Anda di halaman 1dari 29

HEROdes.

Solution (Theo Geu)


Mari Mengintip Dunia (Khususnya Dunia Kesehatan dan Keperawatan) Lewat Sini Bersama
Saya Theo Geu
RSS

Home

About

ILMU KEPERAWATAN

Search...

CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) / CRF


07 Dec 2010 No Comments
HEROdes.SolutionPosted in Uncategorized
CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) / CRF
A. PENGERTIAN
Chronic Kidney Disease ( CKD ) merupakan gangguan fungsi ginjal yang progresif dan
irreversible, yang menyebabkan kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan
metabolisme dan keseimbangan cairan maupun elektrolit, sehingga timbul gejala uremia
(retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah).
B. ETIOLOGI
Chronic Kidney Disease ( CKD ) terjadi setelah berbagai macam penyakit yang merusak
nefron ginjal. Sebagian besar merupakan penyakit parenkim ginjal difus dan bilateral.
1. Infeksi
Pielonefritis kronik.
2. Penyakit peradangan
Glomerulonefritis.
3. Penyakit vaskuler hipertensif
Nefrosklerosis benigna, nefrosklerosis maligna, stenosis arteri renalis.

4. Gangguan jaringan penyambung


SLE, poli arteritis nodosa, sklerosis sistemik progresif.
5. Gangguan kongenital dan herediter
Penyakit ginjal polikistik,asidosis tubuler ginjal.
6. Penyakit metabolik
DM, gout, hiperparatiroidisme, amiloidosis.
7. Nefropati obstruktif
Penyalahgunaan analgetik, nefropati timbale.
8. Nefropati obstruktif
a. Sal. Kemih bagian atas:
Kalkuli, neoplasma, fibrosis, netroperitoneal.
b. Sal. Kemih bagian bawah:
Hipertrofi prostate, striktur uretra, anomali congenital pada leher kandung kemih dan uretra.
C. PATOFISIOLOGI
Patofisiologi umum CKD
1. Sudut pandang tradisional
Semua unit nefron telah terserang penyakit namun dalam stadium yang berbeda-beda dan
bagian spesifik dari nefron yang berkaitan dengan fungsi tertentu dapat saja benar- banar
rusak atau berubah struktur.
2. Hipotesis Bricker (hipotesis nefron yang utuh)
Bila nefron terserang penyakit maka seluruh unitnya akan hancur, namun sisa nefron yang
masih utuh tetap bekerja normal. Uremia akan timbul bila jumlah nefron sudah sedemikian
berkurang sehingga keseimbangan cairan dan elektrolit yang tidak dapat dipertahankan lagi.
Jumlah nefron turun secara progresif

Ginjal melakukan adaptasi (kompensasi)


-sisa nefron mengalami hipertropi

-peningkatan kecepatan filtrasi, beban solute dan reabsorbsi


tubulus dalam tiap nefron, meskipun GFR untuk seluruh massa nefron menurun di bawah
normal

Kehilangan cairan dan elektrolit dpt dipertahankan

Jk 75% massa nefron hancur


Kecepatan filtrasi dan beban solute bagi tiap nefron meningkat

Keseimbangan glomerulus dan tubulus tidak dapat dipertahankan

Fleksibilitas proses ekskresi & konversi solute &air


Sedikit perubahan pada diit mengakibatkan keseimbangan terganggu

Hilangnya kemampuan memekatkan/mengencerkan kemih


BJ 1,010 atau 2,85 mOsml (= konsentrasi plasma)

poliuri, nokturia, nefron tidak dapat lagi mengkompensasi dgn tepat


terhadap kelebihan dan kekurangan Na atau air
Toksik Uremik
Gagal ginjal tahap akhir

GFR

Kreatinin
Dalam darah

Prod. Met. Prot. Tertimbun


kalsium serum

phosphate serum

Sekresi parathormon
Tubuh tdk berespon dgn N
Kalsium di tulang
Met.aktif vit D
Perub.pa tulang/osteodistrofi ginjal
D. KLASIFIKASI CKD ( CHRONIC KIDNEY DISEASE )
Stage
1
2
3
4
5

Gambaran kerusakan ginjal


Normal atau elevated GFR
Mild decrease in GFR
Moderate decrease in GFR
Severe decrease in GFR
Requires dialysis

GFR (ml/min/1,73 m2)


90
60-89
30-59
15-29
15

1. E. TANDA DAN GEJALA


1. Kelainan hemopoesis, dimanifestasikan dengan anemia
1. Retensi toksik uremia hemolisis sel eritrosit, ulserasi mukosa
sal.cerna, gangguan pembekuan, masa hidup eritrosit memendek,
bilirubuin serum meningkat/normal, uji combs negative dan jumlah
retikulosit normal.
2. Defisiensi hormone eritropoetin
Ginjal sumber ESF (Eritropoetic Stimulating Factor) def. H eritropoetin Depresi
sumsum tulang sumsum tulang tidak mampu bereaksi terhadap proses
hemolisis/perdarahan anemia normokrom normositer.
1. Kelainan Saluran cerna
1. Mual, muntah, hicthcup
dikompensasi oleh flora normal usus ammonia (NH3) iritasi/rangsang mukosa lambung
dan usus.
1. Stomatitis uremia
Mukosa kering, lesi ulserasi luas, karena sekresi cairan saliva banyak mengandung urea dan
kurang menjaga kebersihan mulut.
1. Pankreatitis

Berhubungan dengan gangguan ekskresi enzim amylase.


1. Kelainan mata
2. Kardiovaskuler :

Hipertensi

Pitting edema

Edema periorbital

Pembesaran vena leher

Friction Rub Pericardial

1. Kelainan kulit
1. Gatal
Terutama pada klien dgn dialisis rutin karena:
a).

Toksik uremia yang kurang terdialisis

b).

Peningkatan kadar kalium phosphor

c).

Alergi bahan-bahan dalam proses HD


1. Kering bersisik

Karena ureum meningkat menimbulkan penimbunan kristal urea di bawah kulit.


1. Kulit mudah memar
2. Kulit kering dan bersisik
3. rambut tipis dan kasar
4. Neuropsikiatri
5. Kelainan selaput serosa
6. Neurologi :
-

Kelemahan dan keletihan

Konfusi

Disorientasi

Kejang

Kelemahan pada tungkai

rasa panas pada telapak kaki

Perubahan Perilaku
1. Kardiomegali.

Tanpa memandang penyebabnya terdapat rangkaian perubahan fungsi ginjal yang serupa
yang disebabkan oleh desstruksi nefron progresif. Rangkaian perubahan tersebut biasanya
menimbulkan efek berikut pada pasien : bila GFR menurun 5-10% dari keadaan normal dan
terus mendekati nol, maka pasien menderita apa yang disebut SINDROM UREMIK
Terdapat dua kelompok gejala klinis :

Gangguan fungsi pengaturan dan ekskresi ; kelainan volume cairan dan elektrolit,
ketidakseimbangan asam basa, retensi metabolit nitrogen dan metabolit lainnya, serta
anemia akibat defisiensi sekresi ginjal.

Gangguan kelainan CV, neuromuscular, saluran cerna dan kelainan lainnya

MANISFESTASI SINDROM UREMIK


Sistem tubuh
Biokimia

Manifestasi

Asidosis Metabolik (HCO3 serum 18-20 mEq/L)

Azotemia (penurunan GFR, peningkatan BUN,


kreatinin)

Hiperkalemia

Retensi atau pembuangan Natrium

Hipermagnesia

Hiperurisemia

Poliuria, menuju oliguri lalu anuria

Nokturia, pembalikan irama diurnal

Berat jenis kemih tetap sebesar 1,010

Perkemihan& Kelamin

Protein silinder

Hilangnya libido, amenore, impotensi dan sterilitas

Hipertensi

Retinopati dan enselopati hipertensif

Beban sirkulasi berlebihan

Edema

Gagal jantung kongestif

Perikarditis (friction rub)

Disritmia

Pernafasan Kusmaul, dispnea

Edema paru

Pneumonitis

Anemia menyebabkan kelelahan

Hemolisis

Kecenderungan perdarahan

Menurunnya resistensi terhadap infeksi (ISK,


pneumonia,septikemia)

Pucat, pigmentasi

Perubahan rambut dan kuku (kuku mudah patah, tipis,


bergerigi, ada garis merah biru yang berkaitan dengan
kehilangan protein)

Pruritus

Kardiovaskular

Pernafasan

Hematologik

Kulit

kristal uremik

kulit kering

memar

Anoreksia, mual muntah menyebabkan penurunan BB

Nafas berbau amoniak

Rasa kecap logam, mulut kering

Stomatitis, parotitid

Gastritis, enteritis

Perdarahan saluran cerna

Diare

Protein-intoleransi, sintesisi abnormal

Karbohidrat-hiperglikemia, kebutuhan insulin menurun

Lemak-peninggian kadar trigliserida

Mudah lelah

Otot mengecil dan lemah

Susunan saraf pusat :

Penurunan ketajaman mental

Konsentrasi buruk

Apati

Letargi/gelisah, insomnia

Kekacauan mental

Saluran cerna

Metabolisme intermedier

Neuromuskular

Gangguan kalsium dan


rangka

Koma

Otot berkedut, asteriksis, kejang

Neuropati perifer :

Konduksi saraf lambat, sindrom restless leg

Perubahan sensorik pada ekstremitas parestesi

Perubahan motorik foot drop yang berlanjut menjadi


paraplegi

Hiperfosfatemia, hipokalsemia

Hiperparatiroidisme sekunder

Osteodistropi ginjal

Fraktur patologik (demineralisasi tulang)

Deposit garam kalsium pada jaringan lunak (sekitar


sendi, pembuluh darah, jantung, paru-paru)

Konjungtivitis (uremik mata merah)

1. F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. 1. Laboratorium
1. Pemeriksaan penurunan fungsi ginjal
-

Ureum kreatinin.

Asam urat serum.


1. Identifikasi etiologi gagal ginjal

Analisis urin rutin

Mikrobiologi urin

Kimia darah

Elektrolit

Imunodiagnosis
1. Identifikasi perjalanan penyakit

Progresifitas penurunan fungsi ginjal

Ureum kreatinin, klearens kreatinin test

GFR / LFG dapat dihitung dengan formula Cockcroft-Gault:


Laki-laki :
(140 umur ) X BB (kg)
CCT =
72 x kreatinin serum ( mg/dL )
Wanita : 0,85 x CCT
Perhitungan terbaik LFG adalah dengan menentukan bersihan kreatinin yaitu :
Kreatinin urin (mg/dL)xVol.urin (mL/24 jam)
Bersihan kreatinin :
Kreatinin serum ( mg/dL ) x 1440 menit
Nilai normal :
Laki-laki : 97 137 mL/menit/1,73 m3 atau
0,93 1,32 mL/detik/m2
Wanita

: 88-128 mL/menit/1,73 m3 atau

0,85 1,23 mL/detik/m2


-

Hemopoesis : Hb, trobosit, fibrinogen, factor pembekuan

Elektrolit

: Na+, K+, HCO3-, Ca2+, PO42-, Mg+

Endokrin

: PTH dan T3,T4

Pemeriksaan lain: berdasarkan indikasi terutama faktor pemburuk ginjal, misalnya:


infark miokard.
1. 2. Diagnostik

1. Etiologi CKD dan terminal


-

Foto polos abdomen.

USG.

Nefrotogram.

Pielografi retrograde.

Pielografi antegrade.

Mictuating Cysto Urography (MCU).


1. Diagnosis pemburuk fungsi ginjal

RetRogram

USG.

F. MANAGEMEN TERAPI
1. 1. Terapi Konservatif
Perubahan fungsi ginjal bersifat individu untuk setiap klien Cronic renal Desease ( CKD )
dan lama terapi konservatif bervariasi dari bulan sampai tahun.
Tujuan terapi konservatif :
1. Mencegah memburuknya fungsi ginjal secara profresi.
2. Meringankan keluhan-keluhan akibat akumulasi toksi asotemia.
3. Mempertahankan dan memperbaiki metabolisme secara optimal.
4. Memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit.
Alur manajemen terapi pada klien Cronic renal Desease ( CKD ) dan terminal sebagai
berikut ;
CKD
Terapi konservatif
Penyakit ginjal terminal
meninggal
gagal

Dialisis

HD di RS, Rumah, CAPD

Transplantasi ginjal

berhasil

Prinsip terapi konservatif :


1. Mencegah memburuknya fungsi ginjal.
1). Hati-hati dalam pemberian obat yang bersifat nefrotoksik.
2). Hindari keadaan yang menyebabkan diplesi volume cairan ekstraseluler dan hipotensi.
3). Hindari gangguan keseimbangan elektrolit.
4). Hindari pembatasan ketat konsumsi protein hewani.
5). Hindari proses kehamilan dan pemberian obat kontrasepsi.
6). Hindari instrumentasi dan sistoskopi tanpa indikasi medis yang kuat.
7). Hindari pemeriksaan radiologis dengan kontras yang kuat tanpa indikasi medis yang
kuat.
1. Pendekatan terhadap penurunan fungsi ginjal progresif lambat
1). Kendalikan hipertensi sistemik dan intraglomerular.
2). Kendalikan terapi ISK.
3). Diet protein yang proporsional.
4). Kendalikan hiperfosfatemia.
5). Terapi hiperurekemia bila asam urat serum > 10mg%.
6). Terapi hIperfosfatemia.
7). Terapi keadaan asidosis metabolik.
8). Kendalikan keadaan hiperglikemia.
1. Terapi alleviative gejala asotemia
1). Pembatasan konsumsi protein hewani.
2). Terapi keluhan gatal-gatal.
3). Terapi keluhan gastrointestinal.
4). Terapi keluhan neuromuskuler.
5). Terapi keluhan tulang dan sendi.

6). Terapi anemia.


7). Terapi setiap infeksi.
1. 2. Terapi simtomatik
1. a. Asidosis metabolik
Jika terjadi harus segera dikoreksi, sebab dapat meningkatkan serum K+ ( hiperkalemia ) :
1).

Suplemen alkali dengan pemberian kalsium karbonat 5 mg/hari.

2). Terapi alkali dengan sodium bikarbonat IV, bila PH < atau sama dengan 7,35 atau
serum bikarbonat < atau sama dengan 20 mEq/L.
1. b. Anemia
1). Anemia Normokrom normositer
Berhubungan dengan retensi toksin polyamine dan defisiensi hormon eritropoetin ( ESF :
Eritroportic Stimulating Faktor ). Anemia ini diterapi dengan pemberian Recombinant
Human Erythropoetin ( r-HuEPO ) dengan pemberian30-530 U per kg BB.
2). Anemia hemolisis
Berhubungan dengan toksin asotemia. Terapi yang dibutuhkan adalah membuang toksin
asotemia dengan hemodialisis atau peritoneal dialisis.
3). Anemia Defisiensi Besi
Defisiensi Fe pada CKD berhubungan dengan perdarahan saluran cerna dan kehilangan besi
pada dialiser ( terapi pengganti hemodialisis ). Klien yang mengalami anemia, tranfusi darah
merupakan salah satu pilihan terapi alternatif ,murah dan efektif, namun harus diberikan
secara hati-hati.
Indikasi tranfusi PRC pada klien gagal ginjal :
a).

HCT < atau sama dengan 20 %

b). Hb < atau sama dengan 7 mg5


c). Klien dengan keluhan : angina pektoris, gejala umum anemia
failure.
Komplikasi tranfusi darah :
a).

Hemosiderosis

b). Supresi sumsum tulang

dan high output heart

c).

Bahaya overhidrasi, asidosis dan hiperkalemia

d). Bahaya infeksi hepatitis virus dan CMV


e). Pada Human Leukosite antigen (HLA) berubah, penting untuk rencana transplantasi
ginjal.
1. c. Kelainan Kulit
1).

Pruritus (uremic itching)

Keluhan gatal ditemukan pada 25% kasus CKD dan terminal, insiden meningkat pada klien
yang mengalami HD.
Keluhan :
a).

Bersifat subyektif

b). Bersifat obyektif : kulit kering, prurigo nodularis, keratotic papula dan lichen symply
Beberapa pilihan terapi :
a).

Mengendalikan hiperfosfatemia dan hiperparatiroidisme

b). Terapi lokal : topikal emmolient ( tripel lanolin )


c). Fototerapi dengan sinar UV-B 2x perminggu selama 2-6 mg, terapi ini bisa diulang
apabila diperlukan
d). Pemberian obat
Diphenhidramine 25-50 P.O
Hidroxyzine 10 mg P.O
2).

Easy Bruishing

Kecenderungan perdarahan pada kulit dan selaput serosa berhubungan denga retensi toksin
asotemia dan gangguan fungsi trombosit. Terapi yang diperlukan adalah tindakan dialisis.
1. d. Kelainan Neuromuskular
Terapi pilihannya :
1).

HD reguler.

2).

Obat-obatan : Diasepam, sedatif.

3).

Operasi sub total paratiroidektomi.

1. e. Hipertensi
Bentuk hipertensi pada klien dengan GG berupa : volum dependen hipertensi, tipe
vasokonstriksi atau kombinasi keduanya. Program terapinya meliputi :
1).

Restriksi garam dapur.

2).

Diuresis dan Ultrafiltrasi.

3).

Obat-obat antihipertensi.
1. 3. Terapi pengganti

Adalah terapi yang menggantikan fungsi ginjal yang telah mengalami kegagalan fungsi ginjal
baik kronik maupun terminal. Pada masa sekarang ini ada dua jenis terapi :
1. Dialisis yang meliputi :
1).

Hemodialisa

2). Peritoneal dialisis, yang terkenal dengan Continous Ambulatory Peritoneal Dialisis
( CAPD ) atau Dialisis Peritoneal Mandiri Berkesinambungan ( DPMB ).
1. Transplantasi ginjal atau cangkok ginjal.
1. G. KOMPLIKASI
1. Hipertensi.
2. Hiperkalemia.
3. Anemia.
4. Asidosis metabolik.
5. Osteodistropi ginjal.
6. Sepsis.
7. Neuropati perifer.
8. Hiperuremia.
H. DIAGNOSIS KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL :
1. Intoleransi aktivitas b.d keletihan/kelemahan, anemia, retensi produk sampah dan
prosedur dialysis.
2. Kelebihan volume cairan

3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake makanan yang
inadekuat (mual, muntah, anoreksia dll).
4. Pola nafas tidak efektif b.d edema paru, asidosis metabolic, pneumonitis, perikarditis.
5. Kurang pengetahuan tentang penyakit dan cara perawatan b.d kurangnya informasi
kesehatan.
6. PK Hiperkalemia
1. PK Asidosis Metabolik
2. Defisit perawatan diri b/d kelemahan

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


NO DX KEP.
1
Kelebihan volume
cairan b.d
mekanisme
pengaturan melemah

TUJUAN (NOC)
Keseimbangan cairan
Setelah perawatan selama .
..tercapai keseimbangan
cairan & elektrolit, dengan kriteria hasil :

INTERVENSI (NIC)
Manajemen cairan

o Catat intake dan ou

o Pasang urin katete

o Lakukan terapi IV

o Batasi masukan ca
serum Na < 130 mEq

o Monitor

o Monitor status hid


tekanan darah)

o Tekanan darah dalam kisaran 120/80


mmHg

o Rata rata tekanan arteri normal

o Tekanan vena sentral dan tekanan paru


normal

o Nadi perifer teraba

o Tidak ada hipotensi ortostik

o Keseimbangan intake dan out dalam 24


jam

o Monitor hasil lab y


osmolalitas urin )

o Monitor status hem

o Tidak ada suara nafas tambahan

o Monitor vital sign

o Berat badan stabil, tidak ada asites, tidak


ada edema perifer.

o Monitor indikasi re
distensi vena leher, a

o Tidak ada distensi vena jugularis

o Monitor BB sebelu

o Kelembaban kulit dan membran mukosa


baik

o Kolaborasi dokter

respon

o Nilai hematrokit dalam kisaran 37-47


mEq/L
o Berat jenis urine dbn

Monitor cairan

o Tentukan riwayat j

o Tentukan kemungk
(hipertermia, terapi d
diaporesis, disfungsi

o Monitor Berat Bad

o Monitor serum dan

o Monitor serum alb

o Monitor tekanan d

o Catat dan monitor

o Monitor adanya di
penambahan BB

o Kolaborasi tentang

Keseimbangan elektrolit asam basa

o HR klien dalam kisaran :

(0 3 bln : 85 -200 x/mt), (3 bl-2 th : 100


190x/mt), (2 th-10 th : 60-140 x/mt), dewasa 60100 x/mnt

Respirasi Rate klien dalam kisaran :

25-60x/mnt (bayi), 20-30 x/mnt (1-4 tahun), 14-25


x/mnt (5-14 tahun), 11-24x/mnt (>14 tahun),

Ketidakseimbangan
nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuh b.d
kurangnya intake
(anoreksia, mual,
muntah, pembatasan
diet)

Na 135-145 mEq/L, K 3,5-5 mEq/L, Cl 98106 mEq/L, Ca 4,5-5,8 mEq/L, Mg 1,5-2,5


mEq/L, BUN 7-18 mEq/L, Creat 0,6-1,3
mEq/L.

o Bikarbonat serum 24-28 mEq/L

o pH urin normal

o Ketegangan otot tidak ada

Setelah dilakukan asuhan keperawatan


Manajemen Nutrisi
selama.ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi dengan
Catat jika klien memp
kriteria hasil :

Batasi makanan manis


Status nutrisional : keadekuatan nutrient.

Buat jadual pemberian


Status nutrisional : asupan makanan dan cairan.

Anjurkan makanan de
Kontrol berat badan.
karbohidrat, protein, dan lem
berikut : Karbohidrat 60 7
Albumin serum dalam kisaran 3,5-5 mEq/L
Sesuaikan jumlah kalo
hbdalam kisaran 12-16 mEq/L, hmt dalam
akut dan kegiatan jasmani u
kisaran 37-47 mEq/L.
idaman.
Klien mampu menghabiskan diet tiap porsi.

Tentukan status gizi, d

o BB klien naik 0,9 kg / Minggu

Tubuh (IMT) :

o Konjungtiva klien berwarna merah


muda

o Klien tidak merasakan mual,nyeri


perut,diare
o Bising usus klien baik.

Timbang BB secara te

Lakukan oral h
Monitor Nutrisi

Monitor mual, muntah

Monitor suasana lingk

Jadualkan pengobatan

Amati gejala-gejala ya

Terapi Nutrisi

Pasang NGT, kelola, j

Beri obat sesuai order


konstipasi
3

Defisit perawatan
diri b.d kelemahan

Perawatan diri: ADL (0300)


Setelah dilakukan asuhan keperawatan
selama.kurang
perawatan diri klien teratasi dengan kriteria hasil:

Klien mampu melakukan pemenuhan


kebutuhan perawatan diri berkaitan dengan
makan, berpakaian, toileting, mandi,
kebersihan diri, dan ambulasi dengan
bantuan minimal.

Klien terbebas dari bau badan

Klien menyatakan kenyamanan terhadap


kemampuan untuk melakukan ADLs

Defisit Pengetahuan Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama


b.d kurang paparan, kurang pengetahuan

Bantuan perawatan diri (1

Sediakan bantuan sa

Dorong klien untuk


sesuai kemampuan y

Dorong untuk melak


ketika klien tidak ma

Ajarkan keluarga un
memberikan bantuan
melakukannya.

Pertimbangkan usia

Susun rutinitas peraw

Monitor kemampuan

Monitor kebutuhan k
berpakaian, berhias,

Teaching : disease Process

tidak
mengenal/familiar
terhadap sumber
informasi

PK : Hiperkalemia

teratasi dengan kriteria hasil:


Pengetahuan : proses penyakit.

Klien familier dengan nama penyakit.

Klien mampu menjelaskan proses penyakit,


penyebab, faktor resiko, efek penyakit, tanda
dan gejala, cara untuk meminimalkan
perburukan penyakit, komplikasi, tanda dan
gejala komplikasi, serta pencegahan
komplikasi.

Perawat akan menangani atau mengurangi episode


ketidakseimbangan elektrolit

Berikan penilaian ten


penyakit yang spesif

Jelaskan patofisiolog
berhubungan dengan

Gambarkan tanda da
dengan cara yang tep

Gambarkan proses p

Identifikasi kemungk

Sediakan informasi p
tepat

Hindari harapan yan

Sediakan bagi keluar


cara yang tepat

Diskusikan perubaha
mencegah komplika
pengontrolan penyak

Diskusikan pilihan te

Dukung pasien untuk


opinion dengan cara

Eksplorasi kemungk
tepat

Rujuk pasien pada g


yang tepat

Instruksikan pasien m
pada pemberi peraw

Hiperkalemia

Pantau kadar kalium


5.5 Meq

Kaji pasien akan ada

T memuncak dan QR

PK : Asidosis
Metabolik

Perawat akan menangani atau mengurangi


komplikasi asidosis

Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan asuhan keperawatan


b.d kelemahan,
selama.intoleransi aktifitas klien
anemia
teratasi, dengan kriteria hasil :
Konservasi energi

Batasi masukan mak

Jika koreksi kalium


serum selama terapi

Pantau tanda gejala a


sakit kepala, mual, m
rendah, perubahan ti
meningkat, klorida s
Penurunan HCO3

Mulai dengan pengg

Rujuk pada PK : Hip

Pantau nilai AGD da

Terapi aktifitas

Tentukan penyebab i

Berikan periode istir

Istirahat dan aktifitas klien seimbang

Pantau respon kerja

Klien mengetahui keterbatasan energinya

Minimalkan kerja ka

Klien mengubah gaya hidup sesuai tingkat


energi

Tingkatkan aktifitas

Klien memelihara nutrisi yang adekuat

Ubah posisi pasien s


aktifitas

Persediaan energi klien cukup untuk


beraktifitas

Ajarkan klien teknik

Monitor dan catat ke

Monitor intake nutri

Kolaborasi dengan f

Toleransi aktifitas

Saturasi oksigen dalam batas normal/dalam


respon aktifitas
HR klien dalam kisaran :

0 3 bln

: 85 -200 x/mt

3 bl-2 th

: 100190x/mt

2 th-10 th : 60-140 x/mt


dewasa : 60-100 x/mnt

Respirasi Rate klien dalam kisaran :

25-60x/mnt (bayi),
20-30 x/mnt (1-4 tahun),
14-25 x/mnt (5-14 tahun),
11-24x/mnt (>14 tahun),

Pola Nafas tidak


efektif

Tekanan darah dalam respon aktifitas

NOC :

NIC :

v Respiratory status : Ventilation

Airway Management

v Respiratory status : Airway patency

Buka jalan nafas, gu

v Vital sign Status

Posisikan pasien unt

Kriteria Hasil :

Identifikasi pasien p

v Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas


yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu
mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan
mudah, tidak ada pursed lips)

Pasang mayo bila pe

Lakukan fisioterapi d

v Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak


merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan
dalam rentang normal, tidak ada suara nafas
abnormal)

Keluarkan sekret den

Auskultasi suara naf

Lakukan suction pad

Berikan bronkodilato

Berikan pelembab ud

Atur intake untuk ca

v Tanda Tanda vital dalam rentang normal (tekanan


darah, nadi, pernafasan)

Monitor respirasi da

Terapi Oksigen
v Bersihkan mulut, hidung

v Pertahankan jalan nafas y

v Atur peralatan oksigenasi


v Monitor aliran oksigen

v Pertahankan posisi pasien

v Onservasi adanya tanda ta

v Monitor adanya kecemasa


Vital sign Monitoring

Monitor TD, nadi, su

Catat adanya fluktua

Monitor VS saat pas

Auskultasi TD pada

Monitor TD, nadi, R

Monitor kualitas dar

Monitor frekuensi da

Monitor suara paru

Monitor pola pernap

Monitor suhu, warna

Monitor sianosis per

Monitor adanya cush


peningkatan sistolik)

Identifikasi penyeba

DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8 volume 2, EGC,
Jakarta
Bongard, Frederic, S. Sue, darryl. Y, 1994, Current Critical, Care Diagnosis and Treatment,
first Edition, Paramount Publishing Bussiness and Group, Los Angeles
IIOWA Outcomes Project, 2000, Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition,
Mosby Year Book, USA.
Nanda, 2009, Nursing Diagnosis Deffinition and Classification, Mosby year Book. USA
McCloskey, 2004, Nursing Interventions Classification (NIC), Mosby, USA
Ralph & Rosenberg, 2003, Nursing Diagnoses: Definition & Classification 2005-2006,
Philadelphia USA
Price, Sylvia A and Willson, Lorraine M, 1996, Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses
penyakit, Edisi empat, EGC, Jakarta
Share:

BlinkList

del.icio.us

Design Float

DZone

Facebook

Google Bookmarks

LinkedIn

Mixx

Reddit

RSS

StumbleUpon

Technorati

Twitter

Yahoo! Buzz

Previous Hello world! Next ASKEP PASIEN DENGAN TINDAKAN OPERASI RADIKAL
MASTOIDEKTOMI AKIBAT OTITIS MEDIA KRONIK

Leave a Reply
Name (required)

E-mail (required)

About Me

Saya orang biasa aja... Sehari-hari bekerja sebagai seorang perawat... Saya hanya
ingin memberikan yang terbaik buat orang lain sesuai kemampuan saya..lebih dan kurangnya
saya mohon maaf karena saya juga adalah manusia biasa... Suka sportifitas,fair play,,, Benci
birokrasi dan neko-neko,,, Yang lain-lain tergantung situasi...karena segala sesuatu ada
waktunya... Semoga Tuhan selalu menyertai dan memberkati kita semua AMEN....
HEROdes

Water Effect by Crazyprofile.com

CALENDER

6
13
20
27

W
1
8
15
22
29

7
14
21
28

December 2010
T
2
9
16
23
30

3
10
17
24
31

S
4
11
18
25

S
5
12
19
26

Twiiter

Penyakit Frambusia/ Patek/ Yaws http://t.co/4wG5KjIL 111 days ago

ASKEP GLIOBLASTOMA http://t.co/sZwXmUF5 112 days ago

Konsep dan ASKEP Benigna Prostate Hiperplasia (BPH) http://t.co/7auOJyd2 Joit


with me here..thanx 112 days ago

Konsep dan ASKEP Benigna Prostate Hiperplasia (BPH) http://t.co/7auOJyd2 112 days
ago

Mencegah Kehamilan http://t.co/WpmW7G7T 112 days ago

Blogroll

Blog.com

Blog.com Blog

Help & Support

My Blog

My Blog

Authors

Theo Geu

(7)

MENU

HEROdes.Solution

Theo Geu (FB)

HEROdes Theo (FB)

HEROdes.Solution

HEROdes.Solution

Slideshow
RECENT COMMENTS

Mr Anonymous on Hello world!

RECENT POSTS

ASUHAN KEPERAWATAN CIDERA KEPALA

KONSEP DASAR HEMODIALISA DAN CKD/CRF

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN POST ORIF AKIBAT


FRAKTUR CRURIS

KONSEP KELUARGA (TIPE KELUARGA, TUGAS KELUARGA, FUNGSI


KELUARGA)

ASKEP PASIEN DENGAN TINDAKAN OPERASI RADIKAL MASTOIDEKTOMI


AKIBAT OTITIS MEDIA KRONIK

Delicious

Subtle Patterns | Free textures for your next web project / patterns design
webdesign textures background web pattern graphics texture resources

Delicious.com - Discover Yourself! / delicious extension test sil temp


bookmarklet internet-tools del.icio.us extensions homepage

Dart : Structured web programming / dart programming Google language


javascript web development webdev languages devel

Kern Type, the kerning game / typography game kerning games design font
kern type education online

Wordle - Beautiful Word Clouds / visualization design cloud words tools


web2.0 generator typography art wordle

COLOURlovers :: Color Trends + Palettes / design color webdesign inspiration


tools colors colour art web reference

TED: Ideas worth spreading / ideas technology video inspiration education


conference innovation design regis science

Khan Academy / education video learning math tutorials science tutorial videos
teaching free

dafont.com / fonts typography free design font download webdesign resources


graphics downloads

YouTube - Broadcast Yourself. / video youtube videos entertainment media


web2.0 social fun community music

My Delicious
FLICLKR

Slideshow
Gallery
PAGES

About

ILMU KEPERAWATAN

Poll
Meta

Register

Log in

Entries RSS

Comments RSS

Powered by Blog.com

HEROdes cs
Water Effect by Crazyprofile.com

2012 HEROdes.Solution (Theo Geu). All rights reserved. Powered by Blog.com

Login

Create Blog

Random Blog

Report Blog

Anda mungkin juga menyukai