SYSTEM Perkemihan
SYSTEM Perkemihan
24 Jan
By: Dr. Syamsu Alam, Sp.B
Rumah Sakit Pertamina Cilacap
Materi : Kelainan Traumatik, Neoplasma, Kelainan skrotum dan isinya, Transplantasi ginjal.
Kelainan Traumatik GINJAL
Penyebab :
Truma tajam atau trauma tumpul
Dapat menjadi bagian dari multiple trauama.
Gejala klinis :
Mungkin tidak ditemukan tanda klinis
Bengkak dan memar daerah pinggang (swelling & bruising renal angle).
Distensi abdomen akibat penimbunan darah atau urine,
Dapat terjadi ileus.
Respiratory distress akibat penekanan diafragma.
Tahikardi dan hipotensi oleh karena hipovolemia
Hematuri.
Diagnosis:
Lab .urine, hematuri
Intravenous pyelografi (IVP).
USG.
Terapi :
Konservatif ( Conservative management).
Total bed rest.
Hemodinamik ( Nadi dan tekanan darah) di monitor
Evaluasi renal area adanya memar atau pembengkanan yang bertambah.
Produksi urine tiap hari di evalauasi.
Antibiotik dan analgesik.
Bedah (Surgical management), dilakukan bila:
Traumanya berat dan ada pergeseran ginjal, Perdarahan yang tidak teratasi.
Dilakukan bersama-sama laparotomi.
Terapi konservatif tidak membaik.
Trauma ginjal terbuka.
KELAINAN TRAUMATIK URETER
Penyebab :
Trauma tajam pada kasus multi trauma.
Cedera akibat operasi bedah atau operasi obstetry dan gynekologi.
Gejala :
Olygouria / anuria.
Gejala klinis
Tergantung derajat kerusakan, dapat menyebabkan kesulitan atau tidak bisa buang air kecil.
Perdarahan uretra, darah pada meatus uretra eksternus.
Ruptur uretra posterior, pada rectal toucher ditemuka floating prostat.
Diagnosis: Foto Uretrografi.
Terapi: Sistosmtomi, tidak boleh dipasang kateter, Operasi uretroplasti.
KELAINAN TRAUMATIK PENIS
Penyebab : Trauma tumpul / trauma tajam / terkena mesin pabrik.
Gejala klinis :Hematoma pada penis disertai rasa nyeri.
Diagnosis :Kavernosografi
Terapi :Operasi. ( Evakuasi hematome, penjahitan tunika albugenia).
NEOPLASMA GINJAL
Tumor ginjal merupakan tumor urogenital ketiga terbanyak setelah tumor prostat dan tumor
kandung kemih.
Tumor ginjal bisa berupa tumor primer, atau tumor sekunder dari metastase tumor lainnya.
Klasifikasi tumor ginjal
Koteks ginjal : (Jinak : Adenoma, Lipoma, Hamartoma, Onkositoma), (Ganas ;
Adenokarsinoma, Nefroblastoma)
Sistem saluran: Jinak : Papiloma, Ganas : Tumor pelvis renalis.
NEOPLASMA SALURAN KEMIH
ADENOKARSINOMA GINJAL
Tumor ganas parenkim ginjal yang berasal dari tubulus proksimal ginjal.
Nama lain tumor Grawitz, hipernefroma
Insiden: Dekade 5-7, 3 % tumor ganas pada dewasa.
Etiologi: Banyak Faktor, Tembakau / rokok, Bahan-bahan kimia.
Gejala klinis ;
Febris, terbebasnya pirogen endogen / nekrosis tumor
Anemi
Hipertensi, terjadi A-V shunt pada massa tumor
Tanda-tanda metastasis ke paru dan hepar.
Diagnosis: Gejala klinis, IVP, USG, Ct scan Abdomen
Terapi:
Nefrektomi, dilakukan nefrektomi radikal yaitu mengangkat ginjal beserta kapsula gerota.
Terapi :
Menghilangkan lesi primer :
Sirkumsisi, yang masih terbatas pada preputium
Penektomi parsial, angkat tumor beserta jaringan sehat sepanjang kurang lebih 2 cm dari
proksimal tumor.
Penektomi total dan ureterotomi perineal.
Radieasi eksterna, hasilnya tidak memuaskan.
Topikal dengan kemoterapi
Terapi kelenjar limfe regional, beberapa ahli menganjurkan pemberian antibiotik 4 -6
minggu, bila menghilang tidak dilakukan diseksi, tetapi bila tetap membesar dilakukan
diseksi kelenjar limfe inguinal bilateral.
TESTIS MALDESENSUS
Pada masa janin testis berada di rongga abdomen dan beberapa saat sebelum bayi lahir, testis
mengalami desensus testikulorum ke kantung scrotum.
Apabila proses tidak bejalan normal maka terjadi maldesensus.
Etiologi:
Kelainan pada gubernakulum testis.
Kelainan intrinsik testis
Defisisnesi hormon gonadotropin yang memacu proses desensus testis.
Patofisiologi:
Suhu rongga abdomen lebih kurang 1 0 C lebih tinggi dari suhu di dalam rongga scrotum,
sehingga testis abdominal selalu mendapatkan suhu yang lebih tinggi dari testis normal. Hal
ini mengakibatkan kerusakan sel-sel epitel germinal testis.
Gejal klinis :
Tidak ditemukan testis di rongga scrotum.
Kulit scrotum mengalami hipoplasi karena tidak pernah ditempati scrotum.
Diagnosis :
Secara klinis,
USG untuk mencari lokasi testis kadang sulit.
Flebografi untuk mencari plexus pampiniformis.
CT scan dan MRI
Terapi: Testis diturunkan dengan pembedahan maupun medikamentosa.
HIDROKEL
Penumpukan cairan yang berlebihan di antara lapisan parietalis dan visceralis tunika
vaginalis testis.
Etiologi :
Belum sempurnya penutupan prosessus vaginalis
Belum sempurnanya sistem limfatik di scrotum dalam melakukan reabsorbsi cairan
hidrokel.
Gejala klinik:
Benjolan di scrotum tidak nyeri.
Pemeriksaan transilluminasi positif
Diagnosis:
Klinis dan dapat dibantu dengan USG.
Dikenal ada 3 jenis hidrokel :
Hidrokel testis
Hidrokel funikuli
Hidrokel komunikans.
Terapi :
Ditunggu sampai usia anak mencapai 1 tahun
Operasi ligasi pada anak, hidrokelektomi pada orang dewasa.
VARIKOKEL
Dilatasi abnormal dari vena plexus pampiniformis akibat gangguan aliran balik vena
spermatika interna.
Kelainan 15 % pada pria.
Merupakan salah satu penyebab infetilitas pada pria ( 21 41 %).
Etiologi :
Penyebab secara pasti belum diketahui.
Varikokel kiri lebih sering dari verikokel kanan (70-93 %), hal ini disebabkan oleh karena
vena spermatika interna kiri bermuara pada vena renalis kiri dengan arah tegak lurus,
sedangkan bermuara vena cava yang agak miring . Vena spermatika interna kiri lebih panjang
dari yang kanan.
Gejala klinis dan diagnosis :
Benjolan diatas testis yang agak nyeri.
Pemeriksaan dilakukan dalam posisi berdiri, kemudian palpasi scrotum, jika diperlukan
pasien diminta melakukan manuver valsava, teraba bentukan seperti kumpulan cacing di
dalam kantung sebelah cranial testis.
Dibedakan menjadi 3 derajat :
Kecil : varikokel dapat dipalpasi setelah manuver valsava.
Sedang : Varikokel dapat dipalpasi tanpa manuver valsava.
Besar : Varikokel dapat di lihat tanpa manuver valsava.
Terapi :
Dilakukan bila ada indikasi terjadi gangguan spermatogenesis.
Ligasi tinggi vena spermatika interna secara Palomo.
Varikokelektomi cara Ivanisevich
Perkutan dengan memasukkan sklerosing kedalam vena spermatika interna.
TORSIO TESTIS
Adalah terpuntirnya funikulus spermatikus yang berakibat terjadinya gangguan aliran darah
pada testis.
Patogenesis:
Secara fisiologis m. cremaster berfungsi menggerakkan testis mendekati dan menjauhi
rongga abdomen untuk mempertahankan suhu ideal untuk testis.
Adanya kelainan penyanggah testis menyebabkan testis dapat mengalami torsi jika bergerak
secara berlebihan seperti : perubahan suhu yang mendadak, ketakutan, latihan yang
berlebihan, batuk, celana yang terlalu ketat atau trauma yang mengenai scrotum.
Gejala klinis dan diagnosis :
Nyeri hebat dan mendadak di scrotum disertai pembengkakan testis.
Pemeriksaan fisik, testis membengkak, letaknya lebih tinggi dan lebih horizontal dari testis
kontra lateral., pada torsi yang baru terjadi, dapat diraba adanya lilitan atau penebalan
funikulus spermatikus. Biasanya disertai demam.
Terapi :
Detorsi manual, mengembalikan testis keposisi awalnya dengan memutar kearah
beralawanan dengan arah torsi.
Operasi, dilakukan orchidopeksi bila testis masih viable dan orchiectomi bila testis sudah
nekrosis.
TRANSPLANTASI GINJAL
Transplantasi ginjal pada manusia dilakukan pertama kali oleh Lawler tahun 1950 di
Chicago. Operasi berhasil baik, tetapi hasil hanya bertahan beberapa waktu saja.
Tahun 1954 Murray di Boston melakukan tranplantasi pada saudara kembar monozigot dan
hasilnya dapat bertahan lama.
Secara tehnik bedah transplantasi dibedakan 2 macam :
1. Cara ortotopik, bila organ yang dicangkokkan dipasang pada tempat aslinya. Sementara
organ asli diambil terlebih dahulu.
2. Cara heterotopik, bila organ yang dicangkokkan dipasang di tempat lain, sementara organ
yang rusak tidak dikeluarkan.
Donor untuk tranplantasi ada dua sumber: Donor hidup, Donor mayat.
Sebelum dilakukan tranplantasi, ginjal arus diperiksa arteriogram ke dua arteri renalis untuk
menentukan adanya ginjal dan dalam keadaan anatomi perdarahannya, tes tes laboratorium
untuk menentukan ke cocokan antara donor dan resipien.
Transplantasi Ginjal
Ginjal yang dicangkokkan ditempatkan di ruang retroperitoneal di regio fossa iliaka. Vena
renalis dianastomose secara ujung ke sisi dengan vena iliaka commonis. Arteri renalis
langsung dianastomose secara ujung ke ujung dengan arteri iliaka interna atau secara ujung
ke sisi dengan arteri iliaka communis atau iliaka eksterna. Anastomosis neoureterosistostomi
di buat dengan menembus submukosa untuk mencegah refluks.
Hasil transplantasi tergantung berbagai faktor. Ginjal donor hidup dapat bertahan lebih lama
dibanding donor mayat. Tetapi kebanyakan pasien transplantasi ginjal akan membutuhkan
transplantasi ke dua atau ke tiga atau terpaksa di dialisis seperti sebelumnya.
About these ads