Ringkasan Buku
Ringkasan Buku
4. Phegmatik dengan kekuatan pengaruh cairan lendir dicirikan dengan cepat lelah dan malas.
2. Trait Theory
Tokohnya Gordon Allport dan R.B. Cattell. Mereka mendefinisikan trait sebagai susunan
neuropsychic yang mempunyai kemampuan memberikan banyak rangsangan pada fungsi
yang sederajat dan mengarahkan bentuk dan pengungkapan perilaku.
3. Psychoanalysis Theory
Sigmund Freud mengatakan bahwa kepribadian manusia adalah pertarungan antara id, ego,
dan super ego atau menurut Jalaludin Rahmat disebut unsur animal, rasional, dan moral.
4. Phenomenology Theory
Teori ini menekankan pada masalah persepsi, pengertian, perasaan, dan pengertian akan diri
sendiri.
C. Tokoh Teori Kepribadian
1. larry A. Hjelle dan Daniel J. Ziegler
Kepribadian diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu Psikoanalisis, Prospektif dari
kepribadian psikologi dari behaviorism, dan Humanic psychology.
2. Ericson
Ericson mengembangkan perkembangan kepribadian menjadi 8 tahap, Ericson juga
mengembangkan kepribadian dalam berbagai tahapan, dimana setiap tahapan dapat
diidentifikasi dengan masalah krisis.
3. Algyris
Meyakini bahwa orang sehat mendapatkan dan menuntut situasi yang menawarkan otonomi,
perlakuan yang sama, dan kesempatan untuk menonjolkan kemampuannya dalam masalah
rumit.
4. Sheehy
Perkembangan orang dewasa ditempuh melalui 5 tahap krisis sebagai berikut.
a. periode pulling up roots
a. hukuman fisik
b. teriakan
c. ancaman hukuman
2. disiplin psikologis
a. lepas kasih dan guilt
b. bina kasih induction.
BAB 3
EMOSI, PERKEMBANGAN SOSIAL, DAN PEMBENTUKAN KARAKTER
A. EMOSI
1. Pengertian
Menurut L. Crow dan A. Crow, emosi adalah pengalaman afektif yang disertai dengan
penyesuaian batin secara menyeluruh, dimana keadaan mental dan fisiologi sedang dalam
kondisi yang meluap luap, juga dapat diperlihatkan dengan tingkah laku yang jelas dan
nyata.
2. Timbulnya Emosi
a. Rangsangan Yang Menimbulkan Emosi
rangsangan dapat muncul dari dorongan, keinginan atau minat yang terhalang, baik
disebabkan oleh tidak atau kurangnya kemampuan individu untuk memenuhinya atau
menyenangkannya.
b. Perubahan Fisik Dan Fisiologis
perubahan fisiologis pada saat emosi umumnya meliputi fungsi pencernaan, aliran
darah, pengurangan air liur, pengeluaran kelenjar endokrin, dan lain-lain.
3. Perkembangan Emosional Selama Pertumbuhan
a. Selama masa awal
Diketahui bahwa sifat perasaan emosi telah timbul selama masa bayi, bahkan sebagian
ahli berpendapat bahwa masa bayi di dalam kandungan pun sudah dipengaruhi oleh emosi.
b. Fase selanjutnya
Perkembangan emosi pada masa pertumbuhan anak semakin lama semakin halus dan
mengekspresikannya sampai masa remaja.
c. Perkembangan akhir
Pada akhirnya ia akan mencapai kemampuan untuk menyesuaikan tingkah lakunya
sehunungan dengan apa yang terjadi dalam dirinya.
4. Jenis Emosi Khas Dan Cara Mengontrolnya
a. Takut
Pengetahuan merupakan penghalang rasa yang hebat, karena unsur utama yang
membuat situasi yang menimbulkan rasa takut adalah tidak dikenal unknown. Oleh sebab
itu anak-anak muda harus dibantu untuk mengembangkan rasa dihargainya, menserasikan
pikiran, perasaan dan tingkah lakunya yang nyata.
b. Marah
Biasanya cara efektif adaalah dengan memberi penghargaan dan pujian dalam
membantu anak untuk mengatasi kemarahannya. Alasan dan pertimbangan seringkali
menambah kemarahannya, sebaliknya ucapan yang menyenangkan mungkin akan mengubah
individu dari keadaan marah menjadi sikap yang lebih positif.
c. Afeksi
Para psikolog menganjurkan agar anak sebaiknya diperlakukan secara objektif dan
jangan membandingkan anak satu dengan anak yang lainnya. Demikian juga peranan para
guru hendaknya tidak menunjukan sikap pilih kasih terhadap anak didiknya.
d. Simpati
Simpati adalah suatu ekspresi emosiaonal yang dipergunakan individu dalam
usahanya menempatkan dirinya pada tempat dan pengalaman orang lain dimana perasaan
terakhirnya mungkin berupa kesenangan atau kesusahan.
Istilah individu dan sosial sering sekali dipergunakan untuk menyatakan bahwa
pembiasaan individualistik dan perkembangan sosial mencerminkan dua pola perumbuhan
yang bebeda dan berlawanan. Sebaliknya, pertumbuhan dalam suatu bidang akan mendorong
pada bidang yang lain misalnya membangun rasa harga diri.
5. Perkembangan Kesadaran Sosial
Kesadaran sosial baru benar-benar terjadi kalau individu yang sedang berkmbang
telah memiliki kemampuan untuk mengenal maksud atau makna tingkah laku sosial yang
sempurna, kalau peraturan dan undang-undang mengatur individu itu bermakna baginya,
bukan saja sebagai peraturan yang harus dipatuhi, tetapi juga sebagai ekspresi dari
persetujuan umum.
6. Perkembangan Sosial Bayi Dan Kanak-Kanak Pertama
a. pertumbuhan selama prasekolah
Inilah masa kehidupan anak yang penting, kebiasaan merespon sosial yang terjadi
selama tahun pertama ini yang membuat pola tingkah lakunya melawan atau menolak yang
diinginkannya pada masa berikutnya.
b. pertumbuhan selama taman kanak-kanak
Anak memiliki kemampuan untuk memilih kawan bermainnya dan ia sudah dapat
menyesuaikan tingkah lakunya bila bermain dengan teman yang berbeda jenis kelaminnya.
c. pertumbuhan pada masa sekolah dasar
Permulaan
pendidikan
formal
bukan
hanya
menambah
kesempatan
untuk
perbedaan pertumbuhan anak laki-laki dan perempuan yang khas pada masa akhir
kanak-kanak akan memeperlihatkan tanda-tanda kesadaran akan perbedaan kelamin. Anak
perempuan yang berumur 11/12 tahun bila bermain dengan anak laki-laki akan disebut
tomboy sebaliknya anak laki-laki akan disebut sissay.
c. memisahkan diri dari kelompok
Ada sebagian kecil remaja yang tidak populer memilih memiahkan diri dari
kelompok.
d. hubungan remaja dengan keluarga
Biasanya remaja mencintai keluarganya, namun sering tingkah lakunya berlawanan
dari yang diingini oleh keluarganya. Bagi kedua orang tuanya, anak itu masih perlu diasuh,
dilindungi, dan diawasi.
e. Masalah Remaja Yang Lain.
Adapun dalam masa pertumbuhannya, ia mengalami ketegangan batin akibat ingin
lepas dari ketergantungan dan pengawasan dari orang lain menuju ke kebebasan dari
pengawasan dan penegakan orang dewasa.
f. Bimbingan
sampai tingkat tertentu, remaja suka menonjolkan diri, kemudian mereka sadar bahwa
mereka sedang menuju ke arah orang dewasa, disinilah keluarga dan guru haru berperan
untuk membimbing para remaja ke arah yang benar.
C. PEMBENTUKAN KARAKTER
1. Pendidikan Dan Anak
Nilai-nilai yang diperoleh anak selama taman kanak-kanak dalam proses sosialisasi sangat
dibutuhkan, karena ia dapat berteman dengan anak yang sebaya dengan dia, dengan cara
diperkenalkan dengan kebiasaan tertentu dalam kehidupan dan kegiatan kelompok,
ketermapilan dasar untuk makan, kebersihan, menggunakan dan menyimpan alat permainan,
dan bermain.
2. Pengaruh Sekolah Selama Tahun-Tahun Pertengahan
Anak pada usia 9 12 tahun harus diberi kesempatan untuk melatih pengarahan dirinya
sendiri menurut minat dan perhatiannya.
3. Pendidikan Selama Remaja
Sekolah lanjutan atau perguruan tinggi yang diorganisasikan dengan baik dapat memberikan
banyak kesempatan kepada para siswa/siswi nya untuk berpatisipasi dalm kegiatan sosial
yang diprakarsainya.
4. Pengaruh Sosialisasi Atau Pergaulan
Media cetak dan elektronik serta film dewasa ini memperoleh perahatian yang besar dari
kalangan remaja. Semua ini bisa membawa pengaruh yang penting dalam perkembangan
sikap dan cita-cita sosialisasinya.
BAB 4
TEORI KOGNITIF
A. Pendahuluan
Psikologi kognitif merupakan salah satu cabang dari psikologi umum dan mencakup
studi ilmiah tentang gejala-gejala kehidupan mental sejauh berkaitan dengan cara manusia
berpikir dalam memeeroleh pengeahuan, mengolah kesan-kesan yang masuk melalui indra,
pemecahan masalah, menggali ingatan pengetahuan dan prosedur kerja yang dibutuhkan
dalam kehidupan sehari-hari.
B. Inteligensia
Perkataan inteligensi berasal dari kata intelligere yang berarti menghubungkan dan
menyatukan satu sama lain. Menurut Stem, inteligensi ialah daya menyesuaikan diri dengan
keadaan baru dengan mempergunakan alat-alat berpikir menurut tujuannya. Menurut Robert J
inteligensia adalah kecakapan untuk belajar dari pengalaman dan kemampuan untuk
beradaptasi dengan lingkungan.
C. Perkembangan Inteligensi
Menutur Piaget, perkembangan inteligensi anak mengandung tiga aspek yaitu
structure, content, dan function. Selanjutnya Piaget membagi tingkat perkembangan sebagai
Dalam teori ini Piaget memandang bahwa proses berpikir merupakan aktivitas gradual dari
fungsi intelektual, yaitu dari berpikir konkret menuju abstrak.
3. Teori Benyamin S. Bloom
Telah mengembangkan taksonomi untuk domain kognitif, yaitu
1. Pengetahuan
2. Pemahaman
3. Aplikasi
4. Analisis
5. Sintesis
6. Evaluasi
BAB 5
PSIKOLOG BEHAVIORISTIK
A. Pendahuluan
Perilaku sebelum menguasai atau memahami dibandingkan perilaku sesudah menguasai atau
memahami merupakan objek pengamatan dari kelompok behavioris.
B. Aliran Psikologi Behavioristik
1. Psikologi Konstitusi Di Masa Lampau
Dalam tipologi ini, fisik manusia terbagi atas dua macam yaitu pendek dan gemuk serta
tinggi dan kurus. Dan yang mempengaruhi tempramen adalah humor yang paling menonjol.
2. Psikologi Konstitusi Masa Modern
A. Teori Ernest Kretschmer, meneliti hubungan antara jasmani dengan gangguan jiwa
B. Teori William Sheldon, beranggap bahwa dalam jasmani ini psikologi dapat menemukan
satuan konstan, sub-substruktur yang sangat dibutuhkan untuk memasukkan konsep tentang
regularitas dan konsistensi ke dalam studi tingkah laku manusia.
C. TEORI BELAJAR CONDITIONING
Menurut Bandura, belajar itu lebih dari sekedar perubahan perilaku. Belajar adalah
pencapaian pengetahuan dan perilaku yang didasari oleh pengetahuannya tersebut teori
kognitif sosial.
6. Classical Conditioning
Manusia disamakn dengan anjing, dalam arti perilaku manusia dikendalikan oleh
ganjaran reward atau penguatan reinforcement. Tingka laku belajar terdapat jalinan yang
erat antara reaksi behavior dengan stimulusnya.
7. Teori Conditioning
Teori belajar ocnditional menekankan bahwa merupakan proses perubahan yang
terjadi karena syarat-syarat yang menimbulkan reaksi. Jadi latihan yang berulang-ulang akan
mengubah tingkah laku manusia, dalam hal ini bukan anak kecil saja, melainkan untuk orang
dewasa.
8. Operant Conditioning
Tingkah laku terbentuk dari konsekuensi yang ditimbulkan dari tingkah laku itu
sendiri, sedangkan tingkah laku merupakan hubungan antara stimulus dan respons.
9. Teori Sistematic Behavior
Dua hal penting dari teroi ini adalh motive motivation dan pengurangan stimulus
pendorong serta kecepatan merespon berubah bila besranya hadiah berubah.
10. Teori Connectionism
Belajar hanya asosial belaka antara stimulus dan respons, sehingga memperkuat
asosiasi dengan latihan-latihan. Proses belajar berlangsung secara mekanis, tidak
dipandangnya sebagai suatu pokok dalam belajar dan mengabaikan pengertian sebagai unsur
pokok dalam belajar.
Berdasarkan beberapa pengertian tentang teori dan konsep behavioristik dalam uraian di atas,
dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu usaha menyesuaikan diri terhadap kondisi
atau situasi di sekitar kita, dalam proses ini termasuk mendapatkan pengertian dan sikap
yang baru. Dengan demikian terjadi perubahan perilaku sebelumnya tidak mengenal/mengerti
menjadi mengerti terhadap suatu hal.
Suatu prestasi atau achievement berkaitan erat dengan harapan. Inilah yang membedakan
motivasi berprestasi dengan motivasi lain, seperti lapar, haus, dan motif biologis lainnya.
3. Karakteristik Individu yang Motivasi Berprestasinya Tinggi
1. menyukai situasi atau tugas yang menuntut tanggung jawab pribadi
2. memilih tujuan yang realistis tetapi menantang dari tujuan yang terlalu mudah dicapai
atau terlalu besar resikonya.
3. mencari sesuatu ataau pekerjaan dimana ia memperoleh umpan balik.
4. senang bekerja sendiri dan bersaing untuk menggungguli orang lain.
5. mampu menangguhkan pemuasan keinginannya
6. tidak tergugah untuk sekedar mendapatkan uang, status, atau keuntungan lainnya.
4. Motivasi Berprestasi Dan Prestasi Belajar
Pengaruh motivasi berprestasi terhadap prestai belajar, tergantung pada kondisi dalam
lingkungan dan kondisi individu.
5. Penerapan Di Bidang Administrasi Pendidikan
a. motivasi berkarier
Berkarir berarti dapat juga dikaitkan dengan harapan yang didalamnya ada standar
keunggulan tertentu, implikasinya disini dapat diartikan juga ke dalam motivasi berkarir.
b. motivasi pelayanan
Pelayanan yang dimaksud adalah proses memberi bantuan dengan sepenuh hati
kepada konsumen dengan menyisihkan waktu untuk memahami orang lain dan peduli
terhadap perasaan mereka.
c. motivasi kerja
Bekerja mengandung arti melaksanakn suatu tugas yang diakhiri dengan buah karya.
B. SIKAP
1. Pengertian Sikap Dan Belajar
Sikap adalah kecenderungan untuk bertindak berkenaan dengan objek tertentu. Sikap
bukan tindakan nyata melainkan masih bersifat tertutup. Belajar menurut Morgan dkk,
merupakan setiap perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan
dan pengalaman.
2. Konsep Sikap Belajar
Sikap belajar dapat diartikan sebagai kecenderungan perilaku seseorang tatkala ia
mempelajari hal-hal yang bersifat akademik.
3. Peranan Sikap Belajar
Sikap belajar yang positif akan menimbulkan intensitas kegiatan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan sikap belajar yang negatif. Peranan sikap bukan aja ikut menentukan
apa yang dilihat seseorang, melainkan juga bagaimana ia melihatnya.
4. Penerapan Di Bidang Administrasi Pendidikan
Contoh variabel bidang administrasi pendidikan yang berkaitan dengan konsep/variabel sikap
yaitu
1. Sikap sosial di lingkungan kerja
2. Sikap guru terhadap kebijaksanaan awal kepala sekolah baru
3. Sikap kerja
C. MINAT
Minat adalah rasa lebih suka dn rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh
1. minat dan usaha
Minat yang telah disadari terhadap bidang pelajaran, mungkin sekali akan menjaga pikiran
siswa, sehingga dia bisa menguasai pelajarannya.
2. minat dan kelelahan
Kondisi lela bisa ditimbulkan dari kerja fisik. Minat dapat dibagi menjadi enam jenis yaitu
Realistis
Investigatif
Artistik
Sosial
Enterprising
Konvensional
Kemampuan
Perasaan mempunyai arti bagi orang lain
Kebijakan
Kekuatan