Anda di halaman 1dari 9

ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER

Hanif Wigung Nugroho


Faisal Aries Ramadhany

135874047
135874075

S1 TEKNIK ELEKTRO B
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2014

Tugas Arsitektur dan Organisasi computer


1. Buat rangkaian I/O Techniques yang terdiri dari
Progammed I/O
Interrupt Driven I/O
Direct Memory Access
2. Buat tabel perbedaan diantara ketiganya
Jawab :
1

PROGAMMED I/O
Programmed I/O merupakan operasi I/O di mana CPU atau prosesor mengirimkan perintah

ke modul I/O. CPU mengendalikan langsung operasi I/O seperti berikut ini :
-

CPU menunggu modul I/O menyelesaikan tugasnya, sebelum melalukan pekerjaan


lainnya.

Selesai atau tidaknya modul I/O melakukan tugas ditandai dengan kondisi bit status
pada modul tersebut.

Secara periodik, CPU harus melakukan pengecekan bit status pada modul I/O tersebut.

Karena ada perbedaan besar antara kecepatan CPU dengan kecepatan I/O device, pola interaksi
seperti ini menyebabkan pemborosan waktu CPU, sangat tidak efisien karena CPU harus
menunggu sesuai dengan lambatnya kerja I/O device.
Keuntungan cara ini antara lain :
Mudah diterapkan
Membutuhkan sangat sedikit software dan hardware khusus.

Gambar 1. Programmed I/O Operation


Ada dua cara menetapkan alamat untuk I/O, yaitu Isolated atau Standard I/O dan Memory
mapped I/O.
Isolated (standard) I/O
Address untuk I/O terpisah dari address untuk memory.
Untuk mengakses I/O diperlukan instruksi khusus yang berbeda dengan instruksi untuk
akses memory.
Diperlukan bit kendali khusus untuk read/write dan IO/M untuk membedakan operasi
read/write terhadap I/O atau Memory.
Memory mapped I/O

Address I/O terintegrasi dengan address memory.


Sehingga untuk mengakses I/O dapat digunakan instruksi yang sama dengan instruksi
untuk mengakses memory.
Sebagai kompensasinya, ruang untuk memory berkurang karena sebagian dialokasikan
untuk address I/O. Tetapi untuk saat ini, hal tersebut bukan masalah berat, karena
kapasitas memory sedemikian besar.

INTERRUPT DRIVEN I/O


Untuk megurangi waktu yang dibutuhkan untuk operasi I/O, CPU atau prosesor dapat

menggunakan pendekatan Interrupt driven I/O.


CPU atau prosesor mengirimkan perintah ke modul I/O
CPU melanjutkan pekerjaannya sementara modul I/O juga menyelesaikan tugasnya.
Modul I/O memberi tanda ke CPU jika operasi I/O selesai dikerjakan atau ketika modul I/O
memerlukan pelayanan dari CPU, ini disebut interrupt.
CPU menanggapi interrupt tersebut, kemudian mengeksekusi bagian program yang disebut
Interrupt Service Routine (ISR), setelah itu CPU melanjutkan kembali pekerjaannya yang
terhenti akibat interupsi tadi.
CPU mengenali dan merespon interrupt pada setiap akhir siklus eksekusi instruksi. Teknik
interupsi ini digunakan untuk mendukung beragam variasi device. Dari mekanisme ini muncul
pertanyaan:
bagaimana dengan jumlah modul I/O lebih dari satu dan tentu saja jumlah interrupt
yang banyak.
Bagaimana CPU memastikan, device mana yang menyebabkan interupsi ?
Jika lebih dari 1 interupsi terjadi pada saat yang bersamaan, mana yang diproses lebih
dulu.
Penentuan asal Interupsi :

o Menyediakan lebih dari satu jalur sinyal interupsi. Hanya cocok untuk jumlah interupsi
yang sedikit.
o Menggunakan 1 jalur interrupt untuk lebih dari 1 device.
Harus melakukan polling singkat untuk menentukan device mana yang memerlukan
service.
Device yang memberikan sinyal interupsi dapat meletakkan ID-nya pada bus,
vectored interrupts.
Penggunaan bus secara bergantian dan meletakkan daftar alamat ISR pada ruang
tertentu di memory (interrupt vector).

Gambar 2. Interrupt Driven I/O (kanan)

Gambar 3. Respon CPU terhadap Interrupt

DIRECT MEMORY ACCESS


Baik Programmed I/O maupun Interrupt Driven I/O, keduanya memerlukan keterlibatan

CPU yang terus-menerus dalam operasi I/O. Untuk Interrupt Driven I/O, meskipun CPU tidak
harus menunggu modul I/O menyelesaikan tugas, CPU harus tetap terlibat ketika ISR dieksekusi
dan transfer data antara memory dengan I/O sedang berlangsung.
Direct Memory Access (DMA) mengambil alih tugas transfer data antara I/O dengan
memory, kecuali untuk inisialisasi sebelum operasi I/O dilakukan.
Sejumlah besar data dapat ditransfer antara memory dengan I/O.
CPU melakukan inisialisasi modul DMA.
Menetapkan jenis operasi, Read atau Write.
I/O device yang dilibatkan
Address awal dari blok memory yang akan dilibatkan.

Jumlah data yang akan ditransfer.


Kemudian CPU melanjutkan tugasnya.

Gambar 4. Direct Memory Access I/O

DMA beroperasi dengan cara mencuri siklus bus dari CPU.


DMA menggunakan bus saat CPU tidak menggunakannya, sehingga tidak mempengaruhi
unjuk kerja CPU.
Mengakses memory untuk mengambil data
Mengirimkannya ke I/O device.

Gambar 5. Konfigurasi DMA.

2. Buat tabel perbedaan diantara ketiganya


I/O Techniques
Progammed I/O

Kelebihan
Pemroses tidak
disibukkan
menunggui dan
menjaga perangkat
I/O untuk memeriksa
status perangkat.

Interrupt Driven I/O

Pemroses tidak
disibukkan
menunggui dan
menjaga perangkat
I/O untuk memeriksa
status perangkat.

Direct Memory Access

Penghematan waktu
pemroses.
Peningkatan kinerja
I/O.

Kekurangan
Rate transfer I/O
dibatasi kecepatan
menguji dan melayani
operasi perangkat.
Pemroses terikat ketat
dalam mengelola
transfer I/O. Sejumlah
intruksi harus
dieksekusi untuk tiap
transfer I/O.
Rate transfer I/O
dibatasi kecepatan
menguji dan melayani
operasi perangkat
Pemroses terikat ketat
dalam mengelola
transfer I/O. Sejumlah
intruksi harus
dieksekusi untuk tiap
transfer I/O.
Pada burst mode
transfer data, CPU
tidak aktif untuk
waktu yang lama

Anda mungkin juga menyukai