POLI ANAK
RSD dr SOEBANDI JEMBER
N AM A
NIM
: Sufyan Stauri
: 142311101152
UNIVERSITAS JEMBER
2016
PERSETUJUAN
Asuhan Keperawatan Klien dengan BBLR yang telah dilaksanakan pada tanggal
25 Juli 2016 Di Poli anak RSD dr. Soebandi Jember
Jember,
Pembimbing Ruangan
2016
Pembimbing Akademik
Kepala Ruangan ,
: Anak
: 25 Juli 2016
: BBLR, Asfiksia berat
: 1314**
: 25 Juli 2016
A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama
Nama Panggilan
Umur / Tgl. Lahir
Jenis Kelamin
2. Identitas orang Tua
Nama Ayah
Umur
Agama
Suku
Bahasa
Pendidikan
Pekerjaan
Penghasilan
Alamat
: By. A
:: 01 Juli 2016
: Laki-laki
: Tn. M
: 36 tahun
: Islam
: Madura
: Madura
: SD
: Kuli bangunan
:
: Kalisat
B. KELUHAN UTAMA
By A tampak lemas
C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Ny. A mengatakan sering mengeluh pusing dan muntah-muntah sebelum usia
kehamilan 6 bulan kemudian Ny. A periksa ke posyandu didapatkan tekanan
darah 90mmhg, setelah usia kehamilan 6 bulan Ny A periksa ke poli
By. A lahir hari rabu 01-7-1016 diruang RSD dr. Soebandi Jember pasien
berjenis kelamin laki-laki BB 1400 gram, PB 49 cm, usia bayi saat ini 25
hari post MRS 5 hari yang lalu, Saat pengkajian didapatkan bayi tampak
tidur, jarang bangun, lemas, gerakan pasif, akral dingin dengan suhu 35,5
o
C, serta jarang menangis, daya isap lemah, Ny. A mengatakan hari petama
pulang BAB berwarna hijau cair kemudian hari berikutnya berwarna
kuning, saat dirumah bayi hanya mendapat minum susu SGM ananda
setiap 2 jam minum 20cc/24 jam karna ASI ibu tidak keluar tidak lancar.
F. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Ny. A mengatakan tidak ada keluarga yang menderita Hipertensi, Diabetes
Mellitus. Ibu bayi saat ini berusia 29 tahun dan bayi adalah anak ke tiga
GENOGRAM
Interpretasi :
: Laki Laki
: Perempuan
: Meninggal
: tinggal serumah
: Pasien
b. Motorik kasar
Gerakan tangan dan kaki lemah, bayi tidak menangis.
c. Motorik halus
Daya isap bayi lemah.
d. Bahasa
Bayi tidak menangis
H. Keadaan Lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit
Ibu By. A mengatakan lingkungan rumahnya aman dan bersih, serta tidak ada
yang memiliki penyakit yang bersifat menular.
I. POLA FUNGSI KESEHATAN
1. Pola Persepsi dan Tata laksana kesehatan
Ibu bayi mengatakan saat hamil jarang mengikuti posyandu karena malas.
Saat dirumah bayi selalu dihangatkan menggunakan lampu, dan
menjemurnya saat pagi hari jam 06.00-06.30 WIB.
2. Pola Nutrisi & Metabolisme
saat dirumah bayi hanya mendapat minum susu SGM ananda setiap 2 jam
minum 20cc/24 jam karna ASI ibu tidak keluar tidak lancar.
3. Pola eliminasi
Bayi Ny. E memakai pempes, hari petama pulang BAB berwarna hijau cair
kemudian hari berikutnya berwarna kuning, sehari kadang 2x kadang 3 x.
4. Pola aktifitas / bermain (termasuk kebersihan diri)
Gerak tubuh bayi tampak lemah, bayi tampak bersih dengan warna kulit
agak kemerahan.
5. Pola Istirahat tidur
Ny. A mengatakan bayi lebih sering tertidur, dan jarang terbangun. Bayi
terbangun jarang menangis jika haus.
6. Pola kognitif dan persepsi sensori
Bayi masih lemah dalam menghisap susu secara langsung, bayi tampak
lemah dan respon terhadap rangsangan luar lambat.
7. Pola konsep diri
Bayi masih belum mampu untuk menghisap ASI secara langsung, bayi
tampak lemah dan respon terhadap rangsangan luar lambat.
Hidung:
Posisi hidung simetris, tidak ada massa
Telinga:
Posisi telinga simetris, keadaan luar telinga dalam keadaan bersih, daun
telinga bentuk sempurna ketika digerakan kembali ke posisi semula.
3. Leher :
Bentuk leher simetris dan normal tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan
retensi vena tidak ada.
4. Thorax / dada :
Jantung:
Inspeksi
: Bentuk dada simetris, ictus cordis tidak tampak, aerola
mamae sudah terbentuk
Palpasi
: Ictus cordis teraba
Perkusi
: Pekak
Auskultasi
: S1 dan S2 tunggal
Paru:
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
5. Abdomen :
Bentuk perut supel, tidak ada jejas, peristaltik usus 5 x/menit, perut
timpani, tali pusat sudah lepas.
6. Keadaan punggung:
Bentuk punggung normal simetris dan tidak ada jejas.
7. Ekstremitas dan integumen:
Tidak ada jejas pada ekstremitas atas dan bawah, kemampuan otot
ekstremitas bawah dan atas lemah, gerakan bayi lambat, bayi tampak
lemah. akral dingin, kulit kering, posisi tangan dan kaki fleksi, lipatan
plantar seluruh telapak.
8. Genetalia & Anus :
Bayi berjenis kelamin laki-laki, anus positif tidak terdapat atresia ani.
9. Pemeriksaan Neurologis :
a. Refleks sucking (menghisap): lemah ditandai dengan keadaan bayi
lemah saat menelan ASI
b. Reflex rooting: negatif ditandai dengan ketika pipi bayi diusap dan
disentuh bagian pinngirnya bayi tidak tidak memalingkan pipinya.
c. Reflex Moro: negatif ditandai dengan bayi tidak terkejut dan tangan
tidak ada respon gerakan yang mengejutkan.
K. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
By A tidak dilakukan pemeriksaan Laboratorium.
2. Radiologi
Tidak ada pemeriksaan radiologi.
L. Terapi
1. Oral
Pasien tidak mendapat terapi obat oral.
3. Parenteral
Pasien tidak mendapat terapi parenteral.
3. Lain lain.
By. A mendapat terapi obat tetes mata Gentamisin
Jember, 25 Juli 2016
Mahasiswa,
Sufyan Stauri
NIM. 142311101152
ANALISA DATA
N
o
1
Tanggal
25 Juli
2016
25 Juli
2016
25 Juli
2016
Data Penunjang
DS : DO :
- Usia kehamilan 24
minggu
- Bayi tidak sesuai masa
kehamilan
- Kulit bayi tampak tipis
berwarna merah
- Pasien mendapatkan
susu SGM amanda
- Reflek
menghisap
lemah
BBLR 1400 gram.
DS: DO:
- Usia Kehamilan : 24
minggu.
- BB lahir rendah 1400
gram
- Suhu 35,5
Etiologi
Masalah
Ketidakefektifan
pola pemberian
minuman
Status Preterm
Fungsi organ tubuh
belum bekerja
maksimal
Reflek menghisap
lemah
Ketidakefektifan
pemberian minuman
Bayi baru lahir
jaringan lemak
subkutan yang tipis
paparan terhadap
lingkungan baru
DS :-
DO:
BBLR
-Keadaan
umum
bayi
tampak lemah
-Bayi lahir pre term
-BBLR 1400 gr
-Usia
kehamilan
24
minggu
-Kulit bayi tipis berwarna
merah
TTV= Nadi 110x/menit,
RR 44x/menit, S 35,5o
C
Hipotermi
Imaturitas organ
tubuh
Belum optimal
sistem imunitas
paparan dengan
lingkungan luar baru
Resiko infeksi
No
25 Juli
2016
25 Juli
2016
25 Juli
2016
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Hipotermi berhubungan dengan
Terbatasnya regulasi kompensasi metabolik
akibat usia
PERENCANAAN
No
Diagnosa
Keperawatan/
Masalah
Kolaboratif
NOC:
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 1 x 8
jam diharapkan suhu tubuh
Terbatasnya
tetap normal (36,5-37,5
regulasi
C).
kompensasi
metabolik akibat Kriteria Hasil :
- Suhu 36,5-37,5 C
usia
- Akral hangat, kering,
Hipotermi
berhubungan
dengan
Rencana Tindakan
Rasional
NIC :
1. Mengetahui perubahan suhu
1. Kaji dan observasi perubahan suhu 2. Mengetahui keadaan kulit bayi
pasien
3. Menghindari terjadinya hipotermi
2. Kaji warna kulit dan akral
4. Meurunkan suhu rendah bayi.
3. Hangatkan semua peralatan yang 5. Mengurangi hipotermi bayi.
digunakan dalam perawatan.
Mencegah bayi hipotermi
4. Memberi minyak telon saat
setelah menyeka dirumah
5. Bedong bayi dan berikan topi
setelah dimandikan.
Berikan lampu penghangat di bok
bayi saat dirumah.
TTD
Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 3 x
24 jam bayi dapat
minum secara oral.
Kriteria Hasil :
Bayi dapat minum susu
secara adekuat
- Minum
secara
oral
melalui dot
- Reflek menghisap tidak
lemah
- BB cukup 2500-4000
gram
Ketidakefektifa
n
pemberian
minuman
berhubungan
dengan reflek
menghisap
lemah
-
Risiko infeksi
berhubungan
dengan belum
optimalnya
sistem imunitas
dan
paparan
lingkungan
-
Tujuan:
Setelah diberikan asuhan
keperawatan selama 3 x
24 jam diharapkan pasien
bebas dari infeksi.
Kriteria Hasil:
Tidak ada demam
Tidak ada tanda-tanda
infeksi rubor, kalor,
tumor,
dolor,
fungsiolaesa,
- Tanda-tanda vital dalam
batas normal
(Nadi 120-140x /menit,
RR 30-60x /menit, suhu
menghisap
36,5-37,5oC)
posyanu balita.
Paraf
Implementasi
Evaluasi
1. Mengkaji kemampuan bayi untuk menghisap
S:Hasil: Reflek menghisap lemah
O:
2. Melatih reflek menghisap
Reflek menghisap lemah
Hasil: Telah dilatih, namun reflek menghisap belum Bayi tampak lemah
maksimal
Bayi mendapatkan Susu SGM
5. menganjurkan ibu untuk memberi ASI
BBLR 1400 gram
6. anjurkan ibu untuk melatih bayi untuk menelan
Panjang 44 cm,
A:
Masalah keperawatan belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4
Diagnosa ke 3 Risiko infeksi berhubungan dengan belum optimalnya sistem imunitas dan paparan lingkungan
Paraf
Waktu
25 Juli
2016
Implementasi
1. Pantau munculnya tanda-tanda infeksi (rubor,
kalor, tumor, dolor, fungsileosa)
2. Kaji TTV
Suhu : 35,5 RR:44 Nadi : 110x/menit
3. Menganjurkan untuk menjaga lingkungan sekitar
pasien tetap bersih :
lingkungan pasien bersih
4. Menganjurkan saat merawat bayi dirumah
dengan menjaga kebersihan.
5. menganjurkan mencuci botol susu dengan
menggunakan sabun dan bersih.
6. Mengajarkan dan menganjurkan keluarga
mencuci tangan menggunakan sabun sebelum
dan sesudah memegang bayi, membuat susu dan
saat membuang BAB dan BAK bayi saat
dirumah.
7. Anjurkan untuk rutin mengikuti posyanu balita.
Evaluasi
S :O:
Tidak ada tanda tanda penyebaran
infeksi,
Nadi 110x/menit, RR 44x/menit, S
35,6o C
Telah diberikan terapi obat salep
mata Gentamisin
A:
Masalah keperawatan teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4, 5, 6,7
Paraf