Anda di halaman 1dari 2

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Secara signifikansi statistic terapi relaksasi melalui hipnosa tidak efektif
untuk mengurangi intensitas merokok, dengan tingkat perbedaan Z=1,342,
tingkat signifikansi 0,180 (p>0,05). Tetapi secara signifikansi aplikasi terapi ini
sangat efektif untuk mengurangi intensitas merokok. Dari tiga subjek yang telah
mengikuti terapi satu diantaranya telah berhasil berhenti merokok, satu subjek
berhasil mengurangi jumlah batang yang dikonsumsi dan satu subjek tidak
berhasil mengurangi atau berhenti merokok.
Terdapat beberapa variabel-variabel ekstra yang ikut berpengaruh
menentukan berhasil atau tidaknya terapi yang kurang dikontrol diantaranya
adalah motivasi masing-masing subjek untuk berhenti merokok, tingkat
pendidikan, dan kondisi lingkungan.
Terapi relaksasi melalui hipnosa lebih efektif pada subjek yang memiliki
motivasi yang kuat untuk berhenti merokok daripada subjek yang memiliki
motivasi yang rendah untuk berhenti merokok. Keefektivan ini tidak memandang
apakah subjek merupakan perokok sedang, berat dan sangat berat.

B. SARAN
1. Saran Bagi Para Pengguna Rokok
Bagi perokok yang memiliki motivasi yang kuat untuk berhenti merokok atau
hanya sekedar mengurangi intensitas merokok tetapi merasa kesulitan untuk
menghentikan kebiasaannya tersebut, maka terapi relaksasi melalui hipnosa yang
merupakan salah satu bentuk terapi dapat digunakan sebagai alternatif cara untuk
mengurangi intensitas merokok atau bahkan menghentikan perilaku merokok.
2. Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan jumlah sampel yang
lebih besar agar efektivitas dari terapi yang diberikan lebih akurat yang memenuhi
kurva normal yaitu lebih dari 30 subjek agar dapat dikalkulasi secara statistik.
58

Disarankan pula kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian


lanjutan serupa dengan menggunakan metode eksperimental yang menggunakan
pendekatan yang berbeda, sehingga hasil penelitian dapat dibandingkan.
Pemilihan subjek handaknya lebih ditekankan pada subjek yang memiliki
motivasi yang tinggi untuk berhenti merokok, tingkat intelektual tidak terlalu
rendah serta memiliki ketersedian untuk mengikuti terapi. Dalam pelaksanaannya,
peneliti disarankan untuk lebih melakukan kontrol terhadap variabel-variabel yang
ikut berpengaruh didalamnya yaitu: motivasi masing-masing subjek, tingkat
pendidikan, dan kondisi lingkungan dimana terapi dilakukan.

68

Anda mungkin juga menyukai