Anda di halaman 1dari 5

Pseudoephedrini hydrochloridum

Pseudoefedrin Hidroklorida

C10H15NO.HCL
BM 201,70
Pseudoefedrin Hidroklorida mengandung tidak kurang dari 98% dan tidak lebih dari 100,5%
C10H15NO.HCL, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.

Pemerian

Hablur putih atau serbuk putih, serbuk halus putih atau hampir putih, bau khas lemah

Kelarutan

Sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam etanol, agak sukar larut dalam kloroform

Baku pembanding

Pseudoefedrin Hidroklorida BPFI lakukan pengeringan pada suhu 1050 selama 3 jam sebelum
digunakan
Identifikasi
A. Spektrum serapan inframerah zat yang telah dikeringkan dan didispersikan dalam kalium
bromide P, menunjukkan maksimum hanya pada gelombang yang sama seperti pada
Pseudoefedrin Hidroklorida BPFI.
B. Menunjukkan reaksi klorida seperti yang tertera pada uji identifikasi umum
Jarak lebur
Antara 1820 dan 1860 rentang awal dan akhir peleburan tidak lebih dari 20.

Rotasi jenis

Antara +61,00 dan +62,50, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan, lakukan penetapan
menggunakan larutan yang mengandung 500 mg per 10 ml.

PH

Antara 4,6 dan 6,0, lakukan penetapan menggunakan larutan (1 dalam 20).

Susut pengeringan

Tidak lebih dari 0,5%, lakukan pengeringan pada suhu 1050 selama 3 jam.

Sisa pemijaran

Tidak lebih dari 0,1 %

Cemaran senyawa organic mudah menguap

Metode V memenuhi syarat, kecuali suhu tempat penyuntikan dipertahankan pada 70 0, bukan
pada 1400.

Penetapan Kadar

Timbang saksama lebih kurang 400 mg, larutkan dalam campurann 50 ml asam asetat glacial P
dan 10 ml raksa (II) asetat LP, tambahkan 1 tetes Kristal violet LP, dan titrasi dengan asam
perklorat 0,1 N LV sampai titik akhir warna biru hijau. Lakukan penetapan blangko.
1ml asam perklorat 0,1 N setara dengan 20,17 mg C10H15NO.HCL

Wadah dan penyimpanan

Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.

Alasan penggunaan spektrofotometri dalam pengujian

USP XXVI merekomendasikan penggunaan metode KCKT untuk menetapkan kadar


Pseudoefedrin Hidroklorida. Metode ini memerlukan alat dan biaya operasional yang relatif
mahal serta waktu analisis yang relatif lama. Mengingat hal itu, maka diperlukan metode analisis
alternatif yang memerlukan alat dan biaya operasional yang lebih murah, serta lebih mudah
dalam pelaksanaannya, namun dapat memberikan hasil dengan akurasi dan presisi yang baik.
Salah satu metode alternatif yang dapat digunakan adalah spektrofotometri derivatif.
Metode spektrofotometri derivatif dapat digunakan untuk analisis kuantitatif zat dalam
campuran dimana spektrumnya mungkin tersembunyi dalam suatu bentuk spektrum besar yang
saling tumpang tindih dengan mengabaikan proses pemisahan zat yang bertingkat-tingkat
(Munson, 1991). Dengan demikian metode ini dapat dilakukan lebih sederhana dengan waktu
analisis yang lebih cepat dan biaya yang dibutuhkan lebih murah. Sehingga penentuan kadar dari
Pseudoefedrin Hidroklorida digunakan dengan metode spektrofotemtri derivative.
Metode
a. Penentuan zero crossing
Dibuat larutan pseudoefedrina HCl dengan konsentrasi lebih kurang 100, 200,
300, 500, 600, 800,dan 1000 ppm dalam aquadest.
Dibuat kurva serapan untuk masing-masing larutan zat
Zero crossing masing-masing zat ditunjukkan oleh panjang gelombang
yang memiliki serapan nol pada berbagai konsentrasi.
b. Penentuan Panjang Gelombang analisis ()
Dibuat larutan triprolidina HCldengan konsentrasi lebih kurang 25 ppm, larutan
pseudoefedrina HCl dengan konsentrasi lebih kurang 600 ppm, dan larutan
campuran kedua zat itu dengan konsentrasi masingmasing lebih kurang 25 ppm
dan 600

dibuat kurva serapan derivat pertama dari masing-masing larutan zat tunggal
dan dari campuran zat

Kurva serapan derivat pertama dari larutan zat tunggal dan campuran
keduanya ditumpangtindihkan.

Panjang gelombang pada saat serapa nol dari masing-masing laruta zat
merupakan panjang gelomban analisis untuk zat lain dalam campurannya.

c. Penentuan Linearitas, limit deteksi (LOD) dan limit kuantitasi (LOQ)


Dibuat larutan pseudoefedrina HCl dengan konsentrasi lebih kurang 100, 200,
300, 500, 600, dan 800 dalam aquadest.
DiMasing-masing larutan zat diukur serapannya pada analisis masing-masing
zat yang telah ditentukan.

Dilakukan analisis hubungan antara konsentrasi dengan serapan untuk


masingmasing zat, sehingga didapat persamaan regresi linear y = a + bx, dan
berdasarkan nilai serapan pada analisis dilakukan pula perhitungan limit
deteksi (LOD) dan limit kuantitasi (LOQ).

Depkes RI.1995. Farmakope Indonesia IV. Jakarta: Depkes RI.

Harianto, Hayun., Yenti. 2006. Penetapan Kadar Triprolidina Hidroklorida dan Pseudoefedrina
Hideroklorida Dalam Tablet Anti Influenza Secara Spektrofotometri Derifatif. Majalah
Ilmu Kefarmasian, Vol. III, No.1. 94 - 105
Munson JW. 1991. Analisis Farmasi Metode Modern, Parwa B. Terj. Dari Pharmaceutical
Analysis part B, Modern Methods, oleh Harjana. Surabaya: Airlangga University Press,
369385.

Anda mungkin juga menyukai