Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PENGETAHUAN LINGKUNGAN

OBSERVASI LIMBAH AIR SUNGAI ABIAN TUBUH

OLEH :

1.
2.
3.
4.

ROHMI WARDANI (E1A013043)


ROSITA WATI (E1A013044)
SAHANIM (E1A013045)
SIGIT ADRIYATNO F.S. (E1A013046)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MATARAM
APRIL 2014

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang.
Dewasa ini masalah lingkungan yang ada di sekitar kita tidak dapat dielakan lagi.
Masalah itu timbul karena kurang kesadaran kita akan kebersihan lingkungan serta
pentingnya lingkungan bagi kehidupan makhluk hidup. Misalnya pencemaran sumber
daya air dan sungai sebagai akibat dari pembuangan limbah industri dan limbah rumah
tangga serta banyak kasus lain yang sekarang sudah menjadi fenomena umum. Limbah
cair atau air limbah adalah air yang tidak terpakai lagi, yang merupakan hasil dari
berbagai aktivitas manusia. Dengan semakin meningkatnya jumlah pertumbuhan
penduduk dengan segala kegiatannya, maka jumlah air limbah juga mengalami
peningkatan. Jika jumlah air limbah yang dibuang melebihi kemampuan alam untuk
menerima atau menampungnya, maka akan terjadi kerusakan lingkungan.
Tahu merupakan salah satu jenis makanan sumber protein dengan bahan dasar kacang
kedelai. Sebagian besar produk tahu dihasilkan oleh industri skala kecil industri ini
menghasilakan limbah cair yang berpotensi mencemari lingkungan. Seperti halnya
limbah industry rumahan yang ada di lingkungan kita yang belum memiliki teknologi
pengolah air limbah yang memadai yang bisa menetralisir kadar air limbah. Industri tahu
membutuhkan air untuk pemrosesannya, yaitu untuk prosees sortasi, peredaman,
pengupasan kulit, pencucian, penggilingan, perebusan dan penyaringan. Air buangan dari
proses pembuatan tahu ini menghasilkan limbah cair yang menjadi sumber pencemaran
bagi manusia dan lingkungan. Limbah tersebut, bila dibuang ke perairan tanpa
pengolahan terlebih dahulu dapat mengakibatkan kematian makhluk hidup dalam air
termasuk mikroorganisme (jasad renik) yang berperan penting dalam mengatur
keseimbangan biologis air, oleh karena itu penanganan limbah cair secara dini mutlak
perlu dilakukan.

B. Rumusan masalah.
1. Bagaimana warna air sungai yang sudah terkontaminasi oleh air limbah pabrik
tahu?
2. Bagaimana bau air sungai yang tercium ketika sudah terkontaminasi oleh air
limbah pabrik tahu?
3. Bagaimana rasa air sungai yang sudah terkontaminasi oleh air limbah pabrik
tahu?
4. Berapa PH air sungai yang sudah terkontaminasi oleh air limbah pabrik tahu ?
5. Berapa suhu air sungai yang sudah terkontaminasi oleh air limbah pabrik
tahu?
C. Tujuan penelitian.
a) untuk mengetahui dan mengidentifikasi warna air sungai yang sudah
terkontaminasi oleh air limbah.
b) untuk mengetahui dan mengidentifikasi bau air sungai yang sudah tercemar
oleh air limbah pabrik tahu.
c) Untuk mengetahui dan mengidentifikasi rasa air sungai yang sudah
terkontaminasi oleh air limbah pabrik tahu.
d) Untuk mengetahui dan mengidentifikasi Ph air sungai yang sudah
terkontaminasi oleh air limbah pabrik tahu.
e) Untuk mengidentifikasi suhu air sungai yang sudah terkontaminasi oleh air
limbah pabrik tahu.
D. Alat dan Bahan
1. Sampel air sungai,
2. Thermometer,
3. Ph meter, dan
4. Botol steril.

BAB II PEMBAHASAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
a) Hari tanggal
: Selasa 22 April 2014
b) Waktu
: 11.30 wita
c) Tempat
: Sungai Desa Abian Tubuh Cakranegara.
B. Data
No.
1
2
3
4
5

Hal yang Diobservasi


Warna
Bau
Rasa
Ph
Suhu

Hasil Observasi
Keruh kecoklatan
Amis dan busuk
Asam
6
28,1c

C. Pembahasan
Limbah industri tahu adalah limbah yang dihasilkan dalam proses
pembuatan tahu maupun pada saat pencucian kedelai. Limbah yang dihasilkan
berupa limbah padat dan cair. Limbah padat belum dirasakan dampaknya
terhadap lingkungan karena dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak dan
dapat diolah kembali sebagai bahan dasar pumbuatan kerupuk ampas tahu,
tetapi limbah cair akan mengakibatkan bau busuk dan bila dibuang langsung
ke sungai akan menyebabkan tercemarnya sungai.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakan, serta pemeriksaan
di Balai Laboraturium Kesehatan (BLK) kota Mataram terhadap sampel air
yang kami ambil dari sungai Abian Tubuh yang berlokasi dekat dengan pabrik
tahu warga setempat, diperoleh warna keruh kecoklatan yang diakibatkan
serta bau amis dan busuk yang diakibatkan karena limbah cair yang dihasilkan
mengandung padatan tersuspensi maupun terlarut, akan mengalami perubahan
fisika, kimia, dan hayati yang akan menghasilkan zat beracun yang dihasilkan
dari pembuangan gas mikro organism dalam proses permentasi atau
menciptakan media untuk tumbuhnya kuman dimana kuman ini dapat berupa

kuman penyakit atau kuman lainnya yang merugikan baik pada tahu sendiri
ataupun tubuh manusia. Bila dibiarkan dalam air limbah akan berubah
warnanya menjadi coklat kehitaman dan berbau busuk. Bau busuk ini akan
mengakibatkan sakit pernapasan. Apabila limbah ini dialirkan ke sungai maka
akan mencemari sungai dan bila masih digunakan maka akan menimbulkan
penyakit gatal, diare, dan penyakit lainnya.
Rasa dari air sungai ini asam dikarenakan Ph air sungai yang sudah
terkontaminasi tersebut adalah 6. Ph ini bias lebih rendah atau lebih tinggi
tergantung pada laju debit air sungai, limbah rumah tangga serta banyaknya
pabrik rumahan (pabrik tahu) yang ada di sekitar sungai tersebut yang
membuang limbahnya ke sungai. Suhu air sungai menunjukkan suhu ruangan
yaitu sekitar 28,1c sehingga dapat disimpulkan bahwa suhu air ini
dipengaruhi oleh suhu sekitarnya yang berkisar kurang dari 30c.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi dan pemeriksaan yang dilakukan dapat disimpulkan
bahwa sungai di Abian Tubuh memiliki warna keruh kecoklatan, dengan bau amis
dan busuk serta rasa asam, sedangkan Ph yang dimiliki 6 dengan suhu 28,1c.
B. Saran

Anda mungkin juga menyukai