisisi memang memungkinkan untuk meramalkan pada tanggal
kelepasan yang tepat dan jumlah yang akan direalisasikan pada saat disposisi itu, maka
estimasi yang lebih akurat atas penyusutan dapat dicatat dan tidak ada keuntungan dan
kerugian yang akan terjadi.
Keuntungan atau kerugian atas penarikan aktiva tetap harus ditunjukkan dalam
laporan laba-rugi bersama dengan pos-pos lainnya yang muncul aktivitas bisnis biasa. Akan
tetapi jika operasi segmen perusahaan dijual , dihentikan, atau dilepaskan maka hasil dari
operasi berlanjut harus dilaporkan secara terpisah dari operasi yang di hentikan. Setiap
keuntungan atau kerugian dari pelepasan segmen perusahaan harus dilaporkan bersama
dengan hasil yang berkaitan dari operasi yang dihentikan dan bukan sebagai pos luar biasa.

201
4

14

Nama Mata Kuliah dari Modul


Minanari

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Metode Penyusutan
1. Metode Garis Lurus (Straight Line Method)
Dik: Biaya akuisisi aktiva tetap $ 24.000
Nilai residu $2.000 UE 5 th
Dit: Hit Depresiasi & Jurnal
Jwb: Dep = ($ 24.000 - $ 2000) /5 = $ 4.400

Biaya Penyusutan

$ 4.400

Akum penyusutan

$ 4.400

2. Metode Unit Produksi


Dik : Biaya akuisisi mesin $ 30.000 Nilai residu $ 5.000. UE: 10.000 Jam. Estimasi
jam produksi th 1. 2700 jam
Dit: Buat jurnal
30.000 -5000 =$ 2,5 penyusutan per jam
10.000

Biaya penyusutan
Akum Penyusutan

$ 6750
$ 6750

Pengendalian Internal atas Aktiva Tetap


Pengendalian intenal atas aktiva tetap harus meliputi prosedur yang akan digunakan untuk
mengotorisasi pembelian aktiva. Setelah dibeli, aktiva tetap harus dilindungi dari pencurian,
penyalahgunaan atau kerusakan. Pemeriksaan persediaan fisik atas aktiva-aktiva tetap
harus dilakukan secara periodik.

201
4

15

Nama Mata Kuliah dari Modul


Minanari

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Pelaporan Keuangan untuk Aktiva Tetap dan Aktiva Tak Berwujud


Jumlah beban penyusutan dan metode-metode yang digunakan dalam menghitung
penyusutan harus diungkapkan dalam laporan keuangan.
Setiap kelas utama aktiva juga harus diungkapkan bersama-sama dengan akumulasi
penyusutan yang berhubungan.
Aktiva tak berwujud biasanya disajikan di neraca dalam seksi terpisah dari seksi
aktiva tetap.
Setipa kelas utama aktiva tak berwujud harus dilaporkan setelah amortisasi dicatat
pada tanggal terjadinya.

Daftar Pustaka
Kieso, Weygandt, Warfield, Intermediate Accounting Volume 1, IFRS Edition, 2011

201
4

16

Nama Mata Kuliah dari Modul


Minanari

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai