Elektrowinning
Elektrorefining
Elektrotermik
Elektroplatting
Elektrolisis
PROSES ELEKTROWINNING
Sel dilapisi dengan refractory carbon dan pada dasar
sel diletakkan batang baja yang berfungsi sebagai
katoda.
Anoda terbuat dari karbon yang dipasang
menggantung diatas sel.
Elektrolitnya merupakan campuran dari garam
(misalnya : apabila yang akan dihasilkan adalah
aluminium, maka sebagai elektrolitnya adalah
sodium alluminium fluorida) dalam kondisi leleh
(molten).
Logam murni yang dihasilkan mengendap didasar sel
atau akan mengapung di elektrolit seperti halnya
magnesium.
Endapan logam murni dikeluarkan melalui tap hole.
PROSES ELEKTROREFINING
Elektrorefining merupakan tahapan lanjut dari pemurnian
logam, yang dimaksudkan untuk menghasilkan logam
berkadar elektrolitik (electrolytic grade).
Logam yang akan dimurnikan dicetak menjadi bentuk
tertentu yang akan digunakan sebagai anoda.
Proses yang terjadi pada dasarnya merupakan perpindahan
logam utama (yang akan dimurnikan) dari anoda ke katoda.
Sel-nya dibuat dari cor beton (concrete) atau kayu yang
dilapisi dengan timbal atau aspalitic material, dengan tujuan
agar elektrolit yang bersifat asam tidak mempengaruhi sel.
Anoda dan katoda disusun berselang-seling, sedangkan
elektrolitnya selalu disirkulasikan berdasarkan atas gravitasi.
Anoda akan larut dan terjadi reaksi oksidasi, sedangkan pada
katoda akan terjadi pengendapan, biasanya terjadi reaksi
reduksi.
Pelumasan
Setelah proses penyepuhan hasilnya diberi minyak dengan
maksud agar mengkilap. Electropolishing menghasilkan
permukaan bagus untuk elektroplating lebih lanjut (proses final
bagi baja stainless). Pengerjaan elektropolishing mirip
elektroplating namun rapat arusnya 5 10 kali lipat. Sistemnya
anodik dilarutkan, menggunakan sulfat dan fosfat.
Pembilasan
Pembilasan perlu dilakukan pada proses pembersihan
permukaan.
FUSE SALT ELECTROLYSIS
Beberapa metal yang tidak dapat membentuk water solution,
tetapi hanya bisa terbentuk sebagai molten salt dari metal
tersebut. Metal tersebut antara lain : Al, Mg, Na, Ca, Ba, Li, Ti, Be,
Ze, dan rare earth. Metal-metal tersebut mempunyai afanitas
yang besar terhadap oksigen (sukar direduser oksidanya),
sehingga tidak bisa dilakukan pengendapan di dalam water
solution, karena metal akan selalu teroksidasi oleh air sehingga
perlu dilakukan pada temperatur tinggi.
2. Induction Furnace
Merupakan dapur peleburan yang pemanasnya dilakukan
dengan jalan mengalirkan arus listrik ke suatu metal,
sehingga tahanan metal ini menimbulkan panas. Biasanya
cara ini dilakukan di laboratorium, dimana sebuah crucible
dililit dengan kawat listrik, sedangkan material yang akan
dilebur dimasukkan ke dalam crucible tersebut.