4.1
4.1.1
Diameter Partikel
: 0,297 mm
: 23.4379 gram
: 48.2890 gram
Berat aquades
: 24.8511 gram
Suhu
: 30oC
Volume piknometer
: 24.9589 mL
4.1.3
: 23.4379 gram
: 48.2890 gram
: 24.8511 gram
4.1.4
: 23.4379 gram
: 40.0411 gram
Di Kolom 1 : 3,51 cm
Di Kolom 2 : 5,58 cm
4.1.6 Kalibrasi Flowmeter
Tabel 4.1.7 Tabel Kalibrasi Flowrate
Waktu (t)
10 s
6s
5s
4s
4s
Skala Flowrate
1
2
3
DP = 50 mesh
H unggun : 1 cm
h
H lonjakan
2.5
2.5
2.5
25 cm
3 cm
2 cm
Fenomena
Bublling
Bublling
Bublling
Skala Flowrate
DP = 50 mesh
H unggun : 1 cm
Fenomena
h
1
H lonjakan
8 cm
Bublling
10 cm
Bublling
3
4.2
Perhitungan
4.2.1
Tahap persiapan
11 cm
: 0,297 mm
24.9589 cm3
24.9589 mL
m
Vpikno
Bublling
0.9957 gr /mL
4.2.1.4
V aquades=
maq
aq
15.0594 gram
0.9957 gr / mL
15.1247 mL
partikel=
m partikel
V partikel
25.6032 gram
9.8342 ml
2,0716 gram/mL
4.2.1.5 Viskositas
Viskositas Fluida Cair
T = 30 oC
= 0,8937 x 10-2 g/cm.s
Viskositas fluida Gas
T = 25 oC
= 1,8847 x 10-5 kg/m.s
4.2.1.6 Kalibrasi West Ttest Meter
V kompresor = 6 L = 6000 cm3
Kolom 1 = 3,51 (gas)
Akolom = . .D2
= . 3,14 (3,51)2
= 9,6712 cm2
V 1=
V kompresor
A kolom x t 1
6000 cm 2
9,6712cm 2 x 10 s
62.0392 cm/ s
V 2=
V kompresor
A kolom x t 2
6000 cm2
9,6712cm2 x 6 s
103.3997 cm /s
V 3=
V kompresor
A kolom x t 3
6000 cm2
9,6712cm2 x 5 s
124.0797 cm /s
V 4=
V kompresor
A kolom x t 4
6000 cm2
9,6712cm2 x 4 s
155.0996 cm /s
V 5=
V kompresor
A kolom x t 5
6000 cm2
9,6712cm2 x 4 s
155.0996 cm /s
4.2.2
Tahap Operasi
3
Nre=(33,7) +0,0408
3
9,8 x 10 cm/ s
1 /2
3
(0,0297 cm) . 0,9957 gr /cm 3 ( 1,7592 gr / cm3 )
) -33,7
1101.9901
Umf =
( dp ) ( ( p f ) g ) mf 3
1,75 f
0,4176
3
gr
gr
((
51.5276 cm/ s
dp
2 ( ( p f ) g )
Umf =
0,0297 cm
9,8 x 102 cm / s2
( 2.60341.1871.103 gr /cm 2 ) .( )
73.9074 m/s
3
Nre=(33,7) +0,0408
3
Nre=(33,7)3 +0,0408
1102,0774
Umf =
( dp ) ( ( p f ) g ) mf 3
1,75 f
((
gr
1,75( 0,9957 3 )
cm
1,3984 cm /s
2 ( ( p f ) g )
Umf =
0,0297 cm
9,8 x 10 2 cm /s 2
gr
2.6034 2 0.9957 gr /cm2 .( )
cm
0,0942 cm /
4.3 Grafik
180
160
f(x) = - 6.28x^2 + 62.11x + 2.22
R = 0.99
140
120
100
V
80
60
40
20
0
Skala 3
4.4 Pembahasan
Pratikum kali ini berjudul fluidisasi. Ada dua tahap yang dilakukan pada percobaan ini
yaitu tahap persiapan dan tahap operasi. Tahap persiapan terdiri dari penentuan densitas,
densitas cairan, densitas padatan, dan kalibrasi rotameter dengan wet test meter. Sedangkan
untuk tahap operasi terdiri dari fluidisasi sistem padat-cair dan padat gas. Pertama-tama
pada bagian tahap persiapan untuk menentukan densitas yang dilakukan adalah ditimbang
piknometer kosong dengan neraca analitik didapat datanya 23.4379 gram. Kemudian diisi
piknometer dengan air kran dan diperoleh suhu air ran adalah 30 0C. setelah diperoleh suhu
densitas air kran dapat dicari dari temperatur air kran memlalui tabel Appendix di buku
Geankoplis. Selanjutnya
piknometer kosong dengan air kran hingga penuh kemudian dikeringkan. Ditimbang
pikno+air dengan densitas cairan dapat ditentukan dengan cara mengurangkan berat
pikno+air dengan berat pikno kosong kemudian membaginya dengan volume pikno,
didapat berat air kran 24.8749 gram dan densitas air kran 0.9957 gram/ml. Berikutnya
penentuan densitas padatan. Pertama-tama disiapkan pasir dengan ukuran 50 mesh yang
telah diayak sebelumnya. Kemudian dimasukkan pasir kedalam pikno kosong sebanyak
setengah dari volume pikno. Dilanjutkan dengan menuang aquadest ke dalam pikno+pasir
hingga penuh.
Selanjutnya, ditimbang pikno dan campuran aquadest dan pasir dengan neraca analitik.
Dari perhitungan diperoleh massa padatan yaitu 25.6032 gram dan densitas padatan
diperoleh 2.6034 gram/ml. Dilanjutkan ke tahap persiapan yang terakhir yaitu kalibrasi
rotameter dengan Wet Test Meter. Mula-mula dipastikan kolom fluidisasi dalam kedaan
kosong dan seluruh selang terpasang dengan baik. Kemudaian dihubungkan kompresor ke
rotameter dan selang dari aliran gas dihubungkan ke alat Wet Test Meter. Dikalibrasi pada
skala rata-rata dan dicatat waktu yng menunjukan skala 1 dengan stopwatch. Dari hasil
percobaan dengan data skala flowrate (H) 1 cm waktunya adalah 10 s, H= 2 cm
waktunya 6 s, H = 3 cm waktunya 5 s dan H = 4 cm waktunya adalah 4 s.
Kemudian dilanjutkan ke tahap operasi. Langkah pertama yang dilakukan yaitu
dipindahkan isi kolom fluidisasi lalu disii dengan pasir setinggi 1 cm dan dipasang kolom
fluidisasi dengan memastikan seluruhnya dipasang dengan kencang menggunakan kunci
pas 10. Dinyatakan pompa dan diatur bukaan valve. Selanjutnya diukur dengan penggaris
perubahan ketinggian ketika partikel padatan mulai terangkat oleh cairan. Dari hasil
percobaan dengan skala flowrate 1 tinggin lonjakan adalah 25 cm, skala flowrate 2 tinggi
lonjakan adalah 3 cm dan skala flowrate 3 tinggi lonjakan 2 cm. diamati fenomena yang
terjadi. Lanjut ketahap operasi fluidisasi sistem padat-gas, dilakukan langkah-langkah yang
sama seperti tahap operasi fluidisasi sistem padat cair hanya saja setelah dinyalakan
komponen mulai diukur perubahan ketinggian dengan menggunakan penggaris ketika
partikel padatan mulai terangkat oleh gas. Dari hasil percobaan dengan skala flowrate 1
tinggi lonjakan adalah 38 cm, skala flowrate 2 tinggi lonjakan adalah 10 cm dan skala
flowrate 3 tinggi lonjakan adalah 11 cm. Kemudian diamati fenoomena yang terjadi .
Fenomena yang terjadi pada praktikum fluidisasi padat cair adalah bubbling fluidization
dan chanelling fluidization. Sedangkan pada fluidisasi padat gas fenomena yang trejadi
adalah bublling, slugging dan chanelling fluidization. Adapun fenomene\a yang terjadi
tersebut dipengruhi oleh bebrapa factor seperti laju alir fluida dan jenis fluida ukuran
partikel, jenis dan densitas , partikel serta faktor interlok antar partikel, porositas unggun,
distribuasi aliran, distribusi bentuk aliran fluida, diameter kolom dan tinggi. Fenomena
bubbling dapat terjadi akibat densitas dan distribusi partkel tidak homogen fenomena
slugging.
Bersarkan hasil percobaan, diperoleh umf visual adalah 62.0392 cm/s. umf visual ini
diambil dari laju alir yang paling kecil dari hasil percobaan dari perhitungan. Sedangkan
laju alir minimum secara teroritis dengan menggunakan persamaan ergun adalah 51.5276
cm/s dan dengan persamaan Wen Yun adalah 73.9047 cm/s. kecepatan minimum fluidisasi
secara teoritis lebi kecl dibandingkan dengan kecepatan minimum fluidisasi secra visuall
hal ini karena pada kecepatan minimum secra terotis dalam perhitungan dipengaruhi oleh
lebih banyak factor seperti bilngan Raynolds, densitas fluida gaya gravitasi, viskositas
f;uida dan void fiction.
Dari grafik dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai H
semakin besar. Dari kurva antara keceotan pada sumbu y dan H . dari persamaan dapat
diperoleh semakin besar nilai x (H ) maka kecepatan fluida (y) juga semakin besar,
karena x dan y berbanding lurus