Anda di halaman 1dari 14

MODUL

AL-QURAN HADIST
MEMAHAMI MAKNA PENDIDIKAN DAN KEWAJIBAN BELAJAR
SEBAGAI IMPELEMNTASI DARI SURAH AT-TAHRIM AYAT 6

Oleh :
Nama : RITA KODARIAH
NIM : 1132020204

Dosen Mata Kuliah


CECEP ANWAR, M.Ag

PPG QURAN HADIS


BANDUNG
2014
1

KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, Saya telah dapat menyeleseikan modul ini tepat pada
waktunya guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendalaman
Materi Al-Quran
Modul ini berisi materi materi dan kumpulan soal soal
pilihan ganda serta soal esai. Uraian materi yang diberikan
mengacu pada tujuan pembelajaran dan stndar kompetensi yang
berlaku saat ini.
Untuk

menguji

pemahaman

peserta

didik

terhadap

kompeteni yang telah dipelajari, diberikan uji kompetensi pada


bab akhir.
Akhir kata, semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita
semua khususnya para pengguna modul ini, dan hasilnya dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari hari. Kritik dan saran dari
pembaca maupun pengguna modul ini, sangat kami harapkan
demi kesempurnaan modul ini. Terima kasih.

Bandung , April 2014

Penyusun,

BAB I
A.

Pengantar

Mata Pelajaran

: Quran Hadis

Materi Pokok
Alokasi Waktu

: Surat At-Tahrim ayat 6


: 2 x 40 menit

B.

Kompetensi Inti

3.

Memahami

pengetahuan

(faktual,konseptual,prosedural)

berdasrkan rasa ingin tahunya, tentang ilmu pengetahuan,


teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
C.

Kompetensi Dasar

3.1. Memahami makna pendidikan dan kewajiban belajar sebagai


implementasi dari surah At-Tahrim ayat 6
D.

Indikator
1.
2.
3.
4.

Siswa
Siswa
Siswa
Siswa

dapat
dapat
dapat
dapat

membaca surah At-Tahrim ayat 6


menulis surah At-Tahrim ayat 6
menterjemahkan surah At-Tahrim ayat 6
menjelaskan isi kandungan surah At-Tahrim

ayat 6
5. Siswa dapat menganalsisi surah At-Tahrim ayat 6
E.

Analisis Struktur Materi


1. Menulis QS.At-Tahrim ayat 6
2. Menterjemahkan QS.At-Tahrim ayat 6
3. Menjelaskan isi kandungan QS.At-Tahrim ayat 6
1

4. Menganalisis QS. At-Tahrim ayat 6

BAB II
SURAT AT-TAHRIM AYAT 6
A. Teks Ayat dan Terjemahan Surah At-Tahrim Ayat 6

Artinya :
Hai

orang-orang

yang

beriman,

peliharalah

dirimu

dan

keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah


manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan.(QS. 66:6)
B. Isi Kandungan Surah At-Tahrim ayat 6
Ayat enam diatas menggambarkan bahwa dakwah dan pendidikan
harus bermula di rumah. Ayat di atas secara redaksional ditujukan kepada
laki-laki (ayah),namun ayat ini juga ditujukan kepada kaum perempuan
(ibu). Ini artinya, ayah dan ibu bertanggung jawab terhadap anak-anak
dan juga pasangan masing-masing.
Berikut adalah beberapa isi kandungan ayat enam surah at-tahrim
yang dapat kita ambil pelajaran darinya:
1.Perintah Taqwa Kepada Allah SWT dan Berdakwah
Ayat ini ditujukan kepada orang-orang yang percaya kepada Allah
dan rasul-rasul-Nya, yaitu memerintahkan supaya mereka, menjaga
dirinya dari api neraka yang bahan bakarnya terdiri dari manusia dan
batu, dengan taat dan patuh melaksanakan perintah Allah, dan

mengajarkan kepada keluarganya supaya taat dan patuh kepada perintah


Allah untuk menyelamatkan mereka dari api neraka. Api neraka
disediakan bagi para kafir / pendurhaka yang tidak mau taat kepada Allah
dan yang selalu berbuat maksiat.
Oleh karena itu kita diwajibkan oleh Allah untuk taat kepada-Nya
supaya selamat daripada siksa-Nya. Caranya membina diri kita terlebih
dahulu dalam mendalami akidah dan adab islam kemudian setelah kita
mampu melaksanakan maka kita wajib mendakwahkan kepada yang lain
yaitu orang-orang terdekat kita / keluarga yaitu orang tua, istri, anak, adik,
kakak dan karib kerabat.
2. Anjuran menyelamatkan diri dan keluarga dari api neraka
Tujuan kita menikah dan berkeluarga adalah untuk ibadah .Karena
mempunyai nilai ibadah, tentunya segala bentuk perbuatan baik yang kita
lakukan demi keluarga itu ada pahala dan balasannya dari Allah. Dan
pahala yang paling dicita-citakan oleh umat islam adalah masuk surga
beserta anggota keluarga dan sangat tidak ingin masuk neraka.
Banyak sekali amalan shalih yang menjadikan seseorang masuk
surga dan dijauhkan dari api neraka, misalnya bersedekah, berdakwah,
berakhlaq baik, saling tolong menolong dalam kebaikan dan sebagainya.
3. Pentingnya Pendidikan Islam Sejak Dini
Anak adalah aset bagi orang tua dan di tangan orangtualah anakanak tumbuh dan menemukan jalan-jalannya.Untuk itu tugas dan
kewajiban

orang

tua

untuk

mendidik

anak-anaknya.

Rasulullah

memberitahu betapa pentingnya mendidik anak sejak dini, dalam


haditsnya Rasulullah SAW bersabda :

! : .
.


Artinya: Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang
tuanyalah yang membuatnya menjadi seorang Yahudi, seorang Nasrani
maupun seorang musyrik. Lalu seorang laki-laki bertanya: Ya
Rasulullah! Bagaimana pendapat engkau kalau anak itu mati sebelum
itu? Beliau menjawab: Allah lebih tahu tentang apa yang pernah mereka
kerjakan
1

Dari hadits di atas jelaslah bahwa setiap manusia yang terlahirkan


di dunia ini dalam keadaan fitrah (dalam keadaan islam), karena
sesungguhnya setiap manusia sebelum ia terlahirkan ke dunia (masih
dalam kandungan), ia sudah berikrar dengan kalimat syahadat yaitu
bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah SWT dan
Muhammad adalah hamba dan utusan Allah SWT. Sedangkan yang
menjadikan anak itu menjadi seorang yahudi, nasrani, dan majusi
melainkan itu semua karena peranan dari kedua orang tuanya.
Menurut Quraish Shihab (2007:327), dakwah dan pendidikan harus
bermula di rumah. Walaupun redaksi ayatnya tertuju kepada kaum pria
(ayah), tetapi itu bukan berarti hanya tertuju kepada mereka. Ayat ini
tertuju kepada perempuan dan lelaki (ibu dan ayah) sebagaimana ayatayat yang serupa (misalnya ayat yang memerintahkan puasa) yang juga
tertuju kepada lelaki dan perempuan. Ini berarti kedua orang tua
bertangung jawab terhadap anak-anak dan juga pasangan masing-masing
sebagaimana masing-masing bertanggung jawab atas kelakuannya.
4.Keimanan kepada para malaikat
Ayat diatas mengandung pelajaran keimanan kita kepada sifat para
malaikat yang suci dari dosa dan tidak pernah membangkang apa yang
diperintahkan oleh Allah SWT. Berbeda dengan manusia dan jin yang
kadang taat kadang pula melanggar bahkan ada juga yang tidak pernah
taat sama sekali atau selalu berbuat maksiat.
Dari rumah tangga telah dimulai menanamkan iman dan memupuk
Islam. Karena dari rumah tangga itulah akan terbentuk umat. Dan dalam
umat itulah akan tegak masyarakat Islam. Masyarakat Islam ialah suatu
masyarakat yang bersamaan pandangan hidup, bersamaan penilaian
terhadap alam.
Oleh sebab itu, maka orang yang beriman tidak boleh pasif, artinya
berdiam diri menungu saja. Dan tanggung jawab yang terletak diatas
pundak tiap-tiap orang menurut apa yang ditanggungjawabinya akan
ditanya tentang kepemimpinannya terhadap ahlinya, yaitu istri dan anakanaknya. Supaya diri seseorang mempunyai pengaruh, berwibawa, dan

disegani, hendaklah perangai dan tungkah lakunya dapat dijadikan contoh


oleh anak dan istrinya. Hendaknya dia jadi kebanggaan bagi keluarga.
C Asbabun Nuzul
Asbabun Nuzul atau sebab turunnya surah At-Tahrim ayat
enam menurut Ibnu Katsir adalah mengenai Nabi mengharamkan
atas dirinya Maria Al-Qibtiah, tapi kemudian beliau menguatkan
pendapat yang mengatakan bahwa sebab turunnya ayat tersebut
adalah Nabi mengharamkan atas dirinya madu.
Kemudian Syaikh Utsaimin menguatkan pendapat yang
mengatakan sebab turunnya ayat ini adalah Nabi shallallahu
alaihi wa sallam mengharamkan atas dirinya madu.
Dalam tafsir Jalalain disebutkan sebab turunnya ayat ini
adalah pengharaman Nabi shallallahu alaihi wa sallam Maria AlQibtiah atas dirinya dan tidak memperpanjang penyebutan
perbedaan pendapat dalam masalah ini.
D. Analisis Mufasir Terhadap Surah At-Tahriim ayat 6
Diantara penjelasan tafsir fi Zhilaalil Qur`annya Sayyid Qutb
tentang surat at-Tahrim ayat enam ini adalah bahwa setiap
mukmin

diwajibkan

untuk

memberikan

petunjuk

kepada

keluarganya dan memperbaiki seluruh anggota keluarganya,


sebagaimana ia diwajibkan terlebih dahulu memperbaiki dirinya.
Islam adalah suatu agama yang mengatur keluarga, maka ia
mengatur kehidupan berumah tangga. Rumah tangga yang
Islami akan menjadi dasar terbentuknya masyarakat yang Islami.
Seorang

ibu

harus

memiliki

pribadi

dan

prilaku

Islami

sebagaimana pula seorang ayah harus memiliki pribadi dan


prilaku Islami sehingga mereka dapat mendidik anak-anaknya
menjadi anak-anak yang shalih dan shalihah.
Sementara dalam tafsir Departemen Agama Dalam ayat ini
firman Allah ditujukan kepada orang-orang yang percaya kepada
Allah dan rasul-rasul-Nya, yaitu memerintahkan supaya mereka,
menjaga dirinya dari api neraka yang bahan bakarnya terdiri dari

manusia dan batu, dengan taat dan patuh melaksanakan


perintah Allah, dan mengajarkan kepada keluarganya supaya
taat dan patuh kepada perintah Allah untuk menyelamatkan
mereka dari api neraka. Di antara cara menyelamatkan diri dari
api neraka itu ialah mendirikan salat dan bersabar, sebagaimana
firman Allah SWT:











Artinya: Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan
salat dan bersabarlah kamu mengerjakannya. (Q.S Taha: 132).
Dan dijelaskan pula dengan firman-Nya:


Artinya: Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang
terdekat.

(Q.S Asy Syuara: 214).

Sementara dalam Tafsir Almaroghi disebutkan: Hai orangorang yang membenarkan Allah dan Rasul-Nya, hendaklah di
antara kamu memberitahukan satu dengan yang lain, yaitu apaapa yang menyelamatkan kamu dari neraka, selamatkanlah diri
kalian darinya, yaitu dengan taat kepada Allah melaksanakan
perintah-Nya, beritahulah keluargamu, tentang ketaatan kepada
Allah, karena dengan itu akan menyelamatkan jiwa mereka dari
neraka, berilah mereka nasehat dan pendidikan. Hendaklah
seorang lelaki itu membenahi dirinya dengan ketaatan kepada
Allah,

juga

membenahi

keluarganya

sebagai

rasa

tanggungjawabnya sebagai pemimpin dan yang dipimpinnya.


Dalam kitab Tafsir Al-Azhar karangan Hamka, tafsiran surah
At-Tahrim ayat keenam adalah bahwa Tuhan telah menganjurkan
pembagian tugas. Seluruh orang yang beriman diwajibkan
berjihad dan diwajibkan pergi berperang menurut kesanggupan
masing-masing, baik secara ringgan ataupun secara berat. Maka
dengan ayat ini, Tuhan pun menuntun hendaklah jihad itu dibagi
kepada

jihad

bersenjata

dan

jihad

memperdalam

ilmu

pengetahuan dan pengertian tentang agama. Jika yang pergi ke


medan perang itu bertarung nyawa dengan musuh, maka yang
tinggal

di

garis

belakang

memperdalam

pengertian

(Fiqh)

tentang agama, sebab tidaklah kurang penting jihad yang


mereka hadapi. Ilmu agama wajib diperdalam. Dan tidak semua
orang akan sanggup mempelajari seluruh agama itu secara
ilmiah. Ada pahlawan di medan perang, dengan pedang di
tangan dan ada pula pahlawan di garis belakang merenung kitab.
Keduanya penting dan keduanya isi-mengisi.
Suatu hal yang terkandung dalam ayat ini yang mesti kita
perhatikan, yaitu alangkah baiknya keluar dari tiap-tiap golongan
itu, di antara mereka ada satu kelompok, supaya mereka
memperdalam pengertian tentang agama.

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Surah At-Tahrim ayat enam mempunyai perspektif tentang
dakwah dan pendidikan harus bermula di rumah.Kedua orang tua
bertanggung jawab terhadap anak-anak dan juga pasangan
masing-masing sebagaimana masing-masing bertanggung jawab
atas diri dan perbuatannya.
Tindakan-tindakan yang bisa dilakukan untuk menjaga dan
membentengi
memberikan

keluarga dari api neraka dalah dengan cara


bimbingan,

nasehat

keluarga.
1

dan

pendidikan

kepada

A. Penilaian
1. Teknik Penilain
2. Bentuk Instrument

: Tes Tulis
: Pilihan Ganda dan Uraian

Singkat
I.Soal Pilihan Ganda
1. Kata dalam surah At-Tahrim ayat 6 artinya adalah .
a. Jagalah
c. Bersihkanlah
b. Lawanlah
d. Katakanlah
2. Kandungan surah At-Tahrim ayat ke-6 adalah perintah untuk
.
a. Menuntut ilmu

c.Menumpuk-

numpuk harta
1

b. Berjuang di jalan Allah

d.Mendidik anak sejak


.....

dini
3. Lafal yang tepat untuk melengkapi penggalan ayat disamping

adalah....
a.

b.

c.

d.



4. Terjemah ayat disamping adalah tentang bahan bakar neraka


yaitu....
a. Kayu dan arang

c. Manusia

dan batu
b. Manusia dan kayu

d. Kayu dan

batu
5. Berikut ini perbuatan yang dapat menjaga keluarga dari api
neraka,kecuali...
a. Memiliki keimanan kepada Allah
b. Saling tolong menolong dalam kemaksiatan
c. Menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah
d. Melaksanakan sholat dan senantiasa bersabar dalam
cobaan
II.Soal-Soal Uraian Singkat
1.
2.
3.
4.
5.

Tulis surah A-Tahrim ayat 6!


Terjemahkan surah At-Tahrim ayat 6!
Jelaskan isi kandungan surah At-Tahrim ayat 6!
Sebutkan sifat-sifat malaikat penjaga neraka!
Jelaskan pendapat para mufasir tentang surah At-Tahrim ayat
6!

Kunci Jawaban
I.Pilihan Ganda
1.a

2.d

3.a

4.c

5.b

II.Uraian
1.

2.

Hai

orang-orang

yang

beriman,

peliharalah

dirimu

dan

keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia


dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras,
yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya

kepada

mereka

dan

selalu

mengerjakan

apa

yang

diperintahkan
3. a. Dakwah dan pendidikan harus bermula di rumah.
b. Kedua orangtua bertanggung jawab terhadap anak-anak dan
juga pasangan masing-masing sebagaimana masing-masing
bertanggungjawab atas kelakuannya.
4. a. Mempunyai hati yang keras yang tidak memiliki rasa belas
kasihan apabila ada orang yang meminta dibelas kasihani.
b. Mempunyayai kekuatan yang tidak dapat dikalahkan.
5. Dalam tafsir Departemen Agama: Surah At-Tahrim ayat enam ini
ditujukan kepada orang-orang yang percaya kepada Allah dan
rasul-rasul-Nya, yaitu memerintahkan supaya mereka, menjaga
dirinya dari api neraka yang bahan bakarnya terdiri dari manusia
dan batu, dengan taat dan patuh melaksanakan perintah Allah,
dan mengajarkan kepada keluarganya supaya taat dan patuh
kepada perintah Allah untuk menyelamatkan mereka dari api
neraka. Di antara cara menyelamatkan diri dari api neraka itu
ialah mendirikan salat dan bersabar.Sebagaimana firman Allah:









Dan
perintahkanlah
kepada keluargamu mendirikan salat dan

bersabarlah kamu mengerjakannya (Q.S Taha: 132).

DAFTAR PUSTAKA
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah (volume 14), Tangerang :
Lentera Hati, 2007
Mustafa al-Maragi, Ahmad (1992). Tafsir Al Maragi. Semarang :
PT. Karya Toha Putra
Misbahudin, Pendidikan Keluarga yang Terkandung dalam Al
Quran KajianTafsir Surat At Tahrim ayat 6, Skripsi, Jakarta : (PPs
UIN, 2012)
Rohman, Abdul. Isi Kandungan Surat AtTahrim.
(dulrohman.blogspot.com//tafsir-at-tahrim-ayat-6peliharalah.html, diakses 10 April 2014 pukul 01.00 WIB)
Imam Jalaludin Al-Mahali dan Imam Jalaludin As-Syuyuti, Tafsir
Jalalain, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2005).
Al-Imam Abul Fida Ismail Ibnu Katsir Ad-Dimasyqy, Tafsir Ibnu
Katsir, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2004) juz.8 hal.158
Syaikh Utsaimin, Asy-Syarh Al-Mumti ala Zad Al Mustaqni .
juz.13 hal.217.
Abdul Malik Karim Amrulloah.Tafsir Al-Azhar.1988. Jakarta :
Pustaka Panjimas

Anda mungkin juga menyukai