Anda di halaman 1dari 4

c.

Tempat periksa dokter psikiatrik


Pasien sering kali mempunyai reaksi terhadap tempat periksa dokternya yang
mungkin menyimpang atau
tidak, dan mendengarkan dengan cermat atas setiap komentar dapat
membantu dokter psikiatrik untuk
mengerti pasiennya. Penelitian telah menunjukkan bahwa pasien berespon
lebih positif pada dokter lakilaki yang menggunakan jas dan dasi dari pada mereka yang tidak.
d.

Membuat catatan
Sebagian besar dokter psikiatrik tidak menganjurkan membuat catatan yang
banyak selama suatu sesi,
karena menulis dapat menurunkan kemampuan untuk mendengarkan. Tetapi
beberapa pasien dapat
mengungkapkan kemarahan jika dokter psikiatrik tidak menulis catatan
selama suatu wawancara, mereka
mungkin merasa takut kalau komentar mereka tidak cukup penting untuk
dicatat.
e.

Wawancara selanjutnya
Wawancara yang dilakukan setelah wawancara pertama memungkinkan
pasien mengkoreksi tiap
kesalahan informasi yang telah diberikan dalam pertemuan pertama.
f.

Melakukan wawancara situasi


Dokter psikiatrik dilatih untuk bersikap fleksibel dalam memodifikasi gaya
wawancaranya untuk
mengikuti situasi tertentu. Pasien yang mempunyai diagnosis psikiatrik yang
berbeda memiliki
kemampuan yang berbeda dalam peran sertanya saat wawancara dan
berbeda pula dalam hal tantangan
yang diberikannya pada dokter psikiatrik yang melakukan wawancara.
Misalnya :
Pasien depresi dan bunuh diri
Pasien depresi sering tidak mampu untuk bercerita secara spontan dan
adekuat mengenai
penyakitnya karena faktor-faktor tertentu seperti retardasi psikomotor dan
keputusasaan. Dokter
psikiatrik harus siap bertanya secara spesifik pada seseorang yang
mengalami depresi tentang
riwayat dan gejala yang berhubungan dengan depresi, termasuk pertanyaan
tentang ide bunuh diri.
Alasan lain untuk bersikap spesifik dalam bertanya kepada pasien depresi
adalah bahwa pasien tidak
menyadari bahwa gejala tertentu seperti berjalan saat tidur malam atau
meningkatnya keluhan
somatik adalah berhubungan dengan gangguan depresi.
Bunuh Diri
Permasalahan khusus saat mewawancarai pasien yang mengalami depresi
adalah kemungkinan
untuk bunuh diri. Jika dokter psikiatri sudah memutuskan bahwa pasien
berada dalam ancaman
resiko untuk bunuh diri, pasien harus dirawat di rumah sakit atau dilindungi
dengan cara lain.
Pasien yang kasar

Pasien yang mungkin mengalami kekerasan harus didekati dengan sikap dan
teknik yang sama
dengan yang digunakan pada pasien bunuh diri. Pertanyaan spesifik yang
perlu dijawab oleh pasien
yang kasar adalah termasuk tentang tindakan kekerasan pasien sebelumnya
dan kekerasaan yang
dialami semasa kanak-kanak.
Pasien dengan waham

Waham dari seorang pasien tidak boleh ditantang secara langsung. Waham
mungkin merupakan
pikiran sebagai suatu strategi pertahanan dan perlindungan diri pasien, untuk
melawan ancaman
kecemasan, penurunan harga diri dan kebingungan. Menantang suatu waham
dengan menegaskan
bahwa hal tersebut tidak benar atau tidak mungkin, hanya akan
meningkatkan kecemasan pasien dan
seringkali menyebabkan pasien yang terancam mempertahankan
keyakinannya bahkan secara lebih
mati-matian. Tetapi tidak dianjurkan untuk berpura-pura mempercayai
waham pasien. Suatu
pendekatan yang sangat membantu adalah menyatakan bahwa dokter
mengerti keyakinan pasien
akan waham, tetapi dokter tidak mempunyai keyakinan yang sama.
g.

Mewawancarai sanak saudara


Wawancara dengan anggota keluarga dapat bermanfaat dan mungkin penuh
kesulitan. Wawancara
dengan anggota keluarga dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Jika
tujuan dokter adalah untuk

mendiagnosis suatu gangguan, maka semakin banyak fakta yang diberikan


kepada dokter, semakin
mudah untuk menyusun diagnosis, prognosis dan pengobatan. Tetapi dari
pandangan, dinamika dan
analitik, jika dokter melihat masalah pasien sangat dipengaruhi interaksi
dengan tokoh penting di dalam
kehidupannya, maka kenyataan eksternal kurang penting dari pada persepsi
pasien sendiri. Pada
umumnya, semakin serius keadaan pasien saat datang (sebagai contohnya
gangguan depresi berat, ide
bunuh diri atau psikosis), semakin mungkin dan kemungkinan lebih tepat
bagi dokter psikiatrik
berhadapan dengan anggota keluarga.
Daftar Pustaka
Kaplan dan Sadock. Sinopsis Psikiatri,Ilmu Pengetahuan Prilaku Psikiatri Klinis.
Jakarta. 1997
Elvira D, Sylvia dan Gitayanti Hadisukanto. Buku Ajar Psikiatri. Jakarta : Balai
Penerbit FKUI. 2010

Anda mungkin juga menyukai