putih (Rattus norvegicus) jantan galur wistar Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
Ket: : Variabel yang diteliti
3.2
Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka konseptual diatas, dapat disimpulkan hipotesis
penelitian sebagai berikut:
3.2.1 Hipotesis nol (Ho)
26
27
1. Pemberian pewarna sintetis makanan Tartrazine peroral dengan dosis 3,5
mg/150grBB/hari tidak berpengaruh terhadap gambaran histopatologi ginjal pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur wistar 2. Pemberian pewarna sintetis makanan Tartrazine peroral dengan dosis 7 mg/150grBB/hari tidak berpengaruh terhadap gambaran histopatologi ginjal pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur wistar 3. Pemberian pewarna sintetis makanan Tartrazine peroral dengan dosis 14 mg/150grBB/hari tidak berpengaruh terhadap gambaran histopatologi ginjal pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur wistar 3.2.2
Hipotesis alternatif (Ha)
1. Pemberian pewarna sintetis makanan Tartrazine peroral dengan dosis 3,5
mg/150grBB/hari berpengaruh terhadap gambaran histopatologi ginjal pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur wistar 2. Pemberian pewarna sintetis makanan Tartrazine peroral dengan dosis 7 mg/150grBB/hari berpengaruh terhadap gambaran histopatologi ginjal pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur wistar 3. Pemberian pewarna sintetis makanan Tartrazine peroral dengan dosis 14 mg/150grBB/hari berpengaruh terhadap gambaran histopatologi ginjal pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur wistar