Anda di halaman 1dari 32

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Alloh swt. karena


berkat rahmat dan karunia-Nya penyusun mampu menyelesaikan
makalah berjudul Desain Produk dan Jasa. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Operasi.
Penyusun menyadari bahwa selama penulisan makalah ini
penyusun banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh
sebab itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada:
1. Masharyono, S.Pd., M.M. selaku dosen mata kuliah Manajemen
Operasi;
2. Semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini.
Makalah ini bukanlah karya yang sempurna, karena masih
memliki banyak kekurangan, baik dalam isi maupun sistematika dan
teknik penulisannya. Oleh sebab itu, penyusun sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
penyusun dan pembaca. Amin.

Bandung, Oktober 2014


Penyusun

DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................... iii
BAB I...................................................................................................... 4
PEMBAHASAN......................................................................................... 4
1.1 Pengertian Desain Produk dan Jasa...............................................4
1.2 Pemilihan Produk dan Jasa............................................................7
1.2.1 Strategi Produk Menunjang Keunggulan Bersaing..................7
1.2.2 Analisis Produk Berdasarkan Nilai..........................................9
1.3 Pengembangan Produk...............................................................10
1.3.1 Sistem Pengembangan Produk.............................................10
1.4 Quality Function Deployment (QFD)............................................10
1.5 Permasalahan Desain Produk......................................................17
1.5.1 Desain Yang Tangguh............................................................17
1.5.2 Desain Moduler.....................................................................17
1.5.3 Computer-Aided Design........................................................17
1.5.4 Teknologi Virtual Reality........................................................18
1.5.5 Etika Dan Desain Ramah Lingkungan...................................18
1.5.6 Persaingan Berdasarkan Waktu............................................18
1. 5.7 Membeli Teknologi dengan Cara Mengakuisisi Perusahaan..18
1.5.8 Usaha Patungan....................................................................18
1.5.9 Aliansi.................................................................................. 19
1.6 Analisis Nilai................................................................................... 20
1.7 Menentukan Strategi Dan Produk Jasa...........................................20
1.8 Kontak pelanggan..........................................................................22
1.9 Matriks jasa.................................................................................... 23
1.10 Strategi Pengenalan Produk Baru.................................................25
1.11 Desain Produk Cross-Fungsional...................................................26
1.12 Dokumen Untuk Produksi.............................................................27
1.13 Penerapan Pohon Keputusan Pada Desain Prroduk......................27
1.14 Transisi Menuju Produksi..............................................................27
BAB II................................................................................................... 29
KESIMPULAN......................................................................................... 29

DAFTAR GAMBAR
Gambar
1
..
Gambar
2
..
Gambar
3
..
Gambar
4a

Gambar
4b

BAB I

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Desain Produk dan Jasa


Desain

produk

dapat

didefinisikan

sebagai

generasi

ide,

pengembangan konsep, pengujian dan pelaksanaan manufaktur (objek


fisik) atau jasa. Desainer produk konsep dan mengevaluasi ide-ide,
membuat mereka nyata melalui produk dalam pendekatan yang lebih
sistematis. Peran

seorang

desainer

produk

meliputi

berbagai

karakteristik manajer pemasaran, manajer produk, industri dan desain


insinyur perancang.
Istilah

ini

kadang-kadang

membingungkan

dengan

desain

industri, yang mendefinisikan bidang spektrum yang lebih luas


kegiatan desain, layanan seperti desain, desain sistem, desain interaksi
serta peran design. Produk perancang menggabungkan seni, ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk menciptakan barang-barang tiga
dimensi. Peran yang berubah ini telah difasilitasi oleh perangkat digital
yang

memungkinkan

para

desainer

untuk

berkomunikasi,

memvisualisasikan dan menganalisa ide-ide dalam suatu cara yang


akan diambil tenaga kerja lebih besar di masa lalu.
Desainer

produk

dilengkapi

dengan

keterampilan

yang

dibutuhkan untuk membawa produk dari konsepsi ke pasar. Mereka


harus memiliki kemampuan untuk mengelola proyek desain, dan
subkontrak daerah untuk sektor lain dalam industri desain. Estetika
dianggap penting dalam Desain Produk tapi desainer juga menangani
aspek-aspek penting termasuk teknologi, ergonomi, kegunaan, stres
bahan analisis dan rekayasa.
Seperti sebagian besar bidang desain ide untuk desain produk
muncul dari suatu kebutuhan dan memiliki fungsi. Ini mengikuti
metode tertentu dan terkadang dapat disebabkan oleh faktor-faktor

yang lebih kompleks seperti asosiasi dan Telesis. Juga digunakan untuk
menggambarkan produk yang kompeten secara teknis perancang atau
desainer industri adalah istilah Industrial Design Engineer. The Cyclone
vacuum cleaner penemu James Dyson misalnya dapat dianggap dalam
kategori ini.
Beberapa perusahaan atau individu yang memiliki perasaan
yang kuat terutama untuk mengembangkan produk-produk baru
daripada yang lain. Dalam dunia modern ini termasuk teknologi
terutama

perusahaan-perusahaan

seperti

iRobot,

Google

atau

Nokia. Banyak desainer produk aset strategis kepada perusahaanperusahaan yang perlu untuk mempertahankan keunggulan kompetitif
dalam inovasi.
Merancang produk jasa merupakan tantangan karena jasa pada
umumnya

mempunyai

karakteristik

yang

unik.

Satu

alasan

peningkatan produktifitas dalam jasa begitu rendah adalah karena baik


desain

maupun

pengantaran

produk

jasa

menyertakan

adanya

interaksi pelanggan. Walaupun demikian, seperti halnya barang,


sebagian besar biaya dan kualitas sebuah jasa didefinisikan pada tahap
desain.
Pendekatan kedua adalah memodulerkan produk sehingga
kustomisasinya dilaksanakan pada perubahan modul. Strategi ini
menjadikan modul dirancang sebagai kesatuan standar yang tetap.
Pendekatan ketiga pada desain jasa adalah membagi jasa menjadi
bagian-bagian

kecil.

Dan

menyebabkan

otomatisasi

mengidentifikasi
atau

bagian-bagian

pengurangan

interaksi

yang

dengan

pelanggan.
Teknik yang keempat adalah untuk memfokuskan desain pada
apa yang disebut moment of truth. Dimana hubungan antara penyedia
jasa dan pelanggan merupakan sesuatu yang sangat penting.
Setiap barang dan jasa yang masuk dalam fase perkenalan,
dapat didefinisikan, yaitu berdasarkan fungsinya, untuk apa produk
atau jasa itu digunakan. Perusahaan mendesain suatu produk dengan
tujuan bagaimana meningkatkan fungsi-fungsinya. Selanjutnya definisi

suatu produk dilihat dari aspek desain seperti warna, bentuk dan
ukurannya yang dapat diterima oleh pasar.
Gambaran teknis (engineering drawing ) merupakan dimensi
dan toleransi atas bahan baku yang dibeli, atau bahan baku yang
diproduksi yang dapat dipergunakan sebagai komponen didalam
proses produksi. Gambaran ini merupakan standar kualitas atau mutu
bahan baku yang menjadi komponen yang akan dipakai dalam proses
produksi.
Kartu stok (Bill of Materials ) merupakan daftar dari tiap-tiap
komponen dengan uraiannya, jumlahnya dan berapa kebutuhan yang
diperlukan

untuk

memproduksi

suatu

barang.

BOM

merupakan

dokumen yang dibuat berdasarkan hasil desain produk dan menjadi


dasar bagi manajer produksi untuk melaksanakan proses produksi,
sehingga proses produksi dapat menghasilkan suatu produk yang
sesuai dengan desain yang ditentukan dalam pengembangan produk.
Suatu produk yang telah didesain untuk memproduksinya
membutuhkan dokumen seperti berikut ini:
1. Gambaran

teknis

assembling

(assembly

drawing),

yang

merupakan cara pengelolahan suatu produk. Gambaran teknis


biasanya

merupakan

gambaran

tiga

dimensi,

berupa

gambaran isometrik (yang menggambarkan setiap komponen


dan cara penggabungannya).
2. Urutan

penggabungan

komponen

(chart

assembling),

merupakan bentuk skematik bagaimana suatu produk diassembling, dibeli komponennya atau dikombinasikan, serta
alur tiap komponen sesuai dengan subassembling yang ada
untuk menghasilkan suatu produk akhir.
3. Daftar

alir

komponen

(route

sheet),

merupakan

aturan

operasional untuk mengassembling dan inspeksi kebutuhan


untuk memproduksi suatu komponen dengan bahan baku
yang spesifik berdasarkan bill of materials.

4. Order (work order) adalah instruksi untuk membuat sejumlah


item produk dan bagian-bagiannya yang dilengkapi dengan
skedul pembuatannya.
5. Pembertahuan perubahan teknik (engineering change notice),
merupakan koreksi teknik akibat modifikasi dari gambaran
teknik atau bill of materials.
6. Sistem perencanaan produk (configuration management),
merupakan sistem dari perencanaan produk dan perubahan
komponen yang secara akurat dikenali dan dikendalikan
secara akuntabilitas atas perubahan pemeliharaannya
1.2 Pemilihan Produk dan Jasa
Pemilihan produk adalah proses pemilihan produk barang atau jasa
untuk dapat disajikan pada pelanggan atau klien. Sebagai contoh,
asuransi melakukan spesialisasi yaitu, ada asuransi yang berada pada
bidang khusus mobil atau asuransi dengan jenis umum seperti
Prudential. Organisasi melakukan pembedaan melalui produk yang
dihasilkan oleh mereka. Keputusan produk merupakan asas bagi
strategi organisasi dan memilki dampak yang luas pada seluruh fungsi
operasi.
1.2.1 Strategi Produk Menunjang Keunggulan Bersaing
Terdapat banyak pilihan dalam pemilihan, penetapan, dan
perancangan produk. Pemilihan produk adalah proses pemilihan
produk atau jasa untuk dapat disajikan kepada pelanggan atau
klien. Seperti contohnya rumah sakid melakukan spesialisasi
pada berbagai jenis pasien dan prosedur kesehatan. Organisasi
seperti Shouldice Hospital melakukan diferesiansi melalui produk
mereka. Mereka menawarkan barang yang sangat unik. Taco bell
telah mengembangkan dan menjalankan sebuah strategi biaya
rendah melalui desain produk.
Stategi

Toyota

adalah

respons

cepat

dalam

melayani

kebutuhan pelangannya. Toyota telah menjadikan desai mobil


tercepat dalam dunia otomotif. Waktu desain yang lebih singkat

memungkinkan

Toyota

memasarkan

mobil

sebelum

selera

pelanggan berubah dan melakukan proses desain dengan


teknologi

dan

inovasi

baru.

Keputusan

produk

sangatlah

mendasar bagi strategi organisasi dan berdampak luas terhadap


seluruh fungsi operasi.
a. Siklus Hidup Produk

Siklus Hidup Produk

Produk-produk dilahirkan. Mereka hidup dan mati. Mereka


disingkirkan oleh masyarakat yang terus berubah. Terlepas dari
perpanjangan siklus, tugas manajer operasi tetaplah sama. Jika
proses operasi tidak dapat berjalan secara efektif pada tahapan
ini,

maka

perusahaan

mungkin

dibebani

dengan

produk

pecundang yakni produk yang tidak dapat diproduksi secara


efisien mungkin bahkan tidak layak diproduksi sama sekali.
b. Siklus Hidup dan Strategi
Sebagaimana
mengembangkan

para
produk

manajer
baru,

operasi
mereka

juga

harus
harus

siap
siap

mengembangkan strategi untuk produk baru yang sudah ada.


Strategi produk yang berhasil mengharuskan penetapan strategi
terbaik untuk setiap produk berdasarkan posisinya pada setiap
PertumbuhanPerkenalan
Kematangan

Penurunan

hidupnya. Di bawah ini, kita meninjau beberapa pilihan strategi


saat produk bergerak di sepanjang siklus hidupnya.

Kerug

Gambar 1

Fase perkenalan, karena produk-produk pada fase perkenalan


ini sedang disesuaikan dengan kondisi pasarnya dan teknikteknik produksinya, mungkin diperlukan pengeluaran lain-lain
untuk penelitian, pengembangan produk, modifikasi dan
perbaikan proses serta pengembangan pemasok.

Fase pertumbuhan, dalam fase pertumbuhan, desain produk


telah mulai stabil dan diperlukan peramalan kebutuhan
kapasitas yang efektif.

Fase kematangan, saat sebuah produk mencapai kematangan,


pesaing mulai bermunculan. Produksi dalam jumlah besar dan
inovatif sangatlah sesuai pada fase ini. Pengendalian biaya
yang sangat baik, berkuranganya pilihan dan potongan lini
produk

mungkin

akan

efektif

atau

diperlukan

untuk

meningkatkan keuntungan dan pangsa pasar.

Fase penurunan, manajemen mungkin perlu sedikit kejam


pada produk yang siklus hidupnya mendekati akhir. Produk
yang hamper mati biasanya adalah produk yang buruk bagi
investasi sumber daya dan kemampuan manajerial.

1.2.2 Analisis Produk Berdasarkan Nilai


Manajer operasi yang efektif memilih produk yang terlihat
paling menjanjikan. Hal itu merupakan prinsip pareto yang
diterapkan pada bauran produk. Sumber daya diinvestasikan
pada permasalahan yang sedikit, tetapi penting bukan pada
yang banyak, tetapi sepele. Kontribusi yang rendah dari produk
tertentu jika dilihat persatuan mungkin akan tampak sangat
berbeda jika hal itu mempresentasikan sebagian besar nilai
penjualan dalam perusahaan.
Laporan produk berdasarkan nilai membuat manajemen dapat
mengevaluasi strategi yang memungkinkan untuk setiap produk.
10

Hal ini dapat meliputi pertambahan arus uang, peningkatan


penetrasi pasar, atau mengurangi biaya,. Laporan juga dapat
menginformasikan pasa manajemen mengenai produk yang
harus dihilangkan, gagal, tidak boleh diinvestasikan lebih lanjut
pada penelitian dan pengembangan atau modal.

1.3 Pengembangan Produk


1.3.1 Sistem Pengembangan Produk
Sebuah

strategi

pengembangan

produk

yang

efektif

menghubungkan keputusan produk dengan arus uang, dinamika pasar,


siklus hidup produk, dan kemampuan organisasi. Sebuah perusahaan
harus mempunyai dana untuk mengembangkan produk, memahami
perubahan yang terus terjadi di pasar, mempunyai potensi yang
diperlukan, dan juga sumber daya. Sistem pengembangan produk tidak
hanya menentukan keberhasilan produk, tetapi juga masa depan
perusahaan.
Proses

penyaringan

diperluas

pada

fungsi

operasi.

Pengembangan produk yang optimal bergantung pada dukungan


bagian lain dalam perusahaan, dan juga gabugan kesepuluh keputusan
MO yang berhasil, mulai dari desain produk hingga pemeliharaan.
Mengenali produk yang terlihat akan meraih pangsa pasar, berbiaya
efektif, dan menguntungkan, tetapi pada kenyataannya sulit untuk
diproduksi, dapat menyebabkan kegagalan dan bukan keberhasilan.
1.4 Quality Function Deployment (QFD)
QFD adalah proses menetapkan permintaan pelanggan
dan menerjemahkan keinginan pelanggan ke dalam atribut
yang dapat dipahami dan dilaksanakan oleh setiap bagian
fungsional. Suatu perangkat QFD adalah Rumah Kualitas, yaitu
bagian

dari

proses

penyebaran

fungsi

kualitas

yang

menggunakan matriks perencanaan untuk menghubungkan


keinginan pelanggan dengan bagaimana perusahaan akan
memenuhi keinginan tersebut.
11

1.4.1 Membuat Organisasi untuk Pengembangan Produk


Tim

pengembangan

produk

bertanggung

jawab

untuk

mengubah permintaan pasar menjadi sebuah produk yang dapat


mencapai keberhasilan produk. Tim ini terdiri dari perwakilan
dari pemasaran, produksi, pembelian dan penjaminan kualitas,
dan karyawan pelayanan lapangan. Pengguanaan tim seperti ini
disebut sebagai rekayasa menyeluruh (concurrent engineering)
dan menunjukan sebuah tim yang mewakili semua bidang yang
terpengaruh (dikenal sebagai tim lintas fungsi).
Satu alat QFD adalah rumah kualitas (house of quality).
Rumah kualitas merupakan bagian dari proses quality function
deployment yang menggunakan sebuah matriks perencanaan
untuk

menghubungkan

keinginan

pelanggan

dengan

bagaimana perusahaan melakukan sesuatu untuk memenuhi


keinginan tersebut.
1. Kenali keinginan pelanggan.
2. Kenali bagaimana produk akan memuaskan keinginan
pelanggan.
3. Hubungkan

keinginan

pelanggan

dengan

bagaimana

produk akan dibuat untuk memenuhi keinginan pelanggan


tersebut.
4. Kenali

hubungan

antar

sejumlah

bagaimana

pada

perusahaan.
5. Buat tingkat kepentingan.
6. Evaluasi produk pesaing

12

1.4.2 Tim Pengembangan Produk


Tim

pengembangan

produk

bertanggung

jawab

mengubah permintaan pasar menjadi sebuah produk yang


dapat mencapai tahap keberhasilan. Tim ini terdiri atas
perwakilan dari pemasaran, produksi, pembelian, penjaminan
kualitas dan pelayanan lapangan. Banyak juga tim yang
memasukkan perwakilan dari para penyedia barang atau jasa.
1.4.3 Kemampuan untuk Diproduksi dan Rekayasa Nilai
Kemampuan
berkenaan

dengan

untuk

diproduksi

peningkatan

dan

dalam

rekayasa
hal

nilai

desain

dan

spesifikasi pada tahap pengembangan produk, mulai dari


penelitian,

pengembangan,

desain,

dan

produksi.

Selain

pengurangan biaya yang nyata dan langsung terlihat, desain


sedemikian hingga barang layak diproduksi dan rekayasa nilai
juga menghasilkan keuntungan lain, antara lain :
1.

Mengurangi kerumitan

2.

Standarisasi tambahan dari berbagai komponen

3.

Perbaikan aspek-aspek fungsional dari produk

4.

Peningkatan desain pekerjaan dan keamanan pekerjaan

5.

Memudahkan produk untuk dirawat

6.

Desain yang tangguh

1.4.4 Menentukan Karakteristik


Penentuan karakteristik ini bertujuan untuk mengetahui selera
konsumen terhadap produk. Hal ini dapat dilakukan dengan metode
QFD (Quality Function Deployment), yaitu menterjemahkan selera
konsumen ke dalam bentuk atribut-atribut produk yang disesuaikan
dengan karakteristik teknis. QFD adalah suatu matriks yang sistematis,
menggambarkan pendekatan yang dilakukan untuk merancang produk
yang berkualitas.Disain Produk 28 Menunjukkan perbandingan produk
rancangan terhadap produk pesaing Standar performansi produk Nilai
kepentingan dari tiap karakteristik Nilai hasil perbandingan terhadap
produk pesaing Dasar dari QFD adalah filosofi TQM (Total Quality

13

Management). Dalam QFD menggunakan suatu matriks yang disebut


sebagai House of Quality, di mana matriks ini dapat menterjemahkan
keinginan konsumen ke dalam karakteristik desain. Bantuk dan
keterangan dari setiap bagian matriks House of Quality dapat dilihat
pada Gambar 2 dibawah ini :

Gambar 2
Dalam menggunakan matriks House of Quality harus melalui
prosedur sebagai berikut:
a. Mengidentifikasikan keinginan konsumen ke dalam atributatribut produk.
Pada tahap ini akan diuji sampai sejauh mana tingkat kepuasan
konsumen terhadap suatu produk. Umumnya konsumen menyatakan
pendapatnya mengenai suatu produk ke dalam atribut atribut yang
sangat umum, sehingga yang terpenting dalam tahap ini adalah

14

mengidentifikasi

pernyataan

konsumen

dengan

baik

untuk

menghindari kesalahan interpretasi.


b. Menentukan tingkat kepentingan relatif dari atribut-atribut.
Penentuan peringkat atribut ini dapat dilakukan dengan memberikan
bobot persentase pada masing-masing atribut dengan menggunakan
skala prioritas.
c. Mengevaluasi atribut-atribut dari produk pesaing Performansi
dari

pesaing

dianalisis,

keterangan

mengenai

atribut

yang

diprioritaskan pesaing dikaji.


d. Membuat matriks perlawanan antara atribut produk dengan
karakteristik. Atribut atribut yang telah diterjemahkan ke dalam
karakteristik teknis pada tahap di atas dimasukkan ke dalam suatu
matriks, di mana atribut diletakkan vertikal pada tepi sebelah kiri,
sedangkan karakteristik teknis diletakkan horizontal pada tepi atas.
Karakteristik teknis yang dipilih harus nyata dan dapat diukur.
e. Mengidentifikasi hubungan antara karakteristik teknis dan
atribut produk.
Untuk menyatakan hubungan yang terjadi antara karakteristik teknis
dan atribut, biasanya menggunakan skor, di mana skor yang tertinggi
menggambarkan tingkat kemudahan yang tinggi bagi tim perancang
untuk mengidentifikasi karakteristik teknis yang paling berpengaruh
pada kepuasan konsumen, dan sebaliknya.
f. Mengidentifikasi interaksi yang relevan di antara karakteristik
teknis. Dalam House of Quality, besaran diletakkan pada bagian roof.
Bekerja dengan matriks roof seperti ini dapat memudahkan dalam
memeriksa interaksi yang terjadi pada setiap pasangan karakteristik
teknis.
g. Menentukan gambaran target yang ingin dicapai untuk
karakteristik teknis.

15

Pada tahap ini tim perancang menentukan target yang ingin dicapai
untuk pengukuran parameter karakteristik teknis dalam memuaskan
keinginan konsumen dan meningkatkan produknya melebihi produk
pesaing.
1.4.5 Menentukan Alternatif.
Yaitu

suatu

proses

perancangan

yang

berguna

untuk

membangkitkan ide ide pemikiran serta menciptakan alternatif


alternatif yang dapatDisain Produk 30 mencapai solusi terhadap
permasalahan

perancangan.

Metode

yang

dipakai

adalah

Morphological Chart.
Morphological Chart adalah suatu daftar atau ringkasan dari
analisis

perubahan

bentuk

secara

sistematis

untuk

mengetahui

bagaimana bentuk suatu produk dibuat. Didalam chart ini dibuat


kombinasi daari berbagai kemungkinan solusi untuk membentuk
produk produk yang berbeda atau bervariasi. Kombinasi yang
berbeda atau bervariasi. Kombinasi yang berbeda dari sub solusi dapat
dipilih dari chart, mungkin dapat menuju solusi baru yang belum
teridentifikasi sebelumnya. Morphological Chart berisi elemen elemen
, komponen komponen atau sub sub solusi yang lengkap yang
dapat dikombinasikan.
Langkah langkahnya adalah sebagai berikut :
a. Mendaftar / membuat daftar yang penting bagi sebuah
produk. Daftar tersebut haruslah meliputi seluruh fungsi pada tingkat
generalisasi yang tepat
b. Daftar setiap fungsi yang dapat dicapai yang menentukan
komponen apa saja untuk mencapai fungsi. Daftar tersebut meliputi
gagasan baru sebagaimana komponen komponen yang ada dari
bagian solusi.
c.

Menggambar

dan

membuat

sebuah

chart

untuk

mencamtumkan semua kemungkinan kemungkinan hubungan solusi.

16

d. Identifikasi kelayakan gabungan / kombinasi sub sub solusi.


Jumlah total dari kombinasi tersebut mungkin sangat banyak, sehingga
pencarian strategi mungkin harus berpedoman pada konstrain atau
criteria.
1.4.6 Evaluasi Alternatif.
Evaluasi alternatif merupakan suatu proses penentuan alternatif
terbaik dari berbagai macam alternatif yang muncul, sehingga
diperoleh suatu rancangan yang baik dan dapat memenuhi keinginan
konsumen. langkah langkah yang akan dilakukan adalah:
a. Membuat sebuah daftar tujuan perancangan. Daftar ini
merupakan modifikasi dari daftar awal. Pohon tujuan juga dapat
digunakan untuk maksud ini.
b. Menyusun sebuah daftar tujuan dan sub tujuan dari tingkatan
yang tinggi ke tingkatan yang rendah . Metode yang digunakan adalah
Weighted Objecticves.
c. Membuat bobot relatif dari setiap tujuan. Pemberian bobot
juga bisa menggunakan perbedaan nilai dari setiap pohon tujuan
sehingga jumlah total bobot bernilai 1.
d. Menciptakan parameter pelaksanaan /nilai kegunaan untuk
masing masing tujuan. Baik tujuan kualitatif maupun kuantitatif
sebaiknya dibuat dalam skala yang lebih sederhana.
e. Menghitung dan membandingkan nilai relatif dari setiap
alternative perancangan. Perkalian setiap skor parameter dengan
bobot

nilainya.

Alternaif

terbaik

memiliki

jumlah

nilai

terbesar.

Perbandingan dan analisis profil nilai mungkin akan lebih baik dalam
perancangan daripada hanya sekedar memilih nilai terbesar.
1.4.7 Komunikasi
Merupakan tahapan akhir dalam proses perancangan. Prosedur yang
dilakukan adalah:

17

a.

Membuat

mengidentifikasi

daftar

fungsi

komponen
masing

komponen

masing

produk

komponen.

dan
Jika

memungkinkan, produk yang telah dirakit kedalam komponennya.


Pembentukan diagram dan grafik fungsi akan lebih baik.
b. Menentukan nilai fungsi yang teridentifikasi. Nilai yang
diidentifikasi merupakan nilai yang telah diterima konsumen.
c. Menentukan biaya dari setiap komponen.
d. Mencari cara untuk mengurangi biaya tanpa mengurangi nilai.
Dalam

hal

ini

diperlukan

kreativitas

yang

ditujukan

untuk

meningkatkan rasio nilai terhadap biaya.


e. Evaluasi alternatif dan menyeleksi perubahan. Solusi yang
telah didapat kemudian dikomunikasikan kepada konsumen melalui
produk dengan segala keunggulan atribut dibanding produk pesaing.
Hal ini tentunya dilakukan dengan menggunakan rekayasa nilai (value
engineering).
1.5 Permasalahan Desain Produk
1.5.1 Desain Yang Tangguh
Desain yang tangguh berarti produk dirancang sedemikian
rupa sehingga ada sedikit variasi pada produk atau perakitan
tidak berdampak banyak pada produk akhirnya. Juga desain
yang dapat diproduksi sesuai persyaratan, bahkan dengan
adanya kondisi proses produksi yang tidak sempurna.
1.5.2 Desain Moduler
Desain moduler adalah desain dimana bagian atau
komponen dari suatu produk dibagi-bagi menjadi modul-modul
yang dapat dipertukarkan dan diganti dengan mudah.
1.5.3 Computer-Aided Design
Maksudnya adalah penggunaan komputer secara ineraktif
untuk mengembangkan dan mendokumentasikan produk.
1.5.4 Computer-Aided Manufacturing
18

Yaitu

penggunaan

teknologi

informasi

untuk

mengendalikan mesin. Adapun manfaat CAD dan CAM adalah


sebagai berikut :
a. Kualitas produk menjadi semakin baik
b. Waktu desain yang lebih singkat
c. Pengurangan biaya produksi
d. Ketersediaan basis data
e. Memunculkan kemampuan baru
1.5.4 Teknologi Virtual Reality
Bentuk komunikasi
sebagai

pengganti

visual dimana citra-citra digunakan

dari

benda

aslinya,

tetapi

masih

memungkinkan pengguna untuk meresponnya secara interaktif


1.5.5 Etika Dan Desain Ramah Lingkungan
Berikut tujuan desain yang etis dan ramah lingkungan:
a. Mengembangkan

produk

yang

lebih

aman

dan

ramah

lingkungan
b. Meminimalkan limbah bahan baku dan energy
c. Mengurangi kewajiban terhadap persoalan lingkungan hidup
d. Meningkatkan efektivitas biaya dengan mematuhi peraturan
lingkungan hidup
e. Agar dikenal sebvagai perusahaan yang baik

1.5.6 Persaingan Berdasarkan Waktu


Yaitu persaingan yang dipengaruhi oleh waktu, mengembangkan
produk dengan cepat, dan melemparkannya ke pasar. Pada saat ini
telah diperkenalkan tiga strategi pengembangan eksternal yang
sering digunakan perusahaan besar. Adapun tiga strategi tersebut
adalah sebagai berikut :
1. 5.7 Membeli Teknologi dengan Cara Mengakuisisi Perusahaan
Microsoft dan Cisco Systems merupakan contoh perusahaan
berteknologi canggih yang sering mempercepat pengembangan

19

mereka

dengan

mengakuisisi

perusahaan

yang

telah

mengembangkan teknologi yang sesuai dengan misi mereka.


Permasalahan

yang

muncul

kemudian

adalah

menyesuaikan

organisasi yang diakuisisi, termasuk teknologinya, lini produknya,


dan

budayanya

ke

dalam

perusahaan

pengakuisisi,

alih-alih

permasalahan pengembangan produk.


1.5.8 Usaha Patungan
Perusahaan

yang

membentuk

kepemilikan

bersama

untuk

menghadirkan produk baru atau menguasai pasar baru.


1.5.9 Aliansi
Perjanjian kerja sama yang menjadikan beberapa perusahaan
tetap independen, tetapi dapat mencapai strategi yang sesuai
dengan misi masing-masing.

20

1.6 Analisis Nilai


Terdapat suatu kebutuhan untuk memperbaiki secara tetap
produk dan jasa yang kita hasilkan agar tetap kompetitif. Pembaharuan
adalah kepentingan utama dalam seluruh apa yang kita lakukan. Suatu
cara yang baik untk mengorganisasi pembaharuan,yang ditujukan
pada perbaikan nilai produk dan jasa,disebut analisis nilai atau
rekayasa nilai (value engineering)
Analisis nilai adalah suatu filosofi menghilangkan segala sesuatu
yang menimbulkan biaya tetapi tidak memberikan sumbangan pada
nilai atau fungsi dari produk atau jasa. Tujuannya adalah
mempertemukan persyaratan performasu produk dan kebutuhan
pelanggan pada biaya terendah yang memungkinkan.
Dalam analisis nilai digunakan istilah atau definisi sebagai berikut :
Sasaran atau tujuan : tujuan atau alasan keberadaan produk
atau jasa.
Fungsi dasar: suatu fungsi dasar,jika dihilangkan akan membuat
produk tersebut tidak berguna dalam kaitannya dengan sasaran.
Fungsi tambahan : adanya fungsi tambahan untuk mendukung
fungsi dasar sebab merupakan cara untuk merancang produk
khusus.
Sebagai contoh,dalam membuka kaleng,kita meiliki hal-hal sebagai
berikut :
Sasaran atau tujuan: memindahkan isi
Fungsi dasar: membuka kaleng
Fungsi tambahan : memotong penutup

21

1.7 Menentukan Strategi Dan Produk Jasa


Stategi jasa ini menentukan bisnis apa yang di jalankan. Strategi
jasa ini memberikan pengarahan untuk merancang produk ,sistem
pelayanan dan pengukuran. Strategi jasa memberikan suatu
pandangan tentang jasa macam apa yang harus diadakan oleh
perusahaan. Hal ini menggambarkan arah bisnus yang dirasakan oleh
pelanggan dan karyawan atau paling tidak bagaimana mereka harus
memandangnya.
Strategi jasa harus mempertimbangkan jasa yang ditawarkan
dalam jangkauan internasional. Banyak jasa yang bersifat internasional
seperti konsultansi,perjalanan (travel),telekomunikasi, perbankan dan
pengapalan. Jjasa-jasa ini distandari diseluruh dunia,dasar
persaingannya adalah internasional dan skala operasinya bersifat
global. Banyak perusahaan jasa dapat mengadopsi suatu strategi
global seperti dilakukan oleh perusahaan manufaktur.
Langkah kedua dalam model adalah menetukan produk dan
jasa. Sebagian besar produk jasa terikat bersama-sama dengan
barangnya. Naik taksi,transportasi dari suatu tempat ketempat lain
adalah suatu jasa. Akan tetapi, jasa taksi diberikan dengan memakai
fasilitas barang,yakni mobil.
Sasse,Olsen (1978) mendefinisikan produk jasa sebagai
budelan/ikatan dari barang dan jasa yang terdiri dari :
1. Barang secara fisik atau fasilitas barang
2. Manfaat yang dinikmati atau jasa yang eksplisit
3. Manfaat psikologis atau jasa yang implisit
Dalam kasus restoran,barang fisiknya terdiri dari fasilitas
makana,minuman,serbet dan sebagainya. Manfaat nikmatnya adalah
citarasa,pelayanan pramuria,bau enak dari makanan serta suara dan
pandangan masyarakat,manfaat psikologis meliputi
kenyamanan,status dan kesejahteraan.

22

Kunci dari desain produk jasa adalah mendefinisikan secara tepat


barangbarang yang terikat dalam jasa. Suatu campuran yang tepat
barang-barang yang terikat dalam jasa.
Suatu campuran yang tepat dari ketiga komponen tersebut
harus disampaikan. Tetapi tidak cukup mendefinisikan ciri-ciri barang
jasa dalam istilah yang luas,standar-standar harus ditentukan. Standarstandar tersebut harus meliputi setiap atribut dalam bundle barang
jasa dan harus didefinisikan secara spesifik dan dapat diukur. Jadi
standar tersebut digunakan sebagai dasar pelatihan,pengendalian
kualitas dan pengukuran dari prestasi manajemen.
Dalam perancangan jasa,manajemen harus secara seksama
membaca harapan-harapan pelanggan. Sebagai contoh,manajemen
suatu restoran mungkin mengkonsentrasikan usaha-usaha untuk
menghidangkan makanan yang terbaik,tetapi keinginan pelanggan
mungkin hanya menikmati suasana indah ke kota. Sehingga,
manajemen harus merancang secara seksama jasa yang dapat
memenuhi keinginan para pelanggan yang sebenarnya. Campuran jasa
dan fasilitas barang yang umum untuk beberapa jasa yang terkenal.

1.8 Kontak pelanggan


Kunci utama dalam memilih suatu proses adalah jumlah kontak
pelanggan. Jika derajat kontak rendah,proses dapat diacuhkan dari
pelanggan atau pengaruh eksternal lainnya. Dalam hal ini potensi
pelanggan untuk mengganngu proses produksi adalah kecil. Jumlah
kontak rendah cocok dengan jenis proses manufaktur dan efisiensinya
dapat menjadi tinggi. Sebaliknya jika kontak pelanggan
tinggi,pelanggan dapat mengganggu proses produksi dengan tuntuan
jenis pelayanan tertentu atau perlakuan khusus. Sehingga kontak
pelanggan yang tinggi dapat menyebabkan proses produksi yang tidak
efisien.
Tingkat kontak tinggi, melalui kehadiran pelanggan dapat
menimbulkan sumber ketidakpastian dalam sistem produksi, hal ini

23

tidak terdapat dalam situasi yang tingkat kontaknya rendah. Tingkat


kontak yang tinggi dapat menyebabkan hilangnya efisiensi potensial,
seperti yang dinyatakan dalam formula:
Efisiensi potensial= f (derajat kontak pelanggan)
Derajat kontak pelanggan iukur dari presentase waktu
pelanggan berada di dalam sistem yang merupakan bagian dari total
waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi jasa tersebut.
Karakteristik sistem kontak yang rendah dan kontak yang tinggi adalah
sebagai berikut :
1. Sistem kontak yang rendah dapat digunakan apabila kontak
tatap muka tidak diperlukan atau tidak diinginkan oleh
pelanggan atau bila tidak diperlukan pertukaran informasi
secara tepat.
2. Sistem kontak yang rendah pada umumnya memerlukan
karyawan dengan kemampuan teknis yang berorientasi kea rah
efisiensi proses,prosedur yang mapan dan aliran proses. Sistem
kontak yang tinggi memerlukan karyawan dengan kemampuan
interpersonal yang baik termasuk keahlian dalam berbagai
bidang,kepribadian,fleksibilitas dan berorientasi pada
pelanggan.
3. Sistem kontak yang itnggi harus mampu memenuhi permintaan
pada saat dibutuhkan,sehingga mereka harus menyesuaikan diri
pada permintaan puncak.
4. Pada umumnya sistem kontak yang tinggi memerlukan biaya
yang lebih tinggi dan memberikan pelayanan sesuai keinginan
pelanggan (customization) dan kenyamanan yang lebih. Sistem
kontak yang rendah memerlukan biaya yang lebih rendah dan
lebih terstandarisasi.

24

1.9 Matriks jasa


Terdapat banyak cara yang berbeda untuk memikirkan tentang
proses jasa. Sebenarnya apa yang membedakan restoran siap saji dari
restoran mewah? Apa yang membedakan perusahaan penerbangan
dari kantor notaris/pengacara dan perusahaan konsultan? Apakah
intensitas tenaga kerja? Derajat kontak pelanggan? Pelayanan khusus
bagi pelanggan? Atau beberapa karakteristik yang lain?
Dalam matriks terdapat empat jenis operasi jasa. Jasa pabrik
bercirikan interaksi dan pelayanan yang rendah dengan intensitas
tenaga kerja yang rendah. Jasa seperti penerbangan,pengangkutan
dengan truk dan hotel diproduksi dalam suatu yang seperti pabrik
dengan efisiensi yang tinggi. Jenis operasi jasa lainnya adalah jasa
perusahaan yang memberikan jasa dengan otomatisasi yang tinggi
tetapi dengan derajat pelayanan yang tinggi. Jasa-jasa ini meliputi
rumah sakit,perbaikan mobil dan perbaikan lainnya. Meskipun tingkat
otomatisasi jasa perusahaan tinggi,tetapi cukup fleksibel untuk
memenuhi berbagai macam pilihan pelanggan,sesuatu yang mirip
dengan pekerjaan pesanan (job shop) dalam manufaktur.
Jasa masa bersifat padat karya dan rendah dalam interaksi dan
pelayanan. Jasa ini menggunakan bentuk yang sangat terstandarisasi
seperti bisnis eceran,sekolah dan perbankan yang bersifat eceran
diproduksi secara masa. Sedangkan jasa professional memberikan
tingkat pelayanan yang tinggi dan otomatisasi yang sangat rendah.
Jasa ini dicirikan oleh profesi tradisional seperti akunatnsi,bantuan
hukum dan pengobatan. Jasa-jasa dalam sel ini cenderung sangat tidak
efisien disebabkan oleh tingginya biaya tenaga kerja dan tingginya
interaksi pelayanan ( customization). Matriks jasa dapat ditujukan
pada gambar 3
R
E
N

Rendah
Jasa pabrik
Penerbangan
pengiriman dengan truk
hotel

Tinggi
Jasa perusahaan
rumah sakit
bengkel mobil
jasa perbaikan yang

25

D
A

lain
tempat istirahat dan rekreasi

T
I
N
G
G
I

Rendah
Jasa masa
toko eceran
grosir
sekolah
aspek eceran dari bank

Tinggi
Jasa profesional
dokter
pengacara
akuntan
arsitek

komersial

Gambar 3

1.10 Strategi Pengenalan Produk Baru


Terdapat tiga cara mendasar untuk meninjau proses pengenalan
produk baru, yaitu:
1. menarik-pasar (market pull)
menurut anda pandangan ini harus membuat apa yang dapat
dijual. Dalam hal ini produk baru ditentukan oleh pasar dengan
sedikit perhatian terhadap keberadaan teknologi dan proses
operasi. Kebutuhan pelanggan merupakan dasar utama untuk
pengenalan produk baru.
2. Mendorong-teknologi (technology-push)
Pendekatan ini menyarankan bahwa anda harus menjual apa
yang anda dapat buat dengan demikian produk baru diperoleh
dari teknologi produksi,dengan sedikit perhatian terhadap pasar.
Ini merupakan pekerjaan pemasaran untuk menciptakan pasar
dan menjual produk yang dibuat.
3. Antarfungsional (interfuntional in nature)

26

Dalam pandangan ini,pengenalan produk baru adalah bersifat


antar fungsional dan membutuhkan kerja sama diantara
pemasaran, operasi,teknik dan fungsi lainnya. Proses
pengembangan produk baru tidak dilakukan dengan menarik
pasar ataupun mendorong teknologi tetapi ditentukan oleh
usaha antar fungsi yang terkoordinasi. Hasilnya merupakan
produk yang memenuhi kebutuhan pelanggan dengan
penggunaan teknologi yang memberikan keuntungan terbaik.

27

1.11 Desain Produk Cross-Fungsional


Kemajuan perencanaan, atau teknologi ketidakseiringan antara desain
produk
dan operasi adalah hal yang biasa terjadi. Berdasarkan atas riset
terhadap 10 kasus komprehensif, Leonard-Barton menemukan tiga
jenis ketidaksesuaian :
ketidaksesuaian dalam teknologi, infrastruktur dan system
imbalan.Ketidaksesuaian teknologi terjadi apabila produk yang
didesain oleh litbang(R&D) tidak dapat dibuat oleh bagian operasi. Hal
ini terjadi bila teknologi adalah baru atau tidak terbukti (secara teori)
atau tidak dimengerti dengan baik. Bagian operasi juga dapat memliki
infrastruktur yang tidak sesuai dengan produk baru dalam hal
ketrampilan tenaga kerja, system pengendalian, jaminan kualitas dan
organisasi. Akhirnya system imbalan mungkin akan menekankan
penggunaan teknologi yang ada daripada kebutuhan proses yang baru.
Pelaksanaan pendekatan tradisional dalam tingkatan atau tahapan
terlihat pada gambar 4.a diasumsikan bahwa teknologi akan ditransfer
dalam tingkatan seperti pengambilalihan atara litbang, operasi dan
pemasaran. Ini merupakan proses berurutan, setiap fungsi
menyelesaikan pekerjaannya sebelum memulai fungsi berikutnya.

Marketing Engineering Operation

Gambar 4a Time Sequintal Approach

28

Marketing

Engineering

Operation

Gambar 4b Time Concurrent Approach

Gambar 4.b. menggambarkan suatu proses pengembangan yang


concurrent. Semua fungsi terlibat sejak awal, seringkali dengan
membentuk suatu tim pengembangan produk baru, segera setelah
pengembangan dimulai. Dalam tingkat pertama, litbang memiliki
usaha yang pokok, tetapi fungsi yang lain juga memiliki peranan.
Setelah produk dirancang, litbang mengurangi usahana, tetapi tidak
sampai nol, sedangkan operasi memiliki peran utama. Akhirnya bagian
penjualan mengambilalih pimpinan ketika produk baru diluncurkan ke
pasar

29

1.12 Dokumen Untuk Produksi


Gambar perakitan adalah gambar produk yang terdiri atas
komponen-komponennya biasanya merupakan gambar tiga dimensi
yang juga gambar isometris. Dan dalam gambar perakitan ada
diagram perakitan yang dimaksud diagaram perakitan adalah grafik
untuk menentukan bagaimana komponen mengalir menjadi berbagai
subassembly dan akhirnya menjadi produk jadi. Lembar rute
mendaftarkan semua operasi yang dibutuhkan untuk memproduksi
komponen dengan bahan yang terperinci. Dan disitu terdapat perintah
kerja, perintah kerja adalah intruksi untuk membuat sejumlah produk
tertentu, biasanya untuk jadwal tertentu. Engineering change notices
berfungsi mengubah beberapa aspek definisi produk atau
dokumentasi.

1.13 Penerapan Pohon Keputusan Pada Desain Prroduk.


Pohon keputusan sangat bermanfaat terutama saat terdapat
serentetan keputusan dan beragam hasil yang mengakibatkan
keputusan selanjutnya yang diikuti hasil yang lain. Untuk membentuk
sebuah pohon keputusan, digunakan prosedur sebagai berikut.
1.

Pastkan semua alternative yang mungkin dan keadan sudah

dimasukkan ke pohon, termasuk alternative untuk tidak melakukan


apa-apa.
2.

Pengembalian hasil (payoff) dimasukkan pada akhir setiap

cabang yang bersesuain.


3.

Tujuannya adalah menetapkan nilai ekspektasi dari setiap

tindakan yang ada.

1.14 Transisi Menuju Produksi


Manajemen harus membuat keputusan untuk mengembangkan
ide produk tersebut lebih lanjut dan memproduksinya, atau

30

menghentikannya. Saat keputusan dibuat, biasanya ada satu periode


percobaan untuk memastikan desainnya benar-benar dapat di
produksi. Percobaan ini juga memberikan staf operasi kemungkinan
untuk mengembangkan peralatan yang sesuai, prosedur pengendalian
kualitas, dan pelatihan karyawan untuk memastikan produk dapat
dimulai dengan sukses.
Pada akhirnya, saat produk dianggap dapat dipasarkan dan di
produksi, manajemen lini akan menerima tanggung jawab. Tugas
manajemen operasi adalah membuat transisi dari litbang ke produksi
tanpa gejolak atau selancar mungkin.

31

BAB II
KESIMPULAN

32

Anda mungkin juga menyukai