Anda di halaman 1dari 10

DERIVATIF DAN LINDUNG NIALI

Dikumpulkan Sebagi Tugas Ringkasan Mata Kuliah Manajemen Keuangan Lanjutan

Albert Adi Nugroho


Muhammad Ihsan

JOINT PROGRAM S2-PPAK AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2016

1. Derivative
Transaksi derivative adalah

sebuah kontrak bilateral atau perjanjian

penukaran pembayaran yang nilainya tergantung pada nilai asset., nilai referensi
atau index Suatu transaksi derivative merupakan sebuah perjanjian antara dua
pihak

yang

berhubungan).

dikenal

sebagai

Transaksi

counterparties

direvative

terdiri

(pihak
dari

pihak

sejumlah

yang

saling

acuan

pokok

(underlying) yaitu suku bunga (interest rate), kurs tukar (currency), komoditas,
equity, index lainnya. Kebanyakan transaksi derivative adalah produk produk
over the counter (OTC) yaitu kontrak kontrak yang dapat dinegosiasikan secara
pribadi dan ditawarkan langsung kepada pengguna akhir, sebagai lawan dari
kontrak kontrak yang telah distandarisasi dan diperjualbelikan di bursa. Fungsi
dari derivative adalah untuk melindungi nilai dari beberapa risiko tertentu
Alasan menggunakan derivative yaitu:
a. Peralatan untuk mengelola risiko
b. Pencarian untuk hasil yang lebih besar
c. Biaya pendanaan lebih rendah
d. Kebutuhan yang selalu berubah dan sangat bervariasi dari sekelompok
pengguna
e. Hedging risiko risiko saat ini dan masa datang
f. Mengambil posisi posisi risiko pasar
g. Memanfaatkan ketidakefisienan yang ada di antara pasar pasar
Pelaku transaksi derifativ ada 2 yaitu:
a. End User, alasan end user menggunakan derivative adalah
Untuk sarana lindung nilai
Memperoleh biaya yang lebih rendah
Mempertinggi keuntungan
Untuk mendiversifikasikan sumber sumber dana
Untuk memperdagangkan pandangan pasar melalui posisi yang
diambil
b. Pialang (dealer), fungsi dari dealer adalah:
Menjaga likuiditas dan terus menerus tersedianya transaksi
Memenuhi permintaan pengguna akhir dengan segera
Memberikan kemampuan untuk mempertinggi likuiditas pasar
dan efisiensi harga
2. Forward Contracts
Forward contract adalah suatu persetujuan antara dua belah pihak untuk
menjual atau membeli suatu asset (atau apapun bentuknya) disuatu waktu yang
telah ditetapkan. Forward contract digunakan untuk mengendalikan dan
meminimalkan risiko, contohnya risiko perubahan nilai mata uang (forward untuk
mata uang), atau transaksi komoditi (forward contract untuk minyak bumi)
Satu pihak setuju untuk membeli, dan pihak lain setuju untuk menjual
pada harga yang telah disetujui sebelumnya. Saat terjadi transaksi forward,

belum terjadi penukaran/pembayaran uang. Harga forward berbeda dengan


harga spot (harga pada saat asset tersebut berpindah tangan). Forward
merupakan instrument keuangan derivative yang paling tua
Forward contract merupakan bentuk dari kontrak berjangka sederhana
yang diperdagangkan di luar bursa(Over the counter / OTC) sedangkan bentuk
kontrak berjangka lainnya yang disebut dengan kontrak future yaitu kontrak
berjangka yang diperdangkan di bursa berjangka. Forward contract dibuat atas
dasar kesepakatan dua pihak yang bertransaksi dan dilakukan dimana saja,
sedangkan kontrak berjangka telah ditetapkan secara standard dan hanya
diperdagangkan di bursa berjangka. Forward contract selalu diakhiri dengan
penyerahan barang fisik, sedangkan kontrak berjangka ditutup dengan tiga cara
yaitu penyerahan secara tunai, mengambil posisi sebaliknya dari posisi yang
sekarang, dan pertukaran dengan fisik. Kemudian transaksi kontrak berjangka
dilakukan dengan penyerahan margin yang relatif kecil dibanding dengan nilai
kontrak dan dijamin serta diselesaikan oleh Lembaga Kliring setiap hari.
3. Future Contract
Future

contract

merupakan

suatu

contract

uang

standard

yang

diperdagangkan dalam pasar bursa berjangka, untuk melakukan pembelian atau


penjualan asset acuan dari instrument keuangan pada suatu tanggal dimasa
akan datang, dengan harga tertentu. Tanggal dimasa akan datang disebut
dengan tanggal penyerahan atau delivery date. Harga tertentu disebut dengan
harga kontrak berjangka (futures price). Harga dari asset acuan pada saat
tanggal penyerahan disebut dengan harga penyelesaian (settlement price)
Suatu kontrak berjangka menimbulkan kewajiban kepada pemegang
kontrak guna melaksanakan pembelian atau penjualan dimana berbeda dengan
kontrak opsi yang memberikan hak bukan kewajiban. Pada kontrak berjangka
ini kedua belah pihak wajib untuk melaksanakan kewajiban masing masing
pada tanggal penyelesaian, dimana penjual akan menyerahkan komoditi yang
dijadikan asset acuan kepada pembeli dan pembeli wajib membeli dengah harga
yang disepakati. Apabila kontrak berjangka dilakukan dengan cara penyelesaian
tunai (tanpa penyerahan barang) maka pelaku perdagangan berjangka yang
mengalami kerugian wajib untuk mentransfer sejumlah uang tunai kepada
pelaku perdagangan yang memperoleh keuntungan . kontrak berjangka dengan
penyerahan tunai hanya diperbolehkan kalau harga penyelesaian asset acuan
sudah dapat diterima umum seperti misalnya harga saham yang diperdagangkan
di bursa saham. Untuk bebas dari kewajiban pada tanggal penyelesaian akhir

maka pemegang posisi pada kontrak berjangka harus melakukan perhitungan


atas posisi nya baik dengan melakukan penjualan posisi long ataupun
melakukan pembelian kembali posisi short yang secara efektif akan menutup
posisi kontrak berjangka serta kewajibannya berdasarkan kontrak tersebut.
Kontrak berjangka atau futures adalah merupakan suatu instrument derivative
yang diperdagangkan di bursa. Lembaga kliring akan bertindak selaku mitra
transaksi atas semua kontrak yang diperdagangkan dan menentukan aturan
margin yang dibutuhkan.
Future
sedangkan

contract

forward

diperdangkan

contract

di

dilakukan

bursa

yang

langsung

telah

antar

terorganisasi,
pihak

atau

menggunakan jasa pihak bank. Perbedaan future contract dengan forward


contract adalah:
a. Kontrak future sudah sangat standard, artinya bahwa bursa tempat
perdagangan futures telah menentukan tanggal jatuh tempo kontrak,
lokasi pengiriman, kualitas, dan kuantitas yang jelas dari barang yang
akan dikirimkan pada setiap kontrak. Jadi para individu atau pihak yang
terlibat

tidak

perlu

bernegosiasi.

Standarisasi

future

inilah

yang

menyebabkan pasar future likuid


b. Bursa future menjamin kinerja masing masing lembaga kliring yang
terlibat di perdagangan future. Setiap lembaga kliring juga menjamin
kinerja dari masing masing pedagang. Jaminan tersebut meningkatkan
likuiditas bursa future
c. Untuk membatalkan atau keluar dari sebuah kontrak yang telah dibeli,
satu pihak dapat menjual kontrak yang identik. Bursa dapat membatalkan
posisi long pertama dengan posisi short kedua, sehingga posisi bersih
adalah nol.
d. Setiap akhir hari perdagangan, keuntungan dan kerugian pada setiap
transaksi dapat dihitung. Jika terjadi keuntungan pada posisi tertentu,
maka bursa akan membayar cash kepada lembaga kliring yang menjamin
seorang pedagang. Sebaliknya, jika terjadi kerugian pada suatu posisi,
maka lembaga kliring yang member penjaminan seorang pedagang akan
membayar kerugian tersebut secara cash kepada bursa
Tujuan dari kontrak futures pada instrument keuangan adalah untuk
mengalihkan resiko perubahan pada harga sekuritas di masa yang akan datang
dari satu pihak ke pihak lain dalam kontrak tersebut. Karena itu instrument

futures ini menawarkan suatu cara untuk mengatur tingkat risiko yang ada di
pasar financial

4. Lindung Nilai
Lindung nilai disebut juga dengan hedging. Hedging adalah praktek
mengambil posisi di salah satu pasar untuk mengimbangi dan keseimbangan
terhadap resiko yang diadopsi dengan asumsi posisi bertentangan atau
menentang pasar atau investasi. Hedging berarti kita membuka dua posisi yang
berlawanan sehingga meskipun harga naik atau turun floating tetap sama.
Hedging diambil karena saat kita menggunakan teknik ini posisi kita terkunci
sehingga nilai keuntungan dan kerugian selalu bergerak beriringan
Teknik hedging sebenarnya dilarang karena melakukan

hal

yang

berlawanan. Contoh dalam transaksi forex kita ambil posisi buy 1 lot GBPUSD
dan mengambil posisi shell 1 lot GBPUSD. Hal tersebut berarti profit yang kita
ambil akan menutupi loss yang kita alami. Hedging berarti menutupi transaksi
kita sendiri
Dalam lindung nilai terdapat dua posisi atau strategi yang bisa dipilih
yaitu long dan short.
a. Short hedge, satu pihak disebut dengan short hedge jika pihak
tersebut adalah pihak yang menjual futures contract. Posisi atau
strategi ini biasanya dipilih oleh pihak yang memiliki asset atau
akan memiliki asset.
b. Long hedge, satu pihak disebut dengan long hedge jika pihak
tersebut adalah pihak yang membeli futures contract. Posisi atau
strategi ini biasanya dipilih oleh pihak yang akan melakukan
pembelian asset di masa yang akan datang
5. Interest Rate Future Contract
Interest rate future contract adalah kontrak antara pembeli dan penjual
setuju untuk pengiriman masa depan asset berbunga. Tingkat suku bunga di
masa depan memungkinkan pembeli dan penjual untuk mengunci harga asset
berbunga untuk masa mendatang
5.1 Pricing Treasury Bonds

Inti
dari
orucung
terhadap
treasury bonds adalah mendiskontokan setiap arus kas dari obligasi dengan spot
rate pada saat arus kas tersebut diterima. Pembayaran kupon, dilakukan tiap
semester, sehingga spot rate juga harus dinyatakan dalam rate tiap semester.
Jika yield curve bergeser ke atas, maka spot rates mengalami kenaikan.
Kenaikkan spot rates menyebabkan kenaikan penyebut di sisi kanan persamaan.
Hal ini akan membuat harga obligasi disisi kiri persamaan akan mengalami
penurunan. Sebaliknya jika yield curve bergeser ke bawah, spot rates berarti
mengalami penurunan, maka harga obligasi meningkat
5.2 Pricing of forward contracts

Rumus di atas menunjukan perbedaan waktu arus kas antara treasury


bond dengan forward contract dari treasury bond. Persamaan di atas digunakan
untuk menganalisis dampak pergeseran term structure of interest rate.

Pergeseran term structure of interest rate akan mengubah spot rates yang
digunakan
Jika term structure of interest bergser ke atas atau dengan kata lain spot
rates naik, maka posisi R1 dan R2 akan naik. Akan tetapi, karena R2 kemudian
dikuadratkan, maka kenaikkan penyebut menjadi lebih besar dari pada
pembilang. Hal demikian juga berlaku untuk arus kas berikutnya. Dengan
demikian, kenaikan spot rates akan menyebabkan nilai dari forward contract
menurun. Sebaliknya penurunan spot rates akan menyebabkan nilai forward
contract meningkat
6. Lindung Nilai Duration
Ukuran yang digunakan untuk menghitung seberapa besar dampak
perusahaan suku bunga terhadap nilai obligasi adalah durasi (duration). Durasi
mengukur seberapa besar perubahan nilai obligasi jika terjadi perubahan suku
bunga pasar (yield) sebesar 1%
6.1 Menghitung Durasi Obligasi
Misalnya kita akan menghitung berapa durasi dari sebuah obligasi
dengan jangka waktu 5 tahun, nilai nominal $100, dan membayarkan kupon
10%. Asumsikan obligasi tersebut dipecah dalam 5 obligasi terpisah yang
membayarkan:
1. Obligasi 1 membayarkan $10 pada tahun ke 1
2. Obligasi 2 membayarkan $10 pada tahun ke 2
3. Obligasi 3 membayarkan $10 pada tahun ke 3
4. Obligasi 4 membayarkan $10 pada tahun ke 4
5. Obligasi 5 membayarkan $110 pada tahun ke 5
6.2 Langkah Langkah Untuk Menghitung Durasi
a) Menghitung present value dari setiap arus kas
Tahun

Pembayar

PV

Pembayaran

1
2
3
4
5

an
$10
$10
$10
$10
$110

disconto 10 %
$9.09
$8.26
$7.51
$6.83
$68.30
$100

pada

tingkat

b) Menghitung nilai relative dan present value tiap arus kas terhadap total
nilai obligasi

Tahu

Pembayar

PV Pembayaran pada tingkat

Nilai relative =

an

disconto 10 %

PV pembayaran

$10

$9.09

nilai obligasi
0.09091

2
3
4
5

c)

$10
$10
$10
$110

$8.26
0.08624
$7.51
0.07513
$6.83
0.06830
$68.30
0.68301
$100
1
Menghitung rata rata tertimbang (weighted average) dari nilai relative
dengan menggunakan tahun sebagai bobot
Durasi = 1 tahun * 0.9091 + 2 tahun * 0.8264 + 3 tahun * 0.07513

+ 4 tahun * 0.06830 + 5 tahun * 0.68301 = 4.1699 tahun


d) Menghitung durasi obligasi
Perusahaan menggunakan lindung nilai terhadap resiko suku
bunga dengan menyeimbangkan durasi liabilitas dan asset
Asset
Overnight money
Account Receivable

backed

loans
Inventory loans
Industrial loans
KPR
Liabilitas dan ekuitas
Tabungan dan Giro
Deposito
Pembiayaan jangka panjang
Ekuitas

Market Value

Durasi

$35 juta
$500 juta

0
3 bulan

$275 juta
$40 juta
$150 juta
$ 1 Miliar

6 bulan
2 tahun
14.8 tahun

$400 juta
$300 juta
$200 juta
$100 juta
$1 Miliar

0
1 tahun
10 tahun

Dalam gambaran neraca di atas di gambarkan nilai asset = $1 Miliar,


nilai liabitas $900 juta dan nilai ekuitas $100 juta. Terdapat dua pendapat,
pendapat pertama yaitu perusahaan kebal terhadap resiko suku bunga jika
durasi asset sama dengan durasi liabilitas. Pendapat ke dua yaitu
perusahaan kebal terhadap suku bunga jika durasi asset * market value
asset = durasi liabilitas * market value liabilitas
Durasi asset = durasi liabilitas
Menghitung durasi asset:
Durasi asset = 0 tahun * 35juta + tahun * 500 juta +
tahun * 275 juta +
1000 juta
1000 juta
1000 juta
2 tahun * 40 juta + 14.8 tahun * 150 juta
1000 juta
1000 juta
= 2.56 tahun
Menghitung durasi liabilitas:
Durasi liabilitas = 0 tahun * 400 juta +1 tahun * 300 juta +10
tahun * 200 juta

1000 juta

1000 juta

1000

juta
= 2.56 tahun
Dalam hasil di atas dapat dilihat bahwa durasi asset = durasi
liabilitas, sesuai pendapat di atas maka perusahaan kebal dari resiko suku
bunga
Durasi asset * market value asset = durasi liabilitas * market value
liabilitas
Persamaan di atas dapat disusun kembali menjadi:
Durasi liabilitas = Durasi asset * Market Value asset
Market Value liabilitas
Atau
Durasi asset = durasi liabilitas * Market Value liablitas
Market Value asset
Lindung nilai durasi penting dilakukan oleh perusahaan, seperti dana
pension, perusahaan leasing, perusahaan asuransi jiwa, maupun perbankan.
Karena perusahaan perusahaan tersebut memegang asset dan liabilitas dalam
jumlah besar yang sangat beresiko terkena resiko suku bunga
7. Swap Contracts
Tukar menukar atau lebih dikenal dengan swap dalam dunia keuangan,
merupakan suatu instrument derifative, dimana terdapat dua pihak saling
mempertukarkan suatu aliran kas dengan aliran arus kas lainnya. Aliran ini
disebut dengan kaki dari swap. Nilai swap ini adalah dihitung berdasarkan
suatu nilai absolute atau national amount yaitu suatu nominal yang digunakan
untuk menghitung pembayaran terhadap suatu swap dan produk manajemen
resiko lainnya dimana nilai ini bukan suatu nilai yang sesungguhnya. Dalam swap
contract dibagi menjadi 3 macam yaitu
a. Interest rate swaps
i. Misalnya PT Abdi memiliki pinjaman ke Bank dengan suku
bunga fixed sebesar 10%. PT Abdi merasa suku bunga fixed
membebani perusahaan karena sifat bisnis PT Abdi yang
sangat rentan terhadap siklus bisnis. Disisi lain, PT Berjaya
merasa lebih nyaman membayar suku bunga fixed karena
lebih mudah diprediksi
ii. PT Abdi dapat melakukan transaksi interest rate swaps
dengan PT Berjaya. PT Abdi membayar suku bunga floating

rate milik PT Berjaya dan sebaliknya PT Berjaya membayar


suku bunga floating milik PT Abdi. Transaksi tersebut juga
dapat diselesaikan dengan metode net settlement, yaitu
sebesar selisih dari kedua pembayaran tersebut
b. Currency Swaps, currency swaps sering disebut dengan FX swaps
(Foreign exchange swaps). Currency swaps adalah transaksi yang
mempertukarkan kewajiban untuk membayar arus kas dalam 1
mata uang dengan kewajiban untuk membayar kas dalam mata
uang lain. Skema ini digunakan untuk perusahaan yang bergerak di
bidang ekspor impor
c. Credit Default Swaps (CDS), CDS adalah semacam asuransi atas
turunnya nilai obligasi karena debitor gagal bayar. Misalkan PT
Bahagia meminjam 2 Triliun ke Bank Intan dengan suku bunga 2%.
Bank Intan khawatir PT Bahagia akan gagal bayar. Bank Intan
mempunyai credit protection misalkan membayar sebesar 100 bps
(basis points) kepada pihak lain, misalkan Asuransi Binasa.
Asuransi Binasa akan membayar Bank Intan jika PT Bahagia gagal
bayar
8. Penggunaan Derivative
Berdasarkan survey yang dilakukan, lebih banyak perusahaan besar yang
menggunakan derivative dari pada perusahaan kecil. Derivativ yang biasa
digunakan adalah derivative suku bunga dan mata uang. Lebih dari 70%
perusahaan menggunakan derivative suku bunga. Sedangkan perusahaan yang
menggunakan derivative mata uang cukup tinggi sekitar 50 70%
Derivativ juga lebih banyak digunakan untuk mengelola liabilitas dari
pada asset. Sekitar 60% perusahaan menggunakan derivative untuk mengelola
resiko liabilitas. Hanya 55% perusahaan yang menggunakan derivative untuk
mengelola asset jangka pendek dan utamanya sangat bernilai. Sedangkan hanya
kurang dari 30 % perusahaan menggunakan derifative untuk mengelola asset
resiko jangka panjang

Anda mungkin juga menyukai