Anda di halaman 1dari 8

5 Bahaya Radiasi SUTET Bagi Kesehatan Yang Harus Diwaspadai

Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi atau disebut juga SUTET merupakan pengalir
listrik tinggi, yang dapat menimbulkan radiasi berbahaya bagi manusia. Emang
seberapa besar sih, tegangan (voltase) pada alat tersebut? Sangat tinggi, yaitu sekitar
550 kV atau sekian juta kali dari tegangan listrik rumahan. Lantas, apa dampaknya
terhadap kesehatan tubuh? Baiklah, kita akan mengulas lebih lanjut. Wilayah yang
layak untuk dibangun saluran listrik ini sebenarnya sudah ditentukan. Sehingga ada
istilah "Jarak Bebas Minimum", dimana tidak ada penduduk yang menetap atau tinggal
di sekitar area tersebut. Nah, sebelum anda dan keluarga berkeinginan untuk pindah
rumah dengan alasan tertentu, anda sebaiknya menghindari pemukiman penduduk
yang terletak dekat lokasi SUTET. 5 Bahaya Radiasi SUTET Bagi Kesehatan Yang
Harus Diwaspadai Berikut ini adalah dampak buruk paparan radiasi pembawa listrik
super tinggi terhadap tubuh manusia:
1. Leukimia Sumsum tulang mampu menghasilkan sel-sel darah putih (leukosit) yang
berperan dalam sistem imunitas, sehingga tubuh punya kemampuan untuk melawan
infeksi. Paparan radiasi SUTET dapat memicu penyakit leukemia, yaitu sejenis kanker
yang menyerang leukosit. Dr.Gerald Draper beserta tim peneliti dari "Chilhood Cancer
Research Group" di Oxford University menemukan fakta bahwa risiko leukemia
meningkat sebesar 70 persen pada bayi yang lahir di wilayah dekat aliran voltase tinggi
(kurang dari 200 m). Bahkan, penelitian tersebut menemukan 400 kasus leukemia
dalam satu tahun. Kasus penyakit ini tidak terjadi pada mereka yang bermukim, 600
meter dari area tersebut.
2. Kanker SUTET mampu menimbulkan radiasi gelombang elektromagnetik yang
sangat kuat. Radiasi ini dapat memicu pertumbuhan sel abnormal dan tidak terkendali.
Pastinya anda dapat menebak apa yang terjadi. Ya, kerusakan sel sehat yang
disebabkan oleh tumor ganas.
3. Cacat pada bayi

Radiasi

gelombang

elektromagnet

yang

dihasilkan

oleh

SUTET

juga

dapat

menyebabkan penyimpangan genetik pada bayi, sehingga dapat menimbulkan


penyesalan bagi orang tua.
4. Electrical sensitivity dr. Anies, M.Kes pada tahun 2004 pernah mengatakan bahwa
radiasi SUTET dapat mengakibatkan kondisi medis yang disebut Electrical sensitivity.
Penyakit ini biasanya ditandai dengan gejala seperti pusing, sakit kepala, dan keletihan
kronis.
5. Limfoma Pada tahun 1979, dua ilmuwan yang bernama Wertheimer dan Leeper
mengemukakan teori bahwa paparan medan elektromagnetik dari SUTET dapat
mengakibatkan risiko penyakit limfoma, penyakit kulit, ketidak-suburan pada pria, dan
mudah marah (emosi tidak stabil). Tips mencegah bahaya radiasi SUTET Hindari
membangun rumah dekat area jaringan listrik tinggi. Jaga kesehatan keluarga anda,
apalagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Pasang langit-langit (plafon)
di bawah atap rumah. Gunakan lembaran logam sebagai atap rumah, sehingga
terhubung dengan tanah. Hindari berada di luar rumah saat malam hari. Tanam
berbagai jenis bunga sebanyak mungkin di sekitar rumah. Pepohonan hijau juga baik
untuk mengurangi dampak buruk dari radiasi SUTET. Tanamlah daun lidah mertua
(sansivieria). Selain mampu menyerap 107 polutan, radiasi yang berasal dari
gelombang elektro magnetik pun dapat diserap olehnya. Nah, itulah 5 bahaya radiasi
SUTET bagi tubuh manusia, yang harus diwaspadai. Hingga kini, belum ada penangkal
radiasi elektro magnetik yang bekerja 100%. Upaya yang dapat kita lakukan hanyalah
mengurangi efeknya sebisa mungkin. Masih banyak tanah kosong di wilayah lain, jika
anda ingin membangun rumah. Jika anda memaksakan keinginan untuk tetap menetap
di pemukiman yang dekat area berbahaya, tentu saja semua risiko di depan anda.

RADIASI TEGANGAN TINGGI???


tgs kuliah saya. saya menulis ini ditengah kontroversial tentang kasus SUTET. seperti
yang diketahui bahwa distribusi energi listrik tidak dapat langsung disalurkan dari pusat
pembangkit ke konsumen hanya dengan satu kawat, karena sesuai dengan hukum ohm
dan kirchoff bahwa semakin panjang kawat yang dilalui, maka hambatan dalam
semakin besar. untuk itulah kita perlu jaringan transmisi.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

LATAR BELAKANG

Sampai sekarang masyarakat masih khawatir tinggal dibawah Saluran Udara Tegangan
Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV. Ketakutan ini tampaknya berawal dari pernyataan ahli
Epidemiologi bahwa SUTET dapat membangkitkan medan listrik dan
medan magnet yang berpengaruh buruk terhadap kesehatan manusia. Masyarakat
bahkan ada yang mengeluh pusing-pusing walaupun belum dapat dibuktikan
penyebabnya. Kehadiran medan listrik dan medan magnet di sekitar kehidupan
manusia tidak dapat dirasakan oleh indera manusia, kecuali jika intensitasnya cukup
besar dan terasa hanya bagi orang yang hipersensitif saja.Medan listrik dan medan
magnet termasuk kelompok radiasi non-pengion. Radiasi ini relatif tidak berbahaya,
berbeda sama sekali dengan radiasi jenis pengion seperti radiasi nuklir atau radiasi
sinar rontgen.
Medan listrik dan medan magnet sudah ada sejak bumi kita ini terbentuk. Awan yang
mengandung potensial air, terdapat medan listrik yang besarnya antara 3000 30.000
V/m. Demikian juga bumi secara alamiah bermedan listrik (100 500 V/m) dan
bermedan magnet (0,004 0,007 mT). Di dalam rumah, di tempat kerja, di kantor atau
di bengkel terdapat medan listrik dan medan magnet buatan. Medan listrik dan medan
magnet ini biasanya berasal dari instalasi dan peralatan listrik, antara lain berasal dari :
sistem instalasi dalam rumah, lemari pendingin, AC, kipas angin, pompa air, televisi,
mesin tik elektronik, mesin photocopy, komputer dan printer, mesin las, kompresor,
saluran udara tegangan rendah/menengah (SUTR/M) yang berdekatan, dan lain-lain.

Pada sistem instalasi yang bertegangan dan berarus selalu timbul medan listrik. Tetapi
medan listrik ini sudah melemah karena jaraknya cukup jauh dari sumber.
1.2.

TUJUAN

Pemahaman lebih lanjut mengenai dampak dari SUTET sangatlah penting agar tidak
terjadi kontroversi dan ketakutan yang berlebihan terhadap transmisi SUTET. Oleh
karena itu, setelah membaca makalah ini, pembaca diharapkan mengerti mengenai
dampak SUTET yang sesungguhnya, sehingga tidak ada lagi simpang siur pendapat
khususnya pada orang awam.
1.3.

RUMUSAN MASALAH

Bagaimanakah pengaruh radiasi SUTET terhadap kesehatan manusia?


BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Proses Terjadinya Radiasi

Elektron bebas yang terdapat dalam udara di sekitar jaringan tegangan tinggi, akan
terpengaruh oleh adanya medan magnet dan medan listrik, sehingga gerakannya akan
makin cepat dan hal ini dapat menyebabkan timbulnya ionisasi di udara. Ionisasi dapat
terjadi karena elektron sebagai partikel yang bermuatan negatif dalam gerakannya akan
bertumbukan dengan molekul-molekul udara sehingga timbul ionisasi berupa ion-ion
dan elektron baru.
Proses ini akan berjalan terus selama ada arus pada jaringan tegangan tinggi dan
akibatnya ion dan elektron akan menjadi berlipat ganda terlebih lagi bila gradien
tegangannya cukup tinggi. Udara yang lembab karena adanya pepohon di bawah
jaringan tegangan tinggi akan lebih mempercepat terbentuknya pelipatan ion dan
elektron yang disebut dengan avalanche. Akibat berlipat gandanya ion dan elektron ini
(peristiwa avalanche) akan menimbulkan koronaberupa percikan busur cahaya yang
seringkali disertai pula dengan suara mendesisdan bau khusus yang disebut dengan
bau ozone.Peristiwa avalance yang biasa disebut Radiasi tegangan tinggi.
2.2

Beberapa Penelitian

Hasil penelitian yang sangat memengaruhi pandangan masyarakat dunia tentang


hubungankanker otak pada anak dengan paparan medan elektromagnetik adalah hasil
penelitianWertheimer dan Leper tahun 1979, yang sempat menggoncangkan dunia
karena risiko negatif yang dilaporkannya. Sejak penelitian tersebut, berbagai
studi epidemiologi dan laboratorium lainnya dilakukan sebagai replikasi dan eskpansi
penelitian Wertheimer di berbagai negara. Namun hasil yang didapat justru beragam,
bahkan sebagian besar bersifat kontradiktif.

Dilaporkan, studi Feyching dan Ahlboum, 1993, meta analisisnya merupakan


penelitian yang mendukung hasil Wertheimer, sedangkan studi National Cancer
Institute (NCI) tahun 1997 di Amerika Serikat, studi Kanada 1999, studi Inggris 19992000 dan studi Selandia Baru menemukan hasil yang tidak mendukung Wertheimer.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Dr. Gerald Draper dan koleganya
dari Chilhood Cancer Research Group di Oxford University dan Dr. John Swanson,
penasehat sains di National Grid Transco, menemukan bahwa anak-anak yang tinggal
kurang dari 200 meter dari jalur tegangan tinggi, saat dilahirkan memiliki risiko
menderita leukimia sebesar 70 persen daripada yang tinggal dari jarak 600 meter atau
lebih. Ditemukan lima kali lipat lebih besar kasus leukimia pada bayi yang dilahirkan di
daerah sekitar SUTET atau sebesar 400 dalam setahun dari 1 persen jumlah penduduk
yang tinggal di daerah tersebut. Secara keseluruhan, anak-anak yang hidupnya dalam
radius 200 meter dari tiang tegangan tinggi sekitar 70 persen diantaranya terkena
leukimia dan yang hidup antara 200-600 meter sekitar 20 persen dibandingkan dengan
yang tinggal lebih dari 600 meter. Walaupun demikian, peningkatan risiko leukemia
masih ditemukan pada jarak dimana besar medan listrik bernilai di bawah kondisi di
dalam rumah, sehingga disimpulkan bahwa peningkatan risiko leukemia tidak
diakibatkan oleh medan listrik atau medan magnet yang diakibatkan oleh SUTET.

Berdasarkan hasil penelitian Dr. dr. Anies, M.Kes. PKK, pada penduduk di bawah
SUTET 500 kV di Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang, dan Kabupaten
Tegal (2004) menunjukkan bahwa besar risiko electrical sensitivity pada penduduk yang
bertempat tinggal di bawah SUTET 500 kV adalah 5,8 kali lebih besar dibandingkan
dengan penduduk yang tidak bertempat tinggal di bawah SUTET 500 kV. Secara umum
dapat disimpulkan bahwa pajanan medan elektromagnetik yang berasal dari SUTET
500 kV berisiko menimbulkan gangguan kesehatan pada penduduk, yaitu sekumpulan
gejalahipersensitivitas yang dikenal dengan electrical sensitivity berupa keluhan sakit
kepala (headache), pening (dizziness), dan keletihan menahun (chronic fatigue
syndrome). Hasil penemuan Anies menyimpulkan bahwa ketiga gejala tersebut dapat
dialami sekaligus oleh seseorang, sehingga penemuan baru ini diwacanakan sebagai
Trias Anies.

Corrie Wawolumaya dari Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas


Kedokteran Universitas Indonesia pernah melakukan penelitian terhadap pemukiman di

sekitar SUTET. Hasilnya tidak ditemukan hubungan antara kanker leukemia dan
SUTET.

John Moulder mencoba menarik kesimpulan dari ratusan penelitian tentang


dampak SUTET terhadap kesehatan. Moulder menyimpulkan bahwa tidak ada
hubungan sebab akibat antara medan tegangan listrik dan kesehatan manusia
(termasuk kanker). Walaupun demikian medan tegangan listrik belum bisa dibuktikan
benar-benar aman. Selain itu disepakati juga bahwa jika ada bahaya kesehatan
terhadap manusia, maka itu hanya terjadi pada sebagian kecil kelompok.

WHO berkesimpulan bahwa tidak banyak pengaruh yang ditimbulkan oleh


medan listrik sampai 20 kV/m pada manusia dan medan listrik sampai 100 kV/m tidak
memengaruhi kesehatan hewan percobaan. Selain itu, percobaan beberapa
sukarelawan pada medan magnet 5 mT hanya memiliki sedikit efek pada hasil uji klinis
dan fisik. Standar WHO pun menyebutkan bahwa manusia tidak akan terpengaruh
oleh medan magnet dibawah 100 microtesla. Sedangkan untuk medan listrik,
aturan WHO menjelaskan bahwa medan listrik akan berpengaruh pada tubuh
manusia dengan standar maksimal 5.000 volt per meter.

2.3

Dampak Psikis dan Medis

Keberadaan saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) yang melebihi standart 500
kilovolt -dilihat dari standart medan listrik- dapat mempengaruhi faktor psikis warga
yang tinggal di bawahnya. Gangguan psikis itu dapat disebabkan oleh munculnya
suara-suara berisik. Salah satunya, berupa letusan yang muncul malam hari ketika arus
listrik dengan beban puncak mengalir di tengah tekanan udara yang turun. Letusan
muncul seiring pelepasan muatan listrik (korona). Ini terjadi karena arus listrik sedang
dalam kapasitas besar dalam waktu malam hari.
Sebagian besar penelitian mengenai SUTET selama 10 tahun terakhir
menguatkan pernyataan bahwa medan magnet dan medan listrik tidak
berpengaruh langsung terhadap kesehatan warga yang tinggal di bawahnya.
Bahkan, masih jauh di bawah ambang batas seperti ketetapan WHO. Dalam suatu
penelitian oleh seorang dosen, ditilik dari aspek ekonomi, sosial, dan kesehatan di
kawasan SUTET Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur, tidak ditemukan pengaruh signifikan
antara medan magnet dan kesehatan warga. Kadar medan magnet di luar rumah
hanya tiga mikro Tesla, jauh di bawah ambang batas WHO yang 100 mikro
Tesla. Mereka mengatakan, terlalu kecil untuk menimbulkan pengaruh kesehatan

warga. Keluhan pusing dan gatal yang banyak dijumpai bisa jadi persepsi terhadap
kasus SUTET, mungkin berpengaruh pada munculnya depresi.
Namun, perlu dicatat, di tengah kesimpulan penelitian di atas yang menjelaskan tidak
adanya kaitan langsung SUTET dengan kesehatan sekelompok peneliti Universitas
Airlangga Surabaya tahun 1997 mendapatkan hasil lain. Dari pemeriksaan fisik dan
laboratorium responden menunjukkan kecenderungan perubahan bermakna untuk
denyut nadi, frekuensi pernapasan, tekanan darah, leukosit, dan limfosit darah. Medan
magnet akibat SUTET bisa membahayakan warga dalam jangka panjang. Fakta ini
menunjukkan akibat nyata yang diderita warga yang tinggal di bawah SUTET. Ini dapat
dilihat dari berita-berita di media dan tayangan di televisi. Mereka banyak yang
mengalami ketidaknormalan gangguan mental, beberapa jenis cacat, berbagai
macam penyakit, dan lainnya.
BAB III
KESIMPULAN
Jika dilihat dari sisi ilmu pengetahuan, kawasan sekitar Saluran Udara Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET) pasti akan terpengaruh oleh dua buah jenis medan yaitu medan
magnet dan medan listrik. Standart WHO pun menyebutkan bahwa manusia tidak akan
terpengaruh oleh medan magnet dibawah 100 microtesla. Sedangkan untuk medan
listrik, aturan WHO menjelaskan bahwa medan listrik akan berpengaruh pada tubuh
manusia dengan standart maksimal 5.000 volt per meter.
Dari beberapa penelitian yang dilakukan, sebenarnya yang berbahaya adalah medan
magnet dari SUTET, bukan dampak dari kekuatan medan listriknya. Selama ini, medan
listrik hanya menimbulkan efek fisik yaitu berupa suhu panas. Namun, medan magnet
menyebabkan efek yang lebih signifikan yaitu dampak pada segi medis dan gangguan
psikis.
Salah satu dari kekhawatiran warga yang terlihat salah satu faktor yang mengganggu
rasa aman dan kenyamanan warga di bawah SUTET yaitu adanya pancaran listrik
yang diikuti suara. Padahal, itu merupakan fenomena wajar dan tidak berbahaya
selama seseorang tidak berada dalam jarak dekat. Mungkin, kita pun pernah pula
mengalami atau melihat hal seperti ini. Fenomena lain yang ditakutkan warga sekitar
SUTET adalah lampu neon yang menyala -dengan ditancapkan pada atap di bawah

SUTET. Padahal itu merupakan fenomena medan listrik yang tidak berbahaya. Ini
karena adanya medan di sekitar kawat berarus listrik.
WHO berkesimpulan bahwa tidak banyak pengaruh yang ditimbulkan oleh medan
listrik sampai 20 kV/m pada manusia dan medan listrik sampai 100 kV/m tidak
memengaruhi kesehatan hewan percobaan. Selain itu, percobaan beberapa
sukarelawan pada medan magnet 5 mT hanya memiliki sedikit efek pada hasil uji klinis
dan fisik. Standar WHO pun menyebutkan bahwa manusia tidak akan terpengaruh
oleh medan magnet dibawah 100 microtesla. Sedangkan untuk medan listrik,
aturan WHO menjelaskan bahwa medan listrik akan berpengaruh pada tubuh
manusia dengan standar maksimal 5.000 volt per meter.

Anda mungkin juga menyukai