Jurnal Saga
Jurnal Saga
02 Desember 2014
ISSN 1693-3591
166
Pendahuluan
ISSN 1693-3591
untuk
berkembang
seperti
Indonesia.
pengobatan
kepala,
diare,
penduduk
pengobatan
Indonesia
mengalami
gastritis,
sakit
ginggifitis
Ayurveda
dan
biji
saga
paling
negara
menggalakkan
tinggi
Berencana
dalam
suatu
program
(KB).
Keluarga
Pelaksanaan
KB
mengetahui
potensinya
sebagai
antifertilitas.
sedikit perhatian
pemahaman
penggunaan
(Musafaah
peranan
pria
dan
pada
dalam
Noor,
2012).
Alat
mg/kg
banyak
pilihan.
Kontrasepsi
yang
BB
dan
terputus,
antifertilitas
kondom,
dan
vasektomi
Oyibo,
disebabkan
dilaporkan
2012).
lain
biji
mampu
Mekanisme
yang
saga
mungkin
adalah
oleh
(Abrus
penting
Tanaman
saga
167
untuk
mencapai
kadar
ISSN 1693-3591
untuk
dapat
dengan
dengan
Digunakan
testosteron
yang
ditekan
adanya
dibutuhkan
produksinya
steroid,
menggantikan
posisi
testosteron
yaitu
LH, FSH,
sehingga
dan
proses
alat
rotary
evaporator,
mikroskop,
kamar
hitung
sebelumnya
Andongrejo,
Tahapan Penelitian
Penelitian
Tempurejo,
Jember.
aktivitas
pengecilan
Fraksinasi
dimaksudkan
memisahkan
senyawa-senyawa
akan
terlarut
dikembangkan
dalam
pelarut
non
untuk
gram
yang
serbuk.
dengan
polar,
ukuran
Serbuk
metanol
partikel
dimaserasi
kemudian
spermatozoa,
reproduksi
serta
dan
bobot
kadar
organ
disaring,
hormon
kemudian
pada
testosteron.
168
filtrat
yang
diperoleh
ISSN 1693-3591
diuapkan
75
lalu
didiamkan
20
sampai
pada
lapisan
hari
ke-21
dinarkosis
kloroform,
dibedah,
reproduksi
yang
epididimis,
vesika
prostat
tiap
dengan
lalu
organ
meliputi
testis,
seminalis
dan
diambil, dibersihkan
lalu
epididimis
untuk
penghitungan
(motilitas,
viabilitas,
dan
dilakukan
melalui
jantung,
dilakukan
Pada
kelompok
n-heksana
hari.
pengujian
kadar
testosteron.
3. Perhitungan jumlah spermatozoa
ekor.
diencerkan
dengan
larutan
NaCl
fisiologis
sampai
tanda
101
169
ISSN 1693-3591
mikroliter
cairan
spermatozoa
perhitungan
spermatozoa
dengan
menggunakan
mikroskop.
Jumlah
spermatozoa
dihitung
dengan
menggunakan rumus:
4
epididimis.
diambil
Motilitas
dari
jumlah
motilitas
persentase
kauda
spermatozoa
spermatozoa
yaitu
sperma
mati
yang
persentase
dalam
100
spermatozoa.
Kadar
hormon
testosteron
diukur
GmbH, Jerman).
Persentase
spermatozoa
menghitung
yang
jumlah
bergerak
dibanding
Hasil
penghitungan
jumlah,
spermatozoa
dan
lurus
total
100
spermatozoa.
ELISA
dengan
cepat
jumlah
metode
7. Analisis data
motilitas
dihitung
dengan
abnormalitas
dengan
cara
50
170
ISSN 1693-3591
Hasil
kuantitas sperma:
1. Jumlah sperma
didapatkan
pada
Tabel 1. Jumlah rata-rata sperma tikus setelah pemberian biji saga selama
20 hari
Perlakuan
Kontrol Na CMC 1%
Fraksi n-heksana (75 mg/kg bb)
Fraksi kloroform (75 mg/kg bb)
Fraksi metanol (75 mg/kg bb)
2. Motilitas spermatozoa
gerakan
berputar-putar
(Guyton,
sperma.
sperma
Motilitas
dan
fertilitas
dimungkinkan
karena
1981).
Pengujian
motilitas
sperma
menunjukkan
badan
normal
signifikan
(Tabel 2).
melingkar
ekor.
Sperma
dibandingkan
penurunan
dibandingkan
yang
kontrol
dengan
171
3. Viabilitas
dan
spermatozoa
ISSN 1693-3591
abnormalitas
proses
penyimpanan
sel
tersebut
aksesoris,
Untuk
ekor
membentuk
melengkung,
ekor
koil,
ekor
bergelombang,
bahan
uji
dosis
75
mg/kb
bb
supravital.
gangguan
tidak
adanya
bergerak.
dan
(Yatim, 1994).
tidak
saluran
sperma
dalam
yang
dan
mati,
Spermatozoa
pengangkutan
kecepatan
Spermatozoa
bentuk
Abnormalitas
disebabkan
abnormal
memiliki
dari
biasanya.
lain
spermatozoa
oleh
geraknya.
berbagai
dapat
faktor
androgen
172
(Partodihardjo,
1980).
ISSN 1693-3591
dalam
spermatogenesis
sminiferus yang
proses
terbentuknya
menjadi
tempat
sperma.
Pada
(Tabel 4).
Tabel 3. Viabilitas dan abnormalitas sperma tikus akibat pemberian biji saga
selama 20 hari
Perlakuan
Kontrol Na CMC 1%
Fraksi n-heksana (75 mg/kg bb)
Fraksi kloroform (75 mg/kg bb)
Fraksi metanol (75 mg/kg bb)
Viabilitas (%)
a
6,402,70
bc
28,006,16
c
31,00 6,96
d
43,00 2,92
Abnormalitas(%)
e
13,2 1,30
f
24,00 4,18
gh
32,00 6,52
h
37,60 5,59
melingkar
mengarah
ke
sperma
(Guyton,
1994).
Epididimis
mengalami
ditingkatkan
mentranspor
meliputi
spermatozoa
yang
oleh
maturasi,
relaksin
perubahan
yang
morfologi,
vas
deferens.
Bagian
proksimal
absorbsi
cairan
yang
pematangan
spermatozoa,
bekerja
sedangkan
Spermatozoa
bagian
yang
distal
meninggalkan
173
ISSN 1693-3591
Tabel 4. Rata-rata bobot organ reproduksi akibat pemberian biji saga selama 20
hari pada tikus jantan
Perlakuan
Kontrol
Fraksi n-heksana
Fraksi kloroform
Fraksi metanol
Testis
2,09 0,21
2,16 0,19
2,03 0,22
2,28 0,21
Keterangan : Huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang signifikan
(=0,05)
Vesika
seminalis
merupakan
kloroform
namun
mensekresi
menunjukkan
bahan-bahan
mukus
untuk
metabolisme
fraksi
kontrol,
metanol
tidak
perbedaan
yang
signifikan.
dibandingkan
5. Kadar testosteron
Pemberian
fraksi
n-heksana,
mensekresi
dibandingkan
yang
motilitas
Kelenjar
prostat
dan
fertilitas
sperma
jika
(Guyton , 1994).
dan
prostat
dilihat
testosteronnya
terjadi
dengan
karena
angkanya
berbeda
kelompok
standar
kadar
(p<0,05).
juga
174
ISSN 1693-3591
dilihat histogramnya
gramnya pada Gambar 1.
1
kadar
testosteron
berpengaruh
terhadap
spermatogenesis terganggu
ganggu (Winarno dan
Dian, 1997).
dan
fungsional
epididimis
sangat
morfologi
fertilitas
Jadi
spermatozoa
hal
ini
akan
menyebabkan
sperma
individu
merupakan
jantan.
merupakan
Morfologi
salah
satu
Pembahasan
saponin,
tidak
dapat
abnormal
alkaloid
abnormalitas
spermatozoa
belum
abrin,
sperma
dengan
menggumpal, alkaloid
dapat
prosentase
yang
berbeda.
ISSN 1693-3591
spermatozoa
spermatozoa
berkurangnya
meninggalkan
tubuli
yang
terjadi
hormon
karena
testosteron.
daya
hidup
spermatozoa
menurun
mg/kg
jumlah
Spermatozoa
bergerak
depan.
normal
Sedangkan
akan
motilitas
sperma
bb
dan
motilitas
spermatozoa
pada
sperma
penting
semen
yang
peranan
kurang
baik
dan
fraksi
penurunan
memegang
semua
menunjukkan
pengukuran
terdapat
kadar
yang
penurunan
signifikan
testosteron
yang
juga
signifikan
senyawa
tersebut
semuanya
dapat
mempertahankan
saponin,
abrin,
flavonoid,
kemungkinan
176
memberikan
efek
ISSN 1693-3591
bersifat
menghambat
proses
spermatogenesis
non-polar.
Steroid
diduga
gangguan
spermatozoa
yang
menyebabkan
penurunan
jumlah
spermatozoa
dan
abnormalitas
DNA
sehingga
menyebabkan
produksi
atau
berinteraksi
mitokondria
dengan
sehingga
menyebabkan
motilitas
dapat
spermatozoa
motilitas
sperma
et al., 2004).
jumlah,
motilitas
morfologi,
menunjukkan
antifertilitas
paling
zat
penting
dalam
epididimis
yang
dan
kemampuan
besar
dibanding
Saponin
dalam
biji
saga
diduga
lumen
biji
saga
epididimis
sehingga
proses
Fraksi
n-heksana
menunjukkan
adanya
aktivitas
antifertilitas
dibandingkan
dengan
pematangan
sehingga
jumlah,
(Nurhuda
motilitas,
dan
morfologi
glikoprotein
177
spermatozoa
motilitasnya
et
al,
dalam
kurang
1995).
cairan
dalam
baik
Adanya
lumen
ISSN 1693-3591
karena
tanin
Kesimpulan
dapat
Semua
fraksi
biji
saga
menurunkan
paling kuat.
motilitas
spermatozoa.
ATP-ase
mempertahankan
untuk
ion
yang
berfungsi
homeostatis internal
Na-K
(Purwaningsih
dan
Soeradi, 1993).
yang
banyak
membantu
yang
menyebabkan
terjadinya
pengerutan
sel,
berpengaruh
terhadap
permeabilitas
Daftar Pustaka
sperma.
Terganggunya
membran
sel
permeabilitas
sehingga
dapat
membran
juga
nutrisi
berakibat
terganggu
mematikan
yang
sperma
Arsyad,
yang
masing-masing
berbeda,
fraksi
sehingga
menunjukkan
berbeda.
Senyawa-senyawa
178
The
on
rat.
and
ISSN 1693-3591
Pharmacology
2(2):109-116.
Advances,
179
ISSN 1693-3591
180