Anda di halaman 1dari 3

1. Factor-faktor yang mempengaruhi BBLR di RSUD dr M.

Yunus
Bengkulu tahun 2013
Bayi Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat
kurang dari 2500 gram, sehingga pertumbuhan dan pematangan (maturasi) organ dan
alat-alat tubuh belum sempurna, akibatnya sering terjad komplikasi yang berakhir
dengan kematian.
Penyebab:
-

Faktor Ibu: Riwayat kelahiran prematur sebelumnya, gizi saat hamil


kurang, umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun, jarak hamil dan
bersalin terlalu dekat, penyakit menahun ibu : hipertensi, jantung,
gangguan pembuluh darah (perokok), perdarahan antepartum, kelainan
uterus, Hidramnion, faktor pekerja terlalu berat, primigravida dan ibu

terlalu muda
Faktor kehamilan
Hamil dengan hidramnion, hatnil ganda, perdarahan antepartum,
komplikasi hamil seperti pre eklamsia, eklamsi, ketuban pecah dini.

Faktor Janin
Cacat bawaan, infeksi dalam rahim dan kehamilan ganda., anomali
kongenita.

Faktor Kebiasaan
Pekerjaan yang melelahkan, merokok

Masalah:
Setiap hari 8.000 bayi baru lahir di dunia meninggal dari penyebab yang tidak
dapat dicegah, sebagian besar kematian bayi terjadi pada minggu pertama kehidupan
yaitu sekitar 6000 bayi dan antara 2000-3600 kematian tersebut terjadi dalam 24 jam
pertama (WHO, 2012).
Angka Kematian Bayi (AKB) menurut SDKI tahun 2012 di Indonesia masih
tergolong tinggi, jika dibandingkan dengan negara lain di kawasan ASEAN. AKB di

Indonesia mencapai 32 per 1.000 kelahiran hidup. Angka ini masih tergolong tinggi
jika dibandingkan dengan Negara-negara ASEAN seperti Siangpura (3/1000 kh),
Brunei Darussalam (8/1000 kh), Malaysia (10/1000 kh), Vietnam (18/1000 kh) dan
Thailand (20/1000 kh) (KKI, 2013).
Sementara di provinsi Bengkulu sebagian besar bayi berat lahir sangat rendah
dengan berat lahir <1500 gram, meninggal pada masa neonatal (Profil Dinas
Kesehatan Provinsi Bengkulu, 2012).
2. Hubungan Kala II lama dengan kejadian asfiksia di BPS wilayah
Puskesmas Seluma Timur Tahun 2014
Persalinan lama adalah persalinan dengan masalah fase laten lebih dari 8 jam,
persalinan telah berlangsung 12 jam atau lebih bayi belum lahir, dilatasi serviks di
kanan garis waspada pada persalinan fase aktif.
Penyebab:
-

Kekuatan mengedan yang tidak memadai


Kelainan letak janin
Kelainan pada jalan lahir

Masalah:
Setiap tahunnya diperkirakan ada 5 juta kelahiran di Indonesia, sekitar 100.000 dari
kelahiran tersebut berakhir dengan kematian. Penyebab langsung kematian

ibu

terkait kehamilan dan persalinan terutama adalah perdarahan (28%), eklamsi (24%),
infeksi (11%), partus lama (5%), abortus (5%), emboli (3%), komplikasi masa
puerperium (8%), lain-lain (11%) (KEMENKES, 2012).
Angka Kematian Ibu ( AKI ) di Provinsi Bengkulu tahun 2011 sebesar 120 per
100.000 kelahiran hidup, sedangkan tahun 2012 yaitu 125 per 100.000 kelahiran
hidup, dengan kematian ibu bersalin 17 orang, kematian ibu hamil 12 orang dan

kematian ibu nifas 10 orang. Penyebab kematian ibu di Provinsi Bengkulu salah
satunya yaitu partus lama ( Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, 2012 ).
3. Factor factor kejadian persalinan premature di BPS Evi Herawati
Wilayah kerja Puskesmas seluma Timur tahun 2014
Persalinan prematur ialah persalinan dari hasil konsepsi pada kehamilan 28-36
minggu dengan berat janin 1000-2500 gram.
Penyebab:
-

Paritas/anak > 3
Kehamilan ganda
Pre eklamsi
Eklamsi

Masalah:
Angka kematian bayi ( AKB) di Bengkulu pada tahun 2011 dari 33.343
kelahiran hidup terdapat 205 bayi lahir mati dengan jumlah kematian sebesar 319
angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup.
Kejadian partus prematurus di Bengkulu sebanyak 312 kasus dan kematian
akibat partus prematurus sebanyak 121 kasus.

Anda mungkin juga menyukai