Anda di halaman 1dari 3

Berdasarkan Pasal 3.5.

6 SNI 03-2847-2013, baja prategang (tendon) yang


dapat digunakan terdiri dari beberapa macam:
1. Kawat (spesifikasi ASTM A421M)
Atau lebih tepatnya kawat tunggal (wire). Kawat tunggal biasanya
digunakan sebagai baja prategang (tendon) dengan sistem pratarik
(pre-tension).

Kawat

tunggal

yang

digunakan

harus

memenuhi

spesifikasi ASTM A421M.

Gambar 1. Kawat tunggal (wire)


2. Kawat dengan relaksasi rendah (spesifikasi ASTM A421M)
Kawat dengan relaksasi rendah biasanya digunakan sebagai baja
prategang (tendon) dengan sistem pasca tarik (post-tension). Kawat
dengan relaksasi rendah yang digunakan harus memenuhi spesifikasi
ASTM A421M.

Gambar 2. Kawat dengan relaksasi rendah


3. Strand (Untaian Kawat)
Untaian kawat biasanya digunakan sebagai baja prategang (tendon)
dengan sistem pasca tarik (post-tension). Untaian kawat yang dipakai

harus memenuhi spesifikasi ASTM A416M. Untaian kawat yang banyak


digunakan adalah untaian tujuh kawat.

Gambar 3. Strand (Untaian Kawat)


4. Batang Tulangan Berkekuatan Tinggi
Untaian kawat biasanya digunakan sebagai baja prategang (tendon)
dengan sistem pra tarik (pre-tension). Batang Tulangan Berkekuatan
Tinggi yang dipakai harus memenuhi spesifikasi ASTM A722M.

Gambar 4. Batang Tulangan Berkekuatan Tinggi


Selain itu, ada juga beberapa jenis tendon lainnya seperti:
1. Temporary Tendon
Temporary Tendon atau tendon sementara hanya digunakan pada girder
jembatan dengan sistem pelaksanaan pemasangan balanced cantilever.
Temporary tendon berfungsi sebagai penghubung antar segmen girder
yang bersifat sementara sampai seluruh segmen girder terpasang.
Kemudian baru dimasukkan tendon permanen untuk pelaksanaan
stressing. Penggunaan temporary tendon pada girder jembatan dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 5. Temporary Tendon

Anda mungkin juga menyukai