Sap 2 Dan Sap 3
Sap 2 Dan Sap 3
TINJAUAN
TERHADAP
ILMU
KEPRILAKUAN
DALAM
PERSPEKTIF
AKUNTANSI
Ilmu keperilakuan mencakup bidang riset apapun yang mempelajari, baik melalui
metode eksperimentasi maupun observasi, perilaku manusia dalam lingkungan fisik maupun
sosial. Tujuan ilmu keperilakuan adalah memahami, menjelaskan, dan memprediksi perilaku
manusia sampai pada generalisasi yang ditetapkan mengenai perilaku manusia yang didukung
oleh bukti empiris.
Ilmu akuntansi keperilakuan dibangun berdasarkan kontibusi dari sejumlah disiplin
ilmu keperilakuan, seperti psikolog, sosiologi, psikologi sosial. Akuntansi tidak dapat
dilepaskan dari aspek perilaku manusia serta kebutuhan organisasi akan informasi yang dapat
dihasilkan oleh akuntansi. Jadi, akuntansi bukanlah sesuatu yang bersifat statis, melainkan
sesuatu yang akan selalu berkembang sepanjang waktu.
Akuntansi biasanya hanya terpusat pada pelaporan informasi keuangan. Selama
beberapa dekade terakhir, para manajer dan akuntan profesional mulai menyadari kebutuhan
akan tambahan informasi ekonomi yang dihasilkan oleh sistem akuntansi. Oleh karena itu,
informasi ekonomi dapat ditambah dengan menyajikan data-data non-keuangan yang terkait
dengan proses pengambilan keputusan.
A.
Informasi ekonomi dapat ditambah dengan tidak hanya melaporkan data-data keuangan saja,
tetapi juga data-data nonkeuangan yang terkait dengan proses pengambilan keputusan.
1. Lingkup Akuntansi Keperilakuan
Akuntansi keperilakuan berada dibalik akuntansi tradisional yang berarti mengumpulkan,
mengukur, mencatat dan melaporkan informasi keuangan. Dengan demikian, dimensi
akuntansi berkaitan dengan perilaku manusia dan juga dengan desaian, konstruksi, serta
penggunaan suatu system informasi akuntansi yang efisien. Akuntansi keperilakuan dengan
mempertimbangkan
hubungan
antara
perilaku
manusia
dengan
sistem
akuntansi
Ilmu keperilakuan merupakan bagian dari ilmu sosial manusia. Ilmu sosial meliputi disiplin
ilmu antropologi, ekonomi, sejarah, politik, psikologi, dan sosiologi. Ilmu keperilakuan
meliputi psikologi dan sosiologi, aspek ekonomi keperilakuan dan ilmu pengetahuan politik,
serta aspek antropologi keperilakuan.
C. Lingkup dan Sasaran Hasil dari Akuntansi Keperilakuan
Para akuntan keprilakuan menyadari bahwa mereka dapat dengan bebas mendesain
sistem informasi untuk mempengaruhi motivasi, semangat, dan produktivitas karyawan.
Akuntan keperilakuan percaya bahwa tujuan utama laporan akuntansi adalah untuk
mempengaruhi perilaku dalam rangka memotivasi tindakan yang diinginkan. Pengenalan
hubungan timbal balik antara alat akuntansi dan perilaku memunculkan modifikasi atas
definisi akuntansi konvensional. Definisi akuntansi terbaru dalam lingkaran profesional
akademis menyiratkan komunikasi dan pengukuran data ekonomi untuk pengambilan
keputusan serta sasaran keperilakuan lainnya.
Psikologi sosial, adalah suatu bidang dalam psikologi, tetapi memadukan konsep-konsep
baik dari psikologi maupun sosiologi yang memusatkan perhatian pada perilaku kelompok
sosial. Penekanan keduanya adalah pada interaksi antara orang-orang dan bukan pada
rangsangan fisik. Perilaku diterangkan dalam hubungannya dengan ilmu sosial, pengaruh
sosial dan ilmu dinamika kelompok. Disamping itu para psikologi sosial memberikan
sumbangan yang berarti dalam bidang-bidang pengukuran, pemahaman, dan perubahan sikap,
pola komunikasi, cara-cara dalam kegiatan dapat memuaskan kebutuhan individu dan proses
pengambilan keputusan kelompok.
Konflik peran merupakan suatu gejala psikologis yang dialami oleh anggota organisasi,
yang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dalam bekerja dan berpontensi menurunkan
motivasi kerja.
6. Konflik Kepentingan
Konflik kepentingan adalah suatu keadaan sewaktu seseorang pada posisi yang
memerlukan kepercayaan, seperti pengacara, politikus, eksekutif atau direktur suatu
perusahaan, memiliki kepentingan profesional dan pribadi yang bersinggungan.
7. Pemberdayaan Karyawan
Perberdayaan karyawan berarti penciptaan sebuah lingkungan di mana karyawan memiliki
wewenang yang lebih untuk menyelesaikan pekerjaan mereka dengan konsekuensi mereka
bertanggungjawab atas hasil penciptaan sebuah lingkungan karyawan dimana karyawan
memiliki wewenang yang lebih banyak untuk menyelesaikan pekerjaan mereka dengan
konsekuensi mereka bertanggungjawab atas hasil pekerjaan tersebut.
SAP 3
Dalam perencanaan dan peramalan, manajer keuangan berinteraksi denganpara eksekutif yang
yang sebaiknya dicapai dan membuat prioritas atas alternatif investasi yang tersedia.
Manajer keuangan harus bekerja sama dengan para manajer lainnya agar perusahaan dapat
beroperasi seefisien mungkin karena semua keputusan bisnis memiliki dampak keuangan.
Manajer keuangan menghubungkan perusahaan dengan pasar uang dan pasar modal yang
merupakan sumber perolehan dana dan tempat surat berharga perusahaan diperdagangkan.
Fungsi keuangan dalam organisasi biasanya dipisahkan menjadi dua jabatan, yaitu bendahara
dan administrasi pembukuan atau akuntansi (kontroler). Bendahara bertanggung jawab atas
perolehan dan pengamanan dana. Bidang tanggung jawab kontroler meliputi akuntansi
(accounting), pelaporan (reporting), dan pengendalian (control).
keuangan yang terbiasa untuk membuat pertimbangan berdasarkan pada apakah hasil itu
adalah baik atau buruk.
b. Relevansi dengan Teori Agensi
Teori agensi menyangkut persoalan biaya dimana suati pendelegasian dengan asumsi
keputusan-keputusan tertentu bersifat tidak jelas atau dipengaruhi secara bersama-sama agar
menjadi tidak nyata.
c. Pengelolaan Perubahan
Pengelolaan perubahan adalah sesuat yang penting dalam menentukan rancanganrancangan pengendalian. Para manajer melaksanakan pengendalian untuk mencapai tujuantujuan yang sering kali dihadapkan pada satu atau lebih dilemma bisnis.
PENGENDALIAN DALAM ERA PEMBERDAYAAN
Untuk melindungi perusahaannya, para manajer senior didorong untuk mendefinisikan ulang
bagaimana mereka melaksanakan tugas-tugas mereka dan bagaimana mereka yakin bahwa
bawahan dengan bakat kewirausahaan tidak membahayakan kelangsungan hidup perusahaan.
a. Sistem Pengendalian Diagnostik
Salah satu tujuan utama system pengendalian diagnostic adalah bertujuan untuk
menghilangkan beban manajer terhadap pengawasan yang konstan. Sekali tujuan
ditetapkan, penghargaan akan didasarkan pada tujuan tersebut.
b. Sistem Kepercayaan
Perusahaan menggunakan system kepercayaan selama bertahun-tahun dalam
upayanya untuk menegaskan nilai-nilai dan arah yang diinginkan oleh para manajer yang
diterapkan oleh karyawannya.
c. Sistem Batasan
System ini didasarkan pada prinsip manajemen yang sederhana namun mendasar,
yang dapat disebut sebagai kekuatan pemikiran negative.
d. Sistem Pengendalian Interaktif
System pengendalian interaktif merupakan system informasi formal yang digunakan
oleh para manajer untuk melibatkan diri secara terus menerus dan secara personal dalam
keputusan bawahan.
e. Penyeimbangan Pemberdayaan dan Pengendalian
Para manajer senior yang mengatur arah dan strategi perusahaan secara keseluruhan
memastikan bahwa mereka memiliki cukup pengendalian atas operasinya yang luas
dengan menggunakan seluruh unsure pengendalian. Untuk mengkomunikasikan nilai inti,
mereka mengandalkan system kepercayaan.
DAFTAR PUSTAKA
Ikhsan, Arfan. Dan Ishak, Muhammad. 2005. Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: Salemba
Empat.
Ikhsan, Arfan. Dan Ishak, Muhammad. 2005. Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: Salemba
Empat.
Ikhsan Lubis, Arfan. 2011. Akuntansi Keperilakuan Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.