Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan
negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD Negara Republik
tahun 1945, perlu dibangun aparatur sipil negara yang memiliki integritas,
profesional, netral dan bebas dari intervensi politik bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan
publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat
persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD Negara
Republik Indonesia tahun 1945. Pegawai negeri sipil adalah aparatur negara,
abdi negara dan abdi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan, maka Pegawai Negeri Sipil harus bersikap netral dan
menghindari penggunaan fasilitas negara untuk golongan tertentu. Selain itu
juga dituntut tidak diskriminatif khususnya dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Untuk menjadi Apartur Sipil Negara yang professional
dalam menjalankan pemerintahan dan memberikan pelayanan yang maksimal
bagi masyarakat, seorang Aparatur Sipil Negara harus memiliki nilai-nilai
dasar yang meliputi akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen
mutu, dan anti korupsi. Nilai-nilai dasar ini harus ditumbuhkan dalam diri
seorang ASN agar pemerintahan yang damai dan stabil dapat tercapai karena
ASN adalah bagian di dalam sistem pemerintahan di Indonesia.
Tugas ASN sebagai pelayan publik meliputi banyak hal, dalam
berbagai ruang lingkup kehidupan. Seperti pelayanan administrasi negara,
bidang pendidikan, sosial, kesehatan, dan lain sebagainya. Setiap ruang
lingkup pelayanan tersebut memiliki instalasi pelaksana terpadu, mulai dari
instalasi terkecil hingga instalasi terbesar dalam lingkup nasional. Untuk itu,
demi terciptanya pelayanan publik yang optimal, ASN perlu menerapkan
nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA, yang meliputi akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan antikorupsi. Akuntabilitas

adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau instansi untuk memenuhi


tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang ASN adalah
menjamin terwujudnya nilai -nilai publik. Nasionalisme adalah pandangan
atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya
yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Etika Publik, etika dalam
kaitannya dengan ASN merupakan refleksi penilaian kebenaran suatu hal
yang diatur dalam kode etik profesi ASN. Komitmen mutu dalam kaitannya
dengan penyelenggaraan Negara bertujuan menjadikan pemerintahan yang
baik dan bersih. Anti korupsi menurut UU No. 31 Tahun 1999 sebagaimana
diubah dalam UU No. 20 Tahun 2001 diartikan sebagai setiap tindakan
melawan hukum dengan tujuan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau
suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian
negara.
Dalam pelayanan kesehatan pun ASN juga mengambil peran penting
terutama mereka yang langsung bersentuhan dengan masyarakat salah satu
diantaranya adalah profesi perawat, dimana tenaga kesehatan dituntut untuk
mampu memberikan pelayanan yang prima bagi masyarakat. Dengan
menanamkan dan mengaktualisasikannya nilai-nilai dasar ANEKA
diharapkan seorang perawat mampu menjadi pelayan publik yang
professional dan dapat membantu mewujudkan pemerintah yang baik (good
governance). Rumah sakit umum daerah mempunyai hubungan koordinatif,
kooperatif dan fungsional dengan dinas kesehatan dan puskesmas. Selalu
berpartisipasi dalam penanggulangan bencana, pelaporan penyakit menular
dan penyakit lainnya yang ditetapkan oleh tingkat nasional dan daerah.
Pembinaan dan pengawasan rumah sakit dilakukan oleh pemerintah daerah
sebagai pemilik rumah sakit. Pembinaan dan pengawasan upaya pelayanan
medik secara teknis menjadi tanggung jawab departemen kesehatan dan juga
oleh dinas kesehatan propinsi dan dinas kesehatan kabupaten.
Instalasi gawat darurat menyediakan pelayanan bagi pasien yang
mengalami kegawatdaruratan dan perlu penanganan secara cepat untuk
menyelamatkan pasien dari keadaan gawatnya. Instalasi gawat darurat
merupakan pintu gerbang utama dari suatu rumah sakit, karena melalui ruang
instalasi gawat darurat inilah tempat para pasien datang ke rumah sakit

dengan berbagai keluhan penyakit dan meminta pertolongan kepada perawat


dan petugas kesehatan lainnya. Perawat sebagai pemberi pelayanan
keperawatan di rumah sakit merupakan sumber daya yang penting karena
jumlah yang dominan, yaitu 50-60% dari seluruh tenaga kesehatan yang ada
di rumah sakit
(Pohan, 2007).
Petugas kesehatan seperti perawat merupakan kunci utama dalam
keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan kesehatan. Tenaga kesehatan
memberikan kontribusi hingga 80% dalam keberhasilan pembangunan dan
pelayanan kesehatan yang baik (Menkes RI, 2011). Perawat dalam pelayanan
kesehatan merupakan tenaga kesehatan yang secara terus-menerus selama 24
jam memberikan asuhan keperawatan kepada para pasien, oleh karena itu
perawat harus benar-benar dikelola dengan baik karena pelayanan di instalasi
gawat darurat yang diberikan oleh perawat kepada pasien sangat menentukan
mutu dan citra pelayanan tersebut (Kurnia, 2010).
Perawat sebagai tenaga kesehatan yang pertama kali bertemu dengan pasien
akan mengetahui keadaan dan perasaan pasien akan sakit yang dialami.
Pasien yang datang ke instalasi gawat darurat dengan berbagai keluhan akan
mengalami masalah emosional, seperti kecemasan akan sakit yang dirasakan,
mudah tersinggung dan marah, dan kurang konsentrasi. Masalah emosional
pasien dapat terjadi karena rasa sakit akut yang dirasakan, belum mengetahui
diagnosa penyakit, dan belum mendapatkan terapi. Dalam keadaan seperti ini
pasien sangat membutuhkan perhatian, kepekaan, dan sikap peduli dari
perawat untuk menanggapi keluhannya, sehingga perilaku caring sangat
dibutuhkan dalam pelayanan keperawatan di instalasi gawat darurat (Nurul,
2012).
Hal ini yang melatarbelakangi saya sebagai peserta Diklat prajabatan
pola baru calon pegawai negeri sipil golongan III angkatan XI kelas B
Provins Kalimantan Tengah Tahun 2016 untuk menyusun laporan dalam
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi dengan judul Aktualisasi NilaiNilai Dasar ANEKA Aparatur Sipil Negara Dalam Bidang Keperawatan
Di Instalasi Gawat Darurat RSUD Mas Amsyar Kasongan.

B. Tujuan Aktualisasi
1. Tujuan Umum
Melaksanakan aktualisasi nilai dasar ANEKA dalam upaya
peningkatan pelayanan keperawatan pada Instalasi Gawat di RSUD
Mas Amsyar Kasongan, Kabupaten Katingan provinsi Kalimantan
Tengah serta sebagai syarat kelulusan diklat prajabatan CPNS
angakatan XI kelas B tahun 2016.
2. Tujuan Khusus
a. Dilaksanakannya aktualisasi nilai dasar ANEKA pada kegiatan
melakukan pengkajian keperawatan pada individu.
b. Dilaksanakannya aktualisasi nilai dasar ANEKA pada kegiatan
melakukan pangkajian kepada keluarga pasien.
c. Dilaksanakannya aktualisasi nilai dasar ANEKA pada kegiatan
merumuskan diagnosa keperawatan.
d. Dilaksanakannya aktualisasi nilai dasar ANEKA pada kegiatan
menyusun rencana tindakan keperawatan.
e. Dilaksanakannya aktualisasi nilai dasar ANEKA pada kegiatan
Implementasi keperawatan.
f. Dilaksanakannya aktualisasi nilai dasar ANEKA pada kegiatan
melakukan evaluasi keperawatan (evaluasi tindakan keperawatan
per pasien).
g. Dilaksanakannya aktualisasi nilai dasar ANEKA pada kegiatan
melakukan dokumentasi proses keperawatan pada tahap
perencanaan keperawatan.
h. Dilaksanakannya aktualisasi nilai dasar ANEKA pada kegiatan
melakukan pemasangan infus dengan penyulit.
i. Dilaksanakannya aktualisasi nilai dasar ANEKA pada kegiatan
melakukan serah terima pasien rawat inap.
j. Dilaksanakannya aktualisasi nilai dasar ANEKA pada kegiatan
Membuat leaflet tentang peran dan fungsi instalasi gawat darurat.

k. Dilaksanakannya aktualisasi nilai dasar ANEKA pada kegiatan


Membuat jadwal jaga di ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD Mas
Amsyar Kasongan bulan desember 2016
C. Ruang Lingkup
Aktualisasi nilai dasar ANEKA ASN dilaksanakan mulai tanggal 5-27
November 2016 di Instalasi Gawat Darurat RSUD Mas Amsyar Kasongan.

BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Profil SKPD
1. Sejarah Rsud Mas Amsyar Kasongan
Kabupaten Katingan pada awalnya merupakan wilayah
pengembangan dari Kotawaringin Timur pada tahun 2002 yang memiliki
Puskesmas Rawat Inap dan kemudian ditingkatkan menjadi Rumah Sakit
tipe D. Dalam perkembangannya pada tanggal 16 Juli 2008 ditetapkan
sesuai SK Menkes No 659/Menkes/SK/VII/2008 dan berdasarkan
Peraturan Daerah No 7 Tahun 2008 tentang Pembentukkan Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Kasongan menjadi RSUD
tipe C dengan jumlah 99 TT dimana sebelum naik kelas masih berjumlah
72 TT, tersedia formasi jabatan structural eselon III dan IV sebanyak 13
formasi, yang dikepalai oleh Eselon III.
RSUD Kasongan adalah Rumah Sakit milik Pemerintah Daerah
Kabupaten Katingan yang memiliki Luas Lahan 9.760 m dan terletak
tepat dipinggir jalan trans Kalimantan. Berdasarkan Keputusan Bupati
Katingan Nomor 900/295/KPTS/VI/2014 pada tanggal 23 Juni 2014,

Bupati Katingan meresmikan RSUD Kasongan menerapkan Pola


Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) dan
sekaligus mengganti nama RSUD Kasongan menjadi RSUD Mas Amsyar
Kasongan, yang mempunyai 99 tempat tidur dengan jumlah tenaga
sebanyak 194 orang berstatus PNS, 63 Orang tenaga Honor dan tenaga
harian lepas, dan 47 orang tenaga BLUD.
RSUD Mas Amsyar Kasongan telah melalui beberapa tahapan dalam
proses penggantian nama Rumah Sakit dan sesuai dengan Permenkes no
147/MENKES/PER/I Tahun 2010 tentang Perizinan Rumah Sakit. Melalui
rapat dengan Plt. Sekda dan tokoh masyarakat maka nama Mas Amsyar
menjadi nama Rumah Sakit, dengan alasan nama tersebut adalah Asli putra
daerah, orang pertama yang menjadi Pejabat Pembantu Bupati
Kotawaringin Timur Wilayah Katingan dan beliau yang mengusulkan
kepada Gubernur W.A Gara untuk berdirinya RSUD Kasongan. Mengingat
jauhnya jarak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, karena masyarakat
Katingan harus kekota Palangkaraya dan Sampit untuk berobat.
2. Latar Belakang RSUD Mas Amsyar Kasongan
Rumah Sakit Umum Daerah Mas Amsyar Kasongan adalah rumah sakit
milik pemerintah daerah kabupaten Katingan yang ditetapkan sebagai
rumah sakit kelas C sesuai SK Menkes No 659/Menkes/SK/VII/2008
tanggal 16 Juli 2008.
Rumah Sakit Umum Daerah Mas Amsyar Kasongan merupakan
bagian dari

jejaringan pelayanan kesehatan untuk mencapai indikator

kinerja kesehatan yang ditetapkan oleh daerah. Oleh karenanya RSUD


Mas Amsyar Kasongan mempunyai hubungan koordinatif, kooperatif dan
fungsional dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Katingan dan Puskesmas.
Rumah Sakit Umum Daerah Mas Amsyar Kasongan selalu berpartisipasi
dalam penanggulangan bencana, pelaporan penyakit menular dan penyakit
lainnya yang ditetapkan oleh tingkat nasional dan daerah.
Pembinaan dan pengawasan rumah sakit dilakukan oleh Pemerintah
Daerah sebagai pemilik rumah sakit. Pembinaan dan pengawasan upaya
pelayanan medik secara teknis menjadi tanggung jawab Departemen

Kesehatan dan juga oleh Dinas Kesehatan propinsi dan Dinas Kesehatan
Kabupaten Katingan.
Instalasi RSUD Mas Amsyar Kasongan terdiri dari :
1. Rawat jalan
2. Ruang inap
3. Gawat darurat 24 jam
4. Kebidanan
5. Radiologi
6. Instalasi Farmasi 24 jam
7. Laboratorium 24 jam
8. Rekam medik
9. Instalasi Gizi
10. Rehabilitasi medik
11. Kamar Sterilisasi
12. ICU
13. Perinatologi
14. Ruang Operasi
Staf medik fungsional :
1. Klinik Umum
2. Klinik Penyakit Dalam
3. Klinik Kebidanan Dan Kandungan
4. Klinik Kesehatan Anak dan Tumbuh Kembang
5. Klinik Bedah
6. Klinik Gigi dan Mulut
7. Klinik Paru
3. Visi Misi Organisasi
Visi

: Menjadi Rumah Sakit Terbaik Dalam Kualitas Pelayanan di


Provinsi Kalimantan Tengah

Misi

: 1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan


perkembangan pengetahuan dan teknologi .
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana.
3. Memberikan kepuasaan kepada pelanggan internal dan eksternal
terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakit.
4. Meningkatkan kerjasama lintas sektor dan membangun
kemitraan antar stakeholders dalam peningkatan kualitas
pelayanan.
5. Menyelenggarakan administrasi dan manajemen rumah sakit
yang profesional dan bertanggungjawab.

Motto

Bekerjalah seperti yang seharusnya, bukan yang


seperti biasanya

Semboyan :

Senyum, Sapa Sentuh, Sembuh

4. Tujuan RSUD Mas Amsyar Kasongan :


a. Meningkatkan, memantapkan dan mempertahankan

jangkauan

dan

pemerataan serta mutu pelayanan dalam upaya peningkatan pelayanan yang


optimal.
b. Meningkatkan pelayananan secara profesional sesuai dengan kode etik
kedokteran dan standar operasional prosedur.
c. Mengembangkan sistem informasi manajemen RS
d. Meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan RS dalam mewujudkan
pelayanan yang prima kepada masyarakat.
e. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan proaktif, preventif, kreatif dan
rehabilitatif yang efektif dan efisien.
f. Menyelenggarakan penerimaan rujukan dari instalasi pelayanan lain dan
memberikan jawaban rujukan.
5. Sasaran, Tugas Pokok Dan Fungsi RSUD Mas Amsyar Kasongan
a. Terselenggaranya pelayanan rujukan pasien rawat jalan, rawat inap dan
pelayanan kesehatan lain secara prima.
b. Terciptanya Rumah Sakit sebagai tempat penyembuhan menjadi wahana
pemeliharaan kesehatan.
c. Terpenuhinya kebutuhan peralatan medis / penunjang medis serta
kebutuhan Sumber daya manusia yang professional sesuai kebutuhan dan
fungsi RS.
d. Terlaksananya persiapan akreditasi RS
e. Terwujudnya peningkatan type/kelas RS
f. Terselenggaranya pelayanan dan penunjang medis

Tugas Pokok
a. Menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan yang prima dan paripurna
dengan mengutamakan upaya penyembuhan penyakit serta pemulihan
kesehatan tanpa mengabaikan upaya pencegahan penyakit berdasarkan
prinsip etika dan kemanusiaan.
b. Melaksanakan rujukan kasus, rujukan tenaga serta rujukan ilmu
pengetahuan.

c. Melaksanakan tugas perbantuan yang diberikan pemerintah pusat melalui


pemerintah daerah.
Fungsi
Menyelenggarakan pelayanan medis, pelayanan keperawatan, pelayanan
penunjang

medis,

pelayanan

administrasi

dan

manajemen,

pendidikan/pelatihan, penelitian dan pengembangan


Kerjasama Dengan Pihak Ketiga
RSUD Kasongan telah melakukan kerjasama dengan MOU yang
ditandatangani oleh kedua belah pihak, antara lain :
1. Badan Pelayanan Jaminan Kesehatan (BPJS),
2. Badan Pengawas Keuangan Pemerintah (BPKP),
3. Palang Merah Indonesia (PMI),
4. Instalasi Transmigrasi dan beberapa perusahaan perkebunan yang berada
di wilayah kabupaten Katingan,
5. Beberapa Tempat Usaha yang berhubungan dengan operasional Kinerja
Rumah Sakit.
6. Gambaran Umum dan Kondisi RSUD Mas Amsyar Saat Ini
Letak Rumah Sakit di kota Kasongan sebagai ibukota Kabupaten
Katingan. Jarak Kasongan dengan Palangkaraya 80 km atau ditempuh 1 jam 15
menit, transportasi lancar, jarak tempuh kota Kasongan ke bandara Tjilik
Riwut Palangkaraya 1 jam 20 menit, angkutan umum sampai malam. Jumlah
penduduk Kabupaten Katingan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)
Kabupaten Katingan akhir tahun 2012 sebanyak 152.724 jiwa tersebar di 13
kecamatan dan 154 desa, 7 kelurahan, terdapat 15 puskesmas induk termasuk 4
puskesmas rawat inap dan 70% telah ada Pustu polindes. Transportasi ke antar
daerah (jalan darat 15 kecamatan, jalan air 8 kecamatan). Wilayah katingan
sebagian besar terdiri dari hutan, sungai, rawa-rawa serta lahan tidur. Mata
pencaharian penduduk mayoritas adaah petani, perkebunan, nelayan sebagian
kecil PNS, pedagang dan wiraswata. Luas lahan RSUD Kasongan 9.760 m2
dengan luas bangunan 6.815 m2. Letak RSUD kasongan sangat strategis

dimana tepat dipinggir jalan trans Kalimantan, mudah dikenal dan dijangkau
masyarakat. Rumah Sakit Umum Daerah Kasongan ditetapkan sebagai rumah
sakit kelas C sesuai SK Menkes No 659/ Menkes/SK/VII/2008 Tanggal 16 Juli
2008.
Peraturan Daerah No 7 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kasongan. Struktur
organisasi RSUD Kasongan berdasarkan Peraturan Daerah tersebut maka
formasi jabatan struktural yang tersedia untuk Eselon III dan IV sebanyak 13
formasi eselon. Eselon III adalah untuk jabatan Kepala RSUD, Bagian
kesekretariatan, Kepala Bidang Perencanaan, Kepala Bidang Pelayanan,
Kepala Bidang Keuangan sedangkan eselon IV adalah yaitu Kepala Seksi
Pelayanan Medis, Kepala Seksi Keperawatan, Kepala Seksi Perencanaan,
Kepala Seksi Rekam Medis, Kepala Seksi verifikasi dan anggaran, Kepala
seksi perbendaharaan dan akuntansi. Struktur organisasi RSUD Kasongan
dapat dilihat pada lampiran I.

7. Sumber Daya Manusia (SDM)


Jumlah tenaga pegawai yang ada di RSUD Kasongan sebanyak 302 orang,
yang terdiri dari :
1. Menurut status kepegawaian
:
1) Pegawai Negeri Sipil
:
2) Tenaga Kontrak (dokter spesialis) :
:
:
:
:
144
orang

orang.

:
5 orang.
3) Tenaga Kerja Harian Lepas (THL)
4) Pegawai Honorer (K2)
5) Pegawai
BLUD
RSUD

194
3
56
4
47

Orang
Orang
Orang
Orang
Orang

58 orang.

2. Menurut profesi kepegawaian


:
1) Dokter
Spesialis :
:
:
:
:
2) Dokter
Umum
:
:
:
3) Dokter
Gigi
:
:
:
:
4) Perawat
:
:
:
:
:
5) Perawat
Gigi
:
:
:
:
6) Bidan
:
7) Analis
8) Apoteker
9) Asisten
10) Perekam
11) Fisioteraphy
12) Radiografer

Apoteker
medis

4
11
2
77
102
20
5
4
11
1
1
3
4
1
1
1
45
21

Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
4
Orang
2
Orang
3
Orang
3

13) Ahli Gizi


14) Elektromedik
15) Sanitarian
16) Manajemen RS dan Administrasi
17) Satpam
18) Cleaning Service
19) Tukang Masak
20) Tukang Cuci
21) Tukang Kebun
22) Sopir
Data Per 31 Desember 2015
8. Bangunan Fisik
Rumah Sakit Umum Daerah Kasongan mempunyai tanah seluas kurang
lebih 9.760 m2 yang terdiri dari beberapa bangunan yang berupa Gedung
Administrasi, Poliklinik Rawat Jalan, Instalasi Gawat Darurat (IGD), Ruang
Perawatan (ruang Perinatologi, ruang ICU, bangsal Obgyn, bangsal Anak,
bangsal Penyakit Dalam, ruang VIP, ruang kelas I , ruang instalasi penunjang
medis ( Radiologi, Laboratorium) , ruang UTDRS, ruang Bidang Pelayanan
Medik, Gudang Obat, gudang peralatan kesehatan, ruang operasi 1 dan 2,
Musholla, Kamar Jenazah, Laundry , gedung IPSRS, Instalasi Gizi (dapur),
Apotik, IPAL, incinerator, generator 250 kva, rumah dinas dokter, pos satpam,
tempat parkir pegawai, pembangunan drainase rumah sakit, penambahan
pembangunan selasar rumah sakit.
9. Kendaraan Dinas / Kendaraan Operasional
RSUD Kasongan sampai saat ini mempunyai 11 kendaraan dinas /
operasional roda empat. Diantaranya adalah kendaraan dinas Kepala Rumah
Sakit 1 buah, Kendaraan operasional dokter Spesialis 6 buah, kendaraan
Kepala Kesekretariatan 1 buah dan tersedia kendaraan Ambulance 5 buah.

B. Kegiatan Pelayanan Dan Kinerja Rumah Sakit


1. Pelayanan RSUD Mas Amsyar Kasongan
Profil Pelayanan Dan Perkembangan Rumah sakit Untuk
meningkatkan mutu pelayanan maka Pemerintah Kabupaten Katingan

telah menetapkan kebijakan sebagai berikut:


a. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dan pemerataan pelayanan
melalui pemberian bantuan kesehatan bagi warga miskin
b. Peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga medis dan paramedis.
c. Penambahan penyediaan jenis obat-obat generik dan non generik di
RSUD Mas Amsyar Kasongan.
Sedangkan program yang telah ditetapkan :
1. Program peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
2. Program peningkatan sarana dan prasarana yang sesuai standar
mutu.
Program upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di RSUD
Mas Amsyar Kasongan dengan kegiatan utama adalah :
a. Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga medis melalui pelatihan,
diklat dan pengiriman tenaga medis maupun paramedis untuk
b.
c.
d.
e.
f.

mengikuti pendidikan formal.


Identifikasi kebutuhan obat dan pengadaan obat-obat generik
Bantuan biaya pelayanan kesehatan bagi warga miskin
Penggalangan kemitraan lintas sektoral.
Akreditasi rumah sakit mengutamakan safety pasien.
Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM melalui pelatihan dan
konsultasi.

2. Fasilitas Pelayanan
Fasilitas pelayanan yang ada di RSUD Kasongan adalah pelayanan rawat
jalan, rawat inap, rawat darurat, Kamar Operasi dan layanan instalasi
penunjang medis.
Rawat Jalan memberikan pelayanan sebagai berikut :

Poli Umum.

Klinik Kesehatan Ibu Dan Anak ( KIA ).

Klinik Gigi dan Mulut.

Klinik Anak dan Tumbuh Kembang.

Klinik Penyakit Dalam.

Klinik Kandungan dan Kebidanan.

Poli Fisioterapi

Klinik Bedah

Klinik Paru

Instalasi Gawat Darurat ( IGD ).

Ruangan VCT HIV-AIDS

Rawat inap dengan fasilitas 99 tempat tidur yang terbagi dalam


beberapa kelas yaitu :

Ruang Perawatan kelas III sebanyak 49 TT.

Ruang Perawatan kelas II dengan 18 TT.

Ruang Perawatan kelas I dengan 14 TT.

Ruang ICU 4 TT.

Ruang Perawatan kelas VIP 9 TT.

Ruang Perinatologi 4 TT

Instalasi Penunjang Medis yaitu :

Instalasi Farmasi.

Instalasi Radiologi.

Instalasi Laboratorium.

Instalasi Gizi.

UTDRS

Kamar operasi sebanyak 2 ruangan

Layanan lainnya adalah :

Instalasi kamar jenazah.

Loundry

Gudang obat dan gudang peralatan

Dapur

Musholla

C. Data Prasarana Rumah Sakit


Instalasi mekanikal & elektrikal
Listrik PLN, daya listrik terpasang dengan kapasitas > 14 KVA dengan
system tegangan menengah, jumlah meteran PLN 1 buah, trafo tiang,

gardu dalam komplek RS.


Genset

Jumlah genset total 2 instalasi , yang berfungsi keduanya, kapasitas genset


yang berfungsi 250 KVA dan 100 KVA dengan system pengalihan beban
secara otomatis, alat pemadam kebakaran,exhaust fan untuk sirkulasi
udara di ruang genset, dilengkapi peredam suara, penerangan.

Tabung gas medik yang dimiliki rumah sakit


O2 (oksigen) 10 tabung, N2O (nitrous oxide) 2 tabung. RSUD Mas
Amsyar Kasongan membutuhkan 100 tabung oksigen dalam sebulan.

Instalasi air
PDAM rata-rata pemakaian perhari kurang lebih 5 m3/hr, sumur rata-rata
pemakaian perhari sumur dangkal kurang lebih 10 m3/hr. Periode
pemeriksaan kualitas bakteriologi air bersih 1 x pertahun, pemeriksaan
kualitas kimiawi air bersih 1 x per tahun, jumlah incinerator total
keseluruhan 1 instalasi. Jumlah IPAL total 1 instalasi. jumlah TPS total 1
instalasi, kapasitas TPS yang berfungsi 5 m3. Jumlah penghancur jarum 1
instalasi.

Petunjuk Standar dan sarana evakuasi saat terjadi keadaan darurat


saat terjadi keadaan darurat
- Sarana dan prasarana pencegah kebakaran tidak tersedia.
- Sarana dan prasarana penanggulangan kebakaran.
- Alat pemadam api ringan (APAR) dan tersedia disetiap gedung (10

buah).
Sistem Tanggap Darurat
Tersedia rambu-rambu evakuasi disetiap gedung disertai system
komunikasi dan peringatan darurat.

Instalasi Tata Udara


AC Split berjumlah 48 instalasi, total kapasitas AC split yg berfungsi 65
PK.

Sistem informasi dan telekomunikasi


- SST (saluran sambungan telepon) berjumlah 2
- PABX berjumlah 2 instalasi, total kapasitas saluran PABX yang
berfungsi 20 saluran, nurse call total 10 instalasi.

Layanan internet rumah sakit menggunakan jaringan Wi Fi.


BILLING SISTEM untuk pendaftaran pasien rawat jalan, IGD, kasir.

BAB III
RENCANA AKTUALISASI
A. Kegiatan dan Jadwal Aktualisasi
Aktualisasi nilai dasar ANEKA diawali dengan penyusunan rancangan
aktualisasi yang akan menghasilkan dokuman perencanaan aktualisasi di
tempat kerja yaitu di ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD Mas Amsyar
Kasongan. Adapaun nilai dasar ANEKA adalah: Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen mutu, Anti korupsi. Akuntabilitas adalah merujuk
pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi
tanggung jawab yang menjadi amanahnya yaitu menjamin terwujudnya nilainilai publik; Nasionalisme yaitu : sikap kesetiaan tertinggi seseorang harus
diberikan kepada negara dan bangsanya. Etika publik adalah aturan-aturan
yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya
hanya ditujukan kepada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan
tertulis. Adapun kode etik profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku /
etika suatu kelompok dalam masyakat melalui ketentuan tertulis yang
diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.
Komitmen Mutu adalah tindakan menghargai efektivitas, efisiensi,
mengandung inovasi dan kinerja yang berorientasi mutu, khususnya dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik. Anti korupsi

merupakan sikap, tindakan, kebijakan mencegah dan menghilangkan peluang


bagi berkembangnya/tidak korupsi.
Dalam rangka mewujudkan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam Sub
Bagian Pendayagunaan Aparatur dan Kepegawaian maka Kegiatan-kegiatan
aktualisasi yang akan saya lakukan selama 3 (tiga) minggu magang (off
campus) sebagai berikut:

BAB III
RENCANA AKSI
Tabel 1.1 Kegiatan, Tahap kegiatan dan Output Tindakan Aktualisasi
No
1

Tanggal dan Kegiatan


Melakukan pengkajian 1.
2.
keperawatan pada
3.
individu
4.
5.

Tahap Kegiatan
Mengucap salam
Memperkenalkan diri
Mengukur tanda-tanda vital pasien
Menanyakan keluhan pasien
Menggali informasi tentang penyakit yang dialami

pasien
Melakukan pangkajian 1. Mengucap salam
2. Memperkenalkan diri pada keluarga pasien
kepada keluarga pasien
3. Menanyakan kronologis kejadian sakit yang dialami

Output
Mendapatkan data obyektif dan data subyektif
dengan tepat dan akurat

Mendapatkan data subyektif

pasien

3.

4.

Merumuskan diagnosa 1. Melakukan pengumpulan data


2. Melakukan klasifikasi data subyektif dan data
keperawatan
obyektif
3. Analisis diagnosa keperawatan
Membuat prioritas
1. Merumuskan diagnosa keperawatan yang sesuai
diagnosa keperawatan

dengan keluhan pasien

Mendapatkan berbagai diagnosa keperawatan


yang aktual dan potensial
Diagnosa keperawatan aktual

2. Menyusun diagnosa keperawatan berdasarkan


diagnosa aktual hingga potensial
3. Menentukan diagnosa keperawatan yang aktual

5.

Menyusun rencana
tindakan keperawatan,
merumuskan tujuan
keperawatan pada

1. Menentukan diagnosa keperawatan


2. Membuat rencana keperawatan berdasarkan diagnosa
keperawatan aktual
3. Merumuskan tujuan intervensi keperawatan pada

Mendapatkan susunan perencanaan


keperawatan yang akan diimplementasikan dan
mendapatkan tujuan intervensi keperawatan

individu

pasien
6.

Implementasi
keperawatan

1. Mengucap salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan
keperawatan
4. Pengusian formulir:
a. Jika pasien menolak tindakan:
Mengisi formulir penolakan tindakan keperawatan.
b. Jika pasien setuju terhadap tindakan:
Mengisi formulir general consent atau formulir
inform consent.
5. Melakukan tindakan keperawatan sesuai SOP
6. Menulis laporan tindakan keperawatan pada buku

Menghasilkan implementasi keperawatan yang


baik dan memuaskan

dokumentasi keperawatan.

7.

Melakukan evaluasi

1. Memeriksa kembali pasien setelah tindakan

keperawatan (evaluasi
tindakan keperawatan
per pasien)

2.
3.
4.
5.

dilakukan.
Menanyakan kembali keadaan pasien.
Menentukan data subyektif.
Menentukan data obyektif
Melakukan analisa masalah keperawatan post

Ditemukannya masalah keperawatan yang


masih belum teratasi setelah implementasi
keperawatan.

implementasi
6. Menentukan kembali intervensi keperawatan.

2. Menentukan rencana keperawatan


3. Menulis rencana keperawatan
8.

Melakukan

Mendapatkan dokumentasi proses keperawatan

dokumentasi proses

pada pasien.

keperawatan pada tahap


perencanaan
keperawatan.

Mendapatkan
dokumentasi proses
keperawatan pada
pasien.

10.

1. Mengucap salam
2. Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan
3. Mengisi formulir general consent
4. Persiapan alat
5. Mencuci tangan
6. Memasang sarung tangan
7. Memasang infus pasien

Infus pasien terpasang

Melakukan serah terima 1. Persiapan status pasien


2. Mengantar pasien keruangan rawat inap
pasien rawat inap
3. Serah terima pasien dari perawat IGD ke perawat

Transfer informasi yang jelas antara perawat


IGD dan perawat rawat inap.

rawat inap.
4. Menjelaskan status dan keadaan umum pasien
kepada perawat rawat inap.

Tabel 1.2 Nilai ANEKA Pada Butir Rencana Kegiatan


Tanggal

Kegiatan
Melakukan pengkajian
keperawatan pada
individu

Akuntabilitas
Melakukan pengkajian
dengan tanggungjawab,
konsisten, menjaga
kepercayaan pasien

Nasionalisme
Tidak membedabedakan pasien
baik itu usia, jenis
kelamin, suku,

Nilai ANEKA
Etika Publik
Menghargai
pasien dengan
komunikasi
santun, ramah,

Komitmen Mutu
Menjunjung
tinggi mutu
pelayanan yang
optimal melalui

Anti Korupsi
Jujur dan terbuka
pada pasien, tidak
mengambil
keuntungan dari

saat melakukan
pengkajian
keperawatan.

agama, dan warna


kulit. Semua
mendapatkan
pelayanan yang
sama dan
proporsional.

dan menjaga
rahasia pasien.

kondisi pasien,
menulis data
berdasarkan fakta
dan tidak
mengada-ada.

Menanyakan

pengkajian dan
pemeriksaan yang
relevan/rasional
serta
menunjukkan
karakter sebagai
perawat yang
profesional.
Melakukan

Melakukan pangkajian

Melakukan pengkajian

Mengkaji

kepada keluarga pasien

kepada keluarga pasien

keluarga pasien

dengan ramah

pengkajian

keluhan yang

dengan penuh

dengan tepat

keluarga terdekat

dengan

disampaikan

kerahasiaan dan

sasaran dan tidak

pasien.

komunikasi

keluarga pasien,

tanggungjawab.

membeda-

terapeutik dengan

menulis hasil

bedakan.

mengutamakan

pengkajian sesuai

pelayanan yang

dengan fakta.
Jujur dalam

Tidak mengurangi

Merumuskan diagnosa

Bertanggungjawab

Hasil analisa data

Menjaga

baik
Membuat

keperawatan

serta jujur dalam

dan diagnosa

kerahasiaan

Iiagnose

membuat

merumuskan diagnosa

keperawatan yang

pasien serta status

keperawatan

diagnosa sesuai

sesuai data obyektif

saya buat akan

pasien,

sesuai dengan

dengan masalah

dan data subyektif

ditulis dengan

merumuskan

yang telah

yang ada tidak

pasien.

baik di Rekam

diagnosa sesuai

ditetapkan RS

melebih-lebihkan

Medik sebagai

keluhan yang

atau sesuai

ataupun

dokumen milik

dirasakan pasien.

dengan Standar

mengurangi

Negara. Yang

Prosedur

masalah

mungkin akan

Operasional

keperawatan.

sewaktu-waktu di

(SPO) serta

gunakan oleh

menuliskan di

Negara sebagai

rekam medis

bahan dalam

sebagai bukti

membantu

tertulis.

program
pemerintah di
bidang kesehatan.
Hal ini wujud
cinta tanah air
Membuat prioritas

Membuat prioritas

Dalam menyusun

Menggunakan

Melakukan

Membuat prioritas

diagnosa keperawatan

diagnosa berdasarkan

prioritas diagnosa

kata-kata yang

prioritas diagnosa

diagnosa

berdasarkan keluhan

keperawatan

mudah dimengerti

keperawatan

keperawatan

utama pasien, membuat tanpa membeda-

dan tulisan yang

dengan efektif dan dengan jujur dan

prioritas diagnosa

bedakan keluhan

jelas.

efisien

keperawatan dengan

yang dialami

atau mengurangi

jujur dan penuh

pasien dan

keluhan pasien.

tanggungjawab.

bersikap obyektif.

tidak menambah

Menyusun rencana

Menyusun rencana

Menyusun

Menyusun

Menyusun

tindakan keperawatan,

tindakan keperawatan

rencana dan

rencana

rencana tindakan

merumuskan tujuan

dan merumuskan

tujuan dengan

keperawatan dan

keperawatan,

keperawatan pada

tujuan keperawatan

menggunakan

merumuskan

merumuskan

pasien

pada pasien dengan

bahasa Indonesia

tujuan

tujuan

tepat dan sesuai dengan dengan baik dan

keperawatan

keperawatan

diagnosa keperawatan

dengan tepat

sesuai dengan

waktu, tidak

diagnosa

menunda-nunda

keperawatan dan

pekerjaan.

membuat rencana

benar.

aktual.

yang berorientasi
Implementasi

Bersikap teliti, penuh

Mengutamakan

Bersikap ramah,

Melakukan

pada pasien.
Melakukan

keperawatan

tanggungjawab,

kepentingan

berbahasa yang

implementasi

tindakan dengan

implementasi

pasien, melakukan mudah dimengerti

keperawatan

tulus tanpa

keperawatan tepat

implementasi

pasien dan

dengan sungguh-

mengharapkan

sasaran, tindakan

keperawatan tidak

keluarga pasien.

sungguh dan

imbalan dari

sesuai dengan SPO.

dengan

sesuai dengan

pasien atau

Melakukan evaluasi

Melakukan evaluasi

diskriminasi.
Melakukan

Menghargai hak

standar.
Melakukan

keluarga pasien.
Tidak menunda

keperawatan (evaluasi

keperawatan dengan

evaluasi

pasien dan

evaluasi

pekerjaan,

tindakan keperawatan

teliti, jelas dan tepat.

keperawatan

menjaga

keperawatan

melakukan

per pasien)

terhadap pasien

kerahasiaan

berdasarkan

evaluasi setelah

dengan tanpa

pasien

standar dan

implementasi

membeda-

berdasarkan data

dilakukan, tepat

Melakukan dokumentasi Menulis dalam status

bedakan pasien.
Tidak

Menjaga privasi

pasien yang benar


Melakukan

waktu
Melakukan

proses keperawatan

pasien dengan penuh

diskriminasi,

pasien ketika

dokumentasi

dokumentasi

pada tahap perencanaan

tanggungjawab dan

melakukan

melakukan

keperawatan

keperawatan

keperawatan

jujur.

dokumentasi

tindakan.

dengan tepat

dengan jujur dan

keperawatan

Menghargai hak-

waktu dan tidak

berdasarkan data

dengan bahasa

hak pasien.

menunda-nunda

pasien yang

pekerjaan.

akurat.

indonesia dengan
Melakukan pemasangan

Melakukan tindakan

baik dan benar.


Tidak membeda-

Berkomunikasi

Melakukan

Tidak membuat

infus dengan penyulit

dengan penuh

bedakan pasien.

dengan sopan,

pemasangan infus

pasien menunggu

ramah, dan

sesuai standar

lama terhadap

menjelaskan

prosedur

tindakan yang

tindakan yang

operasional yang

akan dilakukan,

beresiko gagal

berlaku di rumah

menggunakan alat

pada pemasangan

sakit.

dengan sesuai

tanggungjawab.

infus pertama,
menjelaskan
maksud dan

kebutuhan.

tujuan tindakan
dengan penuh
kesabaran dan
Melakukan serah terima

Melakukan serah

Berkomunikasi

komunikatif.
Bekomunikasi

pasien rawat inap

terima pasien dengan

dengan bahasa

dengan sikap

menceritakan

atau mengurangi

tanggungjawab,

indonesia atau

sopan, santun,

keadan pasien

status keadaan

konsisten, menjaga

dengan bahasa

tidak kasar.

didepan orang

pasien, tidak

kepercayaan perawat

yang mudah

banyak, menjaga

meminta bayaran

yang menerima

dimengerti oleh

kerahasiaan

diluar ketentuan

informasi.

rekan sejawat

pasien antar rekan

rumah sakit

Tidak

Tidak menambah

sejawat.

Anda mungkin juga menyukai