Obat untuk luka. Madu dapat digunakan untuk penyembuhan luka karena sifat madu yang
antibakterial yang dapat juga mempertahankan kondisi lembab pada luka dan sifat madu yang
memiliki viskositas tinggi yang dapat mencegah ingeksi. Madu juga memiliki sifat
immunomodulatory, yaitu sifat yang dapat memodifikasi respon imun tubuh. Pemberian madu
pada luka dapat membantu pemulihan.
Sifat antimikrobial, karena terdapat produksi enzimatis hidrogen proksida, walaupun madu nonperoxida (manuka) juga menunjukan efek antibakterial. Mekanisme antimikrobial dari madu
dapat disebabkan oleh pH madu yang rendah dan kandungan gula yang tinggi yang dapat
menghambat pertumbuhan mikroba. Jenis-jenis madu yang berbeda dapat memiliki aktifitas
antimikrobial yang berbeda. Hal ini dikarenakan dari variasi sumber nektar dalam pembuatan
madu.
Madu manuka, Jelly bush dan pastur telah ditemukan untuk dapat memstimulasi monosit,
prekursor makrofag untuk menghasilkan TNF- yang akan menginduksi pemulihan luka (Tonks
dkk, 2003 dan Tonks dkk, 2001). Selain itum kemampuan madu dalam mengurangi penghasilan
intermediet reaktif dapat mengurangi kerusakan jaringan oleh makrfag dalam penyembuhan
luka.
Pengobatan gastritis dan ulkus peptikus, dimana madu dapat membetulkan kerusakan pada
mukosa usus dan menstimulasi pertumbuhan jaringan baru, serta bekerja sebagai agen antiinflamasi. Madu mentah mengandung banyak senyawa flavanoid dan polifenol yang dapat
menjadi antioksidan. Hal ini telah dilaporkan baik dari sumber tradisional maupun modern.
Menurut Prof. Mahantayya V. Math, dari MGM Medical College, Kamothe, Navi, Mumbai,
viskositas madu yang 125.9 kali lebih viskos dari air pada suhu 37
dapat mencegah
gastroesophageal reflux (GERD), yang merupakan gangguan dimana asam lambung naik
melalui eosofagus yang dapat mengiritasi saluran pencernaan tersebut.
Dari sebuah penelitian oleh E. Haffejee dan A. Moosa ditemukan bahwa maadu dapat
mengurangi durasi dari diare bakterial pada bayi dan anak kecil dan aman digunakan sebagai
substitusi glukosa untuk rehidrasi
Madu direkomendasi sebagai obat alami untuk penyakit batuk oleh WHO dan American
Academy of Pediatrics.
Merupakan sumber energi yang baikm karean meiliki kandungan glukosa dan fruktosa yang
tinggi yang merupakan gula yang mudah dicerna oleh tubuh.
Memiliki kandungan antioksidan yang tinggi, yang dikatan dapat mengurangi resiko penyakit
jantung dan kanker. Kandungan antioksidan tersebut juga dapat meningkatkan ingatan dan
membantu dalam menjaga kesehatan otak.
Madu dapat membantu untuk tidur. Serupa dengan gula, madu dapat meningkatkan kadar
insulin dan pelepasan serotonin- neurtransmiter untuk meningkatkan mood dan kesenangan.
Serotonin kemudian akan dirubah jadi melatonin yang merupakan senyawa yang mengatur
panjang dan kualitas tidur
Menurut Europe Journal of Medical Research, larutan madu yang dicairkan dengan 10% air
hangat dan diaplikasika pada kulit kepala selama 3 jam dapat menghilangkan gatal dan
mengurangi ketombe. Hal ini dikarenakan of sifat antimikrobial dan antiinflamasi dari madu.
Dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Madu mengandung sifat antibakterial dan
antioksidan yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Madu mengandung berbagai macam senyawa fitokimia dengan kandungan fenol dan flavanoid
yang tinggi yang merupakan antioksidan. Agen yang memiliki sifat antioksidan yang kuat
memiliki potensi untuk mencegah pembentukan kanker sebagai radikal bebas dan tekanan
oksidatif juga berperan dalam pembentukan kanker (Valko dkk, 2007).