Anda di halaman 1dari 3

TEORI TENTANG PROSES MUNCULNYA KEHIDPAN AWAL MANUSIA DAN

MASYARAKAT DI KEPULAUAN INDONESIA.


Arkaekum, zaman paling tua dimana diperkirakan sudah berumur 2.500 juta tahun
yang lalu. Pada zaman ini lapisan kulit bumi masih sangat panas dan belum memiliki
tanda-tanda untuk kehidupan.
Paleozoikum, zaman ini berumur kira-kira 340 juta tahun yang lalu. Bumi berangsurangsur mendingin. Pada zaman ini tanda-tanda kehidupan sudah mulai nampak,
dengan munculnya nenek moyang makhluk bersel satu(mikroorganisme) dan juga
jenis binatang bertulang belakang, seperti ikan, reptil, dan amphibi walaupun
jumlahnya belum banyak.
Mesozoikum, zaman ini diperkirakan telah ada lebih dari 150 juta tahun Yang lalu.
Bentuk kehidupan semakin beragam. Ikan, reptil, dan amphibi makin banyak
jenisnya. Hewan bertubuh besar, seperti Dinosaurus telah ada di zaman ini.
Neozoikum atau Kainozoikum, zaman ini berumur kurang lebih 60 juta tahun yang
lalu. Pada zaman ini kehidupan sudah sangat beranekaragam. Zaman Neozoikum
terbagi menjadi dua, yaitu terersier dan era kuarter. Pada era tersier binatang
menyusui, seperti berbagai jenis monyet telah berkembang pesat. Sementara itu, era
kuarter berumur kurang lebih 600.000 tahun yang lalu. Era kuarter dibagi menjadi dua
kala, yaitu kala pleistosen(devluvium) dan holosen(aluvium).
B. PERIODISASI PERKEMBANGAN BUDAYA MASYARAKAT AWALA
INDONESIA
Zaman prasejarah dibedakan atas beberapa kurun waktu sesuai dengan tingkat
peradabannya. Tingkat peradaban ini dibedakan berdasarkan bahan-bahan yang
digunakan untuk membuat benda atau alat perlengkapan hidup lainnya. Berdasarknan
hal itu, zaman prasejarah dibedakan atas dua zaman, yaitu zaman batu dan zaman
logam.
ZAMAN BATU
Zaman batu dimulai kurang lebih pada tahun 590.000 SM. Peralatan yang
digunaka pada zaman itu terbuat dari batu, untuk mempertahankan diri dan
mencari makanan. Zaman Batu sendiri dibedakan menjadi empat zaman, yaitu
zaman Batu Tua, zaman Batu Madya, zaman Batu Muda, dan zaman Batu
Besar.
a. ZAMAN BATU TUA (PALAEOLITHIKUM). Zaman ini berlangsung kirakira 600.000 tahun yang lalu. Pada zaman ini telah hidup manusia purba,
seperti Meganthorpus paleojavanicus dan Pithecanthropus erectus. Pada
zaman Batu Tua, kebudayaan mereupakan sesuatu yang penting. Pada zaman
ini manusia mulai membuat berbagai objek untuk keperluan simbolis, seperti
kegiatan seremonial, misalnya untuk upacara kematian. Peralatan pada zaman
Palaeolithikm merupakan alat batu yang ditemukan ditetapkan sebagai unsur
kompleks kapak perimbas. Pada umumnya, jenis kapak batu ini berbentuk
besar dan kasar.

b. ZAMAN BATU MADYA (MESOLITHIKUM). Dinginnya zaman es


diseluruh dunia semakin berkurang menjelang tahun 10.000 SM. Hal ini
menyebabkan perubahan terhadap habitat manusia. Kawanan binatang
menghilang dibanyak daerah. Namun, makanan dari tumbuhan lebih
melimpah dibanding zaman sebelumnya. Selain itu danau, teluk, dan sungai
menghasilkan ikan yang dan makanan lain yang melimpah. Peradaban
manusia masa ini dikenal dengan peradaban abris sous roche. Pada peradaban
ini manusia tinggal di gua-gua yang tidak jauh dari sungai atau pantai. Ciri
utama zaman ini tampak dari peninggalan sampah dapur(kjokken moddinger)
yang mencapai 7 meter. Van Stein Callenfeis membagi kebudayaan
Mesolithikum di indonesia menjadi tiga corak, yaitu kebudayaan Peeble di
Sumatra dan Bandung, Kebudayaan Bone di Lampung dan Madium,
Kebudayaan Flakes di Timor, Rote, dan Toala.
c. ZAMAN BATU MUDA (NEOLITHIKUM). Zaman neolthikum ditandai
dengan upaya pembudidayaan timbuhan dan pemeliharaan hewan. Pada
zaman ini terjadi perubahan besar pola hidup manusia. Tradisi berburu dan
mengumpulkan makanan (food gathering) berubah menjadi tradisi
memproduksi makanan (food producting). Pada zaman ini, manusia
diperkirakan telah bertempat tinggal menetap di desa-desa kecil dalam
komunitas petani. Dalam komunitas seperti ini, setiap anggota masyarakat
telah saling mengenal dalam ikatan emosional. Pada zaman Neolithikum, alatalat yang digunakanumumnya terbuat dari batu yang telah diolah dan
diperhalus. Peralatan zaman Neolithikum umumnya terbagi atas dua gololngan
besar, yaitu kapak persegi dan kapak lonjong. Kapak persegi terbuat dari batu
api kalsedon. Istilah kapak persegi di nerikan berdasarkan penampangnya
yang berbentuk persegi panjang atau trapesium.
d. ZAMAN BATU BESAR (MEGALITHIKUM). Masyarakat ini memiliki
ciri khas tertentu. Mereka menganggap tanah merupakan salah satu unsur
penting. Dalam kehidupan. Oleh karena itu masyarakat gemar bercocok
tanam. Lama-kelamaan, pola hidup di zaman Megalithikum ini makin
berkembang. Manusia mulai menguasai alam. Mereka juga mulai
mempercayai adanya kehidupan setelah kematian. Berdasarkan kepercayaan
itu , muncullah tradisi megalithiku, yaitu membuat bangunan-bangunan batu
besar (mega = besar; lithos = batu). Bangunan ini ditujukan untuk
mengabadikan jasa orang yang sudah meninggal dan menjadi medium
penghormatan. Bangunan di masa Megalithikum ini, antara lain menhir,
dolmen, sarkofagus, dan punden perundak.
ZAMAN LOGAM
Zaman ini disebut zaman logam karena manusia pada waktu itu telah dapat
menghasilkan peralatan dari logam. Untuk memenuhi kebutuhannya berbagai
upaya dilakukan. Namun, tidak semua orang memiliki keahlian dalam
membuat benda-benda logam. Muncullah golongan undagi (golongan yang
terampil membuat suatu jenis usaha). Zaman Logam umumnya terbagi atas
zaman Tembaga, zaman Perunggu, dan zaman besi. Pada zaman Tembaga,
namun peralatan dari tembaga ini tidak ditemukan di indonesia. Pada zaman

Perunggu, peralatan dari perunggu telah dikenal luas hampir diseluruh Asia.
Penguasaan teknologi pengolahan logam campuran antara timah dan tembaga
ini membentuk keterampilan pertukaran masyarakat zaman perunggu. Oleh
sebab itu, zaman ini disebut zaman perundagian.

Anda mungkin juga menyukai