Anda di halaman 1dari 7

INDIKASI

1. Kontrasepsi
Beberapa derivat progestin sering dikombinasi dengan derivat estrogen untuk
kontrasepsi oral. Selain itu sebagai obat tunggal medroksiprogesteron asetat dan
noretindron anantat digunakan sebagai kontrasepsi suntikan jangka panjang.
2. Disfungsi perdarahan rahim
Perdarahan rahim akibat gangguan keseimbangan estrogen dan progesteron tanpa ada
kelainan organik antara lain perdarahan rahim fungsional. Keadaan ini sering dijumpai
pada wanita muda yang siklus ovulasinya belum teratur dan pada wanita yang mendekati
mati haid.
Siklus ditandai efek estrogen yang dominan tanpa interupsi efek progesteron,
endometrium rapuh dan hiperplasia, ditandai dengan perdarahan berlebihan atau ireguler.
Mungkin bersifat kronik atau bercak saja ( spotting).
Untuk menghentikan perdarahan yang berlebihan dan pengaturan siklus haid,
diberikan progestin oral jenis besar, misalnya MPA 10mg/hari selama 10 hari, atau mula
mula diberikan noretindron 5-10mg, 4-6 kali sehari untuk 24 jam pertama untuk
menghentikan perdarahan, kemudian diberi 2 kali sehari 5 mg selama 1 atau 2 minggu
untuk mencegah perdarahan. Perdarahan putus obat yang terjadi merupakan perdarahan
haid normal. Cara lain yang dapat dilakukan ialah pemberian progestin dosis kecil
selama beberapa hari, sehingga penghentian obat akan diikuti oleh perdarahan putus
obat. Dengan cara ini perdarahan dapat dikuasai.
Untuk mencegah berulangnya perdarahan rahim fungsional perlu diberikan progestin
oral secara berkala misalnya 5-10 mg noretindron sehari selama 5 hari tiap bulan,
dimulai pada hari ke 20 sampai hari ke 25 siklus haid.
3. Nyeri haid
Pemberian kombinasi estrogen dengan progestin diindikasikan pada nyeri haid yang
tidak dapat diatasi dengan estrogen saja. Progestin ditambah pada hari ke 5 sampai ke 25
atau selama 5 hari terakhir dari siklus haid.
4. Endometriosis
Penyebab nyeri haid hebat pada endometriosis belum jelas diketahui tetapi pada
endometriosis yang berat, nyeri diduga disebabkan oleh perdarahan dari jaringan
endometrium ekstra uterin. Pengobatan endometriosis sebenarnya tergantung dari
pasiennya, apakah ia ingin segera hamil atau tidak. Dapat diberikan noretindron 5 mg
selama 2 minggu, ditingkatkan 2,5mg /hari setiap 1-2 minggu sampai mecapai 15 mg
perhari. Terapi ini dapat diteruskan sampai beberapa bulan. Namun sering terjadi efek
samping, sedangkan hasilnya belum tentu memuaskan.

Semenjak 10 tahun terakhir ini diperkenalkan denazol untuk mengatasi endometriosis.


Preparat ini merupakan derivat etinil testosteron, oleh karenannya berefek androgenik
lemah dan antigonadotropin kuat. Untuk endometriosis diberikan tablet 400-800 mg
perhari selama 4 6 bulan. Efek samping nya berupa bertambahnya berat badan.,
gangguan pada payudara, perubahan suara dan gangguan saluran cerna. Sering terapi
pembedahan akhirnya harus dilakukan.
5. Ancaman abortus dan abortus habitualis
Sekarang ini sebenarnya progestin sudah tidak lagi diindikasikan untuk abortus
habitualis, karena efektivitasnya diragukan dan dapat menyebabkan efek teratogenik.
Hidroksi progesteron dapat diberikan pada pasien dengan defisiensi progesteron,dan
diberikan pada trimester 1. Untuk diagnisis ini harus dilakukan pemeriksaan kadar
pregnanediol di urin dan plasma, dan harus dipertimbangkan kemungkinan timbulnya
efek teratogenik pada fetus.
6. Karsinoma
MPA ( medroksi progesteron asetat) dengan dosis 200 400 mg/hari oral atau 400
1000 mg IM setiap minggu dapat diberikan pada pasien karsinoma endometrium yang
rekurens atau yang telah bermetastasis.
KONTRA INDIKASI
Beberapa kajian mengenai senyawa senyawa progestasional saja dan dengan
kombinasi kontrasepsi oral menunjukkan bahwa progestin dalam agen agen ini
kemungkinan dapat meningkatkan tekanan darah pada pasien pasien tertentu. Androgenik
progestin yang semakin banyak mereduksi kadar HDL plasma pada wanita. Dua studi
terakhir menyarankan bahwa kombinasi progestin ditambah terapi pengganti estrogen pada
wanita wanita pascamenopause dapat meningkatkan risiko kanker payudara secara
signifikan dibandingkan dengan risiko pada wanita wanita yang mengonsumsi estrogen
saja. Temuan temuan ini memerlukan pengkajian yang seksama dan hati hati jika
dikuatkan temuan temuan ini akan menyebabakan perubahan perubahan penting dalam
hal pemberian pengganti hormon pascamenopause.

CONTOH OBAT
1. Azol

Merk

Danazol 200 mg/kapsul. In: Endometriosis, menorrhagia, fibrosistik payudara.

2. CAVERJECT Pharmacia
Alprostadil

(prostaglandin E1) 10 mcg;

20 mcg/ml serbuk steril untuk injeksi; jika

direkontruksi mengunakan 1.0 ml diluen. In: Terapi disfungsi ereksi karena neurogenik.
Vasculogenik. Psikogenik, atau campuran etiologi hipersensivitas; anemia, myeloma
majemuk, leukemia, pasien dengan deformasi anatomi penisseperti angulation, kavernosa
fibrosis atau penyakit peyroni; jangan digunakan padawanita dan anak-anak. perh: segera
lapor dokter bila terjadi priapism (ereksilebihdari 4 jam). SS :Sakit pada testis, pembengkaan
testis,

gangguan

serotal

eritema,

urinisasi,

kerusakan

peripheral

vaskular,

vasodilatasihipertensi, jantungberdebar, pusing, hipestesia, sakit pada punggung, kaki dan


alat kelamin. Ds: berbeda untuk pasien dengan penentuan yang hati-hati oleh dokter. Jumlah
dosis 0,2sampai 140 mcg. Umumnya diberikan 60 mcg dan dosis dimulai 2,5 mcg. Bila
terjadi parsial respon, dosis dinaikkan menjadi 2,5 5 mcg tergantung respon pasien.
3. DIMETRIOSE

Aventis

Gestrinoon 2,5 mg/kapsul. In: Endometriosis.


4. DUPHASTON

Solvay, kimiaFarma

Didrogesteron 10 mg/tablet. In: Defisiensi progesterone endogen atau pada kasus infertilitas,
abortus yang mengancam, abortus habitualis, dismenore, endometriosis, siklus yang
tidakteratur; kombinasi dengan sediaan estrogen digunakan pada: amenore sekunder,
pendarahan Rahim fugsional. ES: pada sebagian kecil bias terjadi pendarahan, keadaan ini
dapat dicegah dengan menaikkan dosisnya. DS: infertelitas: 2xsehari tablet, mulai harike
14 samapai ke 25 dari siklus, pengobatan dilanjutkan selama sedikitnya 6 siklus berturutturut; abortus yang mengancam dan abortus habitualisis: beberapa kasus aborsi biasanya
disebabkan oleh defisiensi progesterone endogen: Abortus yang mengancam 4 tablet

sekaligus kemudian 1-1/2 tablet tiap 8 jam disarankan untuk mulai dengan dosis tertinggi,
dosis dinaikkan lagi menjadi 1 tablet setiap 8 jam jika timbul gejala atau bila selama
pengobatan gejala belum menghilang, jika gejala telah menghilang dosis efektif dilanjutkan
selama 1 minggu, kemudian dosis diturunkan secara bertahap; abortus habitualis; pengobatan
harus diberikan sebaiknya sebelum konsepsi; minimal 2xsehari tablet mulai har ike 14
samapai hari ke 25 dari siklus, setelah konsepsi pengobatan dilanjutkan, pengobatan harus
diteruskan sampai ke 20 adanya kehamilan, kemudian dosis diturunkan secra bertahap,
penentuan dosis dapat dibantu dengan adanya hasil pemeriksaan sitology vagina; Dismenore;
2x sehari -1 tablet mulai hari ke 5 smpai hari ke 25 dari siklus, disarankan dimulai dengan
dosis tertinggi; Endometrosis; 2-3xsehari 1-1/2 tablet mulai hari ke 5 sampai dengan hari ke
25 atau terus menerus, disarankan mulai dengan dosis tertinggi siklus tidak teratur. 2x sehari
tablet mulai hari ke 1 sampai dengan hari ke 25 diberikan etinil estradol 0,05 mg kemudian
ditambah duphaston 2xsehari tablet mulai harike 11 sampai dengan hari ke 25 lima hari
setelahnya terjadi perdarahan putus obat, bagian diatas diulang supaya menyerupai siklus
alamiah; perdarahan Rahim fungsional; untuk menghentikan pendarahan 4xsehari tablet
duphaston diberikan bersama 1 tablet etinilestradol 0,05 mg selama 5-7 hari, untuk mencegah
perdarahan berikutnya, mulai hari harike 11 sampai dengan harike 18 dari siklus, 1xsehari
tablet duphaston diberikan bersama 1 tablet etinilestradol 0,05 mg, mulaiharike 19 sampai
dengan hari ke 25 darisiklus, 2x sehari tablet duphaston diberikan bersama 1 tablet
etinilestradiol.

5. KAYTWO

Eisai

Menatetrenon 5 mg/kapsul.In: penyakit dang ejala yang berhubungan dengan defisiensi


vitamin K: Hemorrhage intrapartum, hipoprotombinemia neonatal. Ds: mencegah dan
mengurangi tingkat keparahan hemorrhage intrapartum dan hipoprotombinemia neonatal;
dosis untuk wanita hamil sehari 4 kapsul (20 mg), diberikan secara oral selama seminggu
sebelum perkiraan persalinan.
6. NORELUT
Noretisteron

DexaMedica

mg/tablet.In;

Amenore,

pendarahan

Rahim

abnormal

disebabkan

ketidakseimbangan hormonal.Kl; Tromboflrbitis, tromboflebitis, kankerpayudara, aborsi


pendarahan

vaginal

tidak

dapat

didiagnosa,

gangguan

berat

badan,fungsihati;

hipersensitivitas. ES: perdarahan, spotting, amenori, edema, perubahan berat badan, erosi dan
sekresi servikal, kolestatik jaundice, alergi tanpa atau disertai dengan pruritus, melasma atau
kloasma dan depresi mental. DS : sebelum penggunaan harus dilakukan pemeriksaan
kesehatan secara umum dan pemeriksaan ginekologi secara teliti dan dipastikan bahwa pasien
tidak hamil, amenoria dan perdarahan rahim : 5- 20 mg sehari, endometriosis : dosis awal : 10
mg sehari selama 2 minggu dan dosis dapat ditambah 5 mg per hari setiap minggu, terapi
dapat dilanjutkan selama 6 9 bulan, jika masih terjadi perdarahan terapi harus dihentikan
sementara. PERGONAL

Dipa Pharmalab

Menotropin 75 UI/ampul. In : wanita: induksi ovulasi pada amenore atau siklus anovulatorik.
Pria : stimulasi spermatogenesis pada penderita hipogonadotropin hipogonadisme primer atau
sekunder. ES : reaksi lokal pada tempat injeksi, demam, dan nyeri sendi ( jarang ).
Perh : Hipotiroid, defisiensi adrenal, hiperprolaktinemia, tumor pituitari.

7. PRIMOLUT N

Schering

Noretisteron 5 mg/tablet. In: disfungsi perdarahan, polimenorea, mengatur haid,


hipermenorea, amenorea primer dan sekunder yang telah berlarut, sterilitas disebabkan
insufisiensikorpus luteum, haid dini, hipoplasia uterus, disminorea, endometriosis.
8. PROSTIN

Pharmacia

Dinoprotone 3 mg/ tablet vaginal. In: induksi persalinan. Ki: penderita yang umumnya,
kontraindikasi terhadap obat obatan untuk mempercepat proses kelahiran, pasien yang
ketubanya sudah pecah, pasien yang diketahui hipersensitif terhadap prostaglandin dan pasien
yang menderita pernyakit radang panggul akut. Ds: 1 tablet kedua dapat dimasukkan setelah
6-8 jam jika kelahiran tidak terjadi.
9. PROVERA

pharmacia

Medroksiprogesteron asetat 5 mg, 10 mg/tablet. In: amenorea sekunder, perdarahan karena


ada gangguan fungsi rahim akibat adanya ketidak seimbangan hormon yang menyebabkan
bukan berasal dari patologis organik seperti fibroid atau kanker rahim. Ki: karsinoma
payudara ayau organ reproduksi, pernyakit atau gangguan liver, mengalami keguguran,
diduga hamil, tidak boleh dipakai dalam tes diagnosa, gangguan tromboplebitis,
tromboembolik atau pernyakit ayan. Ds: amenore sekunder : sehari 2,5 10mg selama 5-10
hari, perdarahankarena ada gangguan pada fungsi rahim akibat adanya ketidakseimbangan
hormon yang menyebabkan bukan berasal dari patologis organik : sehari 2,5 10 mg selama
5 10 hari, dimulai hari ke 16 atau 21 siklus.

DAFTAR PUSTAKA

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2004. farmakologi dan Terapi. Jakatra : Gaya
Baru
Katzung, Betram. 2002. Farmakologi: Dasar dan Klinik. Jakarta : Salemba Medika
ISO Indonesia. 2002. ISO Indonesia. Jakarta : PT Anam Kosong Anam (AKA)

Anda mungkin juga menyukai