Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM R-LAB

NAMA/NPM
FAKULTAS/PROGRAM STUDI
GRUP DAN KAWAN KERJA

NOMOR DAN NAMA PERCOBAAN


TANGGAL PERCOBAAN

: ASLAMIC ADIKA PUTRA/1306443116


: MIPA/FISIKA
: CARINA AULIA
FAJAR BAHARI K
FITRIA YUNITA
MIFTAH A
OKI FIRMANSYAH W
TAMARA RIZKI A
YURIE MIFTAH H
: LR02- KARAKTERISTIK V I LOGAM
: 7 NOVEMBER 2016

LABORATORIUM FISIKA DASAR


UPP IPD
UNIVERSITAS INDONESIA

A. Tujuan
Mempelajari hubungan antara beda potensial (V) dan arus listrik (I) pada suatu logam.
B. Alat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Hambatan yang terbuat darilogam


Amperemeter
Voltmeter
Variable power supply
Camcorder
Unit PC
DAQ dan perangkat pengendali
Otomatis

C. Teori
Sebuah bahan material bila dilewati oleh arus listrik akan menimbulkan disipasi panas.
Besarnya disipasi panas adalah I2R. Panas yang dihasilkan oleh material ini akan
mengakibatkan perubahan hambatan material tersebut. Jika pada material logam,
pertambahan kalor / panas akan menambah nilai hambatan material tersebut. Peristiwa
dispasi panas dan perubahan resistansi bahan logam ini saling berkaitan.

Hambatan atau disebut juga tahanan atau resistansi adalah sesuatu yang sering dibicarakan
dalam bidang fisika elektronika. Apa sebenarnya fungsi dari hambatan tersebut? Data
menunjukkan ada hubungan yang menarik antara kuat arus dan hambatan. Jika nilai
hambatan diperbesar maka kuat arus akan menurun untuk beda potensial yang tetap, sehingga
:

Persaman di atas menunjukkan bahwa hambatan berbanding terbalik dengan kuat arus. Jika
nilai hambatan konstan maka hubungan antara kuat arus dan beda potesial adalah berbanding
lurus, dengan kata lain semakin besar beda potensial makin besar kuat arusnya. Secara
matematis dapat ditulis :

Penggabungan ke dua persamaan dapat ditulis sebagai berikut.

Persamaan di atas disebut Hukum Ohm, dengan R adalah hambatan yang dinyatakan dalam
satuan ohm ditulis dalam simbol (omega). Berdasarkan hukum Ohm, 1 ohm didefinisikan
sebagai hambatan yang digunakan dalam suatu rangkaian yang dilewati kuat arus sebesar 1
ampere dengan beda potensial 1 volt. Oleh karena itu, kita dapat mendefinisikan pengertian
hambatan yaitu perbandingan antara beda potensial dan kuat arus.

Secara garis besar, hukum Ohm dapat disimpulkan sebagai berikut :


1. Besarnya arus listrik yang mengalir sebanding dengan besarnya beda potensial
(tegangan). Untuk sementara tegangan dan beda potensial dianggap sama walau
sebenarnya kedua secara konsep berbeda. Secara matematika di tuliskan I Vatau V
I, Untuk menghilangkan kesebandingan ini maka perlu ditambahkan sebuah
konstanta yang kemudian di kenal dengan hambatan (R) sehingga persamaannya
menjadi V = I.R. Dimana V adalah tegangan (volt), I adalah kuat arus (A) dan R
adalah hambatan (Ohm).
2. Perbandingan antara tegangan dengan kuat arus merupakan suatu bilangan konstan
yang disebut hambatan listrik. Secara matematika di tuliskan V/I = R atau dituliskan
V = I.R.
D. Cara Kerja
1. Memerhatikan halaman web percobaan Karakteristik V I Logam.
2. Memberikan beda potensial dengan member tegangan V1.
3. Mengaktifkan power supply atau baterai dengan mengklik radio button di
sebelahya.
4. Mengukur beda potensial dan arus yang terukur pada hambatan.
5. Mengulangi langkah 3 hingga 5 untuk beda potensial V2 hingga V8.
Catatan : data yang diperoleh adalah 5 buah data terakhir jika rangkaian diberi beda
potensial tertentu (misalkan V1) dengan interval 1 detik antara data satu dengan data
berikutnya.

E. Data
Percobaan dengan menggunakan V1
Tegangan (Volt)

Arus Listrik (mA)

0,008
0,008
0,008
0,008
0,008

9,15
9,14
9,25
9,14
9,24

Percobaan dengan menggunakan V2


Tegangan (Volt)
0,18
0,18
0,18
0,18
0,18

Arus Listrik (mA)


18,82
18,72
18,82
18,82
18,82

Percobaan dengan menggunakan V3


Tegangan (Volt)
0,27
0,27
0,27
0,27
0,27

Percobaan dengan menggunakan V4

Percobaan dengan menggunakan V5

Arus Listrik (mA)


27,25
27,35
27,25
27,25
27,25

Percobaang dengan menggunakan V6

Percobaan dengan menggunakan V7

Percobaan dengan menggunakan V8

Tegangan rata-rata dan arus listrik rata-rata di setiap tengangan yang digunakan adalah

Dari tegangan rata-rata dan arus rata-rata, diperoleh grafik

Dimana pada sumbu x adalah tegangan rata-rata dan pada sumbu y adalah arus listrik rata-rata.

Dari data rata rata tegangan dan arus listrik, dapat dihasilkan pula besar disipasi panas
logam setiap tegangan yang ditentukan. Dengan menggunakan persamaan rumus :
W = V.I = I2.R
Diperoleh seperti tabel berikut

Dan grafik hubungan antara disipasi panas (sumbu y) dengan arus listrik (sumbu x yaitu
sebagai berikut

Dalam setiap percobaan, maka terdapat beberapa kesalahan, yaitu salah satunya kesalahan
relatif percobaan. Dalam percobaan ini, kesalahan relatifnya adalah sebesar :

Untuk tegangan, besar kesalahan relatifnya adalah 0.364631321. Sedangkan untuk arus
listrik, kesalahan relatifnya adalah 19.73445979.
F. Analisis
Analisis Percobaan

Percobaan RLAB LR02 Karakteristik V I Logam ini bertujuan untuk mengetahui


hubungan antara disipasi panas dengan perubahan resistansi logam. Dalam percobaan ini,
dibutuhkan beberapa alat seperti hambatan yang terbuat dari logam, amperemeter (untuk
mengukur arus listrik yang dihasilkan), voltmeter (untuk mengukur besarnya tegangan
listrik), variable power supply, camcorder, unit PC, serta DAQ dan perangkat pengendali
otomatis. Alat alat tersebut disusun sedemikian rupa hingga praktikan bisa mengukur besar
arus listrik yang dihasilkan untuk beberapa tegangan yang sudah di-set oleh praktikan.
Menurut teori, disipasi panas suatu logam semikonduktor akan dipengaruhi oleh besarnya
resistansi pada logam tersebut. Dan pada perocobaan kali ini akan dibuktikan apakah teori
tersebut benar tidaknya. Dalam percobaan kali ini, tegangan listrik merupakan variabel bebas,
yaitu variable yang ditentukan sendiri oleh praktikan, di mana praktikan menetapkan delapan
nilai tegangan listrik yang berbeda. Kemudian, arus listrik yang dihasilkan merupakan
variabel terikat, yaitu variable yang nilainya dipengaruhi oleh besarnya variabel bebas.
Ketika tegangan listrik dan arus listrik telah didapatkan nilainya, praktikan dapat menghitung
besarnya hambatan atau resistensi dari logam yang digunakan dalam percobaan. Dari hal
tersebut, maka praktikan dapat mengetahui hubungan tegangan dengan arus listrik serta
hubungan antara disipasi panas dengan resistensi logam semikonduktor.

Analisis Hasil

Dari hasil yang didapatkan, praktikan dapat mengetahui bahwa hubungan antara tegangan
dengan arus listrik yaitu berbanding lurus, dengan kata lain semakin tinggi tegangan listrik
yang diberikan, maka akan semakin tinggi pula arus listrik yang dihasilkan, begitu pula
sebaliknya. Hal ini tidak terlepas dari hambatan dari logam yang konstan sehingga praktikan
mendapatkan hubungan seperti itu untuk tegangan dengan arus listrik. Hambatan dalam
percobaan kali ini konstan karena logam yang digunakan dalam percobaan kali ini sama atau
sejenis sehingga nilainya tetap / konstan.
Analisis Grafik

Grafik yang disertakan dalam laporan praktikum ini adalah grafik hubungan antara tegangan
(volt) dengan arus listrik yang dihasilkan (mA). Grafik tersebut merupakan grafik yang
menggambarkan bahwa semakin tinggi tegangan, maka akan semakin tinggi pula arus listrik
yang dihasilkan. Hal ini menjadi bukti dari analisis hasil yang telah ada sebelumnya. Grafik
yang dihasilkan menunjukkan hubungan linier antara tegangan dan arus listrik, apabila ditulis
dalam persamaan sistematis menjadi :
Y = mx + b
dimana y merupakan arus listrik dan x merupakan tegangan. m dalam hal ini adalah gradien,
dan nilai gradien ini konstan untuk berapapun nilai x dan y. Dengan kata lain, dalam
percobaan kali ini, nilai konstan tersebut adalah hambatan atau resistensi (R) dari logam yang
digunakan dalam percobaan.
Sedangkan untuk grafik hubungan antara arus listrik dengan disipasi panas merupakan
hubungan eksponensial kuadrat. Hal ini bisa dilihat dari grafik yang melengkung membentuk
setengah parabola. Persamaan yang didapatkan sesuai dengan teori yang ada, yaitu :
x = ay2 + b
di mana x merupakan besar disipasi panas yang dihasilkan, sedangkan y merupakan besar
arus listrik. Hal ini sama dengan persamaan :
W = I2.R

G. Kesimpulan

Hubungan antara tegangan (volt) dengan arus listrik (mA) merupakan hubungan
linier, di mana semakin besar tegangan, maka akan semakin besar pula nilai arus
listrik yang dihasilkan.
Hubungan antara arus listrik (mA) dengan disipasi panas (mJoule) merupakan
hubungan eksponensial (kuadrat). Hal ini dapat dilihat dari bentuk grafik yang
dihasilkan, yaitu melengkung berbentuk setengah parabola.
Berdasarkan grafik, menggunakan prinsip Hukum Ohm diperbolehkan untuk
menghitung hambatan atau resistensi suatu logam.
Referensi
Halliday, Resnick, Walker. 2005. Fundamental of Physics 7th ed., Extended Edition.
John Willey and Sons, Inc. NJ.
http://sitrampil.ui.ac.id/elaboratory/kuliah/view_experiment.php?id=10554&exp=52
(diakses pada tanggal 28 September 2014 pukul 07.15)
http://www.scribd.com/doc/87182906/Teori-Hukum-Ohm

Anda mungkin juga menyukai