A. Kesimpulan.............................................................................. 19
B. Saran....................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA................................................................... 20
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
a.Mazhab Sosialisme
Pemikiran-pemikiran mazhab Klasik dinilai oleh para pemikir ekonomi
selanjutnya banyak terdapat kelemahan-kelemahan, dan merugikan masyarakat, terutama
banyak merugikan kaum buruh.Maka kemudian lahirlah mazhab baru yang dinamakan
mazhab sosialisme.
Mazhab Sosialisme dikatakan lahir an bekembang sebagai reaksi terhadap akibat
buruk daria d a n y a r e v o l u s i i n d u s t r i . R e v o l u s i I n d u s t r i m e m a n g m e m b a w a
k e m a j u a n d a n b a n y a k k e k a y a a n , sungguhpun pada kenyataannya banyak dari
rakyat terutama kaum buruh yang hidupnya tetap miskin karena gaji buruh bukan
hanya sangat rendah tetapi juga selalu ditekan.
Para tokoh pemikir Sosialisme sangat anti terhadap kapialisme dan
individualisme, karenameraka yang semakin kaya itu adalah hanya kaum pemilik modal
atau kaum kapitalis, dengan demikiantejadi kesenjangan ataupun ketimpangan pola hidup,
yaitu jurang yang semakin dalam antara si kaya danmiskin.
Sosialisme merupakan doktrin yang menyokon pemilikan dan pengawasan
publik terhadap alat-alat produksi utama, adapun tujuannya untuk mencapai distribusi
barang yang lebih efisien dan adil.
Prinsip Ajaran Sosialisme Prinsip-prinsip ajaran Sosialisme berakar pada transformasi
ekonomi, sosial, dan kultural ropaselama abad 18 sampai 19. Ide pokok lahirnya
adalah dari suatu ketidak puasan manusia yang terus menerus akan kondisi
eksistensinya. Ketidak-puasan itu tercermin dalam hasrat mereka untuk mengatasiberbagai
rupa kelangkaan, ketidakadilan, dan persoalan sosial serta kerinduan akan keadilan,
kebahagiaan, kesempurnaan.
Secara garis besar, faktor-faktor yang mendorong lahirnya Sosialisme:
b.Mazhab Historis
Volkgeist Terminology inilah yang paling sering ditemui jika membuka lieteratur, dan
kemudian membaca bahagian aliran pemikiran hukum dalam lintasan Mazhab sejarah. Istilah
tersebut pertama kalinya dikembangkan oleh murid Friedrich Carl Von Savigny (1779-1861)
yang bernama G. Puchta, hukum merupakan pencerminan jiwa dari rakyat.
Hukum itu tidak dibuat, tetapi tumbuh dan berkembang bersama masyarakat (Das
Recht Wird Nicht Gemacht, Est Ist Und Wird Mit Dem Volke). Di dunia ini terdapat banyak
bangsa, dan tiap-tiap bangsa tadi memiliki suatu Volkgeist (jiwa rakyat). Jiwa ini berbeda,
baik menurut waktu maupun tempat.
Mencermati pemikiran Savigny, dalam konteks yang melatarbelakanginya sehingga
muncul pemikiran perihal Jiwa Bangsa atau Jiwa Rakyat, setidaknya dipengaruhi oleh dua
Mazhab hukum.
B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Pemikiran Ekonomi Kaum Perintis Sosialisme
1. Konsep-konsep ekonomi dari kaum perintis ditemukan terutama dalam ajaran-ajaran
agama, kaidah-kaidah hukum, etika atau aturan-aturan moral. Misalnya dalam kitab
Hammurabi dari Babilonia tahun 1700 sM, masyarakat Yunani telah menjelaskan
tentang rincian petunjuk-petunjuk tentang cara-cara berekonomi.
2. Plato hidup pada abad keempat sebelum Masehi mencerminkan pola pikir tradisi
kaum ningrat. Ia memandang rendah terhadap para pekerja kasar dan mereka yang
mengejar kekayaan. Plato menyadari bahwa produksi merupakan basis suatu negara
dan penganekaragaman (diversivikasi) pekerjaan dalam masyarakat merupakan
keharusan, karena tidak seorang pun yang dapat memenuhi sendiri berbagai
kebutuhannya. Inilah awal dasar pemikiran Prinsip Spesialisasi kemudian
dikembangkan oleh Adam Smith.
3. Aristoteles merupakan tokoh pemikir ulung yang sangat tajam, dan menjadi dasar
analisis ilmuwan modern sebab analisisnya berpangkal dari data. Konsep pemikiran
ekonominya didasarkan pada konsep pengelolaan rumah tangga yang baik, melalui
tukar-menukar. Aristoteleslah yang membedakan dua macam nilai barang, yaitu nilai
guna dan nilai tukar. Ia menolak kehadiran uang dan pinjam-meminjam uang dengan
bunga, uang hanya sebagai alat tukar-menukar saja, jika menumpuk kekayaan dengan
jalan minta/mengambil riba, maka uang menjadi mandul atau tidak produktif.
4. Xenophon seorang prajurit, sejarawan dan murid Socrates yang mengarang buku
Oikonomikus (pengelolaan rumah tangga). Inti pemikiran Xenophon adalah pertanian
dipandang sebagai dasar kesejahteraan ekonomi, pelayaran dan perniagaan yang
dianjurkan untuk dikembangkan oleh negara, modal patungan dalam usaha,
spesialisasi dan pembagian kerja, konsep perbudakan dan sektor pertambangan
menjadi milik bersama.
5. Thomas Aquinas (1225-1274) seorang filosof dan tokoh pemikir ekonomi pada abad
pertengahan, mengemukakan tentang konsep keadilan yang dibagi dua menjadi
keadilan distributife dan keadilan konvensasi, dengan menegakkan hukum Tuhan
maka dalam jual-beli harus dilakukan dengan harga yang adil (just-price) sedang
bunga uang adalah riba. Tetapi masalah riba, upah yang adil dan harga yang layak ini
merupakan masalah yang terus-menerus diperdebatkan dalam ilmu ekonomi.
a.Pemikiran ekonomi mazhab sosialisme
Sejarah Pemikiran Mazhab Sosialis dan Kritik terhadap Pemikiran Ekonomi Klasik
1. Kritik yang dikemukakan oleh mazhab sosialis berhubungan dengan doktrin laissez
faire dengan pengendalian tangan tak kentara (invisible hand) dan intervensi
pemerintah. Pemikiran yang dibahas adalah tentang teori nilai, pembagian kerja, teori
kependudukan, dan the law of deminishing return, dan kritiknya karena asumsi bahwa
negaralah yang berhak untuk mengatur kekayaan bangsa.
2. Para pengritik mazhab klasik terutama dari Lauderdale, Sismonde, Carey, List dan
Bastiat. Lauderdale mengajukan kritik bahwa nilai barang ditentukan oleh kelangkaan
dan permintaan, sedangkan Muller dan List melihat bahwa nilai barang ditentukan
juga tidak hanya oleh modal fisik, tetapi juga oleh modal spiritual dan modal mental.
Demikian juga Carey melihat tentang teori nilai dari segi teori biaya reproduksi,
sedangkan Bastiat bahwa faktor-faktor yang menentukan nilai barang adalah besarnya
tenaga kerja yang dikorbankan pada pembuatan barang, menurut beliau hal-hal yang
menjadi karunia alam tidak mempunyai nilai, kecuali telah diolah manusia.
3. Sismonde mengajukan keberatan terhadap teori kependudukan Malthus, dan tidak
mungkin dapat dikendalikan dengan cara-cara yang dikemukakan Malthus, sebab
sangat tergantung pada kemauan manusia dan kesempatan kerja, dan kawin yang
selalu dikaitkan dengan kemampuan ekonomi. Mesin mempunyai fungsi untuk
menggantikan tenaga kerja manusia, aspek mesin tidak selalu mempunyai keuntungan
dalam meningkatkan kekayaan bangsa. Carey berpendapat pertambahan modal lebih
cepat dari pertambahan penduduk.
4. Sismonde berpendapat bahwa pembagian kerja skala produksi menjadi semakin besar
dan tidak dapat dikendalikan sehingga terjadi kelebihan produksi. Muller berpendapat
bahwa pembagian kerja telah membawa pekerjaan ke dalam perbudakan dan tenaga
kerja menjadi mesin. Pemikiran List bukan pembagian kerja yang paling penting
tetapi mengetahui dan menggunakan kekuatan-kekuatan produktif dalam usaha
meningkatkan kekayaan bangsa.
5. Pemikiran John Stuart Mill banyak dipengaruhi oleh Jeremy Bentam yang beraliran
falsafah utilitarian, bebannya sangat berat dalam mempelajari falsafah, politik dan
ilmu sosial, yang menjadikan mental breakdown. Kritik terhadap ekonomi klasik
terutama pada Smith, Malthus dan Ricardo, dipelajari oleh Mill. Sementara itu
pemikiran ekonomi sosialis mulai berkembang, dasar sistem ekonomi klasik adalah
laissez faire, hipotesis kependudukan Malthus, hukum lahan yang semakin berkurang,
teori dana upah mendapat tantangan. Dalam era inilah pemikiran Mill dituangkan
dalam bukunya yang berjudul Principle of Political Economy, dengan pemikiran yang
eklektiknya.
6. Sumbangan yang paling besar Mill adalah metode ilmu ekonomi yang bersifat
deduktif dan bersama dengan metode induktif. Karena hipotesisnya belum didukung
dengan data empirik, di samping itu pembahasannya tentang teori nilai tidak melihat
dari biaya produksi, tetapi telah menggunakan sisi permintaan melalui teori elastisitas.
Mill menjelaskan bahwa hukum yang mengatur produksi lain dengan hukum
distribusi pendapatan, juga memperkenalkan human capital investment yaitu
keterampilan, kerajinan dan moral tenaga kerja dalam meningkatkan produktivitas.
b.Ekonomi mazhab sosialisme utopis
1. Dari pandangan pemikiran yang revolusioner Karl Marx dan Enggel pemikiran ini
biasa disebut kaum sosialis ilmiah dan ada yang tetap mempertahankan dengan caracara yang bersifat ideal dan terlepas dari kekuasaan politik disebut sosialis utopis
dengan dipelopori oleh Thomas More, Francis Bacon, Thomas Campanella, Oliver
Cromwell, Gerard Winstanley, James Harrington..
2. Perkataan Utopis berasal dari judul buku Thomas More dalam tahun 1516 Tentang
Keadaan Negara yang Sempurna dan Pulau Baru yang Utopis. Francis Bacon dalam
bukunya Nova Atlantis (1623), dan Thomas Campanella (1623) dalam bukunya
Negara Matahari (Civitas Solis).
3. Saint Simon (1760-1825), dari Perancis bukunya The New Christianity dan Charles
Fourier (1772-1837) bercita-cita menciptakan tata dunia baru yang lebih baik bukan
dengan kotbah tetapi dengan model percontohan. Louis Blanc mengusahakan agar
didirikan ateliers sociesux yakni pabrik-pabrik yang dihimpun negara. Pierre Joseph
Proudhom (1809-1865 ) Beliau yakin akan asas persamaan dan lama sekali tidak
setuju dengan hak milik pribadi terhadap perusahaan.
c.Ekonomi mazhab sosialisme ilmiah
1. Karl Marx dilahirkan di Treves Jerman dan seorang keturunan Yahudi. Ia seorang
ilmuwan dan pemikir besar bidang filosof serta Pemimpin Sosialisme Modern. Ia
belajar di Universitas Bonn kemudian di Universitas Berlin di Jerman dan
memperoleh sarjana bidang Filsafat. Dalam masa studinya ia banyak dipengaruhi oleh
Friedrich Hegel seorang Filosof Besar Jerman bidang falsafah murni.
2. Friedrich Engels, berasal dari kalangan usahawan besar di Jerman, keluarganya
memiliki sejumlah perusahaan industri tekstil di Jerman maupun di Inggris. Sejak usia
muda Engels menaruh minat terhadap ilmu falsafah dan ilmu pengetahuan
masyarakat. Nalurinya tergugah oleh apa yang diamatinya dan disaksikannya sendiri
mengenai kehidupan masyarakat dalam lingkungan kawasan industri di Jerman dan di
Inggris. Engels bertemu dengan Marx tahun 1840 di Paris, sewaktu Marx hidup dalam
pembuangan.
3. Teori tentang perkembangan ekonomi menurut Marx sebenarnya dapat dibagi
menjadi tiga bagian, pertama pemikirannya tentang proses akumulasi dan konsentrasi,
Locke memandang hak alami manusia sebagai serangkaian hak spesifik yang terkait
dengan kewajiban terhadap orang lain seperti hak untuk hidup dan hak atas hasil
kerjanya sendiri. Hume sama sekali menolak anggapan Hobbes dan Locke karena
bagi hume, semua pengetahuan hanya dihasilkan dari apa yang didengar, dilihat,
dirasakan dan sebagainya, sehingga, bagi Hume, tidak ada yang namanya hak alami.
Yang ada hanyalah kontrak sosial berwujud lembaga-lembaga sosial yang dibentuk
secara berangsur-angsur. Lembaga-lembaga tersebut bermula dari ketertarikan antara
jenis kelamin, keperluan mengasuh anak, kegemaran alami untuk berkumpul bersama
orang lain, kecenderungan alami untuk menolong sahabat dan keluarga dan
sebagainya.
3. Filsafat Sosial Kant dan Hegel
Immanuel Kant dan Georg Wilhelm Friedrich Hegel adalah dua filosof yang beraliran
idealis. Idealism adalah paham yang mengatakan bahwa pengetahuan hanya
didapatkan melalui ide mereka sendiri.
Dalam ranah sosial, Kant menolah gagasan tentang hak alami, dia juga menolak
anggapan pengetahuan hanya didapatkan melalui pengalaman empiris. Bagi Kant,
pengegtahuan diturunkan dari refleksi atas hakikat pikiran manusia. Perilaku sosial
manusia bukan diarahkan oleh hukum alami melainkan oleh hukum akal.
Berbeda dengan Kant, Hegel mendasarkan filsafat sosialnya pada filsafat sejarah yang
dimulai dari tesis, antithesis dan akhirnya menjadi sistesis. Hegel sepakat dengan
kontrak sosialnya Locke namun konsep itu lemah ketika individu-individu gampang
menyalahpahami kebebasan individu dalam masyarakat. Hegel juga sepakat dengan
nurani individunya Kant, namun hal ini juga masih tergantung pada tiap individu
untuk menentukan tindakan itu baik atau buruk. Filsafat sosialnya Hegel mengikuti
pemahaman Locke dan Kant dan hanya menolak sifatnya yang satu sisi. Keluarga,
menurut Hegel, didasarkan pada cinta alami di antara dua jenis kelamin dan bukan
melalui kontak sosial seperti dalam Hobbes dan Kant. Hegel mengatakan:
Upacara perkawinan memang merupakan kontrak sosial namun dampak perkawinan
justru untuk menjauhi kebebasan legal dari dua pribadi dan mencipta ruang yang
melampaui hukum. Tujuan perkawinan adalah untuk mencapai bentuk kebebasan
yang lebih tinggi, di mana perempuan akan memiliki domain yang aman dan tertutup,
di mana ia bisa mengembangkan perasaan naluriahnya, dan di mana seorang laki-laki
bisa bersantai sesudah bekerja, karena memang sudah sifat dasarnya untuk bekerja di
dunia luar.
4. Sosialisme Marx
Karl Marx adalah filosof beraliran materialime. Materialisme adalah aliran yang
menganggap bahwa dunia ini tidak ada selain materi (alam) dan dunia fisik adalah
satu. Pemikiran Marx banyak dipengaruhi oleh dua filosof besar yaitu Hegel dan
Feuerbach. Marx mengambil materialisme dari Feuerbach dan filsafat sejarah
(dialektika) dari Hegel. Secara umum ajaran Marx disebut sosialime karena Marx
menggunakan pemikirannya untuk membela kelas proletar yang tertindas oleh kelas
borjuis, pemilik modal dan usaha. Sosialisme Marx digunakan untuk menyerang
system kapitalisme yang berkembang pada zamannya.
Marx memetakan materialisme menjadi materialisme historis dan materialism
dialektis. Materialisme historis merupakan pandangan ekonomi terhadap sejarah. Hal
ini dimaksudkan untuk menjelaskan perkembangan ekonomi masyarakat yang terjadi
sepanjang masa. Materialisme dialektis mengasumsikan benda merupakan kenyataan
pokok yang selalu berubah dan mengalami pertentangan. Perubahan dan pertentangan
tersebut merupakan sesuatu yang terjadi pada dunia nyata. Apa yang terjadi pada
dunia nyata mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kesadaran manusia.
Bukan kesadaran yang menentukan adanya manusia tapi kehidupan sosiallah yang
membentuk kesadaran manusia.
Sosialime Marx bukan tanpa tantangan. Filosof sekaliber Max Weber dan Emile
Durkheim. Jika Marx menginginkan revolusi sosial dengan mengganti kapitalisme
dengan sosialime, maka Weber dan Durkheim menginginkan reformasi sosial yaitu
mereformasi system kapitalis dan membenahi kesalahan-kesalahannya.
Pacsa kematian Marx, pemikiran Marx terpecah menjadi dua kubu besar yaitu
marxisme ortodok dan marxisme revisionis. Marxisme ortodok menggeneralisasikan
materialisme historis pandangan dunia universal dan memandang perjalanan
kapitalisme sebagai stabilisasi dunia justru memicu krisis ekonomi dan mempertajam
berbagai konflik. Sedangkan marxisme revisionis menginginkan evolusi sosial yang
memandang kaum proletar bisa mengupayakan terus menerus perkembangan ekonomi
dan posisi politiknya dalam kerangka demokratis yang terorganisir seperti yang
dilakukan oleh kaum kapitalis. Marxisme ortodoks benar-benar menjadi ideology
dunia setelah setelah revolusi oktober pada tahun 1917 ketika terjadi persekutuan
kaum buruh dan tentara yang di dalangi oleh Partai Bolshevik. Yang memainkan
peran dalam revolusi ini adalah Lenin, yang kemudian diteruskan Stalin. Puncak dari
revolusi ini adalah berdirinya Uni Soviet yang berbasis di Rusia.
Jerman adalah setelah Prancis meninggalkan kodifikasi hukum di negara Jerman. Hukum apa
yang hendak diberlakukan di negara ini ?
Maka muncullah aliran atau pemikir setaraf Savigny mengemukakan bahwa hukum
itu tak perlu diadakan kodifikasi, karena apa yang menjadi isi dari hukum itu ditentukan oleh
pergaulan hidup manusian ditentukan dari masa ke masa.
Banyak penulis menganggap pemikiran Savigny, tidak dapat dimanfaatkan dalam
konteks hukum modern karena sudah demikian kompleksnya permasalahan suatu rakyat di
era modern ini. Apalagi negara yang sudah mengalami gejala globalisasi.
Menurut hemat penulis, tetap bermanfaat teori Savigny dalam melihat hukum yang
muncul dari tingkah laku individu dalam masyarakat. Tidakkah kita sadar bahwa tidak akan
pernah terakui yang namanya Hukum Adat tanpa melalui riset dari beberapa pakar hukum
seperti Van Volenhoven dan Ter Haar, dan hal itu melihat Hukum sebagai pencerminan dari
jiwa Rakyat. Tidak jauh berbeda dengan para ahli sosiologi juga amat berutang budi dengan
Savigny karena ia membukakan mata bagi peneliti sosiologi bahwa sistem hukum
sesungguhnya tidak terlepas dari sistem sosial yang lebih luas, di mana ke dua sistem itu
saling mempengaruhi.
Kelemahan dari teori Savigny, yakni tidak mengakui pentingnya kodifikasi hukum.
Padahal dalam masyarakat modern, ketentuan hukum yang tertulis diperlukan demi
terwujudnyaa kepastian hukum. Terutama untuk menghindari tindakan kesewenangwenangan dari kekuasaan yang absolut.
Oleh karena itu menarik jika kita mengamati sumbangan dari hasil penelitian Sir
Henry Maine (1822-1888) yang mengemukakan bahwa hubungan hukum antara para
anggota masyarakat dilakukan atas dasar sistem hak dan kewajiban yang tertuang dalam
suatu bentuk yang disebut kontrak, dibuat secara sadar dan sukareka oleh pihak-pihak yang
berkenaan. Di sisi lain hukum sendiri pada masyarakat berkembang melalui tiga tahapan
yakni fiksi, equity dan perundangan. Artinya, Maine di sini tidak mengenyampingkan
peranan perundangan dan kondifikasi pada masyarakat modern.
a.Mazhab Historis
Pokok pokok ajaran dalam mazhab historis sebagai berikut:
1. Dalam menetapkan ide, hendaknya ditinjau tingkat perekonomian masyarakat
menurut sejarahnya, tidak melihat keadaan pada saat itu.
dari harapan akan keuntungan dari tukar menukar yang di dasarkan pada
kesempatan memperoleh laba.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kami mengambil kesimpulan dari mazhab socialisme itu yang utama di sebabkan
karena ada beberapa faktor-faktor yang mendorong lahirnya mazhab Sosialisme:
1.Karena adanya revolusi Industri
2.Karena bangkitnya kaum borjuis (majikan) dan kaum proletariat (buruh)
3.Munculnya pemikiran-pemikiran baru yang lebih terpelajar, dan lebih rasional
terhadap kehidupanmanusia & masyarakatnya.
4.Adanya tuntutan-tuntutan berlakunya demokrasi dari hasil revolusi Perancis.
Sehingga mazhab sosialisme terbentuk akibat beberapa factor yang ada di atas.
B. Saran
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan informasi dari mazhab
sosialisme dan mazhab hstoris serta teori-teori yang di kemukakan dari beberap filosoffilosof yang terkenal.dan mengetahui masing-masing perbedaan dari tiap mazhab sosialisme
dan mahab historis.
DAFTAR PUSTAKA
http://massofa.wordpress.com/2008/02/04/sejarah-pemikiran-ekonomi-praklasik-klasiksosialis-dan-neoklasik/
http://www.scribd.com/anon_854168668/d/62140869-Handout-Sosialisme-Marxisme
http://ukpi.sunan-ampel.ac.id/?p=195
http://iemaganjen.blogspot.com/2011/04/mazhab-historis.html