Subletal Toxicity test with ABS For Nilem Carp (Osteochilus vittatus)
Annisa Putri Septiani*), Rezky Hartanto
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran
Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21, Sumedang
*)Email: annisaputriseptiani@ymail.com
ABSTRAK
Detergen merupakan bahan pembersih yang banyak digunakan oleh masyarakat. Kandungan
bahan organik pada detergen dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan perairan,
yang pengaruhnya dapat mengganggu kelangsungan hidup organisme air didalamnya salah
satunya ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mortalitas dan nilai toksisitas akut dari
benih ikan Nilem yang terpapar detergen. Penelitian dilaksanakan pada 1 November 2016 di
Laboratorium Fisiologi Hewan Air Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Padjadjaran. Pengamatan dilakukan dengan mengamati respon letal benih ikan nilem terhadap
penambahan bahan toksik detergen formulasi, ABS (Alkyl Benzene Sulphonate) dan SLS
(Sodium Lauryl Sulfate) pada berbagai konsentrasi (25%, 50%, 75% dan kontrol) dengan waktu
pemaparan selama 3 hari. Hasil uji toksisitas akut menunjukkan bahwa pemberian ABS dan SLS
dengan konsentrasi yang berbeda (25%, 50%, 75% dan kontrol) berpengaruh nyata terhadap
gejala klinis, fisiologis dan kelangsungan hidup ikan nilem. Kualitas air selama penelitian
menunujukkan bahwa kondisi air kurang layak digunakan untuk kehidupan ikan nilem.
Kata kunci: sub letal, ikan nilem, ABS, SLS, gejala, kelangsungan hidup
ABSTRACT
Detergent is a cleaning agent that is widely used by people. The content of organic substances in
detergents may result in pollution of the aquatic environment, which can influence the survival of
aquatic organisms interfere in it one fish. This study aims to determine mortality and acute
toxicity values of nilem carp exposed detergent. The research was conducted on 1 st November
2016 at the Laboratory of Aquatics Animal Physiology Faculty of Fisheries and Marine
Sciences, Padjadjaran University. Observations were made by observing the response of
sublethal nilem carp to the addition of toxic detergent formulations, ABS (Alkyl Benzene
sulphonate) and SLS (Sodium Lauryl Sulfate) (25%, 50%, 75% dan control) with an exposure
time of 3 days. Result of lethal toxicity test showed that ABS and SLS which has active compound
with different concentrations (25%, 50%, 75% dan kontrol) significantly affect to indication of
clinics, fisiologic and survival rate of tested fish. In addition, water quality during this study
period showed that all parameters were not suitable for tested fish.
Keyword: sub lethal, nilem carp, ABS, SLS, indication, survival rate
PENDAHULUAN
tanah
limbah.
psikologis
Limbah
memberikan
yang
dampak
dihasilkan
negatif
tercemar. Pencemaran
akibat
dari
air
dapat
pencemaran
dapat
terhadap
fisik.
terkandung
tersebut
dahulu.
ribu
industri
kapita
tidak
diolah
farmasi,
dan
terlebih
lain-lain.
Selain
ton.
komponen
Sedangkan
rata-rata
utamanya,
untuk
sebesar
yaitu
tingkat
8,232
kg
rumah
yang
tangga.
Bentuk
limbah
Air
limbah
polutan atau
detergen termasuk
zat
yang
mencemari
disebut
pertambangan
dan
industri
(alkyl
benzene
merupakan
deterjen
dirusak
sulphonate)
ABS
tekstil,
yang
oleh
berbagai
macam
dapat
ada
pada
perairan
sehingga
dapat
menimbulkan
atau
yang
akan
mengganggu
dampak
mempengaruhi
2008).
sulit
didegradasi
(diuraikan)
hanya
membersihkan
banyak
pencuci
digunakan
alam. Pada
digunakan
mulanya surfaktan
kotoran,
sebagai
maka
bahan
pada
masing-masing
wadah
Kelangsungan
hidup
ikan
uji
(1979):
SR=
Nt
x 100
No
Keterangan:
SR: Kelangsungan hidup hewan Uji (%)
Nt : Jumlah ikan uji di akhir penelitian
No: Jumlah ikan uji pada awal penelitian
Parameter
gejala
fisologis
GO
N
respirasi)
dan
gejala
Keterangan:
GO: Jumlah gerak operkulum ikan uji
N : Jumlah ikan uji yang diamati (ekor)
klinis
pengamatan
ikan
diberi
dari
(+)
(++)
konsentrasi
bahan
toksik
pada
sub
diamati
pada
setiap
awal
dan
akhir
letal
benih
ikan
nilem
terhadap
tabel 1 berikut:
Gejala Fisiologis
Gejala Klinis
Mortalitas
(%)
SR (%)
Gerak Operkulum
Aktifitas Gerak
1 jam
150
++
100
1 hari
147
++
10
90
2 hari
116
++
++
10
90
3 hari
106
+++
10
90
pengamatan
kelompok
Grafik
gerak
Gambar 1 berikut:
Gerak Operkulum
150 147
160
140
120
Ge rak Operkulum
100
116
Waktu De dah
Gambar
tersebut
berada
(Rudiyanti
dan
di
dasar
Ekasari
akuarium
2009)
bila
diri
dari
kondisi
melapisi
seluruh
permukaan
mengandung
lisosim, komplemen,
mendegradasi
dan
mengeliminer
patogen.
Persentase mortalitas dan Survival
Rate
(SR)
ikan
uji
pada
hari
ke-3
SR (%)
105
100
95
Persentase SR (% ) 90
85
100
90
90
90
Terjadi
perubahan
kualitas
air
pada
beberapa
awal
parameter
dan
akhir
Waktu Dedah
organisme
yang
hidup
di
yang
memusnahkan
mencemari
seluruh
air
organisme
dapat
yang
air
pada
hari
ke-1
berantai
lurus.
Pembuatannya
aerasi
selama
pengamatan
cenderung
meningkat
sebagaimana
mestinya
seiring
dengan
karena
terjadi
184
50
ABS
SLS
100.00
93.33
100
90
76.67
80.00
Persentase S R (%)
Perlakuan
70.00
60.00
40.00
20.00
Gambar
0.00
Kontrol
25%
tersebut
Perlakuan
dapat
dengan
dan
cenderung
sebesar
184,42
meningkatnya
perbandingan
tersebut
dilihat
Gambar
menurun
persentase
seiring
konsentrasi
ABS
dengan
yang
50
penambahan
dengan
konsentrasi
ABS
dengan
perlakuan
SLS
75%
dapat
tersebut
berkurangnya
bernapas.
menurut
tersebut
Selain
dapat
itu
adapun
bersifat
akut
atau
dikarenakan
oksigen
adanya
akibat
perbedaan
respirasi
Gambar
terlihat
pula
50%
dan
mengalami
kenaikan
KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan diperoleh,
hasil jika penambahan bahan toksik berupa
ABS menunjukkan respon yakni perubahan
tingkah laku benih ikan nilem uji akibat
adanya pemaparan bahan toksik tersebut.
Pertahanan pertama ikan terhadap serangan
penyakit berada di permukaan kulit, yaitu
mukus, jaringan epitelia, insang. Mukus
melapisi seluruh permukaan integumen ikan,
termasuk kulit, insang dan perut. Hasil uji
UCAPAN TERIMAKASIH
Terimakasih kepada Tim Asisten
Laboratorium dan Dosen Pengampu mata
kuliah Ekotoksikologi atas pengarahan dan
bimbingannya dalam pelaksanaan praktikum
dan
pembuatan
laporan
mengenai
uji
LAMPIRAN
Lampiran 1. Prosedur Penelitian
Disiapkan benih ikan nilem
Penimbangan Pakan
Pengukuran pH
Pengukuran DO
Hasil Pengukuran pH
Bahan
Toksik
ABS
SLS
ABS
SLS
ABS
SLS
ABS
SLS
ABS
SLS
ABS
SLS
ABS
Konsentrasi
Kontrol
25%
50%
75%
Kontrol
25%
50%
75%
Kontrol
25%
50%
75%
25%
50%
75%
25%
50%
75%
25%
50%
75%
Kontrol
25%
50%
75%
Kontrol
25%
50%
75%
Kontrol
25%
50%
75%
Kontrol
25%
50%
75%
Kontrol
25%
50%
75%
25%
50%
75%
Kontrol
25%
Gejala Fisiologis
GO RataAG RataRata
Rata
126
++
158,5
++
125,05
+
100,5
++
108,5
++
101
+++
160
++
167
++
147,4
++
125,2
++
176
++
132
++
273,9
++
151,6
++
131,82
+
101
+++
85,5
+++
139
++
166,3
+++
94
++
190
+++
125
++
147
++
172
++
109,25
+
137,7
++
115
+++
86
++
126,5
+++
136
++
150
++
188,75
++
130
++
119
++
113,75
++
123
++
147
++
120
++
103,4
+
192,5
++
121
+
103
++
130
++
84
+
155
++
168
++
Gejala
Klinis
SR
Suhu
(C)
pH
DO
(mg/L)
+
++
++
++
++
++
+
+
++
++
++
++
++
++
++
++
+++
++
++
++
+++
++
++
++
+
++
+
++
+
++
+
++
++
++
++
++
++
++
++
++
++
++
++
+
+
`++
100%
60%
90%
0%
80%
10%
100%
80%
100%
90%
30%
30%
100%
90%
80%
100%
100%
50%
100%
90%
100%
100%
100%
100%
40%
100%
100%
100%
80%
100%
100%
100%
90%
100%
90%
50%
80%
80%
30%
10%
10%
80%
0%
0%
100%
100%
26
24
24
26
27
25
25
25
25
25
21
25,5
26
26
25
25
25
26
25,5
26
25
25
26
`25
26
25
26
25
26
25,5
26
25
26
25
20
25
25
25
27
37,6
25,5
25
25
24
25
24
7,81
7,44
7,56
7,65
7,79
7,68
8
8,7
7,98
8,01
7,53
8,18
7,89
8,1
7,86
8,03
8,2
7,68
8,13
7,67
7,7
7,83
7,75
8,08
7,95
7,94
8,14
7,79
7,95
7,96
7,95
7,94
8,1
8,4
8
7,94
8,15
8,20
8,17
8,14
8,32
6,6
8,32
6,83
7,77
7,89
4,03
2,88
2,30
3,74
32,3
3,82
3,85
3,95
5,62
5,42
3,13
4,18
5,10
4,23
3,93
5,38
4,85
3,76
4,36
3,79
4,04
4,03
3,02
4,98
4,58
4,96
4,33
4,18
4,42
5,01
4,85
3,35
4,22
5,28
3,24
5,13
4,42
4,54
4,36
5,74
5,16
3,88
5,01
3.62
3,77
3,77
Kel.
3C
4C
5C
6C
7C
8C
9C
10C
11C
12C
13C
14C
15C
16C
1K
2K
3K
4K
5K
6K
7K
8K
9K
10K
11K
12K
13K
14K
15K
16K
Bahan
Toksik
SLS
ABS
SLS
ABS
SLS
ABS
SLS
Konsentrasi
50%
75%
Kontrol
25%
50%
75%
Kontrol
25%
50%
75%
Kontrol
25%
50%
75%
Kontrol
25%
50%
75%
Kontrol
25%
50%
75%
Kontrol
25%
50%
75%
Kontrol
25%
50%
75%
Gejala Fisiologis
GO RataAG RataRata
Rata
163
++
170,5
++
202,5
++
178,2
++
193,75
++
145,33
++
106
++
207
++
99
++
78,5
++
96
+++
109
++
124,92
++
115
++
146
++
77
++
231
++
158
+
122
+++
160
+++
141
++
95
+
136
++
70
++
119
++
179
++
143
++
160
++
153
++
146
++
Gejala
Klinis
SR
Suhu
(C)
pH
DO
(mg/L)
++
++
++
++
+++
++
+
++
++
++
+
+
++
++
++
+
++
+
+++
+++
+++
++
++
++
++
+
+
+
++
++
100%
62,5%
100%
100%
87,5%
0%
100%
100%
100%
10%
100%
100%
100%
0%
100%
100%
100%
0%
100%
100%
32,5%
100%
100%
30%
30%
0%
100%
0%
90%
100%
25
24
24
26
25
25
26
25,5
26
25
25
25
25
26
26
25
25
31
25
26
37,8
25
25
26
25
25
25
7,97
8,03
7,81
8,06
8
8,3
7,64
8,21
8,09
4,90
8,05
4,93
8,16
7,95
7,62
8,11
7,72
7,62
8,25
7,75
7,77
7,77
7,83
7,6
7,29
7,77
7,83
4,75
4,88
4,81
4,87
4,57
3,95
3,77
5,55
3,37
4,81
4,78
7,82
5,03
4,42
3,26
5,56
3,87
3,26
4,43
4,35
4,12
4,65
4,55
3,94
4,66
3,90
3,37