Anda di halaman 1dari 53

PT.

Sarana Baja Perkasa


Site Jambi

FOREWORD
Mengenal lebih jauh tentang PT. Sarana Baja
Perkasa
membuat
para
pelanggan
berkesempatan
untuk
mengapresiasikan
pengalaman yang luar biasa dengan banyak
mengumpulkan opini yang baik kepada semua
orang. Dengan berkembangnya opini baik
tersebut membuat perusahaan ini dikenal di
seluruh wilayah pulau sumatera.

Seiring tumbuhnya kepercayaan para pelanggan

terhadap pelayanan
PT. Sarana Baja Perkasa,
membuat perusahaan terus melebarkan sayap
hingga keluar daerah, seperti di beberapa kota di
Pulau Jawa dan Kalimantan, Sulawesi hingga di
Timika Papua. Hal ini terwujud berkat pelayanan
dan komunikasi yang baik tetap dijaga antara PT.
Sarana Baja Perkasa dengan para pelanggannya.

Dengan kondisi dan sistem yang lebih baik


membuat pelanggan
semakin percaya
terhadap perusahaan ini. Para pelanggan di
pastikan selalu mendapatkan solusi yang
terbaik dari para tenaga ahli di perusahaan ini
dalam hal kebutuhan alat berat.

Kepercayaan yang telah di berikan pelanggan


selalu dijaga dan di tingkatkan secara
berkesinambungan dengan konsep yang baik.
Setiap ada hambatan operasional selalu bisa
ditangani dengan cepat dan tepat oleh tim
operasional. Pada poin yang satu ini kita bisa
ambil satu contoh layanan terhadap salah
satu pelanggan yaitu PT. Lontar Papyrus.

Dalam hal opersional unit SBP di lingkungan


PT.LPPP terkadang timbul berbagai hambatan,
bisa berupa kerusakan pada unit itu sendiri.
Kerusakan unit selama ini bervariasi, mulai
dari yang mudah sampai kerusakan yang
membutuhkan tenaga dealer resmi. Beberapa
waktu belakangan ini ada kendala operasional
berupa kerusakan SBP-19 RS dan SBP-20 RS
yang di analisa perusahaan perlu penanganan
yang lebih serius.

Keseriusan

perusahaan dilakukan dengan


bertindak
cepat
dengan
mendatangkan
tenaga ahli dari PT. MANUM yang merupakan
Dealer resmi brand KONECRANE dan LINDE.
Sedangkan untuk keperluan pengerjaan
penanganan unit oleh PT.SIRA EQUIPMENT.

Pengerjaan dilakukan PT. SIRA EQUIPMENT

dalam tempo 1 minggu dengan hasil yang


cukup memuaskan. Estimasi waktu yang lebih
singkat dan pengerjaan yang lebih maksimal
tentunya
menambah
kepercayaan
para
konsumen untuk terus memilih PT.Sarana Baja
Perkasa sebagai perusahaan penyedia jasa
penyewaan alat berat terbaik di Sumatera .

Selain itu dengan tumbuhnya kepercayaan itu sendiri akan


memberikan efek positif menjaga kredibilitas dan nama baik PT.
Sarana Baja Perkasa.
Pelajaran yang penting dari keseluruhan pengalaman yang luar
biasa dengan PT. Sarana Baja Perkasa tertuang dalam laporan
yang akan saya suguhkan berikut ini untuk lebih mengetahui
kehebatan penangan dengan sistem fast solving problem
Salam

Niko Adi Wijaya


Foreman Reach Stacker
Material Handling and Lifting Equipment
PT. Sarana Baja Perkasa

KEADAAN
LAPANGAN

AWAL

DI

PT. Sarana Baja Perkasa di percaya untuk


menyediakan unit alat berat untuk membantu
operasional PT. Lontar Papyrus Pulp and Paper
yang berlokasi di WKS Jambi.

PT. Lontar Papyrus Pulp and Paper yang


kemudian kita singkat menjadi PT. LPPP ini
mempercayakan unit alat berat milik PT. SBP
untuk membantu operasional mereka melalui
proses tender berkat seorang man power
marketing yang sangat handal yaitu Bapak
Jhonsen Lai

POPULASI UNIT SBP SITE JAMBI


N Jenis unit
Spesifikasi jumlah lokasi
keterangan
Hingga
saat
ini
unit
yang
masih
terikat
o
1

kerjasama
dengan
PT.1 unit
LPPP adalah
Crane track 180
ton
dermaga

Reach
Stacker

45 ton

5 unit

2 unit
2 unit Back up
dermaga
, 1 unit
TW

Forklift
diesel

BELL clamp
5 ton

1 unit

TW

Forklift
diesel

Roll Clamp 3
ton

3 unit

TW

Forklift
diesel

Fork 4 ton

3 unit

TC

Forklift
elecktrick

Fork 2,5 ton

4 unit

TW

Data di atas sesuai populasi unit yang ada di SBP site


Jambi. Jika dilihat dari jumlah unit tersebut di atas
bisa dikategorikan cukup banyak, maka dari itu
dibuatlah tim operasional yang di pimpin oleh 2 orang
pengawas.
1.Bapak Suardi
2.Bapak Saudara Simanungkalit
pembagian tugas dibagi menurut lokasi dengan
workshop masing-masing. Hal ini dilakukan pada
awal penempatan mereka untuk memudahkan
tingkat control terhadap unit dan meminimalkan
waktu mobilisasi.

Dalam hal operasional pengawas dibantu


Mekanik
1. Agus Syahputra ( helper mekanik)
Maintenance unit Crane 180 dan Reach Stacker.
2. Bapak Emil
Maintenance unit Forklift diesel dan forklift elecktrick
3. Pak Hakim
Maintenance unit Dump truck
4. Bapak Dudung dan Sigit
maintenance unit Truck Logging

Administrasi :
1. Bapak Aon Haryadi
2. Ibu Dian
Logistik
:
1. Bapak Tito Julianto
2. Bapak Sigit

Sistem Operasional di Site Jambi


Sistem operasional di Jambi tidak jauh
berbeda dengan sistem operasional di lokasi
lain, hanya saja dibuat lebih sederhana dan
terpisah menurut lokasi untuk memudahkan
pengawas mengontrol alat di lokasi masing
masing. Di samping itu menurut pendapat
para pengawas hal ini lebih meminimalisir
mobilisasi untuk efisiensi waktu.

Sistem pemisahan back up unit menurut


lokasi membuat letak gudang logistik juga
terpisah pada awalnya yang kemudian di
tentukan di workshop TD

Pengiriman barang hasil order dari para


mekanik dan operator dipisahkan juga sesuai
lokasi unit , hal ini membuat divisi ligistik sering
kali tidak melihat jumlah barang secara
langsung

KELEMAHAN SISTEM OPERASIONAL


1.

Pembagian tugas pengawas sesuai lokasi kerja


efisien namun menimbulkan dampak negatif:
Susahnya monitoring pihak operasional di
medan
- Sulit melacak hasil riwayat alat yang sering kali
lost
- Memunculkan kebingungan para anggota di
lapangan saat melaporkan adanya permasalahan
di
lapangngan yang berkaitan dengan
operasional unit tertentu, terutama reach stacker
karena lokasi kerja reach stacker yang berbeda.

2. Penempatan gudang logistik dan sistemnya


- Lambat saat penanganan kerusakan jika unit
berada di lokasi dermaga karena harus
mengurus pas barang atau spare part dari lokasi
TD ke dermaga yang memerlukan waktu 2-4 jam
- Minimnya akurasi data yang di catat oleh
divisi logistik karena seringnya serah terima
barang tanpa melihat kondisi dan jumlahnya.
- Man power divisi Logistik masi minim
pengetahuan tentang manajemen pergudangan
karena belum ada training khusus.

3. Sistem maintenance dengan minim man


power
- Minim pengetahuan dan peralatan
pendukung bagi mekanik reach stacker dan
crane yang masih ber status helper.
- Dukungan suplai sparepart yang belum
optimal karena kendala operasional

4. Tindakan preventif yang belum maksimal


- Cara melakukan cek unit secara keseluruhan tidak tepat,
terutama pada unit reach stacker
- Persiapan pelaksanaan service yang tidak terjadwal
dengan baik karena kurang komunikasi dan estimasi
pengadaan keperluan unit.
5. Minimnya pelaksanaan S.O.P. Di lapangan
- Helper sering mengoperasikan unit saat bekerja dan
minimnya item daily checking secara rutin terutama pada
bagian bagian yang penting
- Sering ditemukan operator forklift ugal ugalan saat
bekerja dan kurang disiplin waktu
- Penggunan APD yang tidak standart, contohnya safety
shoes

6. Peralatan yang belum lengkap


- Kompressor angin dan pressure gauge
untuk lokasi TW
- Alat Tempel tubeles untuk unit Reach
stacker
- Check Gravity air untuk unit forklift
elecktrick
- Tool box untuk mekanik forklift
- Alat doorsmeer di lokasi dermaga
- Oil pressure gauge

HASIL TEMUAN KONDISI DI


LAPANGAN

Lokasi kerja antara gerbang masuk ke

pelabuhan jalan bagus namun turunan tajam


dengan perbedaan tinggi kurang lebih 50
meter.
Hal ini menyebabkan beberapa unit yang
sering melakukan mobilisaasi di lintasan ini
beresiko lebih besar mengalami kerusakan
pada transmisi,

Kondisi unit di lapangan

PERBAIKAN SISTEM OPERASIONAL


1. Tanggung jawab back up unit pengawas di pisahkan bukan menurut dari lokasi namun
dipisahkan sesuai jenis unit sesuai kesepakatan kedua pengawas dengan pembagian sebagai
berikut:
-Bapak Suardi
- 18 unit Truck Logging
- 11 unit Forklift
Bapak Saudara Simanungkalit
- 9 unit truck logging
- 5 unit reach stacker
- 1 unit crane 180 ton
Bapak Marudud
Membantu Bapak Saudara Simanungkalit untuk back up unit
- 8 unit Excavator
- 4 unit Dozer
- 9 unit Dump truck
- 2 unit forklift

2. Pemindahan gudang dari lokasi TC ke lokasi


dermaga untuk meminimalkan waktu perbaikan
dan penerapan satu pintu untuk barang masuk
dan keluar hanya melalui Tito.

3. Penerapan prosedur gudang logistik di


medan di logistik Jambi

4. Seluruh barang ,spare part dan oli milik


unit SBP disimpan di gudang yang ada di
dermaga dan milik BNL disimpan terpisah di
gudang lokasi TC, untuk memudahkan
akumulasi data pemakaian ke unit

5. Penerapan form daily checking, form serah

terima alat dan penulisan jurnal di unit reach


stacker dan forklift.

6. Pemasangan kartu service di setiap unit


untuk mempermudah pengingat jadwal
service

7. Pengorderan spare part dan oli untuk unit


hanya boleh dilakukan oleh mekanik yang
diverifikasi oleh pengawas sesuai back up unit
masing masing.

KEPERLUAN
OPERASIONAL
1. Perlu pengadaan kendaraan mobil untuk
memperlancar operasional mengingat
kendaraan besar hanya 1 buah colt diesel
untuk mengangkut karyawan dan
pengambilan sparepart di luar

2. Pengadaan kompressor kecil uuntuk


membantu pembersihan unit forklift di lokasi
TW mengingat adanya unit forklift elecktrik
dan debu tissue yang menempel pada kapiler
radiator yang menyebabkan unit cepat over
heat selama ini.

3. Perlunya penambahan leader untuk di lokasi


TW dimana kandidat sudah didapatkan,
mengingat populasi unit di lokasi tersebut dan
user yang cukup ketat dengan S.O.P . di
lokasi tersebut

4. Perlunya penambahan jam kerja bagi driver


yang bertugas antar jemput karyawan di
malam hari.

Anda mungkin juga menyukai