Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS KESALAHAN BENTUKAN KATA

DALAM SURAT RESMI

MAKALAH
Diajukan Untuk Mmenuhi Salah Satu Tugas
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Puspa Sari Hafid


14781
XI IPA 2

SMA Negeri 1 Watampone


Tahun Pelajaran
2011/2012

PENGESAHAN
Makalah siswi bernama Puspa Sari Hafid,NIS 14781,kelas XI IPA 2, yang
berjudul Analisis Kesalahan Bentukan Kata dalam Surat Resmi telah diperiksa
dan diteliti oleh pembimbing karya tulis kelas XI SMA Negeri 1 Watampone dan
dinyatakan dapat diterima.

Watampone,

Pembimbing,

Hj. Habibah Arsyad,S.P.D.,M.Pd.


NIP 1958019 198103 2 008

Mei 2012

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Selama proses penulisan makalah ini, penulis menghadapi berbagai
kesulitan baik dalam teknik penulisan maupun penyediaan materi. Namun, berkat
ketekunan penulis mendorong penulis

untuk bekerja lebih giat, sehingga

kesulitan tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu sepatutnya penulis berterima
kasih kepada:
1. Ibu Hj. Habibah Arsyad, S.Pd, M.Pd. selaku pembimbing karya tulis sekaligus
guru mata pelajaran bahasa Indonesia yang meluangkan waktu dan
memberikan masukan demi kesempurnaan makalah ini.
2. Orang tua tercinta yang tabah dan ikhlas memberikan dukungan moril dan
bantuan materil sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
3. Teman-teman yang telah memberikan dukungan dan dorongan sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis memohon maaf atas kekurangan tersebut.
Harapan penulis, semoga makalah ini berguna untuk menambah wawasan
pembaca.

Watampone,

Mei 2012

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.

Latar Belakang
Masalah
Tujuan
Manfaat

II KERANGKA TEORI
III METODOLOGI
A. Jenis Tulisan
B. Objek Tulisan
C. Teknik Pengumpulan Data
IV PEMBAHASAN
A. Kesalahan Bentukan Kata dalam Surat Resmi
B. Tinjauan
C. Analisis
V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Manusia mempergunakan bahasa sebagai sarana komunikasi vital dalam


hidup. Bahasa dan pendidikan merupakan dua hal yang bertalian erat. Bahasa
merupakan alat utama dalam kehidupan dan pendidikan. Bahasa dan
pendidikan adalah dua hal yang saling mengembangkan dan saling
meningkatkan dalam setiap aspek kehidupan masyarakat. Setiap bangsa pada
hakekatnya

memerlukan

bahasa

nasional,

yaitu

bahasa

yang

dapat

mengkomunikasikan seluruh bangsa.


Bahasa nasional bagi suatu bangsa merupakan hal yang tidak ternilai
harganya, seperti dalam pasal 36 UUD 1945 yang berbunyi, Bahasa negara
ialah bahasa Indonesia. Untuk memperoleh bahasa nasionalnya, bangsa
Indonesia harus berjuang dalam waktu yang cukup panjang dan penuh dengan
tantangan. Dengan demikian, seharusnyakita bangga terhadap bahasa nasional
kita. Bahasa Indonesia memiliki bahasa yang baku karena bahasa Indonesia
merupakan bahasa umum dan bahasa nasional yang hidup dan berkembang
sejalan dengan kehidupan kebangsaan.
Semakin meluas kalangan pemakainya, maka diperlukan pemeliharaan
dan pelestarian bangsa Indonesia malalui pengadaan suatu tata bahasa yang
menjadi acuan normatif dalam penggunaan lisan maupun tulisan . keterampilan
seseorang dalam menggunakan bahasa tuli secara jelas dapat dilihat dari teknik
penulisannnya, sebab dalam menulis terdapat kaidah-kaidah tertentu yang
harus sesuai. Hal tersebut dapat dilihat dari seringnya terjadi kesalahan dalam
teknik penulisan.
B. Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut.
1. Adakah pemahaman penulis tentang bentukan dan surat resmi.
2. Bagaimana pemahaman penulis tentang bentukan kata dan surat resmi.
C. Tujuan

Sesuai makalah yang diiajukan, makalah ini bertujuan:


1.
2.
3.
4.

Mengetahui pemahaman penulis tentang bentukan kata dalam surat resmi.


Mengetahui penganalisaan penulis tentang bentukan kata dalam surat resmi.
Mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh.
Memenuhi salah satu tugas mata pelajaran bahasa Indonesia.

D. Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini sebagai berikut:
1. Sebagai upaya melatih diri penulis dalam menyusun makalah dengan
mengembangkan dan mengelola kemampuan pemikiran sehingga mampu
mengorganisasikan beragam informasi yang simpang siur menjadi pola-pola
yang dapat dipahami.
2. Sebagai bahan masukan bagi pembca dan pihak lain yang berkepentingan
dalam penyusunan makalah bahasa Indonesia.

II KERANGKA TEORI
A. Pengertian Kata, Bentukan Kata, dan Surat Resmi
1. Pengertian Kata

Kata adalah bentuk kesatuan yang paling kecil yang dapat berdiri
sendiri atau bentuk bebas. Pendapat pakar-pakar bahasa Indonesia tentang
pengertian kata adalah sebagai berikut:
a. Gorys Keraf bahwa kata adalah kesatuan-kesatuan yang terkecil yang
diperoleh sesudah sebuah kalimat dibagi atau bagian-bagiannya, dan
mengandung suatu ide.(1966:57)
b. Hocket dalam Parera bahwa kata adalah tiap segmen dari sebuah kalimat
yang diapit oleh sendi-sendi yang berturut-turut memungkinkan adanya
kesenyapan. (1922:3)
Dari pendapat pakar tersebut, dapat disimpulkan bahwa kata adalah
bentuk kesatuan terkecil dari sebuah kalimat dan mengandung suatu ide.
2. Pengertian Bentukan Kata
Bentukan kata adalah kata yang telah mengalami proses morfologis
apapun. Pendapat pakar-pakar bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Daeng Nurajamal, M.P.d,dkk. dalam buku Terampil Berbahasa Indonesia
halaman 232 bahwabentukan kata adalah seperangkat bagian dari tata
bahasa yang membahas mengenai pembentukan kata.
b. Drs. Joko Untoro,dkk. dalam buku Pintar Pelajaran halaman 454 bahwa
bantukan kata adalah jika kata sudah diwujudkan ke dalam susunan kata
berupa kalimat maka kata tersebut tidak lepas lagi dan sudah menjadi
satu kesatuan.
Dari pendapat pakar tersebut dapat disimpulkan bahwa bentukan kata
adalah seperangkat bagian dari tata bahasa yang mewujudkan kata ke dalam
susunan kata berupa kalimat dan manjadi satu kesatuan.
3. Pengertian Surat Resmi
Surat adalah sarana komunikasi tertulis antara satu pihak dengan
pihak lain yang saling berkepentingan. Rumusan lain tentang surat dapat
dikemukakan bahwa, surat adalah sehelai kertas yang memuat suatu bahan
komunikasi berupa pemberitahuan, permohonan, undangan, dll yang
disampaikan seseorang kepada orang/pihak lain, baik atas nama pribadi

maupun karena kedudukannya dalam suatu organisasi, instansi, atau


perusahaan. Salah satu jenis surat adalah surat resmi. Pendapat pakar-pakar
bahasa Indonesia tentang surat resmi adalah sebagai berikut:
a. Soedjito dan Solchan bahwa surat resmi adalah suatu alat komunikasi
tulis yang paling efisien, efektif, ekonomis, dan praktis. Juga dikatakan
bahwa surat resmi dikirimkan oleh perseorangan kepada kantor
pemerintah.
b. Daeng Nurjamal, M.P.d, dkk. dalam buku Terampil Berbahasa Indonesia
halaman 122 bahwa surat resmi adalah surat yang berasal dari dinas atau
instansi.
c. Arifin bahwa surat resmi adalah surat yang dibuat oleh suatu badan
perusahaan, organisasi, atau instansi tertentu.(1980:6)
Dari pendapat pakar di atas dapat disimpulkan bahwa surat resmi
adalah suatu alat sarana komunikasi tulis yang berasal dari suatu instansi,
badan peruusahaan dan organisasi tertentu.
B. Ciri-Ciri Kata,Bentukan Kata, dan Surat Resmi
1. Adapun cirii-ciri kata antara lain:
a. mengandung arti sendiri.
b. terdiri dari satu atau lebih morfem.
c. tidak diikuti oleh tanda baca.
d. dapat berdiri sendiri.
2. Adapun ciri-ciri bentukan kata antara lain:
a. mengakibatkan perubahan makna.
b. merupakan unsur struktural.
c. berasal dari kata dasar.
d. pemakainnya pada beberapa kata.
3. Adapun ciri-ciri surat resmi antara lain:
a. menggunakan kop surat apabila dikeluarkan organisasi.
b. ada nomor surat, lampiran, dan perihal.
c. menggunakan salam pembuka dan penutup yang lazim.
d. menggunakan ragam bahasa yang resmi.
e. menyertakan cap atau stempel dari lembaga resmi.
f. ada aturan format baku.
C. Fungsi Kata, Bentukan Kata, dan Surat Resmi
1. Adapun fungsi kata antara lain:
a. membentuk frasa dan klausa.
b. mempunyai suatu ide tertentu.
c. membentuk sebuah kalimat.
2. Adapun fungsi bentukan kata antara lain:
a. memperjelas arti sesungguhnya.
b. membentuk kata kerja.

c. membantu kata baru yang biasanya tidak berbeda dengan jenis kata
dasarnya.
3. Adapun fungsi surat resmi antara lain:
a. Wakil atau duta si penulis atau pengirim surat. Surat berperan sebagai
pembawa misi atau pesan penulis/pembuat surat.
b. Bukti tertulis otentik, hitam di atas putih, yang mempunyai kekuatan
buku.
c. Pedoman untuk mengambil tindakan lebih lanjut.
d. Alat pengingat. Dengan adanya arsip, sesuatu yang lupa tentang kegiatan
masa lalu dapat dilihat dan ditinjau kembali.
e. Bukti sejarah dan kegiatan suatu organisasi atau badan usaha.
f. Alat promosi (iklan) bagi pihak pengirim.
D. Jenis-Jenis Surat
Adapun jenis-jenis surat antara lain:
1. Jenis Surat berdasarkan asalnya
Surat berdasarkan asalnya dibedakan menjadi empat yakni surat yang
berasal dari pribadi atau perseorangan, dinas, sosial, dan niaga.
Surat pribadi atau perseorangan, dinas, sosial, dan niaga. Surat pribadi
adalah surat yang berasal dari pribadi atau perseorangan. Surat dinas atau
resmi yakni surat yang berasal dari suatu dinas atau instansi; surat sosial
yakni surat yang berasal dari lembaga atau organisasi sosial; dan surat niaga
yakni surat yang berasal dari dan berisi informasi seputat dunia usaha atau
bisnis.
2. Jenis Surat Berdasarkan Sasarannya
Berdasarkan sasarannya surat dapat dibedakan menjasi tiga jenis,
yakni surat biasa, surat edaran, dan pengumuman.
Surat biasa yang dimaksudkan disini adalah suatu surat yang ditujukan
untuk satu alamat. Surat edaran adalah satu surat yang disampaikan kepada
umum sekelompok khalayak tanpa harus dikatahui siapa dan berapa
jumlahnya.
Siapapun dia boleh membaca sebuah surat pengumuman itu, namun
tidak semua pembaca pengumuman itu berkepentingan dengan isinya.
Berbeda dengan surat biasa dan edaran, pihak-pihak yang dikirimi surat
merupakan pihak-pihak yang dipandang berkepentingan secara khusus
dengan isi surat.
3. Jenis Surat Berdasarkan Bentuknya

Surat berdasarkan bentuk atau wujud fisiknya, antara lain, berupa:


lartu pos, warkat pos/aerogram, telegram, surat bersampul, wesel, faksimili,
memo dan nota. Semua bentuk surat itu masing-masing mempunyai
kekhasan baik bentuk maupun kegunaannya.
Kartu pos atau lazim pula disebut posrcard digunakan untuk
menyampaikan berita singkat yang tidak rahasia.
Memo dan nota adalah surat-surat yang digunakan secara internal
dalam suatu lingkungan kerja. Perbedaannya, Nota:bernomor, isinya berupa
informasi atau instruksi, penulisannya terbatas dan melekat pada jabatan ;
dikirimkan ke bawahan (instruksi) atau pejabat sederajat. Sedangkan memo:
tidak bernomor isinya umum tidak terikat pada jabatan; siapapun bisa dan
menulis memo ; memo biasa, bisa dikirimkan kepada atasan, bawahan, dan
pejabat sederajat.
4. Jenis Surat Berdasarkan Keamanan Isinya
Surat berdasarkan keamanan atau kerahasiaan isinya, dapat dibedakan
menjadi empat jenis, yakni surat sangat rahasia, surat rahasia, surat
konfidensial, dan surat biasa.
Setiap surat sepanjang surat itu bersampul berarti surat itu rahasia.
Artinya tidak sembarang orang boleh membuka atau membacanya. Hal ini
berbeda dengan kartu pos post card yang memang terbuka, karena sifatnya
itu maka digunakan untuk mengirimkan berita singkat dan tidak rahasia.
Surat sangat rahasia dan surat rahasia masing-masing menggunakan
dua buah sampul atau amplop, keduanya digunakan untuk mengirimkan
dokumen-dokumen negara. Jadi, apabila sebuah surat sangat rahasia dan
rahasia itu bocor, maka yang bocor itu adalah dokumen rahasia negara.
Sedangkan surat konfidensial adalah surat yang yang isinya hanya boleh
diketahui oleh orang atau pejabat yang namanya tercantum pada alamat
yang dituju. Surat konfidensial ini lazim pula disebut dengan surat rahasia
terbatas, surat rahasia jabatan, surat rahasia perusahaan. Surat konfidensial
bisa juga dijelaskan sebuah surat yang isinya rahasia bagi pihak lain yang

tidak menerimanya. Surat biasa adalah surat yang memiliki sampul, artinya
rahasia dan tidak sembarang boleh membacanya, tetapi tingkat kerahasiaan
surat ini surat itu biasa.
5. Jenis Surat Berdasarkan Situasinya
Surat berdasarkan situasinya terdiri dari surat pribadi, surat semi
pribadi, dan surat resmi yang dibedakan menjadi dua; surat resmi kedinasan
dan surat resmi bisnis.
6. Jenis Surat Berdasarkan Urgensinya
Surat berdasarkan urgensi atau tingkat kepentingannya dapat
dibedakan menjadi surat sangat segera, surat segera, dan surat biasa. Surat
sangat segera adalah surat-surat yang harus diproses, dikirimkan, ditangani
segera pada kesempatan pertama, saat jam kantor buka. Sedangkan surat
segera adalah surat yang juga harus segera diproses, dikerjakan, ditangani
namun tidak pada kesempatan pertama. Surat biasa adalah surat yang
penanganan atau penyelesaiannya berdasarkan urutan datangnya surat atau
berdasarkan prioritasnya.
7. Jenis Surat Berdasarkan Polanya
Dalam dunia surat menyurat dikenal ada tujuh jenis pola surat yang
lazim digunakan secara bervariasi, ketujuh pola surat itu adalah pola surat
lurus penuh full block style;pola surat lurus block style; pola surat
setengah lurus semi block style; pola surat taktik/lekuk idented style;
pola surat menggantung hanging paragraf style; pola surat dinas official
style; dan ; pola surat pribadi private style.
Ketujuh pola surat itu dalam prakteiknya, digunakan secara bervariasi
di berbagai organisasi, tempat dan instansi atau perusahaan.

III METODOLOGI

A. Jenis Tulisan
Dalam pembuatan makalah ini, penulis menggunakan jenis tulisan
argumentasi dan eksposisi. Yaitu tulisan yang menyajikan alasan-alasan yang
kuat dan meyakinkan pembaca disertai penjelasan dan pemaparan beberapa
opini.
B. Objek Tulisan
Makalah ini mengambil objek tulisan kesalahan bentukan kata dalam
surat resmi. Adapun sasaran penulisan makalah ini adalah siswa. Agar siswa
dapat meningkatkan pemahaman tentang bentukan kata dalam surat resmi.
C. Teknik Pengumpulan Data
Penulis mengumpulkan data (bahan) mengenai bentukan kata dan surat
resmi dengan menggunakan metode library research yaitu suatu metode yang
digunakan dalam pengumpulan data dengan aktif melalui:
1. Mengutip secara langsung yaitu mengambil pendapat atau data maupun
bahan yang terdapat dalam literatur kemudian dimasukkan ke dalam karya
tulis.
2. Mengutip secara tidak langsung yaitu mengambil data atau bahan yang
terapat dalam literatur untuk diringkas kemudian dimasukkan dalam karya
tulis.

IV PEMBAHASAN
A. Kesalahan Bentukan Kata dalam Surat Resmi
Surat 1
PEMERINTAH KABUPATEN BONE

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN


DAN HORTIKULTURA
JALAN SULTAN HASANUDDIN NO.12 TELP (0481) 21037

WATAMPONE

Nomor: 005/1340a/07/09

Watampone, 9 Juli 2009

Perihal: Permintaan Membawakan Materi

Kepada
Yth.
DiTempat

Dengan Hormat.
Dalam

rangka

pelaksanaan

Workshop

Kabupaten

Project

Implementation Unit (KPIU) Kegiatan PISP Satker Dinas Pertanian


Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Bone T.A.2009, maka di
mohon kesediaan Bapak/Ibu sebagai Nara Sumber yang Insya Allah akan
dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Kamis /16 Juli 2009
Waktu
Tempat

: Sesuai Jadwal Terlampir.


: Ruang Pertemuan Kantor Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab. Bone
Jl. Sultan Hasanuddin No.12 Watampone.

Demikian disampaikan atas kesediannya di ucapkan terima kasih.


Kepala Dinas,

Ir. H.LANTO PALAWA,MP

Pangkat: Pembina Utama Muda


Nip : 19550805 198303 1 012
Tembusan: Disampaikan Kepada Yth.
1. Bupati Bone
2. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Propinsi Sulawesi Selatan.
3. PPMU PISP Propinsi Sulawesi Selatan.
4. Kantor Pelayanan Pembendaharaan Negara
(KPPN) Kab. Bone.
5. Masing-masing yang bersangkutan.
6. Peringgal.

di Watampone
di Makassar
di Makassar
di Watampone
di Tempat

Surat 2
PEMERINTAH KABUPATEN BONE

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN


DAN HORTIKULTURA
JALAN SULTAN HASANUDDIN NO.12 TELP (0481) 21037
WATAMPONE
Watampone, 8 Nopember 2010
Kepada
Nomor
Lampiran
Perihal

: 005/2167/11/2010
Yth. Pengurus P3A................
: 2 (dua) Expl
.....................................
: Undangan Pelatihan
diUsaha Intensifikasi, Ekstensifikasi, Tempat
Diversifikasi Sistem Pengelolaan Air Irigasi.
Dalam rangka pemberdayaan kelompok P3A yang ada di
daerah Irigasi dan berdasar Petunjuk Operasional Kegiatan (POK)
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi

Sulawesi Selatan, kegiatan PISP terdapat Pelatiha Usaha


Intensifikasi, Ekstensifikasi, Diversifikasi Sistem Pengelolaan Air
Irigasi, berdasarkan hal tersebut dengan ini disampaikan hal-hal
sebagai berikut:
1. Pelatihan

Usaha

Intensifikasi,

Ekstensifikasi,

Diversifikasi Sistem Pengelolaan Air Irigasi, sesuai


jadwal terlampir.
2. Sehubungan hal tersebut, diharapkan tiap P3A dapat
menugaskan peserta perempuan.
3. Biaya transport dan konsumsi di tanggung panitia.
Demikian disampaikan atas partisipasinya diucapkan terima
kasih.

Kepala Dinas,

Ir. H.LANTO PALAWA,MP


Pangkat: Pembina Utama Muda
Nip

: 19550805 198303 1 012

Tembusan di sampaikan Kepada Yth.


1. Bupati Bone sebagai laporan................................................di Watampone
2. Ketua KPCMO PISP Kabupaten Bone..................................di Watampone
3. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Propinsi Sulawesi Selatan....................................................di Makassar
4. Konsultan PISP Propinsi Paket I dan II................................di Makassar
5. Kepala Wilayah Kecamatan Lokasi Kegiatan........................di Tempat
6. Pemimpin Pertanian Kecamatan (PPK) Lokasi Kegiatan.......di Tempat
7. KTPM/TPM masing-masing daerah irigasi...........................,di Tempat
8. Masing-masing yang bersangkutan.......................................di Tempat
9. Arsip
B. Tinjauan Kesalahan Bentukan Kata dalam Surat Resmi

Dengan mememerhatikan surat di atas terdapat beberapa kata yang


digarisbawahi yang merupakan kesalahan bentukan kata dalam surat resmi
yaitu:
1. Surat Resmi 1
a. di mohon
b. nara sumber
c. di ucapkan
2. Surat Resmi 2
a. berdasar
b. pengelolaan
c. menugaskan
d. di tanggung
e. di sampaikan
C. Analisis Kesalahan Bentukan Kata dalam Surat Resmi
Dengan memerhatikan dan menganalisa surat di atas kita dapat melihat
beberapa kesalahan bentukan kata yaitu.
Surat 1
a. Padaparagraf pertama kalimat pertama yakni di mohon. Penulisan bentukan
kata ini kurang tepat karena tidak menggabungkan prefiks di pada kata
mohon dan unsur di harus dilekatkan pada kata yang mengikutinya.
Penulisan bentukan kata yang tepat adalah dimohon.
b. Pada paragraf pertama kalimat pertama yakni nara sumber. Penulisan
bentukan kata ini kurang tepat karena tidak menggabungkan kedua kata
yang seharusnya digabung. Penulisan bentukan kata yang tepat adalah
narasumber.
c. Pada paragraf kedua kalimat pertama yakni di ucapkan. Penulisan bentukan
kata ini kurang tepat karena tidak menggabungkan prefiks di pada kata
ucapkan. Penulisan bentukan kata yang tepat adalah diucapkan.
Surat 2
a. Pada paragraf pertama kalimat pertama yakni kata berdasar. Penulisan
bentukan kata ini kurang tepat karena tidak memberikan akhiran kan atau
sufiks kan sehingga maknanya jelas. Penulisan kata yang tepat adalah
berdasarkan.

b. Pada paragraf pertama kalimat kedua yakni pengelolaan. Penulisan


bentukan kata ini kurang tepat karena menghilangkan salah satu huruf pada
kata dasar. Penulisan bentukan kata yang tepat adalah pengelolahan.
c. Pada paragraf pertama kalimat ketiga yakni kata menugaskan. Penulisan
bentukan kata ini kurang tepat karena pemilihan sufiks yang tidak sesuai.
Penulisan bentukan kata yang tepat adalah menugasi.
d. Pada paragraf pertama kalimat keempat yakni kata di tanggung. Penulisan
bentukan kata ini kurang tepat karena tidak menggabungkan prefiks di pada
kata tanggung. Penulisan bentukan kata yang tepat adalah ditanggung.
e. Pada tembusan yakni di sampaikan. Penulisan bentukan kata ini kurang
tepat karena unsur di harus dilekatkan pada kata yang mengikutinya.
Penulisan bentukan kata yang tepat adalah disampaikan.

V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya tentang bentukan kata
dalam surat resmi, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Kesalahan dalam bentukan kata memengaruhi makna dari sebuah surat
kabar. Agar penerima surat dapat dengan tepat memahami isi surat yang
diterimanya sesuai dengan maksud surat, maka perlu memperbaiki bentukan

kata. Kesalahan dalam bentukan kata dalam surat resmi seperti di mohon,
nara sumber, di ucapkan, berdasar, pengelolaan, menugaskan, di tanggung,
dan di sampaikan.
2. Analisis kesalahan bentukan kata seperti kesalahan dalam menuliskan
gabungan kata dasar dengan afiks, menghilangkan afiks pada kata dasar
yang seharusnya berafisk, dan kesalahan dalam menuliskan gabungan kata
yang mendapat prefiks dan sufiks.
B. Saran
Adapun saran yang diberikan penulis antara lain:
1. Sebaiknya penulis lebih banyak membaca literatur tentang bentukan kata
dan surat resmi.
2. Sebaiknya perpustakaan sekolah lebih banyak menyediakan buku tentang
bentukan kata dan surat resmi .
3. Sebaiknya pemerintah turut serta dalam menyediakan buku-buku tentang
bentukan kata dan surat resmi.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2007.

KesalahanPenulisan

Kata.

Http://

www.paknewulan.wordpress.com (diakses tanggal 8 Mei 2012)


2007.Permasalahan

Kebahasaan

dalam

Surat

Dinas.

Http://www.areraiera.wordpress.com (diakses tanggal 8 Mei 2012)


2011. Pengertian Kosakata. Http://www.hasan2U.blogspot.com (diakses tanggal 5
Mei 2012)
2011. Surat Resmi. Http://www.gunungkidul.org (diakses tanggal 5 Mei 2012)

2011. Undang-undang Republik Indonesia dan Perubahannya. Jakarta: Penabur


Ilmu.
2011. Jenis-Jenis Surat. Http://www.hasan2U.blogspot.com (diakses tanggal 6
Mei 2012)
2011. Surat Dinas yang Benar. Http://www.sisialinnet.com (diakses tanggal 5 Mei
2012)
Arifin dalam Anonim. 1980. Surat Resmi. Http://www.artikelresmi.blogspot.com
(diakses tanggal 7 Mei 2012)
Hocket dalam Parera.1992. Pengertian Kata. Bandung:Alfabeta.
Keraf, Gorys. 1944. Terampil Berbahasa Indonesia 2 untuk SMA Kelas XI.
Jakarta:Depdikbud
Keraf,

Gorys

dalam

Anonim.

1966.

Pengertian

Kata.

Http://imsucis.wordpress.com (diakses tanggal 5 Mei 2012)


Mafrukhi,dkk.. 2007. Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA Kelas XI .
Jakarta: Erlangga.
Nurjamal, Daeng,dkk.. 2011. Terampil Berbahasa Indonesia. Bandung:Alfabeta.
Soedjito dan Solchan dalam Anonim. 1987. Surat Resmi Sarana Komunikasi.
Http://www.sisialinnet.com (diakses tanggal 5 Mei 2012).
Supriatna, Agus. 2007. Bahasa Indonesia. Jakarta:Grafindo.
Untoro, Joko. 2010. Bahasa Indonesia. Jakarta:Wahyu Media.
Widodo, A.Slamet.1995. Penuntun Belajar Bahasa Indonesia 2 untuk kelas II
SMA Bandung:Geneca Exact.
Yudha, Sahid.2006. Buku Ajar Bahasa Indonesia: Surakarta:Citra.

Anda mungkin juga menyukai