Anda di halaman 1dari 4

KESELAMATAN PASIEN

PANDUAN
PEMERINTAH
KAB.
BANJARNEGARA

No. Kode

: C/IX/PAN/1/15/001

Terbitan

: 01

No. Revisi

: 00

Tgl. Mulai
Berlaku
Halaman

: 02-01-2015

Ditetapkan Oleh :
Kepala Puskesmas Wanadadi 1

:1/6
Tanda Tangan :

PUSKESMAS
WANADADI 1
dr.SULISTIYOWATI,M.Kes
NIP. 19711228 200212 2 004

...................................

BAB I
DEFINISI
1. Keselamatan Pasien
Keselamatan pasien (patient safety) puskesmas adalah suatu sistem dimana
puskesmas membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya resiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil.
Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah setiap kejadian
yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera
yang dapatdicegah pada pasien, terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris
Cedera (KNC), Kejadian Potensial Cedera (KPC), Kejadian Tidak Cedera (KTC).
2. Kejadian Tidak Diinginkan (KTD)
KTD adalah insiden yang mengakibatkan insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien
yang terjadinya bukan karena kondisi pasien tetapi karena penanganan klinis (clinical
management).
3. Kejadian Nyaris Cedera (KNC)
KNC adalah terjadinya insiden yang belum sampai terpapar ke pasien. KNC terjadi jika hampir
saja dilakukan kesalahan dalam penanganan klinis tetapi kesalahan tersebut tidak jadi
dilakukan.
4. Kejadian Potensial Cedera (KPC)
KPC adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera tetapi belum terjadi
insiden.
5. Kejadian Tidak Cedera (KTC)
KTC Adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien tetapi tidak timbul cedera, seperti:
penanganan klinis yang tidak sesuai kadang tidak menimbulkan cedera.
Pelaporan insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut pelaporan insiden adalah
suatu sistem untuk mendokumentasikan laporan insiden keselamatan pasien, analisis dan
solusi untuk pembelajaran.

KESELAMATAN PASIEN

PANDUAN
PEMERINTAH
KAB.
BANJARNEGARA

Ditetapkan Oleh :
Kepala Puskesmas Wanadadi 1

No. Kode

: C/IX/PAN/1/15/001

Terbitan

: 01

No. Revisi

: 00

Tgl. Mulai
Berlaku
Halaman

: 02-01-2015
:1/6
Tanda Tangan :

PUSKESMAS
WANADADI 1
dr.SULISTIYOWATI,M.Kes
NIP. 19711228 200212 2 004

...................................

BAB II
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup keselamatan pasien di Puskesmas Wanadadi 1 adalah:
1. Organisasi
a. Kepala puskesmas membentuk dan menetapkan Tim Keselamatan Pasien di Puskesmas
b. Tim keselamatan pasien di Puskesmas bertanggungjawab kepada kepala Puskesmas
c. Keanggotaan tim keselamatan pasien di Puskesmas terdiri dari bagian administrasi
manajemen dan unsur dari profesi kesehatan di rumah sakit.
d. Tim Keselamatan pasien Puskesmas Wanadadi 1 bertugas:
1) Mengembangkan program keselamatan pasien di Puskesmas
2) Menyusun kebijakan dan prosedur terkait dengan program keselamatan pasien
puskesmas
3) Menjalankan peran untuk melakukan motivasi, edukasi, konsultasi, pemantauan
(monitoring) dan penilaian (evaluasi) tentang terapan implementasi program
keselamatan pasien puskesmas
4) Melakukan sosialisasi prosedur keselamatan pasien
5) Melakukan pencatatan, pelaporan insiden, analisis insiden serta mengembangkan
solusi untuk pembelajaran
6) Memberikan masukan dan pertimbangan kepada Kepala puskesmas dalam rangka
pengambilan kebijakan Keselamatan Pasien di puskesmas
7) Membuat laporan kegiatan kepada kepala puskesmas
2. Standar Keselamatan Pasien di Puskesmas
Puskesmas mengembangkan standar keselamatan pasien. Standar keselamatan Pasien
yang diterapkan di Puskesmas dan penilainnya menggunakan Instrumen Akreditasi
puskesmas berdasarkan Permenkesh nomor 46 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik
Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi.

3. Sasaran Keselamatan Pasien di Puskesmas


Setiap Puskesmas wajib mengupayakan pemenuhan sasaran keselamatan pasien.
Sasaran keselamatan pasien meliputi:
a. Ketepatan Identifikasi pasien
b. Peningkatan komunikasi yang efektif
c. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
d. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien.
e. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
f. Pengurangan risiko pasien jatuh
4. Penyelenggaraan Keselamatan pasien di Puskesmas
Dalam rangka menerapkan standar keselamatan pasien di Puskesmas, Puskesmas
melaksakan tujuh langkah menuju keselamatan pasien. Tujuh langkah menuju keselamatan
pasien terdiri dari:
a. Membangun kesadaran akan menilai keselamatan pasien
b. Memimpin dan mendukung staf
c. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko

KESELAMATAN PASIEN

PANDUAN
PEMERINTAH
KAB.
BANJARNEGARA

Ditetapkan Oleh :
Kepala Puskesmas Wanadadi 1

No. Kode

: C/IX/PAN/1/15/001

Terbitan

: 01

No. Revisi

: 00

Tgl. Mulai
Berlaku
Halaman

: 02-01-2015
:1/6
Tanda Tangan :

PUSKESMAS
WANADADI 1
dr.SULISTIYOWATI,M.Kes
NIP. 19711228 200212 2 004

...................................

d.
e.
f.
g.

Mengembangkan sistem pelaporan


Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien
Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
Mencegah cedera melalui implementasi dan keselamatan pasien.

5. Pelaporan Insiden
a. Pelaporan insiden dilakukan di puskesmas dan kepada Tim Keselamatan pasien
puskesmas.
b. Pelaporan insiden kepada Tim Mutu Puskesmas dan kepala Puskesmas mencakup KTD,
KPC, KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan rencana tindak lanjut oleh ketua tim
peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien.
c. Pelaporan insiden dimaksudkan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam
rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan orang (non
blaming).
d. Setiap insiden harus dicatat dan dilaporkan kepada koordinator unit untuk dilaporkan
kepada tim mutu klinis dan keselamatan pasien setiap bulan.
e. Tim keselamatan pasien melakukan analisis dan rencana tindak lanjut dari
permasalahan/insiden yang ada
f. Tim Keselamatan pasien puskesmas melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala
puskesmas setiap bulan
g. Kepala Puskesmas memberikan rekomendasi kepada Tim keselamatan pasien untuk
melakukan tindak lanjut
h. Tim mutu klinis dan Keselamatan pasien bersama koordinator unit melakukan tindak
lanjut untuk perbaikan pelayanan.
6. Pembinaan dan Pengawasan
a. Menteri, Pemerintah Daerah Provinsi dan pemerintah Daerah Kabupaten secara
berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan keselamatan
pasien puskesmas sesuai tugas dan fungsi masing-masing.
b. Kepala puskesmas secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kepada
tim keselamatan pasien puskesmas.

BAB III
TATA LAKSANA
Tata Laksana Keselamatan pasien secara umum mengikuti siklus plan, do, check,
action.

KESELAMATAN PASIEN

PANDUAN
PEMERINTAH
KAB.
BANJARNEGARA

Ditetapkan Oleh :
Kepala Puskesmas Wanadadi 1

No. Kode

: C/IX/PAN/1/15/001

Terbitan

: 01

No. Revisi

: 00

Tgl. Mulai
Berlaku
Halaman

: 02-01-2015
:1/6
Tanda Tangan :

PUSKESMAS
WANADADI 1
dr.SULISTIYOWATI,M.Kes
NIP. 19711228 200212 2 004

...................................

1. Plan
Tim keselamatan pasien membuat rencana program keselamatan pasien di puskesmas
untuk setahun sesuai dengan kemampuan sumber daya puskesmas
2. Do
Semua karyawan Puskesmas dari pimpinan sampai staf melaksanakan dan menerapkan
standar dan prosedur keselamatan pasien dalam kegiatan pelayanan.
3. Check
Tim keselamatan pasien melakukan monitoring dan evaluasi penerapan program
keselamatan pasien setiap bulan
4. Action
Tim keselamatan pasien melakukan analisis, rencana tindak lanjut dan tindak lanjut dari
permasalahan yang ada untuk dilakukan perbaikan .

BAB IV
DOKUMENTASI
Dokumentasi pelaksanaan program keselamatan pasien berada pada koordinator
masing-masing unit dan terlampir.

Anda mungkin juga menyukai