SPR (Spesific Patogen Resistant) dan SPF (Spesific Patogen Free). Ukuran benur
pada saat awal tebar adalah PL (Post Larva) 10. PL 10 dipilih karena merupakan PL
termuda yang anggota tubuhnya paling lengkap dan seragam. Jumlah benur ditebar
100 ekor/m2 . Penebaran benur dilakukan pada pagi hari.
IV. Proses Budidaya Udang Vanamei
Proses pemiliharaan udang vanamei di tambak PT Pyramid Paramount
Indonesia terdiri dari kegiatan penumbuhan plankton, pemberian pakan, manajemen
kualitas air, manajemen hama dan penyakit, biosecurity, dan sampling. Penumbuhan
plankton dilakukan dengan menggunakan rumus NH4+ + HPO4 + H2O + CO2 + HCO3 Sel algae + O2 . Plankton yang ditumbuhkan adalah plankton jenis Chlorophceae.
Pakan yang diberikan pada udang vannamei yang dibudidayakan pada PT. Pyramid
adalah jenis pakan sinking feed (pakan mengapung) Jenis pakan yang digunakan
berbagai macam, mulai dari fine crumble, coarse crumble, small pellet, dan yang
terakhir adalah pellet dengan diameter 1.5 mm 3 mm tergantung dari umur udang
vannamei tersebut. Berdasarkan average daily gain yang dipaparkan disana,
didapatkan data sebagai berikut :
0 30hr
: 0.1 g/hari
30 40hr
: 0.18 g/hari
40 50hr
: 0.25 g/hari
50 60hr
: 0.3 g/hari
Pemberian pakan pada budidaya udang vannamei di PT. Pyramid dilakukan 4-5 kali
perhari yaitu pukul 06.00, 10.30, 15.00, 19.00, dan 23.00 WITA. Pada tambak ini
terdapat biosecurity yaitu berupa benang-benang yang terdapat diatas tambak yang
berfungsi untuk mencegah burung masuk ke tambak.
Pada proses budidaya udang vannamei di PT. Pyramid Paramount Indonesia
diemui beberapa penyakit baik yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur maupun
protozoa. Berdasarkan hasil pemaparan pihak PT. Pyramid ini yaitu berbagai macam.
Contoh yang pertama untuk jenis-jenis virus yaitu virus WSSV, IHHNV, IMNV, HPV,
Taura Syndrom, dan EMS. Protozoa yang sering ditemukan pada proses budidaya
udang vannamei yaitu berasal dari jenis Zhotamnium, Vorticella, Epistylis,
Tinhnopsis, dan Euplotes Jenis-jenis bakteri yang sering dijumpai pada tambak
vibrio, chitinoferus bacteria, dan filamentous bacteria. Total Vibrio Count (TVC)
yang baik berdasarkan koloninya yaitu untuk green colony adalah 0 dan untuk yellow
colony 102 CFU/mL dan Total Bacteria Count (TBC) yang baik adalah 108
CFU/mL untuk menekan TVC. Pengendalian vibrio dilakukan cara, yaitu dengan cara
sifon setelah ukuran udang mencapai 2gr atau setelah 21 hari dan untuk kompetitor
seperti bakteri heterotrof seperti spesies Bacillus subtilis dan Bacillus lyceniformis
dan green algae (senyawa bakteri static) bisa dengan menggunakan pengaturan rasio
C/N atau bisa juga dengan menambahkan bakteri probiotik.
V. Pengelolaan Kualitas Air
Perlakuan kualitas air yang dilakukan pada tambak yaitu dengan melakukan
sterilisasi dengan menggunakan bahan kimia (kaporit) dan melakukan pergantian air
langsung dari laut jika parameter kualitas air tidak berjalan normal. Parameter
kualitas air disana dioptimalkan dengan menerapkan operasi kincir air selama 24 jam,
aplikasi probiotik, dan vitamin untuk menjamin pertumbuhan udang vannamei.
Frekuensi pengecekan kualitas air dibagi menjadi tiga waktu, yaitu berdasarkan
waktu harian, waktu mingguan, dan permintaan kita sendiri. Sampling yang
dilakukan harian yaitu DO (Dissolved oxigen), salinitas, transparansi, dan pH.
Sampling yang dilakukan tiap minggu yaitu alkalinitas, plankton, nitrat, posphat, dan
TAN. Sedangkan untuk pengecekan virus pada udang vannamei dilakukan jika ada
permintaan.
Data kualitas air yang didapatkan berdasarkan hasil pemaparan materi dari
pihak PT. Pyramid Paramount indonesia yaitu DO 4-8ppm, Alkalinitas 150ppm,
TAN 2ppm, NH 0.1ppm, dan NO 0.1ppm, sedangkan suhu dan salinitas sudah
2
ditetapkan sama seperti parameter yang berada dilaut tempat air itu diambil untuk
budidaya udang vannamei. Pembuangan air hasil panen persiklus yaitu dengan cara
ditampung dahulu pada tandon yang telah disediakan lalu dilakukan pengelolaan
kualitas air yang baik, jika parameternya sudah berada pada ambang batas toleransi
baku mutu air laut, baru di buang ke laut guna penyakit pathogen yang berasal dari
tambak budidaya udang vannamei ini tidak menyebar dan mempengaruhi kondisi
ekosistem air laut disana.