Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KELOMPOK AGAMA

NAMA KELOMPOK 4 :
1.

CITTO MAHYA PUSPA JELITA

2.

EGI ERLANGGA

3.

TIARA YOLANDA RESTI YANI

4.

TIYA NURHANDAYANI

5.

YENY PUSPITASARI

PENDAHULUAN
Agama berperan penting dalm kehidupan umat
manusia. Agama menjadi pemandu dalam mewujudkan
suatu kehidupan yang bermakna, damai dan
bermartabat. Menyadari betapa pentingnya peran
agama bagi kehidupan manusia maka internalisasi nilanilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi
sebuah keniscayaan yang ditempuh melalui
pendidikan, baik pendidikn di lingkungan keluarga,
sekolah, maupun masyarakat. Pendidikan agama
dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan
membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak
mulia. Akhlak mulia menyangkut etika, budi pekerti,
dan moral sebagai manifestasi dari pendidikan agama.
Agama sebagai alat untuk membawa kedamaian dan
kepuasan jiwa dengan keyakinan tertentu. Agama
menunjukkan bahwa kebahagiaan yang ingin dicapai
dengan menjalankan syariat agama, itu hanya dapat
terlaksana dengan akhlak yang baik. Terutama dalam
ajaran agama islam, agama islam merupakan suatu
agama yang santun karena dalam islam menjunjung
tinggi pentingnya etika moral dan akhlak. Moral yang
sempurna itu , jika dapat memahami agama islam
tersebut. Sedangkan akhlak merupakan hal yang
terpenting dalam kehidupan manusia, karena
mencakup segala tingkah laku, tabiat, dan karakter
manusia yang baik maupun yang buruk dalam
hubungannya dengan Sang Khaliq atau sesama

makhluk. Tanpa adanya moral dan akhlak mulia


manusia tidak dapat hidup dengan damai.
Pada makalah ini, kami akan membahas tentang
pemahaman agama sebagai sumber moral dan akhlak
mulia dalam kehidupan.
1.Agama Sebagai Sumber Moral
Manusia sangat memerlukan akhlak atau moral, karena
moral begitu penting dalam kehidupan. Moral adalah
mustika hidup yang membedakan manusia dan hewan
manusia tanpa moral pada hakekatnya adalah binatang
dan manusia yang membinatang ini sangat berbahaya.
Ia akan lebih jahat dan lebih buas daripada binatang
buas itu sendiri.
Tanpa moral, kehidupan akan kacau balau tidak saja
kehidupan perseorangan tetapi juga kehidupan
masyarakat dan negara, karena orang sudah tidak
peduli lagi tentang baik buruk atau halal dan haram.
kalo halal haram tidak lagi dihiraukan, ini namanya
sudah machiavellisme. Machiavellisme adalah
Doktrin machiavelli "Tujuan menghalalkan cara".
Kalau ini yang terjadi, bisa saja Kemudian bangsa dan
negara hancur binasa, seperti diungkapkan Ahmad
Syauqi bek, penyair Mesir (w.1868) Dalam sebuah
syairnya :"Keberadaan suatu bangsa ditentukan oleh
akhlak jika alat mereka telah menyatakan lenyap
pulalah bangsa itu".
Maka dari itu, Moral dapat digali dan diperoleh dalam
agama, karena agama adalah sumber moral, pesan
moral paling tangguh Nabi Muhammad SAW diutus

tidak lain juga untuk membawa misi moral, yaitu untuk


menyempurnakan Akhlak Yang Mulia dan agama
memiliki peranan penting dalam usaha menghapus
krisis moral dengan menjadikan agama sebagai sumber
moral. Allah SWT telah memberikan agama sebagai
pedoman dalam menjalani kehidupan di dunia ini.
Dalam konteks Islam sumber moral itu adalah Al-Quran
dan Hadits.

Menurut kesimpulan A.H. Muhaimin dalam bukunya


Cakrawala Kuliah Agama bahwa ada beberapa hal yang
patut dihayati dan penting dari agama, yaitu:
I.
II.

III.

Agama itu mendidik manusia menjadi tenteram,


damai, tabah, dan tawakal.
Agama itu dapat membentuk dan mencetak
manusia menjadi: berani berjuang menegakkan
kebenaran dan keadilan, sabar, dan takut berbuat
dosa.
Agama memberi sugesti kepada manusia agar
dalam jiwanya tumbuh sifat-sifat mulia dan terpuji,
toleransi, dan manusiawi.

Dengan demikian peran agama sangat penting dalam


kehidupan manusia, salah satunya, sebagai sumber
akhlak. Agama yang diyakini sebagai wahyu dari Tuhan
sangat efektif dan memiliki daya tahan yang kuat
dalam mengarahkan manusia agar tidak melakukan
tindakan amoral.

2. Akhlak Mulia dalam Kehidupan

A. Akhlak Mulia dan Akhlak Tercela


Sesuai dengan perintah Allah dan Rasul-Nya yang
kemudian melahirkan perbuatan yang baik, maka itulah
yang dinamakan akhlak mulia. Jika tidak sesuai dengan
ketentuan Allah dan Rasul-Nya, maka dinamakan
akhlak tercela.
Menurut Imam Al-Ghazali ada empat sendi yang
menjadi dasar bagi perbuatan-perbuatan baik, yaitu:
I.
II.

Kekuatan ilmu yang berwujud hikmah, yaitu bisa


menentukan benar dan salah
Kekuatan amarah yang wujudnya adalah berani,
keadaan kekuatan amarah yang tunduk kepada
akal pada waktu dinyatakan atau dikekang.

III.

IV.

Kekuatan nafsu syahwat (keinginan) yang


wujudnya adalah iffah, yaitu keadaan syahwat
yang terdidik oleh akal.
Kekuatan keseimbangan di antara yang tiga di
atas.

Empat sendi akhlak tersebut akan melahirkan


perbuatan-perbuatan baik, yaitu jujur, suka member
kepada sesame, tawadu, tabah, berani membela
kebenaran, menjaga diri dari hal-hal yang haram.

Sementara empat sendi-sendi akhlak batin yang tecela


adalah :
a) Keji, pintar busuk, bodoh
b)Tidak bisa dikekang
c) Rakus dan statis
d)Aniaya
Keempat sendi akhlak tercela itu akan melahirkan
berbagai perbuatan yang tercela yang dikendalikan
oleh nafsu seperti sombong, khianat, dusta, serakah,
malas, kikir, dll. yang akan mendatangkan malapetaka
bagi diri sendiri maupun orang lain.

B.

Akhlak Mulia dalam Kehidupan

1)

Akhlak kepada Allah

Perwujudan akhlak kepada Allah antara lain :


Menauhidkan, yaitu mengesakan bahwa Allah adalah
pencipta, bahwa Allah yang wajib disembah oleh kita.

Beribadah
Bersyukur
Berdoa
Berdzikir

Tawakal, yaitu sikap pasrah kepada Allah atas


ketentuannya sambil berusaha
Mahabbah (cinta), yaitu merasa dekat dan ingat
terus kepada Allah yang diwujudkan dengan ketaatan
kepada-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Anda mungkin juga menyukai