1. Keterampilan Bertanya
Keterampilan dan kelancaran bertanya bagi seorang guru maupun bagi seorang calon guru,
sangat penting. Maka itu, keterampilan bertanya perlu dilatih dan ditingkatkan. Baik itu dari
isi pertanyaan yang dilontarkan maupun teknik bertanya.
a. Dasar-Dasar Pertanyaan yang Baik
1) Jelas dan mudah dimengerti oleh siswa.
2) Berikan informasi yang cukup untuk menjawab pertanyaan.
3) Difokuskan pada suatu masalah atau tugas tertentu.
4) Berikan waktu yang cukup kepada anak untuk berpikir sebelum menjawab
pertanyaan.
5) Bagikanlah semua pertanyaan kepada seluruh murid secara merata.
6) Berikan respons yang ramah dan menyenangkan sehingga timbul keberanian siswa
untuk bertanya maupun menjawab.
7) Tuntunlah jawaban siswa sehingga mereka dapat menemukan sendiri jawaban yang
benar.
b. Jenis-Jenis Pertanyaan yang Baik
1. Jenis pertanyaan menurut maksudnya
a. Pertanyaan permintaan (compliance question)
Pertanyaan yang mengharapkan siswa mematuhi perintah yang diucapkan dalam
bentuk pertanyaan.
Contoh : Dapatkah kamu tenang agar suara ibu dapat didengarkan oleh kalian?
b. Pertanyaan retoris (rhetorical question)
Pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban, tetapi dijawab sendiri oleh guru.
Ini merupakan teknik penyampaian informasi.
Contoh : Mengapa observasi perlu dilakukan sebelum PPL? Sebab observasi
merupakandst.
c. Pertanyaan mengarahkan atau menuntun (prompting question)
Pertanyaan yang diajukan untuk memberi arah kepada murid dalam proses
berpikirnya. Apabila siswa tidak dapat menjawab atau salah menjawab, guru
mengajukan pertanyaan lanjutan yang akan mengarah atau menuntun proses
berpikik siswa sehingga pada akhirnya siswa dapat menemukan jawaban dari
pertanyaan pertama tadi.
d. Pertanyaan menggali (probing question)
Pertanyaan lanjutan akan mendorong murid lebih mendalami jawabannya
terhadap pertanyaan pertama.
2. Pertanyaan Menurut Taksonomi Bloom
a. Pertanyaan pengetahuan (recoll question atau knowledge question)
Ingatan dengan menggunakan kata-kata apa, di mana, kapan, siapa, dan
sebutkan. Contoh : Sebutkan ciri-ciri micro-teaching!
b. Pertanyaan pemahaman (comprehension question)
Pertanyaan yang menghendaki jawab yang bersifat pemahaman dengan katakata sendiri. Contoh : Jelaskan manfaat micro-teaching!
c. Pertanyaan penerapan (aplicton question)
Pertanyaan yang menghendaki jawaban untuk menerapkan pengetahuan atau
iformasi yang diterimanya. Contoh : Berdasarkan proses tesebut, kesimpulan
apa yag dapat anda berikan?
d. Pertanyaan sintesis (synthesis question)
Pertanyaan yang menghendaki jawaban yang benar, tidak tunggal, tetapi lebih
dari satu dan menuntut murid untuk membuat ramalan (prediksi), memecahkan
masalah, mencari komunikasi. Contoh : Apa yang terjadi bila musim kemarau
tiba? Apa yang anda lakukan bila seorang siswa anda tidak mau memperhatikan
pelajaran?
e. Pertanyaan evaluasi (evaluation question)
Pertanyaan yang menghendaki jawaban dengan cara memberikan penilaian atau
pendapatnya terhadap suatu isyu yang ditampilkan. Contoh: Bagaimana
pendapat anda tentang program transmigrasi? Apa komentar anda tentang
keluarga berencana?
c. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
1. Kehangatan dan Keantusiasan
Untuk meningkatkan semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, guru perlu
menunjukkan sikap yang baik dalam memberikan pertanyaan kepada siswa maupun
ketika menerima jawaban siswa. Sikap dan cara guru bahkan suara, ekspresi wajah
mampu menunjukkan hangat atau tidaknya seorang guru terhadap siswanya.
2. Kebiasaan yang perlu dihindari
a. Jangan mengulang-ulang pertanyaan ketika siswa tidak mampu menjawab.
b. Jangan mengulang-ulang jawaban siswa.
c. Jangan menjawab sendiri pertanyaan yang diajukan sebelum siswa mendapatkan
kesempatan untuk menjawab pertanyaan.
d. Usahakan agar siswa tidak menjawab pertanyaan dengan serempak.
e. Menentukan siapa siswa yang harus menjawab pertanyaan, karena hal ini mampu
membuat siswa yang tidak ditunjuk tidak akan memikirkan jawabannya. Oleh karena
itu, perlu oleh guru untuk memberikan pernyaan kepada seluruh siswa barulah
menentukan siapa yang salah seorang untuk menjawabnya.
f. Pertanyaan ganda. Contoh: Apa yang menyebabkan turunnya hujan? Bagaimana
dampaknya bila turun hujan?
d. Komponen-Komponen Keterampilan Bertanya Dasar
1. Penggunaan pertanyaan secara jelas dan singkat
Pertanyaan guru tersebut hendak menggunakan kata-kata yang dapat dipahami oleh siswa
sesuai dengan taraf perkembangannya.
2. Memberikan acuan
Acuan tersebut berupa pertanyaan yang berisi informasi yang relevan dengan jawaban
yang diinginkan dari siswa. Contoh : Erosi merupakan pengikisan tanah yang dapat
disebabkan oleh air dan angin. Coba kamu sebutkan faktor penyebab lain yang dapat
menyebabkan erosi!
3. Pemindahan giliran
Adakala nya satu pertanyaan perlu dijawab oleh lebih dari satu orang siswa. Karena
jawaban yang diberikan oleh siswa sebelumnya belum memadai untuk jawaban yang
benar dan tepat.
4. Penyebaran
Pada penyebaran, beberapa pertanyaan yang berbeda, disebarkan giliran menjawabnya
kepada siswa yang berbeda pula.
5. Pemberian waktu berpikir
Sebelum mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa, guru perlu memberikan kepada
mereka waktu beberapa detik untuk kesempatan mereka berpikir sebelum menunjuk salah
seorang siswa untuk menjawabnya.
6. Pemberian tuntunan
Bila siswa menjawab pertanyaan dilontarkan salah atau belum memadai, maka guru
memberikan tuntunan kepada siswa atau mengarahkannya kepada jawaban yang benar
agar siswa dapat menemukan jawaban yang benar itu dengan sendirinya.
e. Komponen-Kompenen Keterampilan Bertanya Lanjutan
Komponen bertanya dasar masih dipakai dalam penerapan keterampilan lanjutan.
Berikut komponen-komponen bertanya lanjutan :
1. Pengubahan tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan
Guru dalam mengajukan pertanyaan hendaknya berusaha mengubah tuntutan tingkat
kognitif siswa dalam menjawab pertanyaan dari tingkat mengingat kembali fakta-fakta
ke tingkat kognitif lainnya seperti pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan
evaluasi. Guru dapat pula mengajukan pertanyaan pelacak.
2. Pengaturan urutan pertanyaan
Untuk mengembangkan tingkat kognitif siswa, dari sifatnya yang rendah hingga tinggi
dan kompleks. Guru hendaknya dapat mengatur urutan pertanyaan dari tingkat C1
hingga C6. Usahakan agar memberikan tidak memberikan pertanyaan yang tidak
menentu atau bolak-balik tingkatan kognitifnya.
3. Penggunaan pertanyaan pelacak
Pertanyaan pelacak digunakan untuk menyempurnakan jawaban siswa yang telah benar.
Berikut beberapa teknik pertanyaan pelacak yang dapat digunakan:
a. Klasifikasi
Jika jawaban siswa kurang tepat, maka dapat diberikan pertanyaan pelacak yang
meminta siswa menjelaskan jawabannya dengan kata-kata lain sehingga siswa
jawaban siswa lebih baik.
b. Gunakan hasil catatan itu pada waktu anda mendapat tugas praktik di TK atau SD
latihan.
Contoh :
Contoh bertanya dasar dan bertanya lanjutan :
a. Bertanya dasar
Contoh keterampilan bertanya dasar pada pembelajaran kimia, dalam materi asam basa.
Guru bertanya kepada siswa :
G : apakah defenisi laju reaksi?
M : laju reaksi adalah konsestrasi pereaksi tiap satuan waktu atau berkurangnya
konsentrasi hasil reaksi tiap satuan waktu.
b. Bertanya lanjutan
Contoh keterampilan bertanya lanjut pada pembelajaran kimia, dalam materi laju reaksi.
Guru bertanya kepada siswa
G : ada berapa faktor kah yang mempengaruhi laju reaksi?
M : ada 4 faktor
G : Apa saja?
M : Konsentrasi, luas permukaan bidang sentuh, suhu, dan katalisator.
G : bagaimanakah pengaruh dari masing-masing faktor tersebut?
M : (1) Konsentrasi : bila konsentrasi bertambah maka laju teaksi akan bertambah.
Sehingga konsentrasi berbanding lurus dengan laju teaksi. (2) Luas permukaan
bidang sentuh : semakin luas permukaan bidang sentuhnya, maka laju reaksi juga
semakin bertambah. Luas permukaan bidang sentuh berbanding lurus dengan laju
rekasi. (3) Suhu : suhu juga berbanding lurus dengan laju reaksi karena suhu reaksi
dinaikkan maka laju reaksi juga semakin besar. (4) Katalisator adalah suatu zat yang
akan mempercepat (katalisator positif) atau memperlambat (inhibitor) rekasi tetapi
tidak ikut bereaksi.
2. Keterampilan Memberi Penguatan
Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons bersifat verbal ataupun non verbal,
yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang
bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik (feedback) bagi si penerima (siswa)
atas perbuatannya sebagai suatu tindak dorongan ataupun koreksi. Atau, penguatan adalah
respons terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya
kembali tingkah laku tersebut. Tindakan tersebut dimaksudkan untuk mengganjar atau
membesarkan semangat siswa agar lebih giat berpartisipasi dalam interaksi belajar-mengajar.
a. Tujuan Pemberian Penguatan
Penguatan mempunyai pengaruh yang berupa sikap positif terhadap proses belajar siswa
dan bertujuan sebagai berikut :
semangat siswa untuk mengembangkan dirinya. Misalnya, jika seorang siswa tidak
dapat memberikan jawaban yang diharapakan guru jangan langsung menyalahkannya,
tetapi segera melontarkan pertanyaan kepada siswa lain.
d. Cara Menggunakan Penguatan
1. Penguatan kepada pribadi tertentu
Penguatan harus jelas kepada siapa ditujukan sebab bila tidak akan kurang efektif.
Oleh karena itu, sebelum memberikan penguatan, guru terlebih dahulu menyebut
nama siswa yang bersangkutan sambil menatap kepadanya.
2. Penguatan kepada kelompok
Penguatan dapat pula diberikan kepada sekelompok sisw, misalnya apabila satu tugas
telah diselesaikan dengan baik oleh satu kelas, guru membolehkan kelas itu bermain
voli yang menjadi kegemarannya.
3. Pemberian penguatan dengan segera
Penguatan seharusnya diberikan segera setelah muncul tingkah laku atas respons
siswa yang diharapkan. Penguatan yang ditunda pemberiannya kurang efektif.
4. Variasi dalam penggunaa
Jenis atau macam penguatan yang digunakan hendaknya bervariasi agar tidak
menimbulkan kebosanan.
e. Latihan Penerapan dalam Pengajaran Mikro
Adakan satu pelajaran singkat antara sepuluh dan lima belas menit mengenai suatu pokok
bahasan tertentu. Konsultasikan dengan pembimbing bila ada yang perlu diperbaiki.
Sajikanlah pada sekelompok agar dalam pelajaran itu anda dapat memperoleh saran
pendata dan pemikiran siswa, dan berikanlah penguatan sesuai dengan tingkah laku dan
penampilan atau respons siswa tersebut dengan berbagai jenis penguatan.
f. Penerapan dalam PPL
Pada waktu anda melaksanakan PPL nanti di sekolah latihan, cobalah lakukan hal-hal di
bawah ini:
1. Amatilah guru pamong waktu mengajar selama satu jam pelajaran dan kerjakan halhal berikut:
a) Catat jenis penguatan verbal yang dipakai oleh guru selama sepuluh menit.
Hitunglah frekuensi pemaian setiap jenis.
b) Pilih seorang murid untuk diamati. Apakah ada penguatan yang diberikan
kepadanya? Jika ada, dengan cara bagaimana dan bagaimana pula reaksi anak
trsebut?
c) Perhatikan secara keseluruhan apakah guru memberikan penguatan segera pada
waktu munculnya tingkah lak siswa yang perlu diberi penguatan.
d) Perhatikan apakah ada respons negatif yang diberikan oleh guru dan apa
akibatnya.
e) Perhatikan pula cara guru memberikan penguatan. Apakah diberikan kepada
pribadi tertentu atau hanya secara umum.
2. Teliti dan pelajari hasil pengamatan di atas serta manfaatkan hal itu dalam membuat
persiapan mengajar.
3. Waktu anda praktik mengajar di sekolah latihan, mintalah bantuan teman anda untuk
mengamati dan membuat catatan seperti yang anda lakukan terhadap guru pamong.
Manfaatkan hasil pengamatan teman anda itu sebaik-baiknya untuk perbaikan cara
mengajar anda selanjutnya.
Contoh keterampilan memberi penguatan ;
Guru : Sekarang ibu mau bertanya, reaksi apakah yang terjadi pada sel gavani? Siapa yang
mau mencoba menjawab?
Reza : saya, bu.
Guru : silahkan nak!
Reza : reaksi reduksi oksidasi bu.
Guru : benar, bagus jawaban kamu nak.
3. Keterampilan Mengadakan Variasi
a. Pengertian
Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajarmengajar
b. Pola guru-murid-guru:
Ada balikan (feedback) bagi guru, tidak ada interaksi antarsiswa (komunikasi
sebagai interaksi
G
M
c. Pola guru-murid-murid:
G
Ada balikan bagi guru, siswa saling belajar satu sama lain.
M
e. Pola melingkar:
Setiap siswa mendapat giliran untuk mengemukakan sambutan atau jawaban,
tidak diperkenankan berbicara dua kali apabila setiap siswa belum mendapat
giliran.
G
M
M
M
M
Rencanakan suatu pengajaran mikro (5-10 menit) untuk topik dan kelas tertentu.
Gunakan komponen-komponen keterampilan mengadakan variasiyang sesuai
dengan kemampuan anda, tujuan, serta usia anak.
f. Latihan penerapan dalam PPL
1. Rencanakan suatu rangkaian pengajaran yang masing-masing menggunakan salah
satu jenis pola interaksi.
2. Ciptakan posisi tempat duduk siswa dari klasikal menjadi posisi kelompok sehingga
memudahkan interaksi belajar yang bervariasi.
3. Rencanakan dan bimbinglah siswa dalam membuat model, diorama, sandiwara
boneka, papan buletin, dan alat peraga tiga dimensi lainnya.
Contoh keterampilan mengadakan variasi:
Dalam mengajarkan asam basa, guru tidak hanya menggunakan metode ceramah, tapi juga
berdiskusi, tanya jawab dan lain-lain. Media yang digunakan selain power point, juga bisa di
demonstrasikan praktikum asam basa didepan kelas, dan adanya variasi seperti ini bisa
menarik perhatian siswa.
G : Anak-anak, setelah penjelasan ibu tadi mengenai materi asam dan basa, maka sekarang
ibu minta kalian kalian duduk menurut kelompok kalian masing-masing. Kita akan
melakukan eksperimen. Sudah duduk sesuai dengan kelompoknya?
M : Sudah bu.
G : Sekarang coba diperhatikan dulu, bahan-bahan yang ada di depan. (menunjukkan air
soda, gram dapur, detergen, super pell, dll). Dengan melakukan eksperimen, kalian akan
mengetahui termasuk asam atau basakah masing-masing dari bahan ini. Untuk indicator,
kita menggunakan kertas lakmus merah dan biru.
4. Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan menjelaskan dalam pengajaran ialah penyajian informasi secara lisan yang
diorganisasi secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yangsatu dengan lainnya
misalnya sebab-akibat dan akibat-definisi dengan contoh atau dengan sesuatu yang belum
diketahui.
a. Tujuan Memberikan Penjelasan
1. Membimbing murid untuk mendapat dan memahami hukum, dalil, fakta, definisi, dan
prinsip secara objektif dan bernalar.
2. Melibatkan murid untuk berfikir dengan memecahkan masalah atau pertanyaan.
3. Untuk mendapat balikan dari murid mengenai tingkat pemahamannya dan untuk
mengatasi kesalahpahaman mereka.
4. Membimbing murid untuk menghayati dan mendapat proses penalaran dan
menggunakan bukti-bukti dalam pemecahan masalah.
b. Alasan Perlunya Keterampilan Menjelaskan
3.
hasilnya.
Amatilah beberapa pelajaranyang memuat penjelasan yang diberikan oleh guru
pamong.
:bu, kenapa gula pasir lebih cepat larut di dalam air ketika diaduk bila dibandingkan
dengan gula batu?
:Tidak bu.
:Baiklah.. Coba kalian lihat penghapus ini. Ada berpakah permukaan dari penghapus
ini?
:Ada 6, bu.
:Ya, benar. Nah, jika seandainya penghapus ini ibu bagi dua. Jadi, masing-masing
bagian dari penghapus tersebut memiliki berapa permukaan?
:Tepat sekali. Nah, jadi lebih banyak atau lebih luas permukaan penghapus yang dibagi
duakan? Itu lah mengapa gula pasir lebih dahulu larut di dalam air bila dibandingkan
gula batu. Hal ini dikarenakan luas permukaan sentuh dari gula yang berbentuk
serbuk lebih besar bila dibandingkan dengan gula batu. Mengerti sekarang anak ibu?
:Mengerti bu.
Menutup pelajaran (closure) ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengangkhiri
pelajaran atau kegiatan belajar mengajar. Usaha menutup pelajaran itu dimaksudkan
untuk member gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari oleh siswa,
mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar
mengajar.
c. Komponen keterampilan membuka dan menutup pelajaran
Membuka pelajaran
Komponen keterampilan membuka pelajaran meliputi :
1. Menarikperhatian siswa. Banyak cara yang dapat digunakan guru untuk menarik
perhatian siswa, antara lainnya dengan :
Gaya mengajar guru
Penggunaan alat bantu pelajaran
Pola interaksi yang bervariasi
2. Menimbulkan motivasi dengan cara :
Disertai kehangatan dan keantusiasan
Menimbulkan rasa ingin tahu.
Mengemukakan ide yang bertentangan
Memperhatikan minat siswa.
3. Memberi acuan melalui berbagai usaha seperti;
Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas,
Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan
Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas
Membuat pertanyaan-pertanyaan.
4. Membuat kaitan atau hubungan diantara materi-materi yang akan dipelajari
dengan pengalaman dan pengetahuan yang telah dikuasai siswa.
Menutup pelajaran
Cara yang dapat dilakukan oleh guru dalam menutup pelajaran adalah :
1) Meninjau kembali penguasaan inti pelajaran dengan merangkum pelajaran dan
membuat ringkasan.
2) Mengevaluasi
d. Latihan penerapan dalam pengajaran mikro
1. Sajikan suatu pengajaran selama 10-15 menit. Khususkan latihan dalam hal :
Menarik perhatian siswa
Menimbulkan motivasi
Memberi acuan
Menutup pelajaran
2. Sajikanlah suatu pengajaran selama 10-15 menit. Lihatlah semua komponen
membuka dan menutup pelajaran. Mintalah teman sejawat anda untuk
mengamatinya.
:Anak ibu, sebelum kita akhiri perjumpaan ini. Silahkan kalian jawab 2 soal yang
ada di papan tulis. Dikerjakan secara individu dengan batas waktu 8 menit, 4
menit untuk satu soal.
M :Baik bu.
G
M :Siap, bu.
G
:Ya.. Terima kasih, Arif. Nah, sekarang siapa yang bisa menyimpulkan
pembelajaran kita pada hari ini.
M :Saya bu.
G
M :Kesimpulan materi pada hari ini yaitu, ikatan ion adalah ikatan yang terbentuk
antara unsur logam dan non logam, dimana unsur logam memberikan
elektronnya kepada unsur non logam.
G
:Bagus, seperti yang disampaikan oleh teman kalian tadi sudah benar. Jadi anak
ibu, pelajari lagi materi ini di rumah dan kerjakan tugas halaman 24 nomor 1
sampai 5. Dikumpulkan minggu depan. Dan jangan lupa pelajari materi ikatan
kovalen. Sampai di sini perjumpaan, ibu akhiri assalamualaikum wr.wb.
dalam kelas.
Membagi perhatian secara visual dan verbal.
Memusatkan perhatian kelompok dengan cara menyiapkan siswa dan
3)
4)
5)
6)
Contoh keterampilan mengelola kelas. Tujuan nya adalah untuk menciptakan kondisi
kelas yang optimal, sebelum belajar guru bisa berkata seperti :
Guru : Mohon perhatian semuanya, ketika ibu sedang menjelaskan, diharapkan semuanya
memperhatikan ke depan jangan ada yang berbicara. Ya.. Toni, apa yang kamu tulis?
Murid : Tidak ada bu.
Guru : Kalau begitu, perhatikan ke depan begitu juga dengan semuanya. Tinggalkan
aktifitas yang lain, sekarang fokuskan dengan apa yang ibu jelaskan. Nanti baru kalian
ibu persilahkan menulis apa yang ada di papan tulis.
8. Keterampilan Memebelajarkan Kelompok Kecil dan Individual
Mengajar kelompok kecil dan individual, tejadi dalam konteks pengajaran klasikal. Di dalam
kelas, seorang guru mungkin menghadapi banyak kelompok kecil serta banyak siswayang
masing-masing diberi kesempatan belajar secara kelompok atau secara individual.Penguasaan
keterampilan mengajar kelompok kecil dan individual memungkinkan gurumengelola
kegiatan jenis ini secara efektif dan efisien serta memainkan perannya sebagai:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
a. Komponen-komponen Keterampilan
1. Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi, yang dapat ditunjukkan
dengan cara:
Kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan siswa
Mendengarkan secara simpatik gagasan yang dikemukakan siswa
Memberikan respon positif terhadap gagasan siswa
Membangun hubungan saling mempercayai
Menunjukkan kesiapan untuk membantu siswa, tanpa kecenderungan
mendominasi
Menerima perasaan siswa dengan penuh pengertian dan keterbukaan
Mengendalikan situasi agar siswa merasa aman.
2. Keterampilan mengorganisasikan, yang ditampilkan dengan cara:
Memberi orientasi umum
Memvariasikan kegiatan
Membentuk kelompok yang tepat
Mengkoordinasikan kegiatan
Membagi-bagi perhatian dalam berbagai tugas
Mengakhiri kegiatan dengan kulminasi berupa laporan atau kesepakatan.
3. Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar, yang dapat ditampilkan
dalambentuk:
Memberi penguatan yang sesuai
Mengembangkan supervisi proses awal yang mencakup sikap tanggap
setia
berbeda. Ibu berikan waktu 10 menit untuk berdiskusi lalu, 10 menit kemudian kalian
bertukar sub materi. Kelompok 1 memberikan sub materinya ke kelompok 2, dan
begitu seterusnya. Kita lakukan hingga semua kelompok mendapatkan kesempatan
membahas semua sub materi. Kemudian di akhir, kalian dipersilahkan duduk ke
tempat masing-masing. Selama 10menit kerjakan, teka-teki ini secara individu.
9. Keterampilan Menggunakan Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah sarana pembelajaran yang digunakan sebagai perantara dalam
proses pembelajaran untuk mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan
pembelajaran
a. Tujuan Keterampilan Menggunakan Media Pembelajaran, Yaitu:
1. Memperjelas penyajian pesan agar terlalu verbalitas
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera
3. Memperlancar jalannya proses pembelajaran
4. Minimbulkan kegairahan belajar
5. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi langsung dengan lingkungan
dan kenyataan
6. Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar secara mandiri sesuai dengan
kemampuan dan minatnya
b. Komponen-komponen Keterampilan Menggunakan Media Pembelajaran, yaitu:
1. Media audio,yaitu media yang digunakan sebagai alat bantu pembelajaran yang
mempunyai sifat dapa didengarkan oleh siswa, seperti radio
2. Media visual, yaitu media yang digunakan sebagai alat bantu pembelajaran yang
mempunyai sifat dapa dilihat oleh siswa seperti peta
3. Media audio visual, yaitu media yang digunakan sebagai alat bantu pembelajaran
yang mempunyai sifat dapa dilihat dan didengarkan oleh siswa seperti TV edukasi
c. Prinsip prinsip keterampilan menggunakan media pembelajaran, yaitu:
1. Tepat guna, artinya media pembelajaran yang digunakan sesuai dengan kompetensi
dasar
2. Berdaya guna, artinya media pembelajaran yang digunakan mampu meningkatkan
motivasi siswa
3. Bervariasi, artinya media pembelajaran yang digunakan mampu mendorong sikap
aktif siswa dalam belajar.
Contoh Keterampilan Menggunakan Media Pembelajaran :
Guru
:anak-anak silahkan perhatikan dua gambar yang tertera pada slide. Siapa yang bisa
memberikan komentar mengenai perbedaan tentang kedua gambar tersebut. Coba kamu
Andini, komentarnya untuk gambar pertama.
Andini :Gambar pertama tidak ada muatan di bulatan-bulatannya buk.
Guru
Tina
:Gambar kedua ada muatan positif dan negative pada bulat-bulatnya buk.
Guru