Anda di halaman 1dari 10

Konsep Pembngunan

Berikut beberapa definisi pembangunan menurut para ahli :

Pembangunan merupakan proses untuk melakukan perubahan (Riyadi dan


Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2005).
Siagian (1994) memberikan pengertian tentang pembangunan sebagai Suatu
usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan
dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju
modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation building).
Ginanjar Kartasasmita (1994) memberikan pengertian yang lebih sederhana,
yaitu sebagai suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya
yang dilakukan secara terencana.
Pembangunan (development) adalah proses perubahan yang mencakup seluruh
system sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan
teknologi, kelembagaan, dan budaya (Alexander 1994).
Portes (1976) mendefenisiskan pembangunan sebagai transformasi ekonomi,
sosial dan budaya. Pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan
untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Amartya Sen (pemenang hadial Nobel untuk Ekonomi tahun 1998
mengatakan Pembangunan pada hakikatnya adalah Pembebasan dari tirani,
kurangnya kesempatan ekonomi, deprivasi sosial secara sistematik, kurangnya
prasarana publik dan ketidaktoleransi atau overactivity negara-negara yang
represif.
Pada awal pemikiran tentang pembangunan sering ditemukan adanya
pemikiran yang mengidentikan pembangunan dengan perkembangan,
pembangunan dengan modernisasi dan industrialisasi, bahkan pembangunan
dengan westernisasi. Seluruh pemikiran tersebut didasarkan pada aspek
perubahan, di mana pembangunan, perkembangan, dan modernisasi serta
industrialisasi, secara keseluruhan mengandung unsur perubahan. Namun begitu,
keempat hal tersebut mempunyai perbedaan yang cukup prinsipil, karena
masing-masing mempunyai latar belakang, azas dan hakikat yang berbeda serta
prinsip kontinuitas yang berbeda pula, meskipun semuanya merupakan bentuk
yang merefleksikan perubahan (Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah,
2005).
Makna penting dari pembangunan adalah adanya kemajuan/perbaikan
(progress), pertumbuhan dan diversifikasi. Secara sederhana pembangunan
sering diartikan sebagai suatu upaya untuk melakukan perubahan menjadi lebih
baik. Karena perubahan yang dimaksud adalah menuju arah peningkatan dari
keadaan semula, tidak jarang pula ada yang mengasumsikan bahwa

pembangunan adalah juga pertumbuhan. Seiring dengan perkembangannya


hingga saat ini belum ditemukan adanya suatu kesepakatan yang dapat menolak
asumsi tersebut. Akan tetapi untuk dapat membedakan keduanya tanpa harus
memisahkan secara tegas batasannya, Siagian (1983) dalam bukunya Administrasi Pembangunan mengemukakan, Pembangunan sebagai suatu perubahan,
mewujudkan suatu kondisi kehidupan bernegara dan bermasyarakat yang lebih
baik dari kondisi sekarang, sedangkan pembangunan sebagai suatu pertumbuhan
menunjukkan kemampuan suatu kelompok untuk terus berkembang, baik secara
kualitatif maupun kuantitatif dan merupakan sesuatu yang mutlak harus terjadi
dalam pembangunan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada dasarnya pembangunan tidak
dapat dipisahkan dari pertumbuhan, dalam arti bahwa pembangunan dapat
menyebabkan terjadinya pertumbuhan dan pertumbuhan akan terjadi sebagai
akibat adanya pembangunan. Dalam hal ini pertumbuhan dapat berupa
pengembangan/perluasan (expansion) atau peningkatan (improvement) dari
aktivitas yang dilakukan oleh suatu komunitas masyarakat.
Karakteristik utama dari bidang studi pembangunan yg multi dan inter-disiplin
sejak diresmikan pada tahun 1940an, adalah satu seri perubahan dalam
Pemikiran Pembangunan. Dalam discoursebidang keilmuan teori pembangunan
identik dengan sifat perubahan yg evolusiner daripada revolusiner. Pemikiran
Pembangunan bukan saja merupakan terjemahan teori tentang fakta tapi
merupakan juga tentang nilai, aspirasi, tujuan sosial yg pada akhirnya mencari
sesuatu yg berlandaskan moral, etika dan keadilan. Maka perubahan dalam studi
pembangunan menjurus ke evolusi ide2 yang paralel daripada revolusi ide2.
maka tidak heran apabila konflik, bahasan, debat, posisi dan juga sanggahan
moral tersirat dalam bahasan strategi pembangunan dengan teori2 pembangunan
yang majemuk.
Pembangunan mencakup teori dan praktek yaitu bagaimana pembangunan
seharusnya atau mungkin terjadi dan upaya riil yg dilakukan utk menerapkan
berbagai aspek pembangunan dalam praktek. Pembangunan mempunyai
pengertian dinamis, maka tidak boleh dilihat dari konsep yang
statis.Pembangunan juga mengandung orientasi dan kegiatan yang tanpa akhir.
Proses pembangunan merupakan suatu perubahan sosial budaya. Pembangunan
menunjukkan terjadinya suatu proses maju berdasarkan kekuatan sendiri,
tergantung kepada manusia dan struktur sosialnya. Pembangunan tidak bersifat
top-down, tetapi tergantung dengan innerwill, proses emansipasi diri. Dengan
demikian, partisipasi aktif dan kreatif dalam proses pembangunan hanya
mungkin bila terjadi karena proses pendewasaan.

BAB 1
Teori Pembangunan

Teori Pembangunan, terbagi atas 3 teori, yakni antara lain teori modernisasi,
dependensi dan teori dunia. dan contoh Implementasi dari ketiga teori tersebut pada
kehidupan dapat dilihat pada privatisasi bulog sebagai implementasi dari teori
pembangunan. tiga teori pembangunan tersebut antara lain adalah:
A. TEORI MODERNISASI
Perspektif teori Modernisasi Klasik menyoroti bahwa negara Dunia
Ketiga merupakan negara terbelakang dengan masyarakat tradisionalnya.
Sementara negara-negara Barat dilihat sebagai negara modern. aliran
modernisasi memiliki ciri-ciri dasar antara lain: Sumber perubahan adalah
dari dalam atau dari budaya masyarakat itu sendiri (internal resources) bukan
ditentukan unsur luar. Modernisasi diartikan sebagai proses transformasi.
Dalam rangka mencapai status modern, struktur dan nilai-nilai tradisional
secara total diganti dengan seperangkat struktur dan nilai-nilai modern.
Modernisasi merupakan proses sistematik. Modernisasi melibatkan perubahan
pada hampir segala aspek tingkah laku sosial, termasuk di dalamnya
industrialisasi, diferensiasi, sekularisasi, sentralisasi dsb. Ciri-ciri pokok teori
modernisasi:
1. Modernisasi merupakan proses bertahap.
2. Modernisasi juga dapat dikatakan sebagai proses homogenisasi.
3. Modernisasi terkadang mewujud dalam bentuk lahirnya, sebagai proses
Eropanisasi dan Amerikanisasi, atau modernisasi sama dengan Barat.
4. Modernisasi juga dilihat sebagai proses yang tidak bergerak mundur.

5. Modernisasi merupakan perubahan progresif


6. Modernisasi memerlukan waktu panjang. Modernisasi dilihat sebagai
proses evolusioner, dan bukan perubahan revolusioner.
Tokoh-tokoh teori modernisasi:
1. Harrod-Domar
Bependapat bahwa masalah pembangunan pada dasarnya merupakan
masalah menambahkan investasi modal. Prinsip dasar : kekurangan
modal, tabungan dan investasi menjadi masalah utama pembangunan.
2. Walt .W. Rostow
Teori Pertumbuhan Tahapan Linear ( linear-stages-of growthmodels) proses pembangunan bergerak dalam sebuah garis lurus yakni
masyarakat yang terbelakang ke masyarakat yang maju dengan tahap2
sebagai berikut:
1. Masyarakat Tradisional masyarakat pertanian. Ilmu pengetahuan
masih belum banyak dikuasai.
2. Prakondisi untuk Lepas Landas masyarakat tradisional terus
bergerak walaupun sangat lambat dan pada suatu titik akan
mencapai posisi pra-kondisi untuk lepas landas.. contoh adanya
campur tangan u/ meningkatkan tabungan masyarakat terjadi,
dimana tabungan tsb dimanfaatkan u/ sektor2 produktif yang
menguntungkan. Misal Pendidikan
3. Lepas Landas ditandai dengan tersingkirnya hambatan-hambatan
yang menghalangi proses pertumbuhan ekonomi. Tabungan dan
investasi yang efektif meningkat dari 5%-10 %.

4. Bergerak ke Kedewasaan teknologi diadopsi secara meluas.


5. Jaman

Konsumsi

Masal

yang

Tinggi Pada

tahap

ini

pembangunan sudah berkesinambungan


3. David McClelland
Teori: need for Achievement (n-Ach). kebutuhan atau dorongan
berprestasi, dimana mendorong proses pembangunan berarti membentuk
manusia wiraswasta dengan n.ach yang tinggi. Cara pembentukanya
melalui pendidikan individu ketika seseorang masih kanak-kanak di
lingkungan keluarga.
4. Max Weber
Hasil analisis: salah satu penyebab utamanya adalah Etika Protestan.
Etika Protestan:

Lahir melalui agama Protestan yg dikembangkan oleg Calvin

Keberhasilan kerja di dunia akan menentukan seseorang masuk


surga/neraka.

Berdasarkan kepercayaan tsb kemudian mereka bekerja keras u/


menghilangkan kecemasan. Sikap inilah yg diberi nama etika
protestan.

5. Bert F. Hoselitz
Membahas faktor-faktor non ekonomi yg ditinggalkan Rostow
yang

disebut

faktor

kondisi

lingkungan.

Kondisi

lingkungan

maksudnya adalah perubahan-perubahan pengaturan kelembagaan yg


terjadi dalam bidang hukum, pendidikan, keluarga, dan motivasi.
6. Alex Inkeles & David H. Smith

Ciri-ciri manusia modern:


a.
b.
c.
d.

Keterbukaan thd pengalaman dan ide baru


Berorientasi ke masa sekarang dan masa depan
Punya kesanggupan merencanakan
Percaya bahwa manusia bisa menguasai alam
Bila dalam teori Modernisasi Klasik, tradisi dianggap sebagai

penghalang pembangunan, dalam teori Modernisasi Baru, tradisi


dipandang sebagai faktor positif pembangunan. Teori Modernisasi, klasik
maupun baru, melihat permasalahan pembangunan lebih banyak dari sudut
kepentingan Amerika Serikat dan negara maju lainnya.

B. TEORI DEPENDENSI
Teori

Dependensi

lebih

menitik

beratkan

pada

persoalan

keterbelakangan dan pembangunan negara Dunia Ketiga. Munculnya teori


dependensi lebih merupakan kritik terhadap arus pemikiran utama persoalan
pembangunan yang didominasi oleh teori modernisasi. Teori ini mencermati
hubungan dan keterkaitan negara Dunia Ketiga dengan negara sentral di Barat
sebagai hubungan yang tak berimbang dan karenanya hanya menghasilkan
akibat yang akan merugikan Dunia Ketiga. Negara sentral di Barat selalu dan
akan menindas negara Dunia Ketiga dengan selalu berusaha menjaga aliran
surplus ekonomi dari negara pinggiran ke negara sentral.
Teori ini berpangkal pada filsafat materialisme yang dikembangkan
Karl Marx. Salah satu kelompok teori yang tergolong teori struktiral ini
adalah teori ketergantungan yang lahir dari 2 induk, yakni seorang ahli
pemikiran liberal Raul Prebiesch dan seorang pemikir marxis yang merevisi
pandangan marxis tentang cara produksi Asia yaitu, Paul Baran.

1. Raul Prebisch : industri substitusi import. Menurutnya negara-negara


terbelakang harus melakukan industrialisasi yang dimulai dari industri
substitusi impor.
2. Paul Baran: sentuhan yang mematikan dan kretinisme. Baginya
perkembangan kapitalisme di negara-negara pinggiran beda dengan
kapitalisme di negara-negara pusat. Di negara pinggiran, system
kapitalisme seperti terkena penyakit kretinisme yang membuat orang tetap
kerdil.
Ada 2 tokoh yang membahas dan menjabarkan pemikirannya sebagai
kelanjutan dari tokoh-tokoh di atas, yakni:
1. Andre Guner Frank : pembangunan keterbelakangan. Bagi Frank
keterbelakangan hanya dapat diatasi dengan revolusi, yakni revolusi yang
melahirkan sistem sosialis.
2.Theotonia De Santos : Membantah Frank. Menurutnya ada 3 bentuk
ketergantungan, yakni:
a. Ketergantungan Kolonial: hubungan antar penjajah dan penduduk
setempat bersifat eksploitatif.
b. Ketergantungan Finansial- Industri: pengendalian dilakukan
melalui kekuasaan ekonomi dalam bentuk kekuasaan financialindustri.
c. Ketergantungan

Teknologis-Industrial:

penguasaan

terhadap

surplus industri dilakukan melalui monopoli teknologi industri.


C. TEORI SISTEM DUNIA
teori sistem dunia yang dikemukakan oleh Immanuel Wallerstein.
Hal ini dikarenakan bahwa dalam suatu sistem sosial perlu dilihat bagian-

bagian secara menyeluruh dan keberadaan negara-negara dalam dunia


internasional tidak boleh dikaji secara tersendiri karena ia bukan satu sistem
yang tertutup. Teori ini berkeyakinan bahwa tak ada negara yang dapat
melepaskan
menyatakan

diri dari
sistem

ekonomi
dunia

kapitalis

modern

yang

mendunia. Wallerstein

adalah sistem

ekonomi kapitalis.

Menurut Wallerstein, sistem dunia kapitalis dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu
1. negara core atau pusat, mengambil keuntungan yang paling banyak,
karena kelompok ini dapat memanipulasikan sistem dunia sampai batasbatas tertentu
2. semi-periferi atau setengah pinggiran mengambil keuntungan dari
negara-negara pinggiran yang merupakan pihak yang paling dieksploitir
3. negara periferi atau pinggiran.
menurut Wallerstein negara-negara dapat naik atau turun kelas,
misalanya dari negara pusat menjadi negara setengah pinggiran dan kemudian
menjadi negara pinggiran, dan sebaliknya. Naik dan turun kelasnya negara ini
ditentukan oleh dinamika sistem dunia. Pernah suatu saat Inggeris, Belanda,
dan Perancis adalah negara pusat yang berperan dominan dalam sistem dunia,
namun kemudian Amerika Serikat muncul menjadi negara terkuat (pusat)
seiring hancurnya negara-negara Eropa dalam Perang Dunia II.
Wallerstein merumuskan tiga strategi bagi terjadinya proses kenaikan kelas,
yaitu:
1. Kenaikan kelas terjadi dengan merebut kesempatan yang datang. Sebagai
misal negara pinggiran tidak lagi dapat mengimpor barang-barang industri
oleh karena mahal sedangkan komiditi primer mereka murah sekali, maka

negara pinggiran mengambil tindakan yang berani untuk melakukan


industrialisasi substitusi impor. Dengan ini ada kemungkinan negara dapat
naik kelas dari negara pinggiran menjadi negara setengah pinggiran.
2. Kenaikan kelas terjadi melalui undangan. Hal ini terjadi karena
perusahaan-perusahaan industri raksasa di negara-negara pusat perlu
melakukan ekspansi ke luar dan kemudian lahir apa yang disebut dengan
MNC. Akibat dari perkembangan ini, maka muncullah industri-industri di
negara-negara pinggiran yang diundang oleh oleh perusahaan-perusahaan
MNC untuk bekerjasama. Melalui proses ini maka posisi negara pinggiran
dapat meningkat menjadi setengah pinggiran.
3. Kenaikan kelas terjadi karena negara menjalankan kebijakan untuk
memandirikan negaranya. Sebagai misal saat ini dilakukan oleh Peru dan
Chile yang dengan berani melepaskan dirinya dari eksploitasi negaranegara yang lebih maju dengan cara menasionalisasikan perusahaanperusahaan asing. Namun demikian, semuanya ini tergantung pada kondisi
sistem dunia yang ada, apakah pada saat negara tersebut mencoba
memandirikan dirinya, peluang dari sistem dunia memang ada. Jika tidak,
mungkin dapat saja gagal.
Perbandingan antara Teori Dependensi dan Teori Sistem Dunia
Elemen

Teori

Teori

Perbandingan
Unit Analisis
Metode Kajian
Struktur Teori

Dependensi
Negara-Bangsa
Historis structural
Dua kutub

Sistem Dunia
Sistem dunia
Dinamika sejarah dunia
Tiga kutub

(sental-pinggiran)

(sentral-semi

Deterministik

pinggiran)
Peluang terjadinya mobilitas

Arah

pinggiran-

Pembangunan
Arena Kajian

Negara pinggiran

Negara pinggiran, negara semi


pinggiran dan sistem ekonomi
dunia

https://erikadianarizant.wordpress.com/2012/09/02/konsep-pembangunan/
http://mbem25.blogspot.co.id/2012/06/teori-pembangunan.html

Anda mungkin juga menyukai