Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring bertambahnya usia makin berkembangnya pula intelektualitas
dan kematangan psikologis pada manusia. Namun sebelum mencapai
kematangan itu ada beberapa tahap yang paling menentukkan jati diri adalah
pada saat memasuki usia remaja.
Masa remaja adalah masa penuh dinamika, terutama pada fase remaja
awal. Hal ini disebabkan pada fase remaja awal berlangsung bersamaa dengan
masa pubertas atau masa perubahan fisik dari masa anak-anak menuju dewasa.
Perubahan tersebut mendorong timbulnya isu dan permasalahn dalam fase
remaja awal ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan karakteristik remaja awal ?
2. Apa saja tugas-tugas perkembangan pada masa remaja awal ?
3. Apa saja isu dan permasalahan perkembangan pada masa remaja awal ?
4. Apa saja tindakan-tindakan yang dilakukan pada masa remaja awal ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dan karakteristik remaja awal ?
2. Mengetahui tugas-tugas perkembangan pada masa remaja awal ?
3. Mengetahui isu dan permasalahan perkembangan pada masa remaja awal ?
4. Mengetahui tindakan-tindakan apa saja yang dilakukan pada masa remaja
awal ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Siapakah Remaja Itu ?
Seringkali dengan gampang Orang mendefisinikan Remaja sebagai
periode transisi antara masa anak-anak ke masa dewasa, atau masa usia
belasan tahun, atau jika seseorang menunjukkan tingkahlaku tertentu seperti
susah diatur, mudah terangsang perasaannya dan sebagainya. Tetapi
mendefinikan Remaja ternyata tidak semudah itu.
Istilah adolescence atau Remaja berasal dari kata Latin yang berarti
tumbuh atau Tumbuh Menjadi Dewasa. Bangsa primitif-demikian pula
orang-orang zaman purbakala-memandang masa buber dan masa Remaja tidak
berbeda dengan periode-periode lain dalam rentang kehidupan; anak dianggap
sudah dewasa apabila sudah mampu mengadakan reproduksi.
Istilah adolescence, seperti yang dipergunakan saat ini, mempunyai arti
yang lebih luas, mencakup kematangan mental, emosional, Social, dan fisik.
Pandangan ini diungkapkan oleh piaget (121) dengan mengatakan; Secara
psikologi, masa Remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan
masyarkat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat
orang-orang yang lebih tua melainkan berada pada tingkatan yang sama,
sekurang-kurangnya dalam masalah baik integrasi dalam masyarakat (dewasa)
mempunyai banyak aspek efektif, kurang lebih berhubungan dengan masa
puber. termasuk juga perubahan intelektual yang mencolok. Tranformasi
intelektual yang khas dari cara berpikir Remaja ini memungkinkannya untuk
mencapai integrasi dalam hubungan social orang dewasa, yang kenyataannya
merupakan ciri khas yang umum dari periode perkembangan.
B. Remaja menurut hukum
Konsep tenteng remaja, bukanlah berasal dari bidang hukum,
melainkan berasal dari bidang ilmu-ilmu sosial lainnya seperti Antropologi,
Sosiologi, Psikologi, dan Paedagogi. Kecuali itu konsep remaja juga
merupakan konsep yang relatif baru, yang muncul kira-kira setelah era
industrialisasi merata di negara-negara Eropa, Amerika serikat dan negaranegara maju lainnya. Dengan perkataan lain, masalah remaja baru menjadi
pusat perhatian ilmu-ilmu sosial dalam 100 tahun terakhir ini saja.
C. Makna Remaja
Fase remaja merupakan sugmen perkembangan individu yang sangat
penting, yang diawali dengan matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga
mampu bereproduksi. Menurut konopka (Pikunas , 1976) masa remaja ini
meliputi:
1. Remaja Awal: 12-15 tahun; (early adolescence) seorang remaja pada tahap
ini terheran-heran akan perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuhnya
sendiri dan dorongan-dorongan yang menyertai perubahan itu. Mereka
mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepat tertarik pada lawan jenis dan
mudah terangsang secara erotis. Dengan dipegang bahunya saja oleh
lawan jenis, ia sudah berfantasi erotis. Kepekaan yang berlebih-lebihan ini
ditambah dengan berkurangnya kendali terhadap ego menyebabkan para
remaja awal ini sulit mengerti dan dimengerti orang dewasa.
2. Remaja madya; 15-18 tahun; (middle adolescence) pada tahap ini remaja
sangat membutuhkan kawan-kawan. Ia senang kalau banyak teman yang
menyukainya. Ada kecendrungan narcistic, yaitu mencintai diri sendiri,
dengn menyukai teman-temanyang punya sifat-sifat yang sama dengan
dirinya. Selain itu ia berada dalam kondisi kebingungan karena ia tidak
tahu harus memilih yang mana: peka atau tidak peduli, ramai-ramai atau
sendiri, optimis atau pesimis, idealis atau materialis dan sebagainya.
Remaja harus membebaskan diri dari Oedipoes Complsx(perasaan cinta
[pada ibu sendiripaa masa kanak-kanak) dengan mempererat hubungan
dengan kawan-kawan dari lain jenis.
3. Remaja Akhir: 19-22 tahun. (late adolescence) Tahap ini adalah masa
konsolidasi menuju periode dewasa dan ditandai dengan pencaian 5 hal,
yaitu:
a. Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intellek.
b. Egonya yang mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang-orang
lain dan dalam pengalaman-pengalaman baru.
ke
pendidikan
tinggi
atau
menerima
pelatihan
kerja
singkat maskipun pada usia 18 tahun ia sudah dianggab dewasa, seperti halnya
anak perempuan. akibatnya, seringkali laki-laki tampak kurang matang untuk
usianya dibandingkan dengan perempuan. Namun, dengan adanya status yang
lebih matang di rumah dan di sekolah, biasanya laki-laki cepat menyesuaikan
diri dan menunjukkan perilaku yang lebih matang, yang sangat berbeda
dengan perilaku Remaja yang lebih muda.
Awal masa Remaja berlangsung kira-kira dari umur 13 tahun sampai
16 atau 17 tahun, dan akhir masa Remaja bermula dari umur 16 atau 17 tahun
sampai 18 tahun, yaitu usia matang secara hukum. Dengan demikian akhir
masa Remaja merupakan periode yang sangat singkat.
Awal masa Remaja biasanya disebut sebagai usia belasan, kadangkadang bahkan disebut usia belasan yang tidak menyenangkan. maskipun
Remaja yang lebih tua sebenarnya mulai tergolong anak belasan tahun,
sampai ia mencapai usia 21 tahun, namun istilah belasan tahun yang secara
populer dihubungkan dengan pola prilaku khas Remaja muda jarang
dikenakan pada Remaja yang lebih tua. Biasanya disebut permuda atau
pemudi atau malahan disebut kaulamuda yang menunjukkan bahwa
masyarakat belum melihat adanya perilaku yang matang selama awal masa
Remaja.
E. Ciri-Ciri Masa Remaja
Seperti halnya dengan semua periode yang penting semua rentang
kehidupan, namun kadar kepentinganya berbeda-beda. Ada beberapa periode
yang lebih penting daripada beberapa periode lainnya, karena akibatnya yang
langsung terhadap sikap dan perileku, dan ada lagi yang penting karena
akibat-akibat jangka panjangnya. Pada periode Remaja, baik akibat langsung
maupun akibat jangka panjang tetap penting. Ada periode yang penting karena
akibat fisik dan ada lagi karena akibat pisikologis . pada periode Remaja
kedua-duanya sama sama penting.
F. Perkembangan Pada Masa Remaja
konsep
ini
untuk
mempelajari
cara-cara
memperbaiki
tujuan untuk mengetahui hal ihwal lawan jenis dan sebagaimana harus bergaul
dengan mereka. Sedangkan pengembangan hubungan baru yang lebih matang
dengan teman sebaya sesama jenis juga tidak mudah.
Bagi Remaja yang sangat mendambakan kemandirian, usaha untuk
mandiri secara emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lain
merupakan perkembangan yang mudah. Namun, kemandirian, emosi tidaklah
sana dengan kemandirian perilaku. Banyak Remaja yang ingin mandiri juga
membutuhkan rasa aman yang diperoleh oleh ketergantungan emosi pada
orang tua atau orang-orang dewasa lain. Hal ini menonjol pada Remaja yang
statusnya dalam kelompok sebaya yang tidak menyakinkan atau yang kurang
memiliki hubungan yang akrab dengan anggota kelompok.
Kemandirian ekonomis tidak dapat dicapai sebelum Remaja memilih
pekerjaan dan mempersiapkan diri untuk bekerja. Kalau Remaja memilih
pekerjaan yang memerlukan periode pemulihan yang lama, tidak ada jaminan
untuk memperoleh kemandirian ekonomis bilamana mereka secara resmi
menjadi dewasa nantinya. Secara ekonomis mereka masih harus tergantung
selama beberapa tahun sampai pelatihan yang diperlukan untuk bekerja sesuai
dengan yang dijalaninya.
Sekolah
dan
pendidikan
tinggi
menekankan
perkembangan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Remaja merukan nilai penting yang harus diperhatikan dalam
kehidupan karena remaja mempunyai ciri-ciri yang sangat mencolak baik pisik
ataupun psikis. Remaja merupakan masa-masa transisi peralihan antara masa
kanak-kanak kemasa dewasa dan itu sangan dampak sifat dan prilakunya dan
pengaruh pada orang0orang yang ada disekitarnya dan perkembangannya
mengarahkan dala bentuk kemandirian dan kematangan dalam berfikir.
B. Saran
Dalam perkembangan remaja merupakan salah satu perjalanan yang
bisa mempengaruhi dalam kehidupannya, oleh sebab itu butuh arahan serta
didikan agar bisa melewati masa-masa transisi itu dengan baik dalam pisik
maupun psikis sehingga bisa mengatasi dan mngaplikasikan perubahanperubahan itu dal kehidupan sehari-hari.
Sayangnya kita memperhatikan kehidupan Remaja karena yang jelas
mayoritas keluarga menerima dan menanggapi kehidupan Remaja agar supaya
mereka bisa menerima dan lebih memahami kehidupan masa Remaja yang itu
berpengaruh sekali bagi keluarga dan masyarakat umum.
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAUHULUAN
A. Latar Belakang
Secara kodrati manusia selalu ingin mendidik keturunanya yang
dilakukan pada setiap tahapan umur. Baik tahapan janin, bayi, balita, kanakkanak, remaja, dewasa maupun usia lanjut. Anak-anak memasuki tahapan
dimana mereka sudah cukup mengerti dan memahami sesuatu serta mampu
memahami mana yang baik dan mana yang buruk.
Pada tahapan ini, seorang individu sedang menggali potensi dirinya
yang digunakan dalam rangka mencapai kematangan ketika individu tersebut
beranjak dewasa. Namun, emosi anak-anak kadang kala labil sehingga harus
diarahkan dan diolah sedemikian rupa agar tidak terjerumus pada sesuatu yang
dapat merugikan dirinya maupun orang lain di sekitarnya.
Pada masa inilah, setiap individu akan mengalami masa-masa sekolah
dimana mereka akan berinteraksi ke dalam lingkup yang lebih luas dengan
berbagai karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karena itu, harus dipelajari dan
dipahami setiap karakter anak usia sekolah agar dapat memberikan tugas
dengan tepat yang dapat mengoptimalkan potensi mereka yang sesuai dengan
umur mereka.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan individu?
2. Apa ciri-ciri khas peserta didik usia sekolah?
3. Bagaimana kriteria anak matang sekolah?
4. Apa tugas perkembangan pada masa anak sekolah?
5. Apa implikasi tugas perkembangan pada pendidikan?
C. Tujuan
1. Memahami pertumbuhan dan perkembangan individu.
2. Memahami ciri-ciri khas peserta didik usia sekolah.
3. Memahami kriteria anak matang sekolah.
4. Memahami tugas perkembangan pada masa anak sekolah.
5. Memahami implikasi tugas perkembangan pada pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pertumbuhan dan Perkembangan Individu
1. Pertumbuhan
a. Pengertian
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil
dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara
normal pada anak yang sehat, dalam perjalanan waktu tertentu.
Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari
konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah) yang herediter
dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Hereditas
merupakan totalitas karakteristik individu yang diwariskan orangtua
kepada anak, atau segala potensi (baik fisik maupun psikis) yang
dimiliki individu sejak masa konsepsi sebagai pewarisan dari pihak
orang tua melalui gen-gen. (Syamsu Yusuf dan Nani M. Sugandhi)
Pertumbuhan juga diberi makna dan digunakan untuk
menyatakan
perubahan-perubahan
ukuran
fisik
yang
bersifat
kuantitatif, seperti ukuran berat dan tinggi badan, ukuran dimensi sel
tubuh, dan umur tulang.
2. Perkembangan
a. Pengertian
Menurut Nagel dalam Sunarto dan Agung Hartono (2008,38),
perkembangan merupakan pengertian dimana terdapat struktur yang
terorganisasikan dan mempunyai fungsi-fungsi tertentu, oleh karna itu
bilamana terjadi perubahan struktur baik dalam organisasi maupun
dalam bentuk, akan mengakibatkan perubahan fungsi.
Menurut Schneirla dalam Sunarto dan Agung Hartono
(2008,38), perkembangan adalah perubahan-perubahan progresif
dalam organisasi organisme, dan organisme ini dilihat sebagai sistem
fungsional dan adaptif sepanjang hidupnya. Perubahan progresif
meliputi:
kognitif
menggambarkan
bagaimana
apa
yang
mereka
pelajari
dari
pengalamannya.
Anak-anak tidak hanya mengumpulkan apa-apa yang
mereka pelajari dari fakta-fakta yang terpisah menjadi suatu
kesatuan. Sebaliknya, anak secara gradual membangun suatu
pandangan menyeluruh tentang bagaimana dunia bergerak.
3) Anak menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui proses
asimilasi dan akomodasi.
Asimilasi terjadi ketika seorang anak memasukkan
pengetahuan baru ke dalam pengetahuan yang sudah ada, yakni
anak mengasimilasikan lingkungan ke dalam suatu skema.
yakni
anak
menyesuaikan
skema
mereka
dengan
lingkungannya.
Proses equilibrasi menunjukkan adanya peningkatan ke
arah bentuk-bentuk pemikiran yang lebih komplek.
Melalui proses asimilasi dan akomodasinya, sistem kognisi
seseorang berkembang dari satu tahap ke tahap selanjutnya,
sehingga kadang-kadang mencapai keadaan equilibrium, yakni
keadaan seimbang antara struktur kognisinya dan pengalamannya
di lingkungan.
c. Perkembangan bahasa
Anak memiliki kemampuan yang lebih dalam memahami da
menginterpretasikan komunikasi lisan dan tulisan. Pada masa ini
perkembangan bahasa nampak pada perubahan perbendaharaan kata
dan tata bahasa. Anak-anak semakin banyak menggunakan kata kerja
yang tepat untuk menjelaskan satu tindakan seperti memukul,
melempar, menendang, atau menampar. Mereka belajar tidak hanya
untuk menggunakan banyak kata lagi, tetapi juga memilih kata yang
tepat untuk penggunaan tertentu. Area utama dalam pertumbuahan
bahasa adalah pragmatis, yaitu penggunaan praktis dari bahasa untuk
komunikasi.
Perkembangan bicara
Berbicara
merupakan
alat
komunikasi
terpenting
dalam
lakunya.
7) Emosi anak mengalami perubahan dalam kekuatannya.
8) Perubahan dalam ungkapan-ungkapan emosional.
f. Perkembangan sosial
Maksud
perkembangan
sosial
ini
adalah
pencapaian
bersama,
mereka
membuat
peraturan
sendiri
dalam
kelompoknya.
2. Kematangan sekolah
Kematangan merupakan suatu potensi yang dibawa individu sejak
lahir, timbul dan bersatu dengan pembawaannya serta turut mengatur pola
perkembangan tingkah laku individu. Akan tetapi, kematangan tidak dapat
dikategorikan
sebagai
faktor
keturunan
atau
pembawaan
karena
kematangan ini merupakan suatu sifat tersendiri yang umum dimiliki oleh
setiap individu dalam bentuk dan masa tertentu. Kematangan merupakan
suatu hasil dari perubahan-perubahan tertentu dan penyesuaian struktur
pada diri individu seperti adanya kematangan jaringan-jaringan tubuh,
saraf
dan
kelenjar-kelenjar
yang
disebut
kematangan
biologis.
Masyarakat mengharapkan agar anak menguasai dan menyelesaikan tugastugas perkembangannya agar diterima dengan baik oleh lingkungannya.
Adapun tugas-tugas perkembangan pada masa anak sekolah adalah
a. Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk bermain
b. Sebagai makhluk yang sedang tumbuh, mengembangkan sikap yang
sehat mengenai diri sendiri
c. Belajar bergaul dengan teman sebaya
d. Mulai mengembangkan peran social pria atau wanita
e. Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca,
menulis dan berhitung
f. Mengembangkan pengertian-pengertian
yang
diperlukan
untuk
kehidupan sehari-hari
g. Mengembangkan kata batin, moral dan skala nilai
h. Mengembangkan sikap terhadap kelompok social dan lembaga
i. Mencapai kebebasan pribadi
Keberhasilan
dalam
menyelesaikan
tugas
perkembangan
atau
memanfaatkan
kesempatan
kepada
laboratorium
siswa
secara
untuk
efektif;
bertanya,
dan
mengemukakan pendapat atau gagasan); dan kegiatan kelompokkelompok belajar sesuai dengan minat dan kemampuannya.
d. Mengoptimalkan program bimbingan dan konselling
untuk
masa
remajalah
anak
dapat
benar-benar
berpikir
abstrak,
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pertumbuhan adalah perubahan fisik yang bersifat kuantitatif.
2. Perkembangan adalah perubahan psikologi yang bersifat kualitatif.
Aspek-aspek
perkembangan
meliputi
perkembangan
fisik,
Kematangan sekolah
Kematangan sekolah merupakan kesiapan anak dalam memasuki
masa-masa sekolah. Kriteria / kategori kematangan sekolah adalah :
1. Anak dapat menangkap masalah
2. Anak dapat menggambar dengan rapi
3. Anak sudah dapat melakukan kegiatan sehari-hari
DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH
KESIAPAN PENINGKATAN PERKEMBANGAN
REMAJA DAN USIA SEKOLAH
Dosen Pengampu : Zumrotul Choiriyyah, S.kep.,Ns.,M.kes.
Oleh : Kelompok II
Ambar Yudaeni
Anugrah Putra
Dwi Factasy A
Desi Ratnasari
Juli Harsono
Septiani
Vivi Desy