Anda di halaman 1dari 3

BABI

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rokok adalah suatu produk yang dihasilkan dengan memotong daun-daun tembakau
secara sempurna yang digulung atau diisi ke dalam suatu silinder yang disebut paper
wrapped (secara umum kurang dari 120 mm panjangnya dan 10 mm garis tengah). Rokok
dinyalakan dari awal hingga akhir dan dibiarkan membara lalu dihisap hingga keluar
asapnya. Pada umumnya rokok memakai penyaring atau filter. Rokok dihisap langsung
melalui mulut, tetapi ada juga yang dinyalakan dengan suatu pipa rokok (Lukyta,
2002).Rokok merupakan benda yang tidak asing lagi bagi masyarakatsehingga merokok
sudah

menjadi

kebiasaan

yang

sangat

umum

danmeluas

ke

seluruh

lapisan

masyarakat.Walaupun bahaya rokokterhadap kesehatan tubuh pada umumnya sudah


diketahui namunkebiasaan ini sulit dihilangkan (Rusyanti,1996).Rongga mulut adalah
merupakan pintu gerbang untuk lewatmakanan dan minuman, termasuk bahan-bahan lain
diantaranyakuman penyakit, serta asap rokok. Bahan-bahan yang masuk akan ditanggapi
oleh tubuh baik secara lokal maupun sistemik. Asap rokok juga dapat menyebabkan kelainan
pada jaringan rongga mulut dan paru-paru (Husodo,2005).
Kebiasaan merokok juga merupakan salah satu penyebabpenyakit gigi dan mulut.
Merokok mengakibatkan gigi berwarna coklatatau kusam, mudah terkena gingivitis dan
penyakit periodontal, nafasberbau tidak sedap, prakanker, dan kanker mulut hal ini telah
ditelitioleh banyak peneliti (Natamiharja, 2001).Tembakau pada rokok dapat mengiritasi di
rongga mulut, karenaadanya hasil berupa nikotin, tar, karbon monoksida, derivatederivateyang lain seperti pirimidin, ammonia, metal alkohol dan panas.(Husodo, 2005).
Merokok dengan tembakau menghasilkan lebihdari 4000 bahan kimia, 400 diantaranya
beracun

dan

kira-kira

43senyawa

karsinogenik.

Asap

rokok

juga

diperkirakan

jumlahnyamolekul radikal bebas setiap hisapan rokok (Dewi, 2005). Terjadinya perubahan
dalam rongga mulut dapat dipahami olehkarena rongga mulut merupakan tempat awal
pembakaran rokok.Asap panas yang menghembus kedalam mulut secara terus menerusmerupakan rangsangan fisik yang dapat berakibat buruk terhadap jaringan mulut
(Rusyanti,

1996).Pengaruh

menghisap

rokok

terhadap

penyakit

periodontal

masihdiperdebatkan jika individu yang merokok dengan individu yang tidakmerokok

diperbandingkan. Berdasarkan usia dan tingkat kebersihanmulutnya, tidak ditemukan


adanya perbedaan tingkat inflamasi gingivaldan kerusakan jaringan periodontal.
Berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1999, sekitar 250 juta anakanak di dunia akan meninggal apabila konsumsi tembakau tidak dihentikan secepatnya.
Kebiasaan merokok bagi para pelajar bermula karena kurangnya informasi dan kesalah
pahaman informasi, termakan iklan atau terbujuk rayuan teman. Menurut hasil angket
Yayasan Jantung Indonesia sebanyak siswa yang merokok karena ditawari teman,pergaulan
diluar rumah juga menjadi hal yang punya pengaruh besar terhadap perkambangan seorang
remaja. Sudah sering dijumpai bahwa remaja akan ikut-ikut merokok ketika ada seorang
teman yang menawari barang berbahaya itu padanya. Bahkan lebih miris, jika banyak remaja
beranggapan mereka akan terlihat lebih keren atau lebih gaul jika mengkonsumsi
rokok.Salah satu bahaya merokok bagi pelajar adalah kesehatan. Kesehatan remaja akan
sanggat terganggu, karena secara tidak langsung terdapat ribuan zat racun yang memasuki
tubuh. Juga meningkatkan resiko kanker paru-paru dan penyakit jantung di usia yang masih
muda. Selain itu kesehatan kulit tiga kali lipat lebih beresiko terdapat keriput disekitar mata
dan mulut. Kulit akan menua sebelum waktunya atau sering disebut penuaan dini. Dari segi
reproduksi, merokok usia dini bisa menyebabkan impotensi, mengurangi jumlah sperma
pada pria dan mengurangi tingkat kesuburan pada wanita.
Menurut penelitian Mubarak,(2007),ada beberapa faktor yang mendorong remaja untuk
merokok yaitu Faktor keluarga dan orang tua. Faktor remaja merokok adalah anak-anak
muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu
memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah
untuk menjadi perokok disebanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah
tangga yang bahagia (Bear & Corado dalam Atkinson, pengantar Psikologi,1999)
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
Bagaimana tingkat pengetahuan tentang dampak merokok berpengaruh terhadap Gigi dan
Mulut, di siswa SMA Negeri 1 Manado yang memiliki kebiasaan merokok.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum

Untuk memperoleh gambaran tentang tingkat pengetahuan Masyarakat tentang


dampak merokok bagi kesehatan gigi dan mulut, di SMA Negeri 1 Manado banyak
1.3.2

siswanya yang memiliki kebiasan merokok.


Tujuan khusus
Untuk mengetahui dan mengidentifikasi ada atau tidaknya hubungan antara

kebiasaan merokok dengan dampak yang dapat ditimubulkan pada gigi dan mulut.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi Pendidikan
a. Memberikan informasi dan masukan kepada SMAN 1 Manado mengenai perilaku
merokok pada siswa.
b. Sebagai landasan dalam pembuatan kebijakan yang mengatur tentang pengendalian
rokok di SMAN 1 Manado
c. Sebagai bahan bacaan dan wawasan bagi siswa dalam hal pemahaman dan upaya
pencegahan merokok.
2. Bagi Masyarakat dan Orang Tua
a. Bagi masyarakat dapat memberikan penjelasan apakah ada hubungan antara tingkat
pengetahuan dan sikap dengan tindakan merokok di kalangan siswa sehingga dapat
melakukan pencegahan penyakit-penyakit yang diakibatkan kebiasaan merokok.
b. Bagi orang tua dapat memberikan gambaran pengaruh internal keluarga terhadap
kebiasaan merokok siswa sehingga orang tua dapat memberikan upaya
penanggulangan dan lebih memperhatikan perilaku khususnya merokok.
3. Bagi Peneliti
Merupakan pengalaman yang sangat berharga dalam menambah pengetahuan tentang
bahaya rokok dan memperluas wawasan mengenai sikap tentang bahaya rokok dan tindakan
pencegahan.

Anda mungkin juga menyukai