Bab Iv
Bab Iv
Nama Mukim
Luas (Km )
Jumlah Gampong
1.
2.
Glee Yeueng
Lam Leu-out
101,25
129,00
22
10
45
46
12.672 jiwa, yang terdiri dari 6.373 jiwa laki-laki dan 6.299 jiwa
perempuan. Dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini :
Tabel 3.2: Jumlah Penduduk menurut Gampong dan Jenis kelamin
dalam Kecamatan Kuta Cot Glie Tahun 2012.
N
o
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
.
11
.
12
.
13
.
14
.
15
.
16
.
17
.
18
.
19
.
20
.
21
.
22
Nama Gampong
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Bak Sukon
Siron Krueng
Siron Blang
Bueng Simek
Bithak
Tutui
Pakuk
Pasar Lampakuk
Sigapang
Keureuweung
Krueng
Keureuweung Blang
319
86
204
246
176
149
103
79
104
171
301
68
217
219
212
165
108
77
108
150
620
154
421
465
388
314
211
156
212
321
245
237
482
Glee Jai
158
173
331
Lampakuk
324
368
692
Banda Safa
234
224
458
Lamtui
260
239
499
Lambeugak
331
330
661
Lamleupung
332
303
635
Cot Bayu
180
156
336
Keumireu
201
188
389
Lamleuot
69
93
162
Leupung Baleu
198
200
398
Ie Alang
52
39
91
47
.
23
.
24
.
25
.
26
.
27
.
28
.
29
.
30
.
31
.
32
.
Lamkeureumeuh
Ie Alang Mesjid
255
252
507
Ie Alang Dayah
268
275
543
Ie Alang Lamghui
184
166
350
Maheng
296
282
578
Leupung Bruek
79
70
149
Lam Aling
310
322
632
Lamsie
272
262
534
Lampoh Raja
238
238
476
Barih Lhok
100
104
204
Lamkleng
150
153
303
6.299
12.672
Total
6.373
Sumber: BPS Kabupaten Aceh Besar
2. Lokasi Penelitian
Adapun lokasi yang dipilih sebagai tempat penelitian ini
adalah di Mukim Glee Yeueng luas wilayah 101,25 (Km) yang terdiri
dari Gampong Keureuweung, Gampong Sigapang, Gampong Glee
Jay dan di Mukim Lam Leuout luas wilayah 129,00 (Km) terdiri dari
Gampong Bak Sukon dan Gampong Lam Leuout.
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini terdiri dari pihak yang membina yaitu
perangkat gampong atau tokoh gampong dan yang dibina terdiri
48
49
(Tokoh
Masyarakat)
50
diri, jarang bersosialisasi dengan warga sekitar dikarenakan takut dibicarakan warga
mengenai keadaan atau status janda yang dia alami saat ini. Hal tersebut membuat dia
merasa terbebani dan membuat ketidakstabilan emosi seperti merasa cemas dan cepat
marah yang dilampiaskan dengan keluarganya. Agar hal-hal tersebut tidak berlanjut ia
lebih sering menyibukkan diri dengan mencari nafkah sedang untuk mengikuti
kegiatan yang diadakan di gampong jarang diikutinya.68
Kedua, hasil wawancara dengan Aisyah R berusia 70 tahun di gampong Lam
leuot, menyatakan bahwa faktor yang menjadi kendala dalam ia menjalankan
keluarganya sama dengan ibu syarifah yaitu dalam hal ekonomi yang sangat terbebani
dalam ia menjalankan kehidupan, dimana anaknya yang perempuan hanya dapat
sekolah sampai SMP saja demi menyekolahkan anak lelakinya yang pertama. Untuk
biaya belanja ibu lebih sering melakukan sistem barter yakni jika padi dibarter
dengan ikan. Dalam bidang sosial ia dapat bersosialisasi dengan baik walaupun ada
pandangan-pandangan negatif.69
Ketiga, hasil wawancara dengan Rukayah 43 tahun di gampong Bak Sukon,
mengatakan bahwa faktor sosial yang membebani pikiranya, dia sulit bersosialisasi
dengan warga sekitar karena merasa tidak percaya diri, takut dituding dengan hal-hal
51
yang negatif, jadi dia lebih sering menghabiskan waktunya di rumah dengan kegiatan
membuat kue dan makanan ringan untuk dijual. Jika menyangkut ekonomi, sampai
saat ini ia tinggal bersama orang tuanya, biaya sekolah anak-anak masih diperoleh
dari hasil panen sawah dan kebun milik orang tua ibu tersebut.70
Keempat, hasil wawancara dengan Hamdiah 40 tahun di gampong Bak Sukon
sama halnya dengan Rukayah yakni mengenai hubungan sosialnya, ia merasa sangat
tidak percaya diri untuk mengikutsertakan diri dalam kegiatan agama yang diadakan
setiap kamis dan minggu dikarenakan malu akan cerita masa lalunya ditinggal cerai
oleh suami. Hal yang demikian menjadi beban baginya, sehingga dia lebih sering
melampiaskan kemarahan atau kekesalan dengan keluarganya. Faktor kurangnya ilmu
pengetahuan umum juga termasuk kendala baginya. dia hanya tamatan SD yang tidak
mengetahui bagaimana seharusnya ia lakukan untuk membuat keluarganya tetap
harmonis seperti keluarga yang lain.71
Kelima, hasil wawancara dengan Nurul Aini 30 tahun di gampong Glee Jay,
mengungkapkan bahwa yang menjadi kendala adalah kurangnya pengetahuan umum
dan agama tentang bagaimana seharusnya ia memperkuat ketahanan keluarga, ia
sangat kesulitan untuk mendidik anaknya yang tergolong nakal dan juga tidak
52
53
54
55
Hasil penelitian tentang upaya-upaya yang harus ditempuh oleh ibu yang
berstatus janda dalam memperkuat keutuhan keluarganya dapat dideskripsikan
melalui hasil wawancara penulis dengan ibu-ibu yang berstatus janda di Kecamatan
Kuta Cot Glie dengan mengambil sampel 5 gampong yakni Lam leuot, Bak sukon,
Glee jay, Keureuweung dan Sigapang.
Pertama, hasil wawancara dengan Syarifah di gampong Lam leuot, upaya
yang dilakukan adalah terus berusaha untuk mencari nafkah agar kekurangan
ekonomi dapat terpenuhi dan pendidikan anak dapat tercapai sampai SMA. 78 Kedua,
hasil wawancara dengan Aisyah R di gampong Lam leuot, upaya yang ditempuh
adalah berdoa dan berusaha semampunya, karena dia merasa sudah tidak mampu
lagi, jadi sekarang hanya pasrah dan mengikuti saja bagaimana kedepannya, yang
terpenting masih dapat makan sehari sebanyak 3 kali ujarnya.79
Ketiga, hasil wawancara dengan Rukayah di gampong Bak Sukon, upaya
yang ditempuh adalah mengutamakan sifat sabar dalam menghadapi segala hal dan
juga terus berusaha untuk tetap menjadi yang lebih baik dari kehidupan yang
sekarang.80 Keempat, hasil wawancara dengan Hamdiah di gampong Bak Sukon hal
78______________ Hasil wawancara dengan Syarifah Janda gampong Lam
leuot 2 Septemer 2013
79______________ Hasil wawancara dengan Aisyah R Janda gampong Lam
leuot 2 September 2013
80______________ Hasil wawancara dengan Cik neh Janda gampong Bak
sukon 2 September 2013
56
yang demikian tidak berbeda jauh dengan Rukayah, ia menambahkan satu upaya
yang harus ditempuh yaitu berusaha agar dia dapat bersosialisasi dengan warganya
sehingga tidak merasa terbebani akan tudingan negatif dari warganya.81
Kelima, hasil wawancara dengan Nurul Aini di Glee jay, mengatakan bahwa
upaya yang dilakukan adalah usaha, doa dan harus percaya diri untuk tampil di
khalayak ramai agar perasaan, pikiran dan hati menjadi tenang. 82 Keenam, hasil
wawancara dengan Marlina di gampong Glee jay, mengemukakan upaya-upaya yang
dilakukan adalah belajar lagi dari orang-orang yang memiliki pengetahuan yang lebih
seperti dengan tengku atau ustadz yang ada di gampong dan berusaha memenuhi
kebutuhan keluarga.83
Ketujuh dan kedelapan hasil wawancara dengan Saadah dan Fatimah Puteh
di gampong Keureuweung menyatakan bahwa mereka harus lebih rajin lagi agar
ketidakstabilan ekonomi dapat dibangkitkan lagi dan berusaha membangun rasa kasih
dan sayang dalam keluarga.84 Kesembilan dan kesepuluh, hasil wawancara dengan
81______________ Hasil wawancara dengan Cik Tok Janda gampong Bak
Sukon 2 September 2013
82______________ Hasil wawancara dengan Nurul Aini Janda gampong Glee
jay 13 September 2013
83______________ Hasil wawancara dengan Marlina Janda gampong Glee
jay 13 September 2013
84______________ Hasil wawancara dengan Maryah dan Khadijah gampong
Keureuweung 14 September 2013
57
58
percaya diri sehingga membuatnya cemas maka upaya yang dilakukan adalah
memberikan nasehat-nasehat sesuai dengan permasalahannya dan jika membutuhkan
bantuan dari segi ekonomi maka dia mengajak warga lainnya untuk membantu janda
tersebut dalam bentuk sumbangan dan diusahakan selama menjabat akan
mengutamakan bantuan dana pendidikan bagi keluarga yang berstatus janda.86
Kedua, hasil wawancara dengan bapak Zahlani di gampong Bak Sukon, jika
dilihat dari permasalahan janda Rukayah dan Hamdiah keduanya sulit bersosialisasi
dengan baik dan lebih sering menghabiskan waktu dengan bekerja, upaya yang
dilakukan keuchik adalah memberikan arahan-arahan dan membimbing mereka agar
mau berusaha untuk mengikuti kegiatan sosial yang diadakan di gampong. 87
Ketiga, hasil wawancara dengan bapak Marwan di gampong Glee Jay, peran
yang dilakukan adalah memberikan arahan dan informasi-informasi bagi mereka yang
tidak mengetahui, dan menerima masukan atau masalah yang diadukan untuk dapat
diselesaikan bersama. Hal tersebut sudah diterapkan terhadap permasalahan yang
dihadapi oleh janda Nurul Aini dan Marlina dimana mereka sangat kurang akan
pengetahuan mengenai keutuhan keluarga.88
86______________ Hasil wawancara dengan Bapak Mukni , Kepala Desa Lam
leuot, pada 2 September 2013
87______________ Hasil wawancara dengan Bapak Zahlani , Kepala Desa
Bak Sukon, pada 2 September 2013
88______________ Hasil wawancara dengan Bapak Ridwan , Kepala Desa
Glee Jay, pada 13 September 2013
59
60
mengenai kerukunan keluarga dibahas jika ada yang mengajukan pertanyaan ketika
kegiatan berlangsung.91
Ketujuh, penulis mewawancarai tokoh masyarakat yaitu bapak Murtadha. Ia
mengatakan bahwa upaya yang dilakukan untuk kerukunan warganya yang memiliki
keluarga janda adalah memberi bantuan atau arahan sesuai dengan masalah yang
dihadapi.92
Berdasarkan hasil wawancara di atas maka dapat disimpulkan bahwa peran
yang dilakukan oleh keuchik, tokoh agama dan tokoh masyarakat adalah (a).
Mengayomi warganya dalam hal memberikan tausiah islami dan informasi-informasi,
(b). Menjadi penengah dalam perselisihan yang biasanya timbul dari kesalahpahaman
disebabkan tidak mengertinya anggota keluarga yang satu dengan lainnya sekaligus
membantu memecahkan permasalahan, (c). Memberi bimbingan dengan cara nasehat
dan arahan kepada warga khususnya bagi keluarga janda yang sedang menghadapi
permasalahan agar keadaan menjadi baik, (d). Sebagai penyuluh masyarakat
(fasilitator) dimana memberikan jalan penerangan atau motivasi bagi ibu yang
berstatus janda agar tetap bisa mengembangkan dan mempertahankan kerukunan
61
keluarga lebih baik sesuai dengan ajaran Islam yang berpedoman pada Al-Quran dan
Hadist.
C. Pembahasan
Data penelitian ini akan dibahas berdasarkan pertanyaan penelitian yaitu; (1).
Faktor-faktor yang menjadi kendala bagi seorang ibu yang berstatus janda dalam
mempertahankan keluarga, (2). Upaya-upaya yang harus ditempuh oleh seorang ibu
yang berstatus janda dalam mempertahankan keutuhan keluarganya, (3). Peran
keuchik, tokoh agama dan tokoh masyarakan gampong dalam membina kerukunan
warganya yang memiliki keluarga janda.
1. Faktor-faktor yang menjadi kendala bagi seorang ibu yang berstatus
janda dalam mempertahankan keluarga.
Berdasarkan hasil kesimpulan dari deskripsi data di atas mengenai faktorfaktor yang menjadi kendala yang dialami oleh orang tua berstatus janda dapat
dinyatakan bahwa ada tiga faktor penyebab yaitu: pertama, faktor ekonomi
merupakan kendala yang paling dominan, mereka sangat sulit untuk mencari
pekerjaan yang layak agar seluruh kebutuhan keluarga terpenuhi. Pada kenyataannya
rata-rata mereka hanya bertani, berkebun dan menganyam daun rubia. Hasil yang
didapati tidak begitu banyak sehingga mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan
baik sandang, pangan, kesehatan dan pendidikan anak-anak. Kedua, faktor sosial dari
beberapa responden tidak begitu menjadi kendala karena mampu melewati persoalan
yang timbul ketika bersosialisasi dengan masyarakat dan sebagian responden lainnya
62
menyatakan bahwa faktor sosial merupakan kendala karena masih ada di antara
mereka yang merasa tidak percaya diri untuk tampil di khalayak ramai disebabkan
status janda yang disandang. Hal ini lebih dipengaruhi oleh tingkat pendidikan
mereka, jika pendidikan rendah maka mereka sulit untuk bersosialisasi sehingga
menjadi kendala dalam mempertahankan keluarga, dan jika tingkat pendidikan
mereka tinggi maka hal yang disebutkan di atas dapat mereka atasi. Ketiga,
kurangnya ilmu pengetahuan juga merupakan faktor kendala bagi responden, karena
ketidaktahuan mereka tentang bagaimana seharusnya menjaga keutuhan keluarga
menyebabkan mereka sulit untuk membangun keluarga yang harmonis.
Hal yang dikemukakan pertama mengenai faktor ekonomi tidak hanya dialami
oleh keluarga janda saja, melainkan juga sering dialami oleh keluarga yang masih
utuh dan lengkap, penghasilan yang kecil membuat mereka kesulitan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan sandang, pangan, kesehatan dan pendidikan anakanak. Setiap keluarga perlu mengkonsumsi itu untuk bertahan hidup, oleh sebab itu
seseorang yang berperan atau bertanggung jawab di dalam keluarga perlu bekerja
untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Mufidah Ch menguraikan dalam bukunya psikologi keluarga
Islam berwawasan gender bahwa setiap keluarga mempunyai
kewajiban untuk mengantarkan masa depan anak-anak mereka,
yang hal tersebut memerlukan biaya pendidikan yang tidak kecil
jumlahnya.
Peralatan
sekolah
dan
sarana
pendidikan
perlu
63
Artinya : dan bertaqwalah kepada Allah, yang dengan menyebutyebut namaNya, serta peliharalah hubungan (silaturrahim) kaum
64
yang
dikemukakan
di
atas
sentiasa
tidak
memerhati
semuanya
dapat
sering
menarik
diri
dikarenakan
kelemahan-
idealnya
Tuhan
menciptakan
manusia
sebagai
dan
perkembangan.
Harus
dapat
bersosialisasi
65
sosial
bisa
terjadi.
Kepentingan
individu
yang
satu
berbenturan dengan kepentingan individu yang lain. Benturanbenturan kepentingan serupa itu dapat menimbulkan masalah bagi
individu. Belum lagi karena kekhasan kepribadian seseorang,
sehingga ada individu yang sulit untuk melakukan interaksi sosial.
Beberapa masalah yang lazim dialami oleh individu dalam
pergaulannya
dengan
masyarakat
yaitu;
rasa
rendah
diri
66
rasa curiga berlebihan pada orang asing atau orang lain, dengki dan
iri hati. 96 Masalah sosial tersebut kerapkali dialami oleh janda, jika
hal itu terus ditanamkan pada diri mereka akan menjadi beban dan
menimbulkan permasalahan pada diri janda dalam menjalankan
aktifitasnya untuk memenuhi segala kebutuhan keluarga dan juga
akan sulit untuk menjalankan fungsi keluarga.
Seseorang dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan baik itu diporelah dari
tingkat pendidikan, jika mereka berpendidikan rendah maka akan sulit bersosialisasi
dan jika tingkat pendidikannya tinggi maka hal yang demikian tidak menjadi
masalah.
Kurangnya
pengetahuan
umum
dan
agama,
yang
disebabkan pola pikir yang tidak matang masih dialami oleh ibu
yang berstatus janda di Kecamatan Kuta Cot Glie yang mana
pendidikan mereka tidak mencapai maksimal, kalaupun ada yang
mencapai hanya beberapa orang saja. Sehingga dengan ketidak
tahuannya itu menjadi suatu kendala bagi janda tersebut.
Jika
kita
kaji
dari
pentingnya
ilmu
pengetahuan
yang
67
Artinya: Wahai orang-orang Yang beriman! apabila diminta kepada
kamu memberi lapang dari tempat duduk kamu (untuk orang lain)
maka lapangkanlah seboleh-bolehnya supaya Allah melapangkan
(segala halnya) untuk kamu. dan apabila diminta kamu bangun
maka bangunlah, supaya Allah meninggikan derajat orang-orang
yang beriman di antara kamu, dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan agama (dari kalangan kamu) beberapa derajat. dan
(ingatlah), Allah Maha mendalam pengetahuannya tentang apa
yang kamu lakukan.97
Dari ayat di atas mengatakan bahwa orang yang diberi Ilm
dan iman diangkat derajatnya ke tingkat yang tinggi. Kemudian
peranan ilmu juga digambarkan di dalam banyak hadits-hadits. Nabi
SAW pernah bersabda, bahwa orang yang banyak mengetahui
(alim) itu melampaui derajat orang yang beribadah (abid).98
97______________ Mushaf Al-Quran Al-Kahf.hlm. 544
98______________ Abdurrahman Saleh Abdullah, Teori-Teori Pendidikan
Berdasarkan,. hlm. 91.
68
dalam
kehidupan
sehari-hari,
karena
nilai
kurang
diskriminasi
diterapkan
moral
terhadap
maka
masyarakat
sesama.
Maka
akan
itu
terjadi
kurangnya
untuk
mempertahankan
keluarga,
mereka
kesulitan
69
ekonomi yang sangat sulit, bagi keluarga yang normal saja masih
sering
mengalami
kesulitan
dalam
hal
ekonomi,
dengan
yang
tidak
memiliki
pengetahuan
yang
luas
sehingga
membuat
mereka
sulit
untuk
bersosialisai
dengan
70
99______________ Thohari Musnamar, Dasar-Dasar Konseptual Bimbingan
dan Konseling Islam,..hlm. 66.
71
Artinya : Keutamaan ilmu itu lebih baik dari pada ibadah (H.R. AlBazzar)
Firman Allah yang berbunyi pada surah Hud ayat 46:
72
dan arahan kepada warga khususnya bagi keluarga janda yang sedang menghadapi
permasalahan agar keadaannya menjadi baik, (d). Sebagai penyuluh masyarakat
(fasilitator) dimana memberikan jalan penerangan atau motivasi bagi ibu yang
berstatus janda agar tetap bisa mengembangkan dan mempertahankan kerukunan
keluarga lebih baik sesuai dengan ajaran Islam yang berpedoman pada Al-Quran dan
Hadist. Seperti hadis Nabi Muhammad berbunyi:
.
Artinya : Apabila Allah menghendaki suatu keluarga menjadi keluarga yang baik
(bahagia), dijadikannya keluarga itu memiliki penghayatan ajaran agama yang
benar, anggota keluarga yang muda menghormati yang tua, berkecukupan rezeki
dalam kehidupannya, hemat dalam membelanjakan nafkahnya, dan menyadari cacatcacat mereka dan kemudian melakukan taubat. Jika Allah SWT menghendaki
sebaliknya, maka ditinggalkan-Nya mereka dalam kesesatan (H.R.Dailami dari
Anas).
Peran yang tokoh gampong lakukan sudah sejalan dengan empat fungsi dari
konseling Islam; pertama fungsi preventif membantu mencegah timbulnya
permasalahan dalam keluarga janda dengan cara memberikan informasi kepada janda
mengenai bagaimana cara atau tindakan yang dilakukan oleh ibu yang berstatus janda
untuk mempertahankan kerukunan keluarganya dengan ilmu dan ajaran agama yang
luhur dan mulia.101 Kedua fungsi kuratif dimana membantu keluarga janda
memecahkan permasalahan yang disebabkan dari faktor-faktor kendala seperti faktor
73
ekonomi, faktor sosial serta menjadi penengah dalam perselisihan yang biasanya
timbul dari kesalahpahaman.
Ketiga fungsi preservative membantu menjaga keadaan yang semula
bermasalah menjadi baik dengan cara memberikan tausiah islami yang diadakan
setiap satu minggu dua kali, keempat fungsi developmental dimana tokoh gampong
berperan sebagai motivator, membangkitkan motivasi ibu yang berstatus janda untuk
tetap konsisten dalam melaksanakan ajaran agama, selalu optimis dalam berinteraksi
dengan sesama dan juga motivasi untuk bertaqwa kepada Allah.102
Berdasarkan hasil analisis data maka dapat disimpulkan bahwa peran dari
keuchik, tokoh agama dan tokoh masyarakat adalah mengayomi keluarga janda dalam
hal memberi nasehat, menjadi penengah jika mereka sedang dalam perselisihan dan
sebagai pemberi penerangan sesuai dengan ajaran Islam yang berpedoman pada AlQuran dan hadist. Jika di dalam sebuah kegiatan mereka berperan sebagai fasilitator
dan motivator dalam membina kerukunan warganya yang memiliki keluarga janda
khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.
Hasil pembahasan di atas menunjukkan bahwa kegiatan tokoh
gampong dalam membina keluarga janda sudah mengarah kepada
empat fungsi konseling Islam yaitu berperan untuk memberikan
bimbingan seperti membantu mencegah timbulnya permasalahan
102______________ Musfir Said Az-Zahrani, Konseling Terapi,hlm. 118.
74
kondisi
(preservatif),
yang
awalnya
membantu
bermasalah
memecahkan
menjadi
atau
lebih
baik
menanggulangi