Anda di halaman 1dari 14

AASUHAN KEPERAWATAN PASIEN POST PARTUM NORMAL PADA NY.

L
DI RUANG SERUNI (NIFAS) RS dr. ABDOER RAHEM SITUBONDO

NAMA
: ALFUN HIDAYATULLOH
NIM
: 122310101047

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER
2015
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER
FORMAT PENGKAJIAN POSTNATAL
Rumah Sakit
Ruangan
Tgl/Jam MRS
Dx. Medis
No. Register
Yang Merujuk

: RSUD. Dr. Abdoer Rahem Situbondo


: Seruni (Nifas)
: 24 Mei 2015/10.12WIB
: Post Partum G2P1001
: 20-94-16
: Puskesmas Panji

Pengkajian oleh
Tgl/Jam Pengkajian

: Alfun Hidayatulloh
: 25 Mei 2015/10.00

I.

BIODATA
Nama Klien
: Ny. L
Umur
: 25 tahun
Suku / Bangsa : Indonesia
Pendidikan
: SMU
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Agama
: Islam
Penghasilan : Gol. Darah
:Alamat
: RT/RW: 05/11, Cr. Jeru, Panji

Nama Suami : Tn. A


Umur
: 33 tahun
Suku / Bangsa : Indonesia
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: Buruh
Agama
: Islam
Penghasilan : < Rp 1.000.000,Gol. Darah
:Alamat
: Cr.Jeru, Panji

II.

RIWAYAT KESEHATAN
1.
Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri, keluar darah kurang lebih 50cc sehari pasien ganti pembalut 3x dan merasa
tidak nyaman setelah melahirkan anak keduanya.
2.
Riwayat Penyakit Sekarang
Klien datang ke RS melalui rujukan dari Puskesmas Panji. Pasien datang ke IGD PONEK RSUD
dr. Abdoer Rahem bersama dengan keluarganya pada hari Minggu, 24 Mei 2015 pukul 10.12WIB.
Pasien mengeluh perutnya mules-mules pada hari sabtu malam, dan keluar air pada hari minggu
pagi dari jalan lahir dan rasanya pusing di kepala. Hasil pengkajian taksiran usia kehamilan klien 37
minggu. Hari pertama haid terkahir (HPHT) klien 12 Desember 2014 dan hari taksiran persalinan
(HTP) klien 19 Juli 2015. Hasil pemeriksaan tinggi fundus uteri (TFU) 32cm dan sudah memasuki
spina iskadiak dengan taksiran berat janin (TBJ) 3255gram. Klien partus pada tanggal 24 Mei 2015
pukul 21.30 WIB di Ruang Seruni (Obgyn) secara normal. Klien melahirkan bayi laki-laki dengan
berat badan bayi 2700gram.
3.
Riwayat Penyakit Dahulu
a. Penyakit yang pernah dialami:
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit baik degeneratif maupun kronis.
b. Alergi (obat, makanan, plester, dll):
Pasien tidak memiliki alergi terhadap obat, makanan, plester atau lainnya.
c. Imunisasi:
Pasien tidak pernah mendapatkan imunisasi sebelumnya.
d. Kebiasaan/pola hidup/life style:
Pasien tidak memiliki kebiasaan merokok. Pasien selama 10 bulan terakhir tinggal di Kalimantan
karena suami berkerja sebagai buruh disana sehingga klien hanya tinggal dirumah.

e. Obat-obat yang digunakan:


Pasien tidak memiliki riwayat menggunakan obat-obatan sebelumnya, meskipun pasien mempunyai
riwayat hipertensi tetapi tidak pernah meminum obat.
4.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Kesehatan keluarga pasien baik dan tidak memiliki keluhan mengenai penyakit saat ini.
5.
Riwayat Psikososial
Ny. F mengalami kecemasan karena merasa nyeri pada daerah perineum pasca melahirkan
meskipun tidak separah pada kehamilan yang pertama.
6.
Pola-pola Fungsi Kesehatan
a.
Pola Persepsi & Tata Laksana Hidup Sehat
1) Selama Kehamilan : Kesehatan bagi Ny. L merupakan keadaan yang membuat tidak
bisa bekerja, apabila keluhan yang dirasakan tidak menggangu pekerjaanya maka
tidak perlu ditangani. Selama kehamilan ini Ny. L memeriksakan kehamilannya
sebulan sekali di bidan.
2) Setelah Kelahiran : Kesehatan bagi Ny. L merupakan hal penting bagi dirinya dan
bayinya. Ny. L ingin bayinya sehat dan dirinya cepat pulang.
b.
Pola Nutrisi & Metabolisme
1)
Selama Kehamilan : Ny. L makannya sama seperti sebelum hamil biasanya 2 sampai
3 kali sehari dan minum kurang lebih 2 liter perhari.
2)
Setelah Kelahiran : Ny. L makannya sama seperti sewaktu hamil biasanya 2 sampai 3
kali sehari dan minum kurang lebih 2 liter perhari.
c.
Pola Aktivitas
1)
Selama Kehamilan : Ny. L dapat melakukan segala aktivitasnya secara mandiri dan
bekerja sebagai ibu rumah tangga.
2)
Setelah Kelahiran : Ny. L melakukan aktivitas sehari-hari dengan terbatas, misalnya
makan, minum, duduk dan biasanya klien dengan nyeri perineum terjadi keterbatasan
aktivitas. Ny. L setelah kelahiran beraktivitas secara mandiri meskipun ada beberapa
aktivitas memerlukan bantuan minimal dari keluarga.
c.1. Aktivitas harian (Activity Daily Living)
Kemampuan perawatan diri
0
1
2
3
4

Makan / minum

Toileting

Berpakaian

Mobilitas di tempat tidur

Berpindah

Ambulasi / ROM
Ket: 0: tergantung total, 1: dibantu petugas dan alat, 2: dibantu petugas, 3: dibantu alat, 4: mandiri
d.
Pola eliminasi
BAK

Frekuensi
Selama Kehamilan : 3x/hari
Setelah Kelahiran
: 3x/hari
Jumlah
Selama Kehamilan
: 6-9 gelas/hari
Setelah Kelahiran
: 6-9 gelas/hari
Warna
Selama Kehamilan
Setelah Kelahiran
Bau
Selama Kehamilan

: Kuning jernih
: Kuning kehijauan
: Amonia

Setelah Kelahiran
: Amonia
Karakter
: Tidak terkaji
BJ
: Tidak terkaji
Alat Bantu :
Selama Kehamilan : Tidak terpasang kateter
Setelah Kelahiran
: Terpasang pembalut
Kemandirian :
Selama Kehamilan : Mandiri
Setelah Kelahiran
: Dibantu
BAB
Frekuensi
Selama Kehamilan : 2 x/hari
Setelah Kelahiran
: Belum BAB
Jumlah
: Tidak terkaji
Warna
: Tidak terkaji
Bau
: Tidak terkaji
BJ
: Tidak terkaji
Alat Bantu
Selama Kehamilan : Tidak terpasang alat bantu
Setelah Kelahiran
: Tidak terpasang kateter tetapi terpasang pembalut
Interprestasi:
Ny. L masih merasakan susah untuk BAB yang ditimbulkan oleh terjadinya odem dari trigono, yang
menimbulkan obstruksi dari uretra sehingga sering terjadi konstipasi. Selain itu klien takut BAB
atau BAK karena jahitannya robek atau nyerinya bertambah.
e.
Pola Persepsi Sensoris
Pada pola sensori klien mengalami nyeri pada perineum akibat luka jahitan nyeri terpusat, dan skala
nyeri 6 (menganggu aktifitas)
f.
Pola Konsep Diri
1) Gambaran diri
Selama Kehamilan
: Pasien mengalami perubahan bentuk tubuh
Setelah Kelahiran
: Pasien setelah kelahiran bentuk tubuhnya mulai
kembali normal.
2) Identitas diri
Selama Kehamilan
: Sebagai seorang perempuan, ibu dari satu orang anak
perempuan dan calon ibu untuk bayi yang ada kandungannya.
Setelah Kelahiran
: Sebagai seorang perempuan dan ibu dengan dua
orang anak.
3) Harga diri :
Selama Kehamilan
: Pasien ingin bayinya lahir dengan selamat.
Setelah Kelahiran
: Pasien ingin cepat sembuh dan cepat pulang dari
rumah sakit.
4) Ideal Diri :
Selama Kehamilan
: Pasien ingin bayinya lahir dengan selamat.
Setelah Kelahiran
: Pasien bahagia bayinya lahir dengan normal dan
selamat.
5) Peran Diri :
1) Selama Kehamilan
: Pasien berperan menjadi seorang istri serta ibu untuk
seorang anak perempuannya dan calon ibu untuk bayinya.

2) Setelah Kelahiran
dua orang anaknya.

: Pasien berperan menjadi seorang istri serta ibu untuk

Interprestasi:
Terjadi kecemasan terhadap keadaan kelahirannya. Dampak psikologisnya adalah terjadinya
perubahan konsep diri yaitu Body Image dan ideal diri, namun Ny. L menerima akan keadaannya
saat ini karena ini sudah merupakan kehamilan yang kedua.
g.
Pola Hubungan & Peran
1) Selama Kehamilan
: Ny. L berperan menjadi seorang istri serta ibu untuk seorang
anak perempuannya dan calon ibu untuk bayinya. Memiliki hubungan baik dengan
suami,anak dan saudara-saudaranya.
2) Setelah Kelahiran
: Pasien berperan menjadi seorang istri serta ibu untuk dua
orang anaknya. Memiliki hubungan baik dengan suami, anak dan saudarasaudaranya.
Interpretasi :
Dalam hubungan peran biasanya mengalami sedikit gangguan karena masa nifas adalah masa
dimana ibu harus istirahat dan melakukan aktivitas terbatas sehingga tidak mampu melakukan
perannya secara maksimal.
h.
Pola Reproduksi & Seksual
1) Pola seksualitas
Terjadi perubahan sexsual atau disfungsi sexual yaitu perubahan dalam hubungan sexual yang tidak
adekuat karena adanya proses persalinan dan nifas.
2) Fungsi reproduksi
Pasien telah memiliki dua orang anak. Ny. L memiliki dua orang anak, anak pertama perempuan
berusia 7tahun dan anak kedua laki-laki usia 2 hari.
Interpretasi :
Secara umum fungsi reproduksi pasien berfungsi dengan baik.
i.
Pola Penanggulangan Stres / Koping Toleransi Stres
a. Selama Kehamilan
: Ny. L berpikir tentang kehamilannya dan nantinya
bagaimana.
b. Setelah Kelahiran
: Ny. L terlihat lebih tenang namun kawatir dengan nyeri dan
perdarahan yang dialaminya.
Interpretasi :
Sacara umum pola manajemen koping-stress pasien kontruktif terbukti pasien masih mampu
mengungkapkan perasaannya kepada sang suami. Klien mendapat dukungan dan suport dari
keluarganya, maka jika klien merasa stres keluarga klien memotivasi klien agar banyak istirahat dan
tidak memikirkan masalah yang menjadi beban dalam pikirannya.
7.
Riwayat Pengkajian Obstetri, Prenatal dan Intranatal
a.
Riwayat penggunaan kontrasepsi
Klien pernah menggunakan pil KB
b.
Riwayat mentruasi
Menarche
: Pasien mengalami menstruasi saat kelas 6 SD berusia 13 tahun
Lamanya
: 5 hari
Siklus
: Teratur
HPHT
: 12 Desember 2014
Dismenorhoe : Terjadi selama 3 hari
Fluor albus : c.

Riwayat kehamilan terdahulu


1. Kehamilan pertama
Trimester I

Pada saat trimester pertama, klien mengeluh sering mual dan pusing di tengkuk kepala. Saat
merasakan mual dan hanya memakan rujak tidak pernah memakan nasi. Klien disarankan untuk
banyak mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran serta makanan yang mengandung protein dan zat
besi agar janin menjadi sehat.
Trimester II
Pada saat trimester kedua, nafsu makan klien meningkat namun hanya makan rujak tidak pernah
makan nasi dan pusing yang dirasakan saat trimester pertama menjadi berkurang. Klien masih
mengkonsumsi vitamin dan mengkonsumsi susu hamil setiap harinya.
Trimester III
Pada saat trimester ketiga, klien merasakan pegal dan kaku dibagian punggung. Kemudian klien
konsultasi ke bidan setempat dan disarankan untukberlatih jalan-jalan pagi dan harus
mengkonsumsi makanan yang bergizi.
d.
Riwayat kehamilan sekarang
Ny. L hamil kedua dan usia kehamilannya sudah 9 bulan. Selama hamil Ny. L sering merasakan
mual dan sakit kepala.
e.
Riwayat persalinan lalu
Ny. L saat kehamilan anak pertama persalinan normal.
f.
Riwayat persalinan sekarang
1) Tanggal persalinan: 24 Mei 2015 jam 21.30 WIB
2) Jenis persalinan : Spontan biasa
3) Lama persalinan
o Kala I
: 5 jam 15 menit, kelainan: tidak ada
o Kala II
: 5 menit, kelainan: tidak ada
o Kala III
: 10 menit, kelainan: tidak ada
o Kala IV
: 1 jam, kelainan: tidak ada
d. Kontraksi uterus : Baik
e. TFU
: 2 jari dibawah pusat
f. Keadaan plasenta
o Korion
: Lengkap
o Amnion
: Lengkap
o Kotiledon
: Lengkap
g. Keadaan bayi
o Keadaan umum : Baik
o Berat badan
: 2700 gram, panjang badan: 48 cm
o Jenis kelamin : Laki-laki, A-S: 7-9
o Kelainan
: anus (+), BAB/BAK (+)
8.

Pemeriksaan fisik ( Inspeksi, Palpasi, Auskultasi, Perkusi)


a.
Keadaan Umum
Pasien pindahan dari ruang seruni (obgyn) pada tanggal 25 Mei 2015 keadaan umum pasien lemah,
kesadaran pasien Compos Mentis GCS E4V5M6.
b.
Tanda-tanda vital
0
Suhu Tubuh : 37,5 C
Respirasi
: 24 x/mnt
Denyut Nadi : 80 x/mnt
TB / BB
:Tensi / Nadi : 90/70 mmHg
c.
Kepala & leher
Inspeksi: Warna rambut hitam tersebar merata, tidak mudah rontok serta tidak berketombe.
Palpasi : Tidak ada benjolan disekitar kepala, tidak ada nyeri tekan dan tekstur rambut lembut.

d.

Thorax / Dada
1) Paru - paru
Inspeksi : gerakan paru simetris, tidak ada lesi ataupun luka pada daerah dada, terlihat retraksi dada,
bentuk dada normal.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada daerah dada, tidak ada massa.
Perkusi
: sonor pada kedua lapang dada
Auskultasi : vesikuler, tidak ada ronkhi atau wheezing.
2) Jantung
Inspeksi: tidak terlihat denyut ictus cordis.
Palpasi : ictus cordis teraba lemah pada perpotongan ICS 5 dan klavikula kiri
Perkusi : redup
Auskultasi : BJI/ BJII normal, tidak ada suara jantung tambahan.
e.
Pemeriksaan payudara
Payudaranya tegang dan membesar, puting susu menonjol, dan harus mendapatkan perawatan
payudara agar tidak terjadi infeksi, lecet dan bendungan ASI.
f.
Abdomen
- TFU: 2 jari diatas pusat
- Kontraksi: kontraksi uterus baik
- Diastasis Rectus Abdominus: diastasis 2/5 jari
g.
Genetalia
- Episiotomi (tanda REEDA): ada
- Lochea : rubra
- Anus: normal
h.
Punggung
Klien merasa kaku di bagian punggungnya dan terkadang merasakan nyeri.
i.
Ekstremitas
Inspeksi : tidak ada bekas luka pada daerah ekstremitas, terpasang infus ada ektremitas kiri bawah.
+5
+5

+5
+5

Keterangan:
0= Otot sama sekali tidak mampu bergerak, tampak berkontraksi, bila lengan/ tungaki dilepaskan,
akan jatuh 100% pasif.
1= Tampak kontraksi atau ada sedikit gerakan dan ada tahanan sewaktu jatuh.
2= Mampu menahan tegak yang berarti mampu menahan gaya gravitasi (saja), tapi dengan sentuhan
akan jatuh.
3= Mampu menahan tegak walaupun sedikit didorong tetapi tidak mampu melawan tekan/
dorongan dari pemeriksa.
4= Kekuatan kurang dibandingkan sisi lain.
5= Kekuatan utuh.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa atau benjolan.
j.
Kulit dan kuku
Inspeksi : Kuku kotor, ada luka ataupun lesi pada kuku. Kulit kering dan elastisitas berkurang.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, CRT <2 detik, turgor kulit kembali <2 detik
III.

Pemeriksaan laboratorium
a. Darah:
GDA
Kadar Hb
Jumlah trombosit
Hematokrit

: 77 mg/dL
: 9,4 g/dl
: 267.000/l
: 44%

IV.

Pemeriksaan Diagnostik Lain:-

Situbondo, 25 Mei 2015


Mahasiswa
(Alfun Hidayatulloh)
NIM 122310101047

ANALISA DATA
No
1

Data Fokus
DS :
Ibu mengatakan nyeri pada
daerah
bekas
robekan
perineum.
DO:

Etiologi
Post Partum
Robekan Perineum
( Terputusnya continuitas
jaringan perineum)

Masalah
Nyeri Akut

Paraf

P: Setelah melakukan
persalinan
Q: Terpusat
R: nyeri didaerah perineum
S: Skala nyeri 6
RR: 24x/mnt, Nadi :
80
x/mnt, Tensi: 90/70 mmHg

Pelepasan Mediator kimia


(Bradikinin, histamin,
prostaglandin)
Merangsang saraf sensoris
Melalu proses :Transmisi
Transduksi modulsi
Dipersepsikan sebagai Nyeri di
Cortek Cerebri

DS : Ibu mengatakan nyeri


pada daerah bekas robekan
perineum.
DO :
Episiotomi (+)
adanya tanda-tanda infeksi
Rubor: kemerahan (+)
Kalor : rasa panas (-)
Dolor: adanya nyeri
Tumor : benjolan (+)
Suhu: 37,50C,

Nyeri Akut
Vagina dan perineum

Resiko infeksi

Rupture jaringan
Personal hygiene kurang baik
Resiko infeksi

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


Daftar Diagnosa Keperawatan (sesuai prioritas):
No.
Diagnosa
1.

Tanggal
perumusan
Nyeri akut berhubungan dengan robekan 25 Mei 2015
perineum (terputusnya continuitas jaringan
perineum) yang ditandai dengan Ibu
mengatakan nyeri pada daerah bekas robekan
perineum setelah melakukan persalinan, nyeri

Tanggal
pencapaian
27 Mei 2015

Ket.

2.

terpusat didaerah perineum dengan skala nyeri


6. Suhu: 36,50C, RR: 24x/mnt, Nadi :80 x/mnt,
Tensi: 90/70 mmHg
Resiko infeksi berhubungan dengan personal 25 Mei 2015
hygiene kurang baik yang ditandai dengan ibu
mengatakan nyeri pada daerah bekas robekan
perineum episiotomi (+), adanya tanda-tanda
infeksi ,Rubor: kemerahan (+), Kalor : rasa
panas (+), Dolor: adanya nyeri, Tumor:
benjolan (+), Suhu: 37,50C,

27 Mei 2015

No
.
1.

2.

Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan
dengan robekan perineum
(terputusnya continuitas
jaringan perineum) yang
ditandai dengan Ibu
mengatakan nyeri pada daerah
bekas robekan perineum
setelah melakukan persalinan,
nyeri terpusat didaerah
perineum dengan skala nyeri
6. Suhu: 36,50C, RR: 24x/mnt,
Nadi :80 x/mnt, Tensi: 90/70
mmHg
Resiko infeksi berhubungan
dengan
personal
hygiene
kurang baik yang ditandai
dengan ibu mengatakan nyeri
pada daerah bekas robekan
perineum episiotomi (+),
adanya tanda-tanda infeksi
,Rubor: kemerahan (+), Kalor :
rasa panas (+), Dolor: adanya
nyeri, Tumor: benjolan (+),
Suhu: 37,50C, .

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


NOC

NIC

NOC
Pain level
Pain control
Comfort level
Kriteria hasil:
a Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan
menggunakan manajemen nyeri
b Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri
berkurang

NIC
Pain management
1 Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
2 Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3 Gunakan teknik komunikasi terapiutik untuk
mengetahui pengalaman nyeri pasien
4 Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi
nyeri
5 Ajarkan teknik non farmakologi untuk
mengurangi nyeri
6 Kolborasikan
pemberian
analgetik
untuk
mengurangi nyeri
7 Tingkatkan istirahat
8 Evaluasi keefektifan kontrol nyeri

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selam 2 x


24 jam status kekebalan pasien meningkat dengan
indikator :
1) Tidak didapatkan infeksi berulang
2) Tidak didapatkan tumor
3) Status respirasi sesuai yang diharapkan
temperatur badan sesuai yang di harapkan
4) Integritas kulit
5) Integritas mukosa
6) Tidak ada fatigue kronis
7) Reaksi skintes sesuai paparan

MENEJEMEN LINGKUNGAN
1) Kaji tanda-tanda vital
2) Bersikan lingkungan setelah dipakai pasien lain
3) Intruksikan pengunjung untuk mencuci tangan
saat berkunjung
4) Observasi dan laporkan tanda dan gejala infeksi
kemerahan, panas, nyeri, tumor
5) Ganti IV line sesuai aturan yang berlaku
6) Pastikan perawatan aseptik IV line

TINDAKAN PERAWATAN
Tgl No

Jam

Tindakan Perawatan

25 Mei
2015

08.00

Observasi TTV
TD: 110/70 mmHg
N: 82 x/mnt
RR: 26
Suhu: 37,50 C

25 Mei
2015

12.30

25 Mei
2015

13.30

26 Mei
2015

17.00

26 Mei
2015

19.30

26 Mei
2015
27 Mei
2015
27 Mei
2015

20.30

27 Mei
2015

14.00

08.00
12.00

Kaji skala nyeri klien dan melatih nafas dalam


Lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non
farmakologi dan interpersonal)
Injeksi santagesik
Kaji tamda-tanda infeksi
Berikan lingkungan yang nyaman
Pantau status hidrasi pasien

Observasi TTV
TD: 100/80mmhg
N: 85x/mnt
RR: 25x/mnt
Suhu: 36,50C
Kaji skala nyeri klien
Ajarkan klien untuk latih nafas dalam secara
mandiri.
Observasi adanya tanda infeksi (kemerahan, nyeri,
panas, tumor)
Berikan kompres hangat pada daerah perineum
klien dan ajarkan untuk sering mengganti pakaian
bagian dalam.
Pantau status hidrasi pasien
Observasi perdarahan pasien
Kaji skala nyeri pasien
Observasi perdarahan pasien
Observasi TTV
TD: 110/70mmhg
N:96x/mnt
RR: 18x/mnt
Suhu: 36,20C
Observasi tanda-tanda infeksi
Evaluasi tindakan

Nama
Perawat/Mhs

EVALUASI
Tgl No

Diagnosa

27 Mei Nyeri akut berhubungan dengan


2015
robekan perineum (terputusnya
continuitas jaringan perineum)
yang ditandai dengan Ibu
mengatakan nyeri pada daerah
bekas robekan perineum setelah
melakukan persalinan, nyeri
terpusat didaerah perineum
dengan skala nyeri 6. Suhu:
36,50C, RR: 24x/mnt, Nadi:80
x/mnt,Tensi: 90/70 mmHg
27 Mei Resiko infeksi berhubungan
2015
dengan personal hygiene kurang
baik yang ditandai dengan ibu
mengatakan nyeri pada daerah
bekas
robekan
perineum
episiotomi (+), adanya tandatanda infeksi ,Rubor: kemerahan
(+), Kalor : rasa panas (+), Dolor:
adanya nyeri, Tumor: benjolan
(+), Suhu: 37,50C

Evaluasi
S: Klien mengatakan, sekarang
sudah tiddak nyeri.
O: Skala nyeri klien awalnya skala 6
kemudian saat ini menjadi skala 2
A: Masalah aktual teratasi
P:
Intervensi
melakukan
penanganan nyeri dihentikan.

S: Klien mengatakan,sekarang
sudah tidak nyeri.
O: TD: 110/70mmhg
N:96x/mnt
RR: 18x/mnt
Suhu: 36,20C, tanda-tanda infeksi (-)
A: Masalah tidak menjadi aktual
P: Intervensi dihentikan

Nama
Perawat/Mhs

PERSETUJUAN

Asuhan keperawatan post partum pada Ny. F telah dilaksanakan pada tanggal 25, 26, dan 27 April
2015 di Ruang Seruni (Nifas) oleh Alfun Hidayatulloh NIM 122310101047 Mahasiswa Program
Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember dalam melaksanakan praktek Komprehensif II di
RSUD Dr. Abdoer Rahem Situbondo.

Pembimbing Ruangan

Situbondo, 28 Mei 2015


Pembimbing Akademik

( .......... )

( ............. )
Kepala Ruangan,

( )

Anda mungkin juga menyukai