Anda di halaman 1dari 30

BAB IV

DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Letak Geografis Kecamatan Kuta Cot Glie
Secara geografis kecamatan Kuta Cot Glie adalah salah satu
kecamatan yang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Aceh
Besar, dengan luas wilayah 230,25 Km (23.025 Ha). Kecamatan ini
terbagi menjadi dua mukim yaitu mukim Glee Yeueng dan mukim
Lam Leu-out. Dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini :
Tabel 4.1: Nama Mukim, Luas dan Jumlah Gampong di Kecamatan
Kuta Cot Glie
No

Nama Mukim

Luas (Km )

Jumlah Gampong

1.
2.

Glee Yeueng
Lam Leu-out

101,25
129,00

22
10

Sumber: BPS Kabupaten Aceh Besar


Kecamatan Kuta Cot Glie ini terdiri dari 32 Gampong, adapun
batas wilayah Kecamatan Kuta Cot Glie adalah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan : Kecamatan Indrapuri
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan: Kabupaten Aceh Jaya
c. Sebelah Barat berbatasan dengan
:Kecamatan
Indrapuri dan Kecamatan Leupung
d. Sebelah Timur berbatasan dengan: Kecamatan Seulimum
dan Kecamatan Kota Jantho
Data monografi Kecamatan Kuta Cot Glie pada tahun 2012
jumlah penduduk yang tersebar dalam 32 Gampong mencapai

45

46

12.672 jiwa, yang terdiri dari 6.373 jiwa laki-laki dan 6.299 jiwa
perempuan. Dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini :
Tabel 3.2: Jumlah Penduduk menurut Gampong dan Jenis kelamin
dalam Kecamatan Kuta Cot Glie Tahun 2012.
N
o
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
.
11
.
12
.
13
.
14
.
15
.
16
.
17
.
18
.
19
.
20
.
21
.
22

Nama Gampong

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

Bak Sukon
Siron Krueng
Siron Blang
Bueng Simek
Bithak
Tutui
Pakuk
Pasar Lampakuk
Sigapang
Keureuweung
Krueng
Keureuweung Blang

319
86
204
246
176
149
103
79
104
171

301
68
217
219
212
165
108
77
108
150

620
154
421
465
388
314
211
156
212
321

245

237

482

Glee Jai

158

173

331

Lampakuk

324

368

692

Banda Safa

234

224

458

Lamtui

260

239

499

Lambeugak

331

330

661

Lamleupung

332

303

635

Cot Bayu

180

156

336

Keumireu

201

188

389

Lamleuot

69

93

162

Leupung Baleu

198

200

398

Ie Alang

52

39

91

47

.
23
.
24
.
25
.
26
.
27
.
28
.
29
.
30
.
31
.
32
.

Lamkeureumeuh
Ie Alang Mesjid

255

252

507

Ie Alang Dayah

268

275

543

Ie Alang Lamghui

184

166

350

Maheng

296

282

578

Leupung Bruek

79

70

149

Lam Aling

310

322

632

Lamsie

272

262

534

Lampoh Raja

238

238

476

Barih Lhok

100

104

204

Lamkleng

150

153

303

6.299

12.672

Total
6.373
Sumber: BPS Kabupaten Aceh Besar

2. Lokasi Penelitian
Adapun lokasi yang dipilih sebagai tempat penelitian ini
adalah di Mukim Glee Yeueng luas wilayah 101,25 (Km) yang terdiri
dari Gampong Keureuweung, Gampong Sigapang, Gampong Glee
Jay dan di Mukim Lam Leuout luas wilayah 129,00 (Km) terdiri dari
Gampong Bak Sukon dan Gampong Lam Leuout.
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini terdiri dari pihak yang membina yaitu
perangkat gampong atau tokoh gampong dan yang dibina terdiri

48

dari keluarga janda yaitu diambil dari 5 (lima) gampong. Dapat


dilihat pada table 4.3 di bawah ini:
Tabel 4.3: Nama gampong, pihak yang membina dan keluarga janda
dari 5 (lima) gampong di Kecamatan Kuta Cot Glie
Subjek Penelitian
N
Gampong
o
Pembina
Yang Dibina
1.
M. Zahlawi
(Keuchik)
1. Syarifah
2.
Tgk. Zuhri
2. Aisyah R
1. Bak Sukon
(Tokoh Agama)
3. Mukhlisah
3.
Murtadha
(Tokoh
Masyarakat)
1.
Mukni
(Keuchik)
2.
Tgk. Zuhri
1.
Rukayah
2. Lam Leuout
(Tokoh Agama)
2.
Hamdiah
3.
Murtadha
3.
Suryati
(Tokoh
Masyarakat)
1.
Marwan
(Keuchik)
2.
Tgk. Zuhri
1.
Nurul Aini
3. Glee Jai
(Tokoh Agama)
2.
Marlina
3.
Murtadha
3.
Rosna
(Tokoh
Masyarakat)
1.
Azhari
(Keuchik)
1.
Fatimah
2.
Tgk. Zuhri
Puteh
4. Keureuweung
(Tokoh Agama)
2.
Saadah
3.
Murtadha
3.
Nur Aini
(Tokoh
Masyarakat)
5. Sigapang
1.
Muhammad 1.
Nurmala
(Keuchik)
2.
Safarina
2.
Tgk. Zuhri
3.
Maryam
(Tokoh Agama)
3.
Murtadha

49

(Tokoh
Masyarakat)

B. Deskripsi Data Peneltian


Data hasil penelitian ini akan dideskripsikan berdasarkan pertanyaan
penelitian yaitu; (1). Faktor-faktor yang menjadi kendala bagi seorang ibu yang
berstatus janda dalam mempertahankan keluarga, (2). Upaya-upaya yang harus
ditempuh oleh seorang ibu yang berstatus janda dalam mempertahankan keutuhan
keluarganya, (3). Peran keuchik, tokoh agama dan tokoh masyarakan gampong dalam
membina kerukunan warganya yang memiliki keluarga janda.
1. Faktor-faktor yang menjadi kendala bagi seorang ibu yang berstatus
janda dalam mempertahankan keluarga.
Hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang menjadi kendala bagi seorang
ibu yang berstatus janda dalam mempertahankan keluarga dapat dideskripsikan
berdasarkan tiga aspek yaitu faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor kurangnya ilmu
pengetahuan umum dan agama.
Pertama, hasil wawancara dengan Syarifah 55 tahun di gampong Lam leuot
menyatakan bahwa ada dua faktor pertama menyangkut ekonomi yang menurutnya
kesusahan dalam memenuhi kebutuhan keluarga baik dari segi sandang, pangan, dan
pendidikan anak-anak. Kebutuhan keluarga hanya sebatas cukup, dikarenakan hanya
IRT biasa dan kegiatan sehari-harinya ke sawah, berkebun dan berternak. Kedua
menyangkut dengan faktor sosial atau hubungan sosialnya, dia suka mengasingkan

50

diri, jarang bersosialisasi dengan warga sekitar dikarenakan takut dibicarakan warga
mengenai keadaan atau status janda yang dia alami saat ini. Hal tersebut membuat dia
merasa terbebani dan membuat ketidakstabilan emosi seperti merasa cemas dan cepat
marah yang dilampiaskan dengan keluarganya. Agar hal-hal tersebut tidak berlanjut ia
lebih sering menyibukkan diri dengan mencari nafkah sedang untuk mengikuti
kegiatan yang diadakan di gampong jarang diikutinya.68
Kedua, hasil wawancara dengan Aisyah R berusia 70 tahun di gampong Lam
leuot, menyatakan bahwa faktor yang menjadi kendala dalam ia menjalankan
keluarganya sama dengan ibu syarifah yaitu dalam hal ekonomi yang sangat terbebani
dalam ia menjalankan kehidupan, dimana anaknya yang perempuan hanya dapat
sekolah sampai SMP saja demi menyekolahkan anak lelakinya yang pertama. Untuk
biaya belanja ibu lebih sering melakukan sistem barter yakni jika padi dibarter
dengan ikan. Dalam bidang sosial ia dapat bersosialisasi dengan baik walaupun ada
pandangan-pandangan negatif.69
Ketiga, hasil wawancara dengan Rukayah 43 tahun di gampong Bak Sukon,
mengatakan bahwa faktor sosial yang membebani pikiranya, dia sulit bersosialisasi
dengan warga sekitar karena merasa tidak percaya diri, takut dituding dengan hal-hal

68______________ Hasil Wawancara dengan Syarifah, janda Gampong Lam


leuot, pada tanggal 2 September 2013
69______________ Hasil wawancara dengan Aisyah R, janda Gampong Lam
leuot, pada tanggal 2 September 2013

51

yang negatif, jadi dia lebih sering menghabiskan waktunya di rumah dengan kegiatan
membuat kue dan makanan ringan untuk dijual. Jika menyangkut ekonomi, sampai
saat ini ia tinggal bersama orang tuanya, biaya sekolah anak-anak masih diperoleh
dari hasil panen sawah dan kebun milik orang tua ibu tersebut.70
Keempat, hasil wawancara dengan Hamdiah 40 tahun di gampong Bak Sukon
sama halnya dengan Rukayah yakni mengenai hubungan sosialnya, ia merasa sangat
tidak percaya diri untuk mengikutsertakan diri dalam kegiatan agama yang diadakan
setiap kamis dan minggu dikarenakan malu akan cerita masa lalunya ditinggal cerai
oleh suami. Hal yang demikian menjadi beban baginya, sehingga dia lebih sering
melampiaskan kemarahan atau kekesalan dengan keluarganya. Faktor kurangnya ilmu
pengetahuan umum juga termasuk kendala baginya. dia hanya tamatan SD yang tidak
mengetahui bagaimana seharusnya ia lakukan untuk membuat keluarganya tetap
harmonis seperti keluarga yang lain.71
Kelima, hasil wawancara dengan Nurul Aini 30 tahun di gampong Glee Jay,
mengungkapkan bahwa yang menjadi kendala adalah kurangnya pengetahuan umum
dan agama tentang bagaimana seharusnya ia memperkuat ketahanan keluarga, ia
sangat kesulitan untuk mendidik anaknya yang tergolong nakal dan juga tidak

70______________ Hasil wawancara dengan Rukayah, janda Gampong Bak


Sukon, pada 2 September 2013.
71______________ Hasil wawancara dengan Hamdiah, janda Gampong Bak
Sukon, pada 2 September 2013.

52

memperdulikan pendidikan anaknya. Sehingga hal yang demikian berpengaruh


dengan hubungan sosialnya, dimana sering menjadi bahan omongan warga sekitar
yang pada akhirnya menjadi beban pikirannya.72
Keenam, hasil wawancara dengan Marlina 28 tahun di gampong Glee Jay
kendala yang dialaminya yaitu krisis ekonomi ia harus menjadi punggung keluarga,
sehingga hal yang demikian sangat menjadi beban. Ia harus mebiayai pendidikan
anaknya seperti pakaian sekolah, ongkos pergi kesekolah, peralatan sekolah, yang
untuk biayai itu dihasilkan dari upah yang didapat karena bekerja di sawah orang lain.
Dalam bidang kurangnya pengetahuan umum dan agama sama halnya dengan ibu
Nurul Aini.73
Ketujuh, hasil wawancara dengan Saadah 45 tahun di gampong Keureuweung
kendala-kendala yang dialami selama ditinggal cerai suami, pertama ekonomi drastis
menurun, kebutuhan sudah mulai terbatasi, kedua sudah jarang untuk ikut serta dalam
kegiatan yang diadakan di gampong karena disibukkan untuk mencari nafkah.74

72______________ Hasil wawancara dengan Nurul Aini Janda Gampong Glee


Jay, pada 13 September 2013.
73______________ Hasil wawancara dengan Marlina Janda Glee Jay, pada 13
September 2013.
74______________ Hasil wawancara dengan Maryah Janda Keureuweung,
pada 14 September 2013.

53

Kedelapan, hasil wawancara dengan Fatimah Puteh 50 tahun di gampong


Keureuweung, faktor yang menjadi kendala tidak jauh berbeda dengan yang lainnya,
yaitu faktor ekonomi yang sangat dominan, karena ia beranggapan segala-galanya
keluarga itu bisa harmonis jika kebutuhan dapat terpenuhi.75
Kesembilan, hasil wawancara penulis dengan Nurmala 27 tahun di gampong
Sigapang, menyatakan bahwa ketidak tahuannya tentang pengetahuan umum. Hal
demikian diungkapkan karena pernah suatu hari anaknya meminta ia untuk
menyelesaikan tugas sekolah yang diberikan, namun dia tidak memiliki kemampuan
untuk menyelesaikan dan tidak ada tempat untuk berkompromi sehingga anaknya
dimarahi karena ia merasa kesal.76
Kesepuluh, hasil wawancara dengan Safarina 35 tahun di gampong Sigapang,
mengemukakan bahwa masalah yang dialami adalah kurangnya kecukupan sandang,
pangan, pendidikan dan kesehatan keluarga, yang sangat terbebani, dimana hanya
memperoleh penghasilan dari menganyam daun rubia untuk atap rumah dan telur
asin. Pendidikan anak pertamanya hanya sampai SMP saja, sedangkan yang kedua
dan ketiga ia masih bingung, sanggupkah untuk disekolahkan atau tidak.77
75______________ Hasil wawancara dengan Khadijah Janda Keureuweung,
pada 14 September 2013.
76______________ Hasil wawancara dengan Khairiah Janda Sigapang pada
15 September 2013.
77______________ Hasil wawancara dengan Mukhlisah Janda Sigapang pada
15 September 2013.

54

Dari hasil wawancara dengan 15 responden maka dapat disimpulkan bahwa


yang menjadi kendala dalam mempertahankan keluarga adalah faktor ekonomi
dimana mereka mengatakan sangat sulit untuk mencari pekerjaan yang layak agar
seluruh kebutuhan keluarga terpenuhi, namun pada kenyataannya rata-rata mereka
hanya bertani, berkebun dan menganyam daun rubia. Hasil yang didapati tidak
seberapa sehingga mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan baik sandang,
pangan, kesehatan dan pendidikan anak-anak.
Sedangkan faktor sosial dari beberapa responden tidak begitu menjadi kendala
karena mampu melewati persoalan yang timbul ketika bersosialisasi dengan
masyarakat dan sebagian responden lainnya menyatakan bahwa faktor sosial
merupakan kendala karena masih ada di antara mereka yang merasa tidak percaya diri
untuk tampil di khalayak ramai disebabkan status janda yang disandang. Hal ini lebih
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan mereka, jika pendidikan rendah maka mereka
sulit untuk bersosialisasi dan jika tingkat pendidikan mereka tinggi maka hal yang
disebutkan di atas dapat mereka atasi. Kurangnya ilmu pengetahuan juga merupakan
faktor kendala bagi responden, karena ketidaktahuan mereka tentang bagaimana
seharusnya menjaga keutuhan keluarga menyebabkan mereka sulit untuk membangun
keluarga yang harmonis.
2. Upaya-upaya yang harus ditempuh oleh seorang ibu yang berstatus
janda dalam memperkuat keutuhan keluarganya.

55

Hasil penelitian tentang upaya-upaya yang harus ditempuh oleh ibu yang
berstatus janda dalam memperkuat keutuhan keluarganya dapat dideskripsikan
melalui hasil wawancara penulis dengan ibu-ibu yang berstatus janda di Kecamatan
Kuta Cot Glie dengan mengambil sampel 5 gampong yakni Lam leuot, Bak sukon,
Glee jay, Keureuweung dan Sigapang.
Pertama, hasil wawancara dengan Syarifah di gampong Lam leuot, upaya
yang dilakukan adalah terus berusaha untuk mencari nafkah agar kekurangan
ekonomi dapat terpenuhi dan pendidikan anak dapat tercapai sampai SMA. 78 Kedua,
hasil wawancara dengan Aisyah R di gampong Lam leuot, upaya yang ditempuh
adalah berdoa dan berusaha semampunya, karena dia merasa sudah tidak mampu
lagi, jadi sekarang hanya pasrah dan mengikuti saja bagaimana kedepannya, yang
terpenting masih dapat makan sehari sebanyak 3 kali ujarnya.79
Ketiga, hasil wawancara dengan Rukayah di gampong Bak Sukon, upaya
yang ditempuh adalah mengutamakan sifat sabar dalam menghadapi segala hal dan
juga terus berusaha untuk tetap menjadi yang lebih baik dari kehidupan yang
sekarang.80 Keempat, hasil wawancara dengan Hamdiah di gampong Bak Sukon hal
78______________ Hasil wawancara dengan Syarifah Janda gampong Lam
leuot 2 Septemer 2013
79______________ Hasil wawancara dengan Aisyah R Janda gampong Lam
leuot 2 September 2013
80______________ Hasil wawancara dengan Cik neh Janda gampong Bak
sukon 2 September 2013

56

yang demikian tidak berbeda jauh dengan Rukayah, ia menambahkan satu upaya
yang harus ditempuh yaitu berusaha agar dia dapat bersosialisasi dengan warganya
sehingga tidak merasa terbebani akan tudingan negatif dari warganya.81
Kelima, hasil wawancara dengan Nurul Aini di Glee jay, mengatakan bahwa
upaya yang dilakukan adalah usaha, doa dan harus percaya diri untuk tampil di
khalayak ramai agar perasaan, pikiran dan hati menjadi tenang. 82 Keenam, hasil
wawancara dengan Marlina di gampong Glee jay, mengemukakan upaya-upaya yang
dilakukan adalah belajar lagi dari orang-orang yang memiliki pengetahuan yang lebih
seperti dengan tengku atau ustadz yang ada di gampong dan berusaha memenuhi
kebutuhan keluarga.83
Ketujuh dan kedelapan hasil wawancara dengan Saadah dan Fatimah Puteh
di gampong Keureuweung menyatakan bahwa mereka harus lebih rajin lagi agar
ketidakstabilan ekonomi dapat dibangkitkan lagi dan berusaha membangun rasa kasih
dan sayang dalam keluarga.84 Kesembilan dan kesepuluh, hasil wawancara dengan
81______________ Hasil wawancara dengan Cik Tok Janda gampong Bak
Sukon 2 September 2013
82______________ Hasil wawancara dengan Nurul Aini Janda gampong Glee
jay 13 September 2013
83______________ Hasil wawancara dengan Marlina Janda gampong Glee
jay 13 September 2013
84______________ Hasil wawancara dengan Maryah dan Khadijah gampong
Keureuweung 14 September 2013

57

Nurmala dan Safarina di gampong Sigapang mengemukakan bahwa upaya yang


dilakukan adalah ingin menyempatkan diri untuk mengikuti pengajian, agar
mengetahui apa saja yang dapat membuat keluarga yang saat ini menjadi lebih baik.85
Berdasarkan hasil wawancara dengan 15 responden di atas maka dapat
disimpulkan bahwa upaya yang mereka lakukan dalam mempertahankan keluarga
adalah; (a). Berusaha memenuhi kekurangan ekonomi dengan berbagai cara, (b).
Meningkatkan rasa kasih dan sayang di dalam keluarga, (c). Mereka berusaha untuk
mencari pengalaman-pengalaman yang tidak diketahui dalam membentuk keluarga
yang harmonis, dan (d). Hampir semua kekuatan yang mereka lakukan adalah
berdoa.
3. Peran keuchik, tokoh agama dan tokoh masyarakat gampong dalam
membina kerukunan warganya yang memiliki keluarga janda.
Hasil penelitian yang dilakukan di Kecamatan Kuta Cot Glie mengenai peran
keuchik, tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam membina kerukunan warganya
yang berstatus janda dapat dideskripsikan dari hasil wawancara penulis dengan 5
orang keuchik, 1 orang tokoh masyarakat dan 1 orang tokoh agama.
Pertama, hasil wawancara dengan bapak Mukni di gampong Lam leuot, jika
dilihat dari permasalahan janda Syarifah dan Aisyah R yaitu mengenai kesulitan
dalam memenuhi kebutuhan keluarga dan suka mengasingkan diri, merasa tidak
85______________ Hasil wawancara dengan Khairiah dan Mukhlisah
gampong Sigapang 15 September 2013

58

percaya diri sehingga membuatnya cemas maka upaya yang dilakukan adalah
memberikan nasehat-nasehat sesuai dengan permasalahannya dan jika membutuhkan
bantuan dari segi ekonomi maka dia mengajak warga lainnya untuk membantu janda
tersebut dalam bentuk sumbangan dan diusahakan selama menjabat akan
mengutamakan bantuan dana pendidikan bagi keluarga yang berstatus janda.86
Kedua, hasil wawancara dengan bapak Zahlani di gampong Bak Sukon, jika
dilihat dari permasalahan janda Rukayah dan Hamdiah keduanya sulit bersosialisasi
dengan baik dan lebih sering menghabiskan waktu dengan bekerja, upaya yang
dilakukan keuchik adalah memberikan arahan-arahan dan membimbing mereka agar
mau berusaha untuk mengikuti kegiatan sosial yang diadakan di gampong. 87
Ketiga, hasil wawancara dengan bapak Marwan di gampong Glee Jay, peran
yang dilakukan adalah memberikan arahan dan informasi-informasi bagi mereka yang
tidak mengetahui, dan menerima masukan atau masalah yang diadukan untuk dapat
diselesaikan bersama. Hal tersebut sudah diterapkan terhadap permasalahan yang
dihadapi oleh janda Nurul Aini dan Marlina dimana mereka sangat kurang akan
pengetahuan mengenai keutuhan keluarga.88
86______________ Hasil wawancara dengan Bapak Mukni , Kepala Desa Lam
leuot, pada 2 September 2013
87______________ Hasil wawancara dengan Bapak Zahlani , Kepala Desa
Bak Sukon, pada 2 September 2013
88______________ Hasil wawancara dengan Bapak Ridwan , Kepala Desa
Glee Jay, pada 13 September 2013

59

Keempat, hasil wawancara dengan bapak Azhari di gampong Keureuweung,


jika dilihat dari permasalahan yang dialami janda Saadah dan Fatimah Puteh yang
merupakan janda miskin, sulit menyekolahkan anak-anak, maka peran yang
dilakukan adalah memberikan arahan mengenai cara mencari nafkah, tidak boleh
malas dan jika mereka sudah sangat membutuhkan uang, maka keuchik
meminjamkan untuk membantu kesulitan yang dialami, ujar bapak Azhari.89
Kelima, hasil wawancara dengan bapak Muhammad di gampong Sigapang,
mengatakan bahwa peran yang dilakukan adalah memberikan tausiah islami kepada
warga umumnya dan kepada keluarga janda khususnya, hal itu dilakukan ketika
mereka sedang dihadapi sebuah permasalahan.90
Keenam, hasil wawancara dengan Tgk. Zuhri selaku salah satu tokoh agama
Kecamatan Kuta Cot Glie, mengemukakan bahwa upaya yang dilakukan dalam
membina kerukunan keluarga adalah mengadakan pengajian yang setiap satu minggu
dua kali pada pengajian itu membahas secara menyeluruh mengenai ajaran Islam,
pembahasan mengenai mana yang maruf dan yang munkar. Sedang pembahasan

89______________ Hasil wawancara dengan Bapak Azhari, Keuchik


Keureuweung, pada 14 September 2013
90______________ Hasil wawancara dengan Bapak Muhammad, Keuchik
Sigapang pada tanggal 14 September 2013

60

mengenai kerukunan keluarga dibahas jika ada yang mengajukan pertanyaan ketika
kegiatan berlangsung.91
Ketujuh, penulis mewawancarai tokoh masyarakat yaitu bapak Murtadha. Ia
mengatakan bahwa upaya yang dilakukan untuk kerukunan warganya yang memiliki
keluarga janda adalah memberi bantuan atau arahan sesuai dengan masalah yang
dihadapi.92
Berdasarkan hasil wawancara di atas maka dapat disimpulkan bahwa peran
yang dilakukan oleh keuchik, tokoh agama dan tokoh masyarakat adalah (a).
Mengayomi warganya dalam hal memberikan tausiah islami dan informasi-informasi,
(b). Menjadi penengah dalam perselisihan yang biasanya timbul dari kesalahpahaman
disebabkan tidak mengertinya anggota keluarga yang satu dengan lainnya sekaligus
membantu memecahkan permasalahan, (c). Memberi bimbingan dengan cara nasehat
dan arahan kepada warga khususnya bagi keluarga janda yang sedang menghadapi
permasalahan agar keadaan menjadi baik, (d). Sebagai penyuluh masyarakat
(fasilitator) dimana memberikan jalan penerangan atau motivasi bagi ibu yang
berstatus janda agar tetap bisa mengembangkan dan mempertahankan kerukunan

91______________ Hasil wawancara dengan Tgk. Zuhri, Tokoh Agama


Kecamatan Kuta Cot Glie, pada tanggal 15 September 2013
92______________ Hasil wawancara dengan bapak Murtadha selaku Tokoh
Masyarakat Kecamatan Kuta Cot Glie, pada tanggal 15 September 2013

61

keluarga lebih baik sesuai dengan ajaran Islam yang berpedoman pada Al-Quran dan
Hadist.
C. Pembahasan
Data penelitian ini akan dibahas berdasarkan pertanyaan penelitian yaitu; (1).
Faktor-faktor yang menjadi kendala bagi seorang ibu yang berstatus janda dalam
mempertahankan keluarga, (2). Upaya-upaya yang harus ditempuh oleh seorang ibu
yang berstatus janda dalam mempertahankan keutuhan keluarganya, (3). Peran
keuchik, tokoh agama dan tokoh masyarakan gampong dalam membina kerukunan
warganya yang memiliki keluarga janda.
1. Faktor-faktor yang menjadi kendala bagi seorang ibu yang berstatus
janda dalam mempertahankan keluarga.
Berdasarkan hasil kesimpulan dari deskripsi data di atas mengenai faktorfaktor yang menjadi kendala yang dialami oleh orang tua berstatus janda dapat
dinyatakan bahwa ada tiga faktor penyebab yaitu: pertama, faktor ekonomi
merupakan kendala yang paling dominan, mereka sangat sulit untuk mencari
pekerjaan yang layak agar seluruh kebutuhan keluarga terpenuhi. Pada kenyataannya
rata-rata mereka hanya bertani, berkebun dan menganyam daun rubia. Hasil yang
didapati tidak begitu banyak sehingga mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan
baik sandang, pangan, kesehatan dan pendidikan anak-anak. Kedua, faktor sosial dari
beberapa responden tidak begitu menjadi kendala karena mampu melewati persoalan
yang timbul ketika bersosialisasi dengan masyarakat dan sebagian responden lainnya

62

menyatakan bahwa faktor sosial merupakan kendala karena masih ada di antara
mereka yang merasa tidak percaya diri untuk tampil di khalayak ramai disebabkan
status janda yang disandang. Hal ini lebih dipengaruhi oleh tingkat pendidikan
mereka, jika pendidikan rendah maka mereka sulit untuk bersosialisasi sehingga
menjadi kendala dalam mempertahankan keluarga, dan jika tingkat pendidikan
mereka tinggi maka hal yang disebutkan di atas dapat mereka atasi. Ketiga,
kurangnya ilmu pengetahuan juga merupakan faktor kendala bagi responden, karena
ketidaktahuan mereka tentang bagaimana seharusnya menjaga keutuhan keluarga
menyebabkan mereka sulit untuk membangun keluarga yang harmonis.
Hal yang dikemukakan pertama mengenai faktor ekonomi tidak hanya dialami
oleh keluarga janda saja, melainkan juga sering dialami oleh keluarga yang masih
utuh dan lengkap, penghasilan yang kecil membuat mereka kesulitan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan sandang, pangan, kesehatan dan pendidikan anakanak. Setiap keluarga perlu mengkonsumsi itu untuk bertahan hidup, oleh sebab itu
seseorang yang berperan atau bertanggung jawab di dalam keluarga perlu bekerja
untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Mufidah Ch menguraikan dalam bukunya psikologi keluarga
Islam berwawasan gender bahwa setiap keluarga mempunyai
kewajiban untuk mengantarkan masa depan anak-anak mereka,
yang hal tersebut memerlukan biaya pendidikan yang tidak kecil
jumlahnya.

Peralatan

sekolah

dan

sarana

pendidikan

perlu

63

dipersiapkan agar kualitas pendidikan yang diterima oleh anak


menjadi lebih baik. Biaya rutin yang bersifat konsumtif merupakan
kebutuhan pokok yang mutlak harus tersedia, yang mencakup
sandang, pangan, papan dan kesehatan yang kebutuhan demikian
tidak dapat dihindari.93 Setelah seluruhnya terpenuhi maka kendalakendala seperti krisis ekonomi yang timbul akan berkurang. Begitu
pula dengan keluarga janda, mereka juga memerlukan hal tersebut.
Oleh karena itu seorang ibu harus dapat memenuhi seluruh
kebutuhan tersebut meskipun pendapatannya kecil, agar keluarga
yang dibangun oleh seorang diri dapat tetap terjaga.
Jika hubungan yang terjalin di dalam keluarga sudah terpenuhi dan berjalan
dengan baik maka setiap individu juga harus dapat bersosialisasi dengan warga
sekitarnya. Manusia itu dianjurkan untuk bersosialisasi dengan cara bersilaturrahmi,
yang merupakan inti dari ajaran Islam seperti firman Allah yang berbunyi:



Artinya : dan bertaqwalah kepada Allah, yang dengan menyebutyebut namaNya, serta peliharalah hubungan (silaturrahim) kaum

93______________ Mufidah Ch, Psikologi Keluarga Islam berwawasan


Gender, (Yogyakarta: UIN-Malang Press, 2008), hlm. 151.

64

kerabat, karena Sesungguhnya Allah


(mengawas) kamu. (QS. An-Nisaa: 1).94
Hal

yang

dikemukakan

di

atas

sentiasa
tidak

memerhati

semuanya

dapat

melakukan itu, pada realitasnya masih ada individu yang sulit


bersosialisasi,

sering

menarik

diri

dikarenakan

kelemahan-

kelemahan yang ada pada diri individu tersebut, seperti halnya


pada seorang ibu yang berstatus janda. Sebagian mereka sulit
melakukan hubungan sosial dengan baik, disebabkan karena
adanya tekanan dari lingkungan tempat tinggalnya akan status
janda yang disandang sehingga mereka tidak percaya diri untuk
tampil di khalayak ramai.
Padahal

idealnya

Tuhan

menciptakan

manusia

sebagai

makhluk sosial yaitu makhluk yang memerlukan sesamanya untuk


pertumbuhan

dan

perkembangan.

Harus

dapat

bersosialisasi

dengan masyarakat sekitar agar apa yang diharapkan dapat


berjalan dengan lancar tanpa kendala. Tersirat dari firmah Allah
SWT sebagai berikut:

94______________ Mushaf Al-Quran Al-Kahf, (Bandung: Diponegoro, 2006),


hlm. 77

65

Artinya : Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari


seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu
di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Q.S.
Al-Hujurat, 13).
Ayat di atas menegaskan kesatuan asal-usul manusia dengan
menunjukkan kesamaan derajat kemanusiaan dari yang lain, bukan
hanya antar satu bangsa, suku atau warna kulit dengan selainnya. 95
Dalam interaksi sosial, setiap orang mempunyai bakat, minat,
kepentingan dan berbagai perbedaan individual lainnya, sehingga
konflik

sosial

bisa

terjadi.

Kepentingan

individu

yang

satu

berbenturan dengan kepentingan individu yang lain. Benturanbenturan kepentingan serupa itu dapat menimbulkan masalah bagi
individu. Belum lagi karena kekhasan kepribadian seseorang,
sehingga ada individu yang sulit untuk melakukan interaksi sosial.
Beberapa masalah yang lazim dialami oleh individu dalam
pergaulannya

dengan

masyarakat

yaitu;

rasa

rendah

diri

(inferioritas) yang berlebihan, suka mengasingkan diri (inferioritas),


95______________ M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, Pesan. Kesan dan
Keserasian Al-Quran.hlm. 261.

66

rasa curiga berlebihan pada orang asing atau orang lain, dengki dan
iri hati. 96 Masalah sosial tersebut kerapkali dialami oleh janda, jika
hal itu terus ditanamkan pada diri mereka akan menjadi beban dan
menimbulkan permasalahan pada diri janda dalam menjalankan
aktifitasnya untuk memenuhi segala kebutuhan keluarga dan juga
akan sulit untuk menjalankan fungsi keluarga.
Seseorang dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan baik itu diporelah dari
tingkat pendidikan, jika mereka berpendidikan rendah maka akan sulit bersosialisasi
dan jika tingkat pendidikannya tinggi maka hal yang demikian tidak menjadi
masalah.

Kurangnya

pengetahuan

umum

dan

agama,

yang

disebabkan pola pikir yang tidak matang masih dialami oleh ibu
yang berstatus janda di Kecamatan Kuta Cot Glie yang mana
pendidikan mereka tidak mencapai maksimal, kalaupun ada yang
mencapai hanya beberapa orang saja. Sehingga dengan ketidak
tahuannya itu menjadi suatu kendala bagi janda tersebut.
Jika

kita

kaji

dari

pentingnya

ilmu

pengetahuan

yang

ditemukan dalam Al-Quran dengan ayat-ayat beriringan yang


memberi titik tolak adanya peranan penting dan derajat tinggi
orang yang mempunyai ilmu pengetahuan dan sebaliknya juga ada

96______________ Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling dalam


Islam,..hlm. 144.

67

ayat-ayat yang mencela orang bodoh dan tidak mempunyai


pengetahuan. Dalam surah Al-Mujadalah (58): 11,


Artinya: Wahai orang-orang Yang beriman! apabila diminta kepada
kamu memberi lapang dari tempat duduk kamu (untuk orang lain)
maka lapangkanlah seboleh-bolehnya supaya Allah melapangkan
(segala halnya) untuk kamu. dan apabila diminta kamu bangun
maka bangunlah, supaya Allah meninggikan derajat orang-orang
yang beriman di antara kamu, dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan agama (dari kalangan kamu) beberapa derajat. dan
(ingatlah), Allah Maha mendalam pengetahuannya tentang apa
yang kamu lakukan.97
Dari ayat di atas mengatakan bahwa orang yang diberi Ilm
dan iman diangkat derajatnya ke tingkat yang tinggi. Kemudian
peranan ilmu juga digambarkan di dalam banyak hadits-hadits. Nabi
SAW pernah bersabda, bahwa orang yang banyak mengetahui
(alim) itu melampaui derajat orang yang beribadah (abid).98
97______________ Mushaf Al-Quran Al-Kahf.hlm. 544
98______________ Abdurrahman Saleh Abdullah, Teori-Teori Pendidikan
Berdasarkan,. hlm. 91.

68

Kebahagiaan, kedamaian, dan ketentraman hati senantiasa


berawal dari ilmu pengetahuan. Itu terjadi karena ilmu mampu
menembus yang samar, menemukan sesuatu yang hilang, dan
menyingkapi yang tersembunyi. Pada kenyataannya nilai-nilai
pengetahuan umum dan agama di tengah-tengah masyarakat
kurang terlaksana di gampong-gampong oleh para masyarakat
yang berperan, baik menyangkut dengan masalah duniawi maupun
masalah keagamaan yang berhubungan dengan ukhrawi.
Nilai-nilai keagamaan dan umum akan mempengaruhi hidup
bermasyarakat,

dalam

kehidupan

sehari-hari,

karena

nilai

pengetahuan umum dan keagamaan mencakup dari segi aqidah,


ibadah, muamalah, amar maruf dan nahi munkar, bila nilai-nilai
tersebut

kurang

diskriminasi

diterapkan

moral

terhadap

maka

masyarakat

sesama.

Maka

akan
itu

terjadi

kurangnya

pengetahuan umum dan agama bagi para janda merupakan suatu


kendala

untuk

mempertahankan

keluarga,

mereka

kesulitan

mencapai kebahagiaan, kedamaian dan ketentraman hati yang


senantiasa berawal dari pengetahuan.
Berdasarkan hasil analisis data maka dapat disimpulkan
bahwa faktor-faktor yang menjadi kendala bagi seorang ibu yang
berstatus janda untuk mempertahankan keluarganya adalah faktor

69

ekonomi yang sangat sulit, bagi keluarga yang normal saja masih
sering

mengalami

kesulitan

dalam

hal

ekonomi,

dengan

perkembangan zaman yang semakin modern, setiap waktunya


terus berkembang dan kebutuhan di dalam keluargapun terus
bertambah. Sehingga setiap keluarga harus berusaha keras untuk
dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan perkembangan yang
semakin maju ini membuat para ibu berstatus janda kesulitan untuk
mencari kerja yang layak dikarenakan mereka hanyalah masyarakat
desa

yang

tidak

memiliki

pengetahuan

yang

luas

sehingga

pekerjaan yang paling mudah adalah bertani, berkebun, dan


menganyam daun rubia yang hasilnya hanya sekedar cukup.
Selanjutnya kendala yang dialami karena faktor sosial,
sebagian mereka dapat bersosialisasi dengan baik dan sebagian
mereka ingin melakukan hubungan sosial namun karena takut dan
tidak percaya diri untuk tampil di khalayak ramai disebabkan status
janda yang disandangnya maka mereka memilih untuk menarik diri
sehingga

membuat

mereka

sulit

untuk

bersosialisai

dengan

warganya. Hal ini diperoleh dari tingkat pendidikan yang rendah,


kurangnya

pengetahuan umum dan agama merupakan hal yang

membuat mereka kesulitan untuk melakukannya.

70

2. Upaya-upaya yang harus ditempuh oleh seorang ibu yang berstatus


janda dalam memperkuat keutuhan keluarganya.
Berdasarkan hasil kesimpulan dari deskripsi data di atas dapat dinyatakan
bahwa upaya yang mereka lakukan dalam mempertahankan keluarga adalah; (a).
Berusaha memenuhi kekurangan ekonomi dengan berbagai cara, (b). Meningkatkan
rasa kasih dan sayang di dalam keluarga, (c). Mereka berusaha untuk mencari
pengalaman-pengalaman yang tidak diketahui dalam membentuk keluarga yang
harmonis, dan (d). Hampir semua kekuatan yang mereka lakukan adalah berdoa.
Manusia hidup memerlukan berbagai pemenuhan kebutuhan, secara serasi,
selaras, seimbang, dan harmonis. Untuk itu manusia harus senantiasa berusaha,
bekerja, agar untuk kehidupannya ada rizki yang bisa diperoleh dan akan tercipta
keluarga yang harmonis.99 Dengan demikian ada upaya-upaya yang harus ditempuh
oleh ibu berstatus janda yakni, berusaha mencari rizki, meningkatkan rasa kasih dan
sayang di dalam keluarga yakni melakukan hubungan dengan penuh kasih dan
sayang, saling menghargai dan menghormati. Selanjutnya berdoa dan berusaha untuk
belajar lagi agar memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam khususnya tentang
bagaimana seharusnya meperkuat keutuhan keluarga berlandaskan ajaran agama
Islam. Allah memerintahkan umatnya untuk memperoleh pengetahuan seperti sabda
Rasulullah Saw :


99______________ Thohari Musnamar, Dasar-Dasar Konseptual Bimbingan
dan Konseling Islam,..hlm. 66.

71

Artinya : Keutamaan ilmu itu lebih baik dari pada ibadah (H.R. AlBazzar)
Firman Allah yang berbunyi pada surah Hud ayat 46:

Artinya : Sesungguhnya aku mengingatkan kepadamu supaya kamu tidak termasuk


orang-orang yang tidak berpengetahuan.100
Berdasarkan hasil analisis data maka dapat disimpulkan bahwa jelas di dalam
Islam kita diperintahkan untuk memiliki upaya dalam mempertahankan keluarga
dengan berbagai macam upaya, seperti mencari rizki dengan berbagai cara yang
sesuai dengan ajaran Islam, meningkatkan rasa kasih dan sayang di dalam keluarga
agar tetap terjaga keharmonisan yang semuanya itu diiringi dengan doa.
3. Peran keuchik, tokoh agama dan tokoh masyarakat gampong dalam
membina kerukunan warganya yang memiliki keluarga janda.
Berdasarkan kesimpulan dari deskripsi data di atas menyatakan bahwa peran
yang dilakukan oleh keuchik, tokoh agama dan tokoh masyarakat adalah; (a).
Mengayomi warganya dalam hal memberikan tausiah islami dan informasi-informasi,
(b). Menjadi penengah dalam perselisihan yang biasanya timbul dari kesalahpahaman
disebabkan tidak mengertinya anggota keluarga yang satu dengan lainnya sekaligus
membantu memecahkan permasalahan, (c). Memberi bimbingan dengan cara nasehat
100______________ Mushaf Al-Quran Al-Kahf,hlm. 227

72

dan arahan kepada warga khususnya bagi keluarga janda yang sedang menghadapi
permasalahan agar keadaannya menjadi baik, (d). Sebagai penyuluh masyarakat
(fasilitator) dimana memberikan jalan penerangan atau motivasi bagi ibu yang
berstatus janda agar tetap bisa mengembangkan dan mempertahankan kerukunan
keluarga lebih baik sesuai dengan ajaran Islam yang berpedoman pada Al-Quran dan
Hadist. Seperti hadis Nabi Muhammad berbunyi:



.
Artinya : Apabila Allah menghendaki suatu keluarga menjadi keluarga yang baik
(bahagia), dijadikannya keluarga itu memiliki penghayatan ajaran agama yang
benar, anggota keluarga yang muda menghormati yang tua, berkecukupan rezeki
dalam kehidupannya, hemat dalam membelanjakan nafkahnya, dan menyadari cacatcacat mereka dan kemudian melakukan taubat. Jika Allah SWT menghendaki
sebaliknya, maka ditinggalkan-Nya mereka dalam kesesatan (H.R.Dailami dari
Anas).
Peran yang tokoh gampong lakukan sudah sejalan dengan empat fungsi dari
konseling Islam; pertama fungsi preventif membantu mencegah timbulnya
permasalahan dalam keluarga janda dengan cara memberikan informasi kepada janda
mengenai bagaimana cara atau tindakan yang dilakukan oleh ibu yang berstatus janda
untuk mempertahankan kerukunan keluarganya dengan ilmu dan ajaran agama yang
luhur dan mulia.101 Kedua fungsi kuratif dimana membantu keluarga janda
memecahkan permasalahan yang disebabkan dari faktor-faktor kendala seperti faktor

101______________ Achmat Patono, Peranan Kiai Dalam Masyarakat,


(Jakarta: Erlangga, 2001), hlm. 48.

73

ekonomi, faktor sosial serta menjadi penengah dalam perselisihan yang biasanya
timbul dari kesalahpahaman.
Ketiga fungsi preservative membantu menjaga keadaan yang semula
bermasalah menjadi baik dengan cara memberikan tausiah islami yang diadakan
setiap satu minggu dua kali, keempat fungsi developmental dimana tokoh gampong
berperan sebagai motivator, membangkitkan motivasi ibu yang berstatus janda untuk
tetap konsisten dalam melaksanakan ajaran agama, selalu optimis dalam berinteraksi
dengan sesama dan juga motivasi untuk bertaqwa kepada Allah.102
Berdasarkan hasil analisis data maka dapat disimpulkan bahwa peran dari
keuchik, tokoh agama dan tokoh masyarakat adalah mengayomi keluarga janda dalam
hal memberi nasehat, menjadi penengah jika mereka sedang dalam perselisihan dan
sebagai pemberi penerangan sesuai dengan ajaran Islam yang berpedoman pada AlQuran dan hadist. Jika di dalam sebuah kegiatan mereka berperan sebagai fasilitator
dan motivator dalam membina kerukunan warganya yang memiliki keluarga janda
khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.
Hasil pembahasan di atas menunjukkan bahwa kegiatan tokoh
gampong dalam membina keluarga janda sudah mengarah kepada
empat fungsi konseling Islam yaitu berperan untuk memberikan
bimbingan seperti membantu mencegah timbulnya permasalahan
102______________ Musfir Said Az-Zahrani, Konseling Terapi,hlm. 118.

74

(preventif) pada keluarga janda, membantu menjaga agar situasi


dan

kondisi

(preservatif),

yang

awalnya

membantu

bermasalah

memecahkan

menjadi
atau

lebih

baik

menanggulangi

masalah yang sedang dihadapi (kuratif), dan memelihara agar


keadaan yang telah baik tidak menjadi tidak baik kembali dan
mengembangkan keadaan yang sudah baik itu menjadi lebih baik
(developmental).

Anda mungkin juga menyukai