Pendahuluan
Dalam era dunia global dan
teknologi saat ini sumber energi sangat
diperlukan dalam jumlah besar. Untuk
itu diperlukan sumber energi alternatif
yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan yang terus meningkat namun
yang ramah lingkungan. Penggunaan
energi alternatif merupakan konsep yang
jauh dari penyebab pemanasan global
yang ramah lingkungan.
Salah satu energi alternatif terbarukan
yang ramah terhadap lingkungan adalah
energi yang berasal dari angin. Dengan
jumlah yang tak terbatas angin
merupakan sumber energi alternatif
yang cocok untuk di terapkan di
indonesia.
Salah satu cara pemanfaatan
energi angin Salah satu jenis turbin
angin adalah Turbin Angin Sumbu
Vertikal/tegak (TASV) yang memiliki
poros/sumbu rotor utama yang disusun
tegak lurus. Kelebihan utama susunan
ini adalah turbin tidak harus diarahkan
ke angin agar menjadi efektif. Kelebihan
Tinjauan Pustaka
Penelitian Sebelumnya
Sulistyono
(2013),
dalam
penelitianya yang berjudul Kinerja
Turbin Angin Darrieus tipe sudu J
Dengan Variasi Radius Bagian Depan
Sudu. Dengan variasi radius sudu
5,10,15 dengan variabel bebas kecepatan
angin pada wind turnel dari kecepatan 3
m/s sampai 7 m/s. Variabel terikat yang
digunakan dalam penelitiannya adalah
daya poros, torsi, dan efisiensi.
Didapatkan hasil analisis turbin angin
Darrieus tipe sudu J memiliki nilai daya
poros, torsi, dan efisiensi maksimum
pada variasi radius bagian depan 15 mm
dengan kecepatan angin 7 m/s. Nilai
daya poros tertinggi sebesar 0,32 Watt,
nilai torsi tertinggi sebesar 0,029 Nm,
1
dan
efisiensi
maksimum
didapatkan sebesar 4,6 %
= .m/t .v2
yang
= . m . v2
= . . A . v3
Bayu Mahendra.(2013),dalam
penelitianya yang berjudul Pengaruh
Jumlah Sudu Terhadap Unjuk Kerja
Turbin Angin Savonius tipe L. Dengan
jumlah variasi sudu 2,3,4 dengan
variabel bebas kecepatan angin pada
wind turnel dari kecepatan 3, 5, 7 m/s.
Didapatkan hasil analisis turbin angin
dengan jumlah 3 sudu memiliki unjuk
kerja yang paling tinggi di bandingkan
dengan jumlah sudu yang lain,dengan
daya poros tertinggi 0,267 watt, torsi
0,00398 Nm pada kecepatan 7 m/s dan
efisiensi 10,2 % pada kecepatan 5 m/s.
Keterangan:
Pangin = daya angin
(W)
(kg/m3)
(m2)
Energi Angin
Energi angin merupakan energi
yang berasal dari alam. Angin ini
disebabkan oleh adanya perbedaan suhu
udara atau perbedaan tekanan udara.
Energi kinetik dapat dinyatakan dengan
rumus:
Ek = m.v2
Keterangan:
Ek
= energi kinetik (joule)
m
= massa udara
(kg)
v
= kecepatan angin
(m/s)
Bila suatu blok udara yang
memiliki penampang A dalam satuan
m2, dan bergerak dengan kecepatan v
dalam satuan m/s, maka jumlah massa
yang melewati suatu tempat dinyatakan
sebagai berikut:
m =.A.v
Keterangan:
(kg/s)
(m/s)
(kg/m3)
(m2)
v = kecepatan udara
= kerapatan udara
A = luas penampang
Jika A = d x h
Keterangan:
d = diameter sudu
(m)
h = tinggi sudu (m)
Dengan demikian maka energi yang
dapat dihasilkan per satuan waktu
adalah sesuai dengan rumus:
Pangin = Energi / waktu
BHP =
dengan:
BHP
(Watt)
Pgenrt
= (. m .v2) / t
. .
dengan:
T
: torsi (Nm)
BHP : daya poros (Watt)
n gen : putaran generator (rpm)
Efisiensi
()
merupakan
perbandingan antara efek manfaat yang
digunakan dengan pengorbanan yang
dilakukan.
100%
dengan:
: efisiensi (%)
BHP : daya yang di hasilkan
(Watt)
Pangin : daya angin (Watt)
Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan
metode
eksperimental
penelitian
eksperimental.
(true
experimental
research) Penelitian ini dilakukan di
Laboratorium Mesin-mesin Fluida,
Jurusan Teknik Mesin, Universitas
Brawijaya Variasi dalam penelitian ini
adalah banyaknya jumlah sudu dari
turbin darrieus yaitu 2, 3 dan 4 buah.
Dengan variabel bebas kecepatan angin
pada wind tunnel 4 m/s, 5 m/s, 6 m/s
dan 7 m/s, sedangkan variabel terikatnya
adalah daya poros,torsi dan efisiensi
Alat-alat yang digunakan dalam
penelitian adalah wind tunnel, blower,
turbin angin darrieus, generator listrik,
Digital multitester, Digital tachometer,
Anemometer.
Sebelum melakukan penelitian
pelu dilakukan persiapan, diantaranya
adalah membuat bilah-bilah turbin yang
akan divariasikan, menyiapkan wind
tunnel, blower, motor listrik, Digital
multitester,
Digital
tachometer,
Anemometer.
Pengambilan
data
dimulai
setelah mengalirkan udara dari wind
tunnel ke seluruh instalasi turbin angin.
Kecepatan angin diatur dengan melihat
anemometer, dimana kecepatan dimulai
BHP
n generator
2 . .
60
6. Perbandingan
Efisiensi
Dihasilkan antar Turbin
yang
yang
.100 %
BHP
n generator
2 . .
60
Kesimpulan
Dari penelitian yang telah
dilakukan dapat diambil kesimpulan
bahwa jumlah sudu dan kecepatan angin
berpengaruh terhadap unjuk kerja turbin
angin darrieus, dimana:
1.
2.
3.
4.
Daftar Pustaka
[1]. Anonymous I.
http://www.windsmile.com/technology/utilized.html
(diakses 20 agustus 2013 )
[2]. Anonymous II.
http://id.shvoong.com/exactsciences/physics/2052116-angindan-proses-terjadinya-angin
(diakses 20 agustus 2013 )
[3]. Bueche, F. J. 1998. Fisika. Jakarta:
Erlangga
[4]. Daryanto. 2007. Kajian Potensi
Angin untuk Pembangkit Listrik
Tenaga Bayu. Yogyakarta: BALAI
PPTAGG.
[5]. Giancoli, Douglas C. 1995. Physics
Fourth Edition. New Jersey:
Prentice Hall International Inc.
[6]. Hendra, Adiyatma . 2013. Pengaruh
jumlah sudu terhadap unjuk kerja
turbin angin savonius. Malang:
Universitas Brawijaya Malang.
[7]. Hunt, V. Daniel. 1981: Wind Power.
New York: Nostard Reinhold.
[8]. Kadir, Abdul. 1996. Energy.
Jakarta: UPI.
[9]. Kementrian Riset dan Teknologi.
2010. Menggapai Indonesia Bisa
Teknologi Listrik Hybrid di Bantul,
DIY. Jakarta: Ristek.
[10].Menet, Bourabaa. 2004. Increase in
The Savonius Rotors Eficiency Via
A Parameterics Investigations.
Prancis:
Universite
de
Valenciennes.
[11] Sulistyono. 2013. Kinerja turbin
angin darrieus sudu J dengan
variasi radius bagian depan sudu.
Malang: Universitas Brawijaya
Malang.
[12].Mahendra, Bayu . 2013. Pengaruh
jumlah sudu terhadap unjuk kerja
turbin angin savonius tipe L.
Malang:Universitas
Brawijaya
Malang.
[13]. WWEA. 2011. 10th World Wind
Energy Conference & Renewable
Energy Exhibition; World Wind
Energy
Association
WWEA
2011,Bonn.