Parameter yang harus dipantau untuk mengukur standard baku mutu kualitas udara dalam
ruangan Rumah Sakit antara lain meliputi kualitas fisik, kimia, dan mikrobiologi.
1. Pengukuran Kualitas Lingkungan Fisik
a. Pengukuran kelembaban udara menggunakan Hygrometer.
b. Pengukuran suhu udara menggunakan Thermometer.
2. Pengambilan sampel kimia gas
Pengambilan sampel gas: HC, CO, Ether menggunakan Plastic Bag.a.
Pengukuran debu total Total Suspended Partikulate (TSP) menggunakan Low Volume
Air
Sampler (LVS).
Pengambilan sampel gas: H2S, NH3 , SO2 , Ozone, NO2 menggunakan Impinger Gas
Sampler.
Lepas kipas dan pelindungnya lalu bungkus dengan kertas, sterilkan dalam autoclave
dengan suhu 12 1C selama 15 menit atau dengan sterilisasi kering dengan suhu 70C
selama 1 jam.
Atur waktu sesuai dengan lama pengambilan sampel yang direncanakan yaitu 4 menit.
Lepaskan media agar strip dari kemasannya dan segera pasangkan pada tempatnya
(pelindung kipas) dengan posisi permukaan agar strip mengarah kipas.
Hidupkan alat.
Tekan tombol start pada remote starter (jarak pengukur dengan alat minimal 3 meter)
tinggalkan ruangan apabila alat sedang beroperasi.
Lepaskan media agar strip dari tempatnya dan masukkan kembali pada kemasannya,
tutup rapat dan disegel.
Beri keterangan atau label seperlunya antara lain: waktu pengambilan, lokasi/ tempat,
lama pengambilan sampel, dan nama pengukur.
Amankan agar strip dengan cara: lapisi agar strip dengan aluminium foil, simpan pada
cool box (kotak pendingin ) dengan suhu 4- 10 C
Masukkan agar strip pada incubator dengan suhu 30- 35 C dan selama 24 jam (bila 24
jam tidak ada pertumbuhan kuman, pembiakan 24 jam lagi).
Setelah waktu pembiakan kuman selesai, jumlah koloni kuman yang tumbuh dihitung
dengan menggunakan colony counter.
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat Kata termometer yang dipaparkan selama 15
menit pada ruang kerja.
0 0 0 52
Posted by Kesehatan Lingkungan 3:12 PM
Labels: Kesehatan Lingkungan
Links to this post
Create a Link
Newer Post Older Post Home
Kesehatan Masyarakat
Kesmas
Kesmas Info penting lain Completed Diets for Diabetic: Sugar Blood Control Recommended
Diabetes Diet Macro... bit.ly/10GP89r Click Here 7 hours ago reply retweet favorite
Kesmas Tips vegetarian diet Vegetarian Light Cooking: Vegetarian Light Cooking Vegetarian
Light Cooking fe... bit.ly/10HanrG click here 6 hours ago reply retweet favorite
Kesmas Update Kesmas Baru Limbah B3 dan Limbah Medis: Pengelolaan Limbah B3 dan
Limbah Medis Cair Rumah Sa... tinyurl.com/a8r9gwy Click Here yesterday reply retweet
favorite
Join the conversation
SANITARIAN GUIDE
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
31.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
Sanitasi darurat
Kode etik sanitarian
Standard profesi sanitarian
Kesling rumah sakit
Sanitasi lingkungan
Pencemaran tanah
E Coli
ADKL
Sanitasi sekolah
AMDAL
SToPS metode CLTS
Swine flu
Desinfeksi sumur
Proses dekomposisi tinja
Depot air minum
STBM
Instrumen rumah sehat
Global warming
Water tap
Fact sanitarian
Download google buku
Download permenkes
Angka kredit sanitarian
Uji kompetensi sanitarian
Teknik Bertanya buat fasilitator
Dasar Hukum AMDAL
Geofisik -Kimia pada AMDAL
Affiliate Marketing
Kamus Internet Marketing
Inspeksi Sanitasi Masjid
Masalah Sanitasi Ponpes
Informasi Sanitasi Haji
Informasi Pasar Sehat
Cara Uji TSS
Cara Ambil Contoh Air Tanah
Cara Uji pH
Uji pH Meter
Kriteria Jamban Sehat
Cara Pengambilan Air Limbah
Target STBM
Pengukuran Kebisingan
Cara Uji DHL Air
Cara Uji COD
Pengendalian Kebisingan
Deklarasi ODF Kedungjajang
Update Marketing Sanitasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Waterborne Disease
Sanitasi Warung Makan
Panduan WHO Inos
Pedoman WHO Indoor Air Pollution
Inspeksi Sanitasi ala EPA
Sanitasi Susu
Swine flu
Jamban Pantai
9. Disinfeksi RS
10. Air Borne Disease
11. Standard Ruang Bangunan RS
12. Pengendalian Penc Dalam Ruangan
13. Ice Breaking
14. Global warming
15. Water tap
16. Download google buku
17. Download permenkes
18. Teknik Bertanya buat fasilitator
19. Affiliate Marketing
20. Kamus Internet Marketing
21. Software Flash Disk Rusak
22. Kepmenkes Pasar Sehat
23. Tentang Sanitasi Haji
24. Masalah Sanitasi Ponpes
25. Swine flu
26. Pencemaran Udara
27. Sharing STBM
28. Sick Building Syndrome
29. Seri Kesling RS
30. Masalah Penc Udara
31. Kandungan Cholesterol Makanan
32. Deklarasi ODF Kec. Padang
33. E Coli Dengan H2S
34. Software Klinik Sanitasi
35. Cara Memulai Program Fitness
36. Faktor Resiko Diabetes Mellitus
37. Diet Pada Penderita Diabetes Mellitus
38. Diabetic Diet Recommended
39. Environmental Health
40. Water Micro Organism
41. History of MDGs
42. Penyakit Karena Cacing Cambuk
43. Fogging dan Resistensi Nyamuk
44. Pencemaran Pb dan Kesehatan
45. Limbah Medis dan Kesehatan
46. Perilaku Kesehatan
47. Pemeriksaan Usap Alat Makan
48. Bahan Tambahan Makanan
49. Sanitasi Makanan Jajanan
50. Teori Evaluasi
51. Sanitasi Rumah Makan
52. Cara Mengelola Limbah Tapioka
53. Indikator Biologis Pencemaran Air
54. Sanitasi Sampah
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
Sanitasi Lingkungan
Beberapa Pengertian Tentang Sanitasi Lingkungan Penyakit-penyakit berbasis
lingkungan masih merupakan penyebab utama kematian di Indones...
About Blog
Blog ini didedikasikan untuk Sanitarian Community, khususon ila SANITASI TOTAL
wa HAKLI.
Blog Inspeksi Sanitasi ini dimaksudkan juga, sebagai media sharing dengan rekan-rekan
Sanitarian terkait topik sanitasi dan kesehatan lingkungan.
Sementara Checklist inspeksi sanitasi yang disertakan dalam link download pada blog ini
menggunakan acuan dari beberapa sumber, diantaranya protokol WHO, Keputusan
Menteri Kesehatan, Keputusan Dirjen PPM & PL, serta sumber lainnya. Dalam
pembobotan digunakan metode Professional Adjustment, dengan tetap mengacu pada
beberapa teori yang ada seperti Derajat Kesehatannya HL Blum (dengan sedikit
penyesuaian).
Namun pada dasarnya pemberian bobot tersebut tetap mengacu pada asumsi dasar berupa
tingkat signifikansi suatu Komponen pada besar perannya dalam menimbulkan masalah
sanitasi serta kemungkinan peluang intervensi perbaikan sebagai tindak lanjut
pengawasan.Checklist dalam Blog ini masih sangat terbuka untuk disempurnakan, karena
fungsi utamanya adalah sebagai alat bantu dalam melaksanakan kegiatan penyehatan
lingkungan. Sebagai harapan akhir berupa tersedianya data pendukung kegiatan
SANITARIAN yang valid. Semoga
(MUNIF ARIFIN - Dinkes Kab. Lumajang-Jatim)