LR03
LR03
NAMA/NPM
FAKULTAS/PROGRAM STUDI
GRUP DAN KAWAN KERJA
A. Tujuan
Mempelajari hubungan antara beda potensial (V) dan arus listrik (I) pada suatu logam.
B. Alat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
C. Teori
Sebuah bahan material bila dilewati oleh arus listrik akan menimbulkan disipasi panas.
Besarnya disipasi panas adalah I2R. Panas yang dihasilkan oleh material ini akan
mengakibatkan perubahan hambatan material tersebut. Jika pada material logam,
pertambahan kalor / panas akan menambah nilai hambatan material tersebut. Peristiwa
dispasi panas dan perubahan resistansi bahan logam ini saling berkaitan.
Hambatan atau disebut juga tahanan atau resistansi adalah sesuatu yang sering dibicarakan
dalam bidang fisika elektronika. Apa sebenarnya fungsi dari hambatan tersebut? Data
menunjukkan ada hubungan yang menarik antara kuat arus dan hambatan. Jika nilai
hambatan diperbesar maka kuat arus akan menurun untuk beda potensial yang tetap, sehingga
:
Persaman di atas menunjukkan bahwa hambatan berbanding terbalik dengan kuat arus. Jika
nilai hambatan konstan maka hubungan antara kuat arus dan beda potesial adalah berbanding
lurus, dengan kata lain semakin besar beda potensial makin besar kuat arusnya. Secara
matematis dapat ditulis :
Persamaan di atas disebut Hukum Ohm, dengan R adalah hambatan yang dinyatakan dalam
satuan ohm ditulis dalam simbol (omega). Berdasarkan hukum Ohm, 1 ohm didefinisikan
sebagai hambatan yang digunakan dalam suatu rangkaian yang dilewati kuat arus sebesar 1
ampere dengan beda potensial 1 volt. Oleh karena itu, kita dapat mendefinisikan pengertian
hambatan yaitu perbandingan antara beda potensial dan kuat arus.
E. Data
Percobaan dengan menggunakan V1
Tegangan (Volt)
0,008
0,008
0,008
0,008
0,008
9,15
9,14
9,25
9,14
9,24
Tegangan rata-rata dan arus listrik rata-rata di setiap tengangan yang digunakan adalah
Dimana pada sumbu x adalah tegangan rata-rata dan pada sumbu y adalah arus listrik rata-rata.
Dari data rata rata tegangan dan arus listrik, dapat dihasilkan pula besar disipasi panas
logam setiap tegangan yang ditentukan. Dengan menggunakan persamaan rumus :
W = V.I = I2.R
Diperoleh seperti tabel berikut
Dan grafik hubungan antara disipasi panas (sumbu y) dengan arus listrik (sumbu x yaitu
sebagai berikut
Dalam setiap percobaan, maka terdapat beberapa kesalahan, yaitu salah satunya kesalahan
relatif percobaan. Dalam percobaan ini, kesalahan relatifnya adalah sebesar :
Untuk tegangan, besar kesalahan relatifnya adalah 0.364631321. Sedangkan untuk arus
listrik, kesalahan relatifnya adalah 19.73445979.
F. Analisis
Analisis Percobaan
Analisis Hasil
Dari hasil yang didapatkan, praktikan dapat mengetahui bahwa hubungan antara tegangan
dengan arus listrik yaitu berbanding lurus, dengan kata lain semakin tinggi tegangan listrik
yang diberikan, maka akan semakin tinggi pula arus listrik yang dihasilkan, begitu pula
sebaliknya. Hal ini tidak terlepas dari hambatan dari logam yang konstan sehingga praktikan
mendapatkan hubungan seperti itu untuk tegangan dengan arus listrik. Hambatan dalam
percobaan kali ini konstan karena logam yang digunakan dalam percobaan kali ini sama atau
sejenis sehingga nilainya tetap / konstan.
Analisis Grafik
Grafik yang disertakan dalam laporan praktikum ini adalah grafik hubungan antara tegangan
(volt) dengan arus listrik yang dihasilkan (mA). Grafik tersebut merupakan grafik yang
menggambarkan bahwa semakin tinggi tegangan, maka akan semakin tinggi pula arus listrik
yang dihasilkan. Hal ini menjadi bukti dari analisis hasil yang telah ada sebelumnya. Grafik
yang dihasilkan menunjukkan hubungan linier antara tegangan dan arus listrik, apabila ditulis
dalam persamaan sistematis menjadi :
Y = mx + b
dimana y merupakan arus listrik dan x merupakan tegangan. m dalam hal ini adalah gradien,
dan nilai gradien ini konstan untuk berapapun nilai x dan y. Dengan kata lain, dalam
percobaan kali ini, nilai konstan tersebut adalah hambatan atau resistensi (R) dari logam yang
digunakan dalam percobaan.
Sedangkan untuk grafik hubungan antara arus listrik dengan disipasi panas merupakan
hubungan eksponensial kuadrat. Hal ini bisa dilihat dari grafik yang melengkung membentuk
setengah parabola. Persamaan yang didapatkan sesuai dengan teori yang ada, yaitu :
x = ay2 + b
di mana x merupakan besar disipasi panas yang dihasilkan, sedangkan y merupakan besar
arus listrik. Hal ini sama dengan persamaan :
W = I2.R
G. Kesimpulan
Hubungan antara tegangan (volt) dengan arus listrik (mA) merupakan hubungan
linier, di mana semakin besar tegangan, maka akan semakin besar pula nilai arus
listrik yang dihasilkan.
Hubungan antara arus listrik (mA) dengan disipasi panas (mJoule) merupakan
hubungan eksponensial (kuadrat). Hal ini dapat dilihat dari bentuk grafik yang
dihasilkan, yaitu melengkung berbentuk setengah parabola.
Berdasarkan grafik, menggunakan prinsip Hukum Ohm diperbolehkan untuk
menghitung hambatan atau resistensi suatu logam.
Referensi
Halliday, Resnick, Walker. 2005. Fundamental of Physics 7th ed., Extended Edition.
John Willey and Sons, Inc. NJ.
http://sitrampil.ui.ac.id/elaboratory/kuliah/view_experiment.php?id=10554&exp=52
(diakses pada tanggal 28 September 2014 pukul 07.15)
http://www.scribd.com/doc/87182906/Teori-Hukum-Ohm