MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata kuliah: Antropologi
Dosen pengampu: Maria Ulfa
Disusun Oleh :
Ahmad Nurul Qolbinda H
(1507026002)
Tegar Kanugran W
(1507026005)
(1507026013)
M. Mufid Arfiana
(1507026014)
(1507026023)
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang diciptakan tuhan sebagai satusatunya makhluk yang berbudaya, dimana kebudayaan memiliki
pengertian sebagai seluruh sistem gagasan, tindakan, dan hasil
karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan manusia dalam proses belajar (Koentjaraningrat).
Sebelum
kedatangan
bangsa-bangsa
Barat
di
kawasan
lain,
tetapi
dengan
beberapa
kekhasan
yang
membedakannya.
perbedaan
Kekhasan
ini
atau
terutama
2.
C.
1.
2.
kebudayaan,
kesenian
suku
menceritakan
bagaimana
masyarakat
Minangkabau
umumnya.
Kemudian
pengelompokan
ini
terus
merupakan
bagian
dari
seni
sangat
terlihat
jelas
pada
desain
baju
bajahik
tradisional kala
dulu.
Selendangnya
pun
dibuat
dengan
desain yang sama dengan baju kurung berjahit itu, dari masa
kemasa hingga sekarang tidak berubah. Demikian pula halnya,
kita masih menemukan beberapa selendang bajahik , seperti
halnya baju kurung.
Di Kota Padang lebih satu abad yang lalu, penjahit baju anak
daro ini dilakukan oleh wanita-wanita China itu. Saya masih
menyimpan baju pengantin buatan perempuan Cina yang sudah
berusia k.l 1 abad.
Sekarang ini karena pengaruh zaman, perubahan dari waktu
ke waktu tidak bisa dihindari, mengingat begitu banyaknya
bahan-bahan baju yang sudah tidak memerlukan pekerjaan
tangan lagi, karena sudah dikerjakan dengan menggunakan
mesin.
3. Seni Aksara Minangkabau
Masyarakat Minangkabau telah memiliki budaya literasi sejak
abad ke-12. Hal ini ditandai dengan ditemukannya aksara
Minangkabau. Kitab Undang-Undang Tanjung Tanah merupakan
salah satu literatur masyarakat Minangkabau yang pertama.
Tambo
Minangkabau
merupakan
literatur
yang
ditulis
dalam
Minangkabau
Bahasa
berupa
Melayu,
historiograf
menggunakan
Huruf
Jawi.
Pada
masa
ini,
sastra
Pada abad ke-20, sastrawan Minangkabau merupakan tokohtokoh utama dalam pembentukan bahasa dan sastra Indonesia.
Lewat karya-karya mereka berupa novel, roman, dan puisi, sastra
Indonesia mulai tumbuh dan berkembang. Sehingga novel yang
beredar luas dan menjadi bahan pengajaran penting bagi pelajar
di
seluruh
Indonesia
dan
Malaysia,
adalah
novel-novel
pesisir
Minangkabau/Rantau,
warna
warna
yang
khas.
menggunakan
Pada
umumnya
bahasa
kiasan
pantun
dan
pepatah-petitih
dalam
penyampaiannya.[14]
jika
disampaikan
tidak
menguasai
seni
dengan
sindiran,
pantun
persembahan.
dan
Meski
pepatah-petitih
pepatah-petitih :
Anak dipangku, kamanakan dibimbiang (Artinya : anak diberikan
nafkah dan disekolahkan, serta kemenakan dibimbing untuk
menjalani kehidupannya)
Duduak
marauk
ranjau,
tagak
meninjau
jarak
(Artinya
menyia-nyiakan waktu)
Dima rantiang dipatah, disinan sumua digali (Artinya : dimana
6. Seni Ukiran
Masyarakat Minangkabau sejak lama telah mengembangkan
seni budaya berupa ukiran, pakaian, dan perhiasan. Seni ukir
dahulunya dimiliki oleh banyak nagari di Minangkabau. Namun
saat ini seni ukir hanya berkembang di nagari-nagari tertentu,
seperti Pandai Sikek. Kain merupakan media ukiran yang sering
digunakan oleh masyarakat Minang. Selain itu ukiran juga
banyak digunakan sebagai hiasan Rumah Gadang. Ukiran Rumah
Gadang biasanya berbentuk garis melingkar atau persegi,
dengan motif seperti tumbuhan merambat, akar yang berdaun,
berbunga dan berbuah. Pola akar biasanya berbentuk lingkaran,
akar berjajaran, berhimpitan, berjalinan dan juga sambung
menyambung. Cabang atau ranting akar berkeluk ke luar, ke
dalam, ke atas dan ke bawah. Disamping itu motif lain yang
dijumpai dalam ukiran Rumah Gadang adalah motif geometri
bersegi tiga, empat, dan genjang. Jenis-jenis ukiran Rumah
Gadang antara lain kaluak paku, pucuak tabuang, saluak aka,
jalo, jarek, itiak pulang patang, saik galamai, dan sikambang
manis.
7. Seni Tarian
Tari-tarian merupakan salah satu corak budaya Minangkabau
yang sering digunakan dalam pesta adat ataupun perayaan
pernikahan. Tari Minangkabau tidak hanya dimainkan oleh kaum
perempuan tapi juga oleh laki-laki. Ciri khas tari Minangkabau
adalah cepat, keras, menghentak, dan dinamis. Adapula tarian
yang memasukkan gerakan silat ke dalamnya, yang disebut
randai. Tari-tarian Minangkabau lahir dari kehidupan masyarakat
Minangkabau yang egaliter dan saling menghormati. Dalam
pesta
adat
ataupun
perkawinan,
masyarakat
Minangkabau
dengan
antara
tarian
lain:
Tari
yang
diwariskan
galombang.
Piring,
bela
Tari
diri
secara
Jenis
Payung,
khas
turun
tari
Tari
masyarakat
temurun
dari
seni
pertempuran
yang
dipergunakan
untuk
mempertahankan diri dari serangan musuh, sehingga gerakangerakannya diupayakan sesedikit mungkin, cepat, tepat, dan
melumpuhkan lawan.
Orang
yang
mahir
bermain
silat
dinamakan
pendekar
pada
paruh
kedua
abad
ke-20,
disebabkan
oleh
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nama Minangkabau berasal dari dua kata, minang dan
kabau. Nama itu dikaitkan dengan suatu legenda khas Minang
yang dikenal di dalam tambo. Minangkabau (Minang) adalah
kelompok etnis Nusantara yang berbahasa dan menjunjung adat
Minangkabau. Wilayah kebudayaannya Minang meliputi daerah
Sumatera Barat, separuh daratan Riau, bagian utara Bengkulu,
bagian barat Jambi, pantai barat Sumatera Utara, barat daya
Aceh, dan juga Negeri Sembilan di Malaysia.
Suku minangkabau memiliki beberapa kesenian antara lain
adalah Seni Arsitektur, Seni menyulam, Seni Aksara Minangkabau,
Seni Pelaminan, Seni Pantun dan pepatah-petitih, Seni Ukiran,
Seni Tarian, Seni Bela diri, Seni Musik.
Daftar Pustaka