Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi
perusahaan. Baik dalam perusahaan yang berskala besar maupun kecil, ataupun
bersifat profit motif maupun non-profit motif akan mempunyai perhatian yang
sangat besar dibidang keuangan, terutama dalam perkembangan dunia usaha yang
semakin maju, menimbulkan persaiangan antara perusahaanpun semakin ketat,
sehingga menuntut perusahaan untuk membuat perusahaan lebih efisien dalam
beroprasi sehingga dapat terus-menerus meningkatkan kemampuan bersaing demi
kelangsungan hidup perusahaannya. Untuk melihat sehat tidaknya suatu
perusahaan tidak hanya dapat dinilai dari keadaan fisiknya saja, misalnya dilihat
dari gedung, pembangunan atau ekspansi. Faktor terpenting untuk dapat melihat
perkembangan suatu perusahaan terletak dalam unsur keuangannya, karena dari
unsur tersebut juga dapat mengevaluasi apakah kebijakan yang ditempuh suatu
perusahaan sudah tepat atau belum, mengingat sudah begitu kompleksnya
permasalahan yang dapat menyebabkan kebangkrutan dikarenakan banyaknya
perusahaan yang akhirnya gulung tikar karena faktor keuangan yang tidak sehat.
Dengan keadaan sekarang ini, dimana persaingan ketat bidang
perekonomian sudah mulai masuk ke negara Indonesia, maka jika seorang
manajer perusahaan tidak memperhatikan faktor kesehatan keuangan dalam
pada
dasarnya
kondisi
keuangan
tersebut
akan
mempengaruhi
perusahaan, yang terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi serta laporan-laporan
keuangan lainnya. Dengan mengadakan analisis terhadap pos-pos neraca akan
dapat diketahui atau akan diperoleh gambaran tentang posisi keuangannya,
sedangkan analisis terhadap laporan laba ruginya akan memberikan gambaran
tentang hasil atau perkembangan usaha perusahaan yang bersangkutan (Munawir,
2007:1).
Untuk mengukur tingkat kesehatan keuangan perusahaan dapat digunakan
alat analisis yang disebut analisis rasio keuangan. Untuk melakukan analisis rasio
keuangan, diperlukan perhitungan rasio-rasio keuangan yang mencerminkan
aspek-aspek tertentu. Rasio-rasio keuangan mungkin dihitung berdasarkan atas
angka-angka yang ada dalam neraca saja, dalam laporan laba rugi saja, atau pada
neraca dan laporan laba rugi. Setiap analisis keuangan bisa saja merumuskan rasio
tertentu yang dianggap mencerminkan aspek tertentu (Husnan, 2004:69).
Analisis laporan keuangan akan memberikan hasil yang terbaik jika
digunakan dalam suatu kombinasi untuk menunjukan suatu perubahan kondisi
keuangan atau kinerja operasional selama periode tertentu, lebih lanjut dapat
memberikan gambaran suatu trend dan pola perubahan, yang pada akhirnya bisa
memberikan indikasi adanya risiko dan peluang bisnis (Kuncoro dan Suhardjono,
2002:557).
PT. Magun Raya Putra merupakan salah satu perusahaan yang bergerak
dibidang kontraktor/jasa pertambangan yang mana perusahaan ini menyediakan
pelayanan jasa pengolahan lahan tambang khususnya tambang batubara. Baik itu
4.674.845.5
79
5.586.632.804
11.177.192.598
Kewajiban
2.058.568.8
19
2.099.820.774
4.500.534.300
Modal
2.616.276.7
60
3.486.812.030
6.676.658.298
Dari tabel diatas dapat dilihat dari tahun 2010 sampai dengan 2012
total aktiva mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 total aktiva sebesar Rp
4.674.845.579, tahun 2011 total aktiva meningkat sebesar Rp 5.586.632.804, tahun
2012 total aktiva meningkat sebesar Rp 11.177.192.598.
Untuk kewajiban dapat dilihat pada tahun 2010 sampai dengan 2012
mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 kewajiban sebesar Rp 2.058.568.819,
tahun 2011 kewajiban mengalami penurunan sebesar Rp 2.099.820.774, tahun
2012 kewajiban mengalami peningkatan Rp 4.500.534.300.
Untuk modal dapat dilihat pada tahun 2010 sampai dengan 2012
cenderung meningkat. Tahun 2010 modal sebesar Rp 2.616.276.760, tahun 2011
modal mengalami peningkatan Rp 3.486.812.030, tahun 2012 modal mengalami
peningkatan sebesar Rp 6.676.658,298.
Sedangkan untuk laba bersih setelah pajak dapat dilihat pada tahun 2010
sampai dengan 2012 mengalami peningkatan. Tahun 2010 laba bersih sebesar Rp
1.762.160.467, pada tahun 2011 laba bersih mengalami peningkatan Rp
2.044.620.098, dan tahun 2012 laba bersih mengalami peningkatan sebesar Rp
3.482.089.628.
Untuk menjaga keamanan kegiatan oprasional/ aktivitas-aktivitas PT.
Magun Raya Putra diperlukan adanya penanganan yang baik dibidang
pengelolaan keuangannya. Oleh karena itu pengelolaan keuangan yang baik
sangat diperlukan sebab salah dalam melakukan pengelolaan keuangan akan
berakibat terhadap kelancaran oprasional perusahaan. PT. Magun Raya Putra
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
10
11
keuangan
bertujuan
umum
dan
data-data
yang
berkaitan
untuk
sebagai alat
12
mengurangi
kebutuhan
akan
pengunaan
pertimbangan-pertimbangan
melainkan hanya dasar yang layak dan sistematis dalam mengunakan dalam
pertimbangan tersebut.
Menurut Kasmir (2012:19) Tujuan dari analisis dan interprestasi
laporan keuangan secara khusus dapat ditinjau dari berbagai poko yang
kepentingan atas perusahaan tersebut adalah :
1. Pemilik
Hal ini tercermin dari kepemilikan saham yang dimilikinya.
Kepentingan bagi para pemegang saham yang merupakan pemilik
perusahaan terhadap hasil laporan keuangan yang telah dibuat adalah :
a. Untuk melihat kondisi dan posisi perusahaan saat ini.
b. Untuk melihat perkembangan dan kemajuan perusahaan dalam
suatu periode.
c. Untuk menilai kinerja manajemen atas target yang telah ditetapkan.
2. Manajemen
Bagi pihak manajemen laporan keuangan yang dibuat merupakan
cermin kinerja mereka dalam suatu periode tertentu. Nilai penting
laporan keuangan bagi manajemen adalah:
a. Manajemen dapat menilai dan mengevaluasi kinerja mereka dalam
suatu periode.
b. Manajemen melihat kemampuan mereka mengoptimalkan sumber
daya yang dimiliki perusahaan yang ada selama ini.
c. Laporan keuangan dapat digunakan untuk melihat kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki perusahaan saat ini sehingga dapat
menjadi dasar pengambilan keputusan dimasa yang akan datang
baik dalam hal perencanaan, pengawasan, pengendalian kedepan
sehingga target-target yang diinginkan dapat tercapai.
13
3. Kreditor
Kreditor adalah pihak penyandang dana bagi perusahaan.Analisis dan
interprestasi laporan keuangan oleh kreditor akan digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan untuk mebayar utang-utangnya
dalam jangka panjang.
4. Pemerintah
Analisis dan interprestasi
sebelum
memutuskan
untuk
membeli
saham,
perlu
keuntungan
yang
akan
diperolehnya
(dividen)
serta
dan
kecendrunagannya.
Disebut
metode
analisis
14
keuangan
adalah
merupakan
dasar
untuk
dapat
15
suatu
hubungan
atau
perimbangan
16
Untuk
17
X 100%
Utang Lancar
X 100%
18
Current Liabilities
Jika rata-rata untuk cash ratio
untuk
mengukur
kemampuan
perusahaan
untuk
dibiayai
dengan
modal
sendiri,
ratio
ini
19
Total Hutang
X 100%
Total Aktiva
X 100%
Ekuitas
3. Ratio profitabilitas
Menurut Kasmir (2012:196) ratio profitabilitas merupakan rasio
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.
Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas menajemen
suatu perusahaan. Hal ini ditunjukan oleh laba yang dihasilkan dari
penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan
rasio ini menunjukan efesiensi perusahaan. Ada beberapa cara
menghitung profitabilitas :
a. Profit Margin
Profit margin mengitung sejauh mana kemampuan perusahaan
menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Ratio
ini bisa diiterprestasikan sebagai kemampuan perusahaan
20
X 100%
Sales
X 100%
Total Assets
X 100%
Equity
21
No
.
Nama
(Tahun)
Judul
Variabel
Penelitian/
Metode
Analisis
1.
Indah
Perbandingan rasio- Rasio
Kurniawat rasio keuangan pada likuiditas dan
i (2001)
perusahaan besar
solvabilitas.
dan perusahaan kecil
di Malaysia,
Singapura dan
Taiwan.
2.
Ernawati
(2003)
Pengukuran kinerja
perusahaan ditinjau
dari analisis rasio
Rasio
aktivitas dan
profitabilitas
Kesimpulan
Penelitian
Perusahaan besar di
Malaysia memiliki
tingkat likuiditas
yang lebih rendah
dari perusahaan kecil
dan tingkat
solvabilitasnya lebih
baik dari perusahaan
kecil. Singapura
menunjukkan
perusahaan besar
memiliki tingkat
likuiditas yang lebih
rendah dari
perusahaan kecil dan
tingkat
solvabilitasnya
kurang bagus dari
perusahaan kecil. Di
Taiwan
menunjukkan
perusahaan besar
memiliki tingkat
likuiditas dan
solvabilitas yang
lebih kecil dari pada
perusahaan kecil.
Dinilai kurang baik
disebabkan adanya
rasio aktivitas dan
22
keuangan.
3.
Mabruroh
(2004)
Manfaat dan
pengaruh rasio
keuangan dalam
analisis kinerja
keuangan perbankan
pada perusahaan go
public.
4.
Retno Tri
Setyowati
(2008)
Analisis rasio
keuangan untuk
menilai kinerja
perusahaan
consumer goods.
profitabilitas yang
kurang maksimal
meskipun rasio
likuiditas dan
leverage dalam
keadaan lebih baik.
Rasio
Menunjukkan
likuiditas,
pengaruh terhadap
rasio leverage, kinerja keuangan
rasio aktivitas secara parsial dan
dan rasio
berpengaruh secara
profitabilitas. bersama-sama
terhadap kinerja
keuangan perbankan.
Rasio
Analisis rasio
likuiditas,
keuangan yang telah
rasio aktivitas dilakukan
dan rasio
menunjukkan bahwa
profitabilitas. kinerja perusahaan
selama tahun 2003 2005 menunjukkan
tingkat kinerja
perusahaan yang
sehat sekali.
23
konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan melalui bagan alur berikut
yang disertai penjelasan kualitatif.
Likuiditas
Laporan Keuangan :
1. Neraca
2. Lap. Laba Rugi
Solvabilitas
Sehat
Atau
Tidak Sehat
Profitabilita
s
Keterangan Gambar :
Dari kerangka analisis diatas penulis akan menganalisis Laporan
Keuangan (Neraca dan Laba/Rugi). Dengan menggunakan analisis ratio
likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas. Kemudian dari penelitian tersebut
penulis dapat menarik kesimpulan bagaaimana kondisi keuangan pada PT. Magun
Raya Putra Kota Bengkulu apakah sehat atau tidak sehat.
24
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan kuantitatif
dan kualitatif, dengan maksud penelitian mengumpulkan data laporan keuangan
perusahaan, kemudian data tersebut dianalisis berdasarkan teori akuntansi dan
ketentuan yang ada sehingga dapat diambil suatu kesimpulan yang merupakan
pemecahan dari masalah yang dihadapi oleh perusahaan. Menurut Martono
(2012:20), yang dapat dikatagorikan dalam :
a. Penelitian kuantitatif ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang berupa
angka. Data yang berupa angka tersebut kemudian diolah dan dianalisis untuk
mendapatkan suatu informasi ilmiah dibalik angka-amgka tersebut.
b. Penelitian kualitatif ini dilakukan dengan mengumpulkan kata-kata atau
kalimat dari individu, buku atau sumber lain.
3.2 Definisi Operasional
1. Laporan keuangan adalah laporan keuangan yang dirancang untuk para
pembuat keputusan mengenai posisi keuangan dan laporan keuangan PT.
Magun Raya Putra Kota Bengkulu yang terdiri dari laporan laba rugi dan
neraca dari tahun 2010 sampai dengan 2012.
2. Analisis Ratio adalah suatu analisis yang mengungkapkan hubungan
matematika antara suatu jumlah dengan jumlah lainnya antara perbandingan
satu pos dengan pos lainnya dalam laporan keuangan sehingga dapat diketahui
baik atau buruknya suatu keadaan atau posisi keuangan PT. Magun Raya
Putra Kota Bengkulu.
25
3. Ratio Likuiditas adalah PT. Magun Raya Putra Kota Bengkulu kemampuaan
untuk memenuhi kewajiban keuangannya.
4. Ratio Solvabilitas adalah PT. Magun Raya Putra Kota Bengkulu menunjukan
kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan apabila
perusahaan tersebut dilikuiditaskan baik kewajiban keuangan jangka pendek,
maupun jangka panjang.
5. Ratio Profitabilitas adalah mengukur kemampuan suatu perusahaan
menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, asset dan
modal saham tertentu pada PT. Magun Raya Putra Kota Bengkulu.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara :
a. Penelitian Lapangan (Field research)
Yaitu penelitian dengan mengamati secara langsung objek penelitian dengan
cara :
1. Observasi, yaitu dengan pengamatan langsung pada obyek yang diteliti
dengan mencatat keterangan atau hal-hal yang berguna bagi penyusunan
data untuk dianalisis.
2. Dokumentasi, yaitu dengan membuat salinan atau mengadakan arsip-arsip
dan catatan-catatan perusahaan yang ada mengenai neraca, laporan rugi
laba, pelayanan yang diberikan, gambaran umum perusahaan, dan struktur
organisasi perusahaan.
3.4 Metode Analisis
Ratio- ratio yang dapat digunakan analisis laporan keuangan perusahaan
PT Magun Raya Putra antara lain (Kasmir,2012:135) :
26
1. Ratio likuiditas
a. Rasio Lancar (Current Ratio)
Aktiva Lancar
Rasio Lancar =
Pasiva Lancar
b. Ratio Kas (Cash Ratio)
X 100%
Kas + Bank
Cash Ratio =
X 100%
Current Liabilities
2. Ratio Solvabilitas
a. Debt to Asset Ratio
Total Hutang
Debt To Asset Ratio =
X 100%
Total Aktiva
X 100%
Ekuitas
3. Ratio Profitabilitas
a. Profit Margin
Penjualan Harga Pokok Penjualan
Profit Margin =
X 100%
Sales
X 100%
X 100%
Equity
27
Adapun standar penilaian yang berlaku dan bisa digunakan dalam melakukan
penilaian kesehatan suatu perusahaan adalah sebagai berikut :
Tabel 3. Pedoman Penilaian Kesehatan Perusahaan Berdasarkan Ratio Keuangan
Ratio
1. Ratio Likuiditas
a. Ratio Lancar
b. Ratio Kas
2. Ratio Solvabilitas
a. Debt to Total Asset Ratio
b. Debt to Equity Ratio
3. Ratio Profitabilitas
a. Profit Margin
b. Return on Investment
c. Return On Equity
Ukuran
Keterangan
100%-200%
100 %
<100%
>50%
50%
<50%
Sangat Sehat
Sehat
Buruk
Buruk
Sangat Sehat
Kurang Sehat
>35%
35%
<35%
>80%
80%
<80%
Sangat Sehat
Sehat
Buruk
Buruk
Sehat
Sangat Sehat
>30%
30%
<30%
>30%
30%
<30%
>40%
40%
<40%
Sangat Sehat
Sehat
Buruk
Sangat Sehat
Sehat
Buruk
Sangat Sehat
Sehat
Buruk
28
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Sejarah PT. Magun Raya Putra Kota Bengkulu
PT. Magun Raya Putra yang berkedudukan di Bengkulu didirikan
pada tanggal 8 Februari 2008 dan disahkan dalam salinan Akta Nomor 68
yang dibuat oleh Notaris Mufti Nokhman, SH berkedudukan di Kotamadya
Bengkulu. PT. Magun Raya Putra berlokasi di Jalan Kebun Veteran No. 12
Kelurahan Nusa Indah Bengkulu Telp/Fax (0736) 26247 (Lampiran 4).
PT. Magun Raya Putra merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak dibidang kontraktor/jasa pertambangan yang mana perusahaan ini
menyediakan pelayanan jasa pengolahan lahan tambang khususnya tambang
batubara. Baik itu berupa pelayanan pengupasan tanah (Overburden)
ataupun penggalian isi tambang/batubara atau sering disebut Produksi
Batubara. Karena perusahaan jasa ini mempunyai kegiatan mengolah lahan
tambang oleh sebab itu lokasi kerja pun terletak jauh dari pusat kota sesuai
dengan lokasi lahan yang dimiliki oleh pemakai jasa. Pada saat kami
29
melakukan penelitian ini PT. Magun Raya Putra sedang melakukan kegiatan
kerja di daerah Seluma Bengkulu Selatan di lahan milik PT. Bara Indah
Lestari Bengkulu.
Sebagai penyedia jasa pengolahan lahan tambang PT. Magun Raya
Putra yang dikepalai oleh satu orang Direktur Utama sekaligus owner
(pemilik) perusahaan ini menyediakan berbagai macam alat berat sebagai
penunjang kerja utama berupa Excavator, Bulldozer, Tronton dll. Karena
setiap peralatan yang digunakan mengalami penyusutan baik penyusutan
berupa nilai maupun kondisi fisik oleh karena itu untuk meningkatkan
pelayanan kepada para pemakai jasa agar dapat memberikan konstribusi
yang maksimal maka perusahaan harus selalu menyediakan alat berat
dengan kondisi yang baik sehingga tidak mengganggu keberlangsungan
kerja. Salah satunya dengan mengganti setiap spare parts alat berat yang
rusak segera mungkin sehingga dapat menunjang keberhasilan kerja.
Mengingat lokasi kerja yang jauh dari pusat kota maka perusahaan
ini harus selalu menyediakan stock spare parts alat berat sehingga sewaktuwaktu alat berat mengalami kerusakan (Break Down) dapat segera diganti
oleh SDM yang memang sudah disiapkan oleh perusahaan sesuai dengan
fungsinya dengan begitu waktu yang digunakan menjadi lebih efisien,
terkecuali rusak berat yang memang mengharuskan diperbaiki di tempat
lain.
30
31
description setiap karyawan lebih jelas dan fokus yang dapat dilihat pada
(lampiran 5).
Sistem organisasi yang terdapat pada PT. Magun Raya Putra Kota
Bengkulu adalah bentuk organisasi garis, sebagaimana wewenang dan aliran
tugas dari atas kebawah secara langsung, sedangkan tanggungjawab dari
bawah keatas secara langsung pula, dalam artian harus sesuai dengan
keadaan dan jalur yang telah ditentukan.
Masing-masing jabatan yang ada dalam PT. Magun Raya Putra
Bengkulu mempunyai tugas dan fungsi serta tanggung jawab sebagai
berikut :
a. Direktur Utama
PT. Magun Raya Putra Bengkulu dipimpin oleh seorang
Direktur Utama sekaligus sebagai pemilik (owner) perusahaan yang
memimpin seluruh dewan dan staff. Direktur Utama mempunyai tugas
antara lain :
1. Memimpin rapat umum, dalam hal ini
untuk memastikan
32
data
base
dan
penyimpanan
dokumen
perusahaan.
5. Membangun jaringan kerjasama yang saling menguntungkan
dengan berbagai pihak.
6. Mengupayakan kelancaran pelaksanaan agenda Direksi.
7. Menyiapkan dan mengkoordinasikan laporan perusahaan sesuai
ketentuan yang berlaku.
8. Mengkoordinasikan bahan-bahan laporan untuk Rapat Direksi.
9. Melaksanakan kegiatan kesekretariatan perusahaan.
10. Menyiapkan laporan kegiatan Sekretaris Perusahaan secara benar
dan tepat waktu.
11. Membuat laporan realisasi rencana kerja dan anggaran tahunannya.
c. Direktur Operasional
33
kegiatan
bisnis
atau
departsemen
yang
34
kepala
regu
yang
dibawahinya
(serta
mampu
35
permasalahannya,
tindakan
tindakan
perbaikan
atas
kegiatan
surat-menyurat,
dokumentasi
dan
36
pencampuran
(blending
37
dari
pelanggan,
dan
Order)
dan
38
kegiatan
surat-menyurat,
dokumentasi
dan
39
Quality
Control
untuk mengecek
barang
yang
40
41
pengupasan
tanah
(Overburden)
ataupun
penggalian
isi
42
dilakukan sesuai prosedur yang sudah diterapkan. Oleh karena itu setiap staff
yang bertanggung jawab dalam proses pembelian barang harus saling
bekerjasama dan menjalin komunikasi yang baik untuk menghindari
kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.
43
4.1.4
2010
2011
2012
Aktiva Lancar
2.397.080.039
3.464.821.549
3.150.611.208
Utang Lancar
1.183.095.239
787.371.054
1.229.584.300
Kas
120.728.900
105.460.300
160.798.000
Giro (Bank)
475.780.840
294.600.439
453.993.945
Sumber : Neraca PT. Magun Raya Putra Kota Bengkulu Tahun 2013
Berdasarkan tabel diatas untuk menilai posisi keuangan jangka
pendek (Likuiditas) PT. Magun Raya Putra Kota Bengkulu dalam
perkembangannya dari tahun 2010-2012 menggunakan alat ratio yaitu:
1. Rasio Lancar (Current Ratio)
Berdasarkan informasi data pada table 4 (empat) maka perhitungan
untuk rasio lancar (current ratio) adalah sebagai berikut :
Aktiva Lancar
Rasio Lancar =
X 100%
Pasiva Lancar
Rp 2.397.080.039,Rasio Lancar Th.2010 =
X 100%
= 203
44
X 100%
= 440
X 100%
= 256
Rp 1.229.584.300,Sesuai hasil perhitungan diatas dapat dibuat tabel dan grafik sebagai
berikut :
Tabel 5. Penilaian Rasio Lancar (Current Ratio) Periode 2010-2012
Nilai
Rasio
20
3
44
0
25
6
Tahun
Raya
2010
2011
2012
Keterangan
Sangat Sehat
Over Likuid
Sangat Sehat
Current Ratio
500
400
440
Nilai Rasio
300
256
200 203
100
2010
2011
2012
45
diatas > 200%. Di lihat dari grafik pada tahun 2010 PT. Magun Raya
Putra Kota Bengkulu dengan nilai rasio sebesar 203%, dan
dikategorikan sangat sehat. Pada tahun 2011 PT. Magun Raya Putra
Kota Bengkulu mengalami kenaikan dengan nilai rasio sebesar 440%,
dan dikategorikan over likuid. Sedangkan pada tahun 2012 pada PT.
Magun Raya Putra Kota Bengkulu mengalami penurunan dengan nilai
rasio 256%, dan dikateorikan sangat sehat. Walaupun di tahun 2011
mengalami over likuid disebabkan karna aktiva lancar terlalu besar
untuk membiayai pasiva lancar, dimana penanaman utang lancar
diunsur utang bank mengalami penurunan sebesar 3,5% sehingga
mengakibatkan pos aktiva lancar diunsur piutang usaha mengalami
kenaikan sebesar 18,7% dari tahun sebelumnya. Maka kondisi
perusahaan PT. Magun Raya Putra Kota Bengkulu tersebut sudah
menjamin utang jangka pendeknya dikarenakan total aktiva lancar
lebih besar dibandingkan dengan pasiva lancar.
2. Rasio Kas (Cash Ratio)
Berdasarkan data tabel 4 (empat) tersebut maka perhitunga rasio kas
(cash ratio) adalah sebagai berikut :
Kas + Bank
Cash Ratio =
X 100%
Current Liabilities
Rp 120.728.900 + Rp 475.780.840
Cash RatioTh.2010 =
X 100%
Rp 1.183.095.239
= 50
46
Rp 105.460.300 + Rp 294.600.439
Cash RatioTh.2011 =
X 100%
Rp 787.371.054
= 51
Rp 160.798.000 + Rp 453.993.945
Cash RatioTh.2012 =
X 100%
Rp 1.229.584.300
= 50
Sesuai hasil perhitungan diatas dapat dibuat tabel dan grafik sebagai
berikut :
Tabel 6. Penilaian Rasio Kas (Cash Ratio) Periode 2010-2012
Tahun
2010
2011
2012
Nilai
Rasio
50
51
50
Keterangan
Sangat Sehat
Sangat Sehat
Sangat Sehat
Cash Ratio
51
51
Nilai Rasio
51 50
50
50
50
2010
2011
2012
47
2010
2011
2012
Total Aktiva
4.674.845.579
5.586.632.804
11.177.192.598
Total Utang
2.058.568.819
2.099.820.774
4.500.534.300
Ekuitas
2.616.276.760
3.486.812.030
6.676.658.298
Sumber : Neraca PT. Magun Raya Putra Kota Bengkulu Tahun 2013
48
X 100%
Total Aktiva
Rp 2.058.568.819
X 100%
Rp 4.674.845.579
= 44
Rp 2.099.820.774
Debt To Asset Ratio th.2011
X 100%
Rp 5.586.632.804
= 38
Rp 4.500.534.300
Debt To Asset Ratio th.2010
X 100%
Rp 11.177.192.598
= 40
Dari perhitungan diatas dapat dibuat dengan tabel sebagai berikut :
Tabel 8. Penilaian Debt to Assets Ratio Periode 2010-2012
Tahun
2010
2011
Nilai
Rasio
44
38
Keterangan
Sangat Sehat
Sangat Sehat
49
2012
40
Sangat Sehat
Debt Ratio
46
44 44
42
Nilai Rasio
40
40
38
38
36
34
2010
2011
2012
50
X 100%
Ekuitas
Rp 2.058.568.819
X 100%
Rp 2.616.276.760
= 79
Rp 2.099.820.774
Debt To Equity Ratio Th.2011
X 100%
Rp 3.486.812.030
= 60
Rp 4.500.534.300
Debt To Equity Ratio Th.2012
X 100%
Rp 6.676.658.298
= 67
51
Sesuai hasil perhitungan diatas dapat dibuat tabel dan grafik sebagai
berikut :
Tabel 9. Penilaian Debt to Equity Ratio Periode 2010-2012
Tahun
2010
2011
2012
Nilai
Rasio
79
60
67
Keterangan
Sangat Sehat
Sangat Sehat
Sangat Sehat
Debt to Equity
100
80 79
60
60
67
Nilai Rasio
40
20
2010
2011
2012
52
2010
4.674.845.579
2.616.276.760
12.823.070.240
8.286.764.950
1.762.160.467
2011
5.586.632.804
3.486.812.030
2012
11.177.192.598
6.676.658.298
15.371.928.925
19.250.000.750
10.431.098.650
11.518.803.500
2.044.620.098
3.482.089.628
Sumber : Neraca dan Laba Rugi PT. Magun Raya Putra Kota Bengkulu
Dari informasi diatas untuk menila posisi keuangan PT. Magun Raya Putra
Kota Bengkulu dalam perkembangannya dari tahun 2010-2012 dengan
mengunakan rasio-rasio profitabilitas antara lain yaitu:
1. Profit Margin
Berdasarkan informasi data tabel 10 (sepuluh) dengan ini, maka
perhitungan untuk profit margin adalah sebagai berikut :
Penjualan Harga Pokok Penjualan
53
Profit Margin =
X 100%
Sales
Rp 12.823.070.240 Rp 8.286.764.950
Profit Margin th.2010
X 100%
Rp 12.823.070.240
= 35
Rp 15.371.928.925 Rp 10.431.098.650
Profit Margin th.2011
X 100%
Rp 15.371.928.925
= 32
Profit Margin th.2012
Rp 19.250.000.750 Rp 11.518.803.500
X 100%
Rp 19.250.000.750
= 40
Sesuai hasil perhitungan diatas dapat dibuat tabel dan grafik sebagai
berikut :
Tabel 11. Penilaian Profit Margin Periode 2010-2012
Tahun
2010
2011
2012
Nilai Rasio
35
32
40
Keterangan
Sehat
Sehat
Sangat Sehat
Sumber :Neraca, Laba Rugi PT. Magun Raya Putra, data diolah 2013
54
Profit Margin
50
40
30
40
35
32
Nilai Rasio
20
10
2010
2011
2012
Sumber :Laba Rugi Neraca PT. Magun Raya Putra, data diolah 2013
Dari tabel dan grafik diatas dapat dejelaskan nalai rasio untuk profit
margin dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 bernilai sangat sehat
dikarenakan nilai rasio berada di >30%. Berdasarkan grafik diatas dapat
dijelaskan untuk profit margin mengalami naik turun. Profit margin PT.
Magun Raya Putra pada tahun 2010 Sebesar 35%, pada tahun 2011
menurun sebesar 32%, dan pada tahun 2012 meningkat sebesar 40%
dikarenakan untuk penetapan/efesiensi harga pokok penjualan.
2. Return on Invesment
Berdasarkan data informasi table 10 (sepuluh) maka perhitungan untuk
return on invesment adalah sebagai berikut :
Return on investment =
Return on invesment Th.2010
Return on invesment Th.2011
Return on invesment Th.2012
55
Rp 11.177.192.598
Sesuai hasil perhitungan diatas dapat dibuat tabel dan grafik sebagai
berikut :
Tabel 12. Penilaian Return on Invesment Periode 2010-2012
Tahun
2010
2011
2012
Nilai Rasio
38
37
31
Keterangan
Sehat
Sehat
Sangat Sehat
Sumber :Neraca, Laba Rugi PT. Magun Raya Putra, data diolah 2013
Gambar 7. Grafik return on invesment Periode 2010-2012
ROI
40 38
37
31
30
Nilai Rasio
20
10
2010
2011
2012
Sumber :Laba Rugi, Neraca PT. Magun Raya Putra, data diolah 2013
Dari tabel dan grafik diatas dapat dejelaskan nalai rasio untuk return on
invesment dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 bernilai sangat
sehat dikarenakan nilai rasio berada di >30%. Berdasarkan grafik diatas
dapat dijelaskan untuk return on investment penurunan. Pada tahun 2010
pada PT. Magun Raya Putra Kota Bengkulu dengan nilai rasio sebesar
38%, dan dikategorikan sehat. Pada tahun 2011 pada PT. Magun Raya
Putra Kota Bengkulu dengan nilai rasio sebesar 37%, dan dikategorikan
sehat. Sedangkan pada tahun 2012 pada PT. Magun Raya Putra Kota
56
X 100%
Equity
Rp 1.762.160.467
X 100% = 67
Rp 2.616.276.760
Rp 2.044.620.098
X 100% = 59
Rp 3.486.812.030
Rp 3.482.089.628
Return On Equity Th.2012 =
X 100% = 52
Rp 6.676.658.298
Sesuai hasil perhitungan diatas dapat dibuat tabel dan grafik sebagai
berikut :
Tabel 13. Penilaian Return on Invesment Periode 2010-2012
Tahun
2010
2011
2012
Nilai Rasio
67
59
52
Keterangan
Sangat Sehat
Sangat Sehat
Sangat Sehat
Sumber :Neraca, Laba Rugi PT. Magun Raya Putra, data diolah 2013
Gambar 8. Grafik return on invesment Periode 2010-2012
57
ROE
80
60
67
59
52
Nilai Rasio
40
20
2010
2011
2012
Sumber :Laba Rugi, Neraca PT. Magun Raya Putra, data diolah 2013
Dari tabel dan grafik diatas dapat dejelaskan nalai rasio untuk return on
equity dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 bernilai sangat sehat
dikarenakan nilai rasio berada di >30%. Berdasarkan grafik diatas dapat
dijelaskan untuk return on equity mengalami penurunan. Pada tahun
2010 pada PT. Magun Raya Putra Kota Bengkulu dengan nilai rasio
sebesar 67%, dan dikategorikan sangat sehat. Pada tahun 2011 pada PT.
Magun Raya Putra Kota Bengkulu dengan nilai rasio sebesar 59%, dan
dikategorikan sangat sehat. Sedangkan pada tahun 2012 pada PT. Magun
Raya Putra Kota Bengkulu dengan nilai rasio 52%, dan dikateorikan
sangat sehat. Walaupun mengalami penurunan setiap tahunnya untuk nilai
rasio return on equity masi dalam kondisi sangat sehat dan rasio ini sudah
menunjukan efesiensi modal PT. Magun Raya Putra artinya posisi pemilik
perusahaan semakin kuat.
4.2 Pembahasan
58
Laporan keuangan keuangan yang dibuat oleh PT. Magun Raya Putra
Kota Bengkulu merupakan laporan keuangan tahunan. Laporan ini merupakan
gambaran dari hasil oprasional yang terjadi pada suatu periode tertentu serta hasil
laporan keuangan tersebut dapat dianalisis dan nilai suatu tingkat kesehatan
perusahaanya.
Dari hasil analisis terhadap laporan keuanga PT. Magun Raya Putra Kota
Bengkulu selain dapat dinilai tingkat kesehatan perusahaanya juga memberikan
informasi baik pihak luar perusahaan maupun pihak dalam perusahaan itu sendiri
sehingga dapat mengambil suatu keputusan.
Dalam penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kondisi kesehatan
perusahaan PT. Magun Raya Putra Kota Bengkulu selama tahun 2010-2012 maka
digunakan alat ratio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas yang dilihat/ berasal
dari laporan keuangan yaitu neraca dan laporan laba rugi.
Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses analisis terhadap
laporan keungan dengan tujuan untuk memberikan tambahan informasi kepada
pemakai laporan keuangan untuk pengambilan keputusan ekonomi, sehingga
kualitas keputusan yang diambil akan menjadi lebih baik. Dengan menganalisis
neraca akan dapat diketahui posisi keuangan suatu perusahaan, sedangkan
menganalisa laporan perhitungan laba rugi, akan dapat diketahui tentang hasil
dan perkembangan suatu perusahaan.
Tujuan yang terpenting dari analisis laporan keuangan adalah untuk
menilai tingkat kesehatan dan mengurangi ketergantungan para pengambil
keputusan pada dugaan murni, mengurangi dan mempersempit lingkup ketidak
pastian pada setiap proses pengambil keputusan. Analisis laporan keuangan
59
tidaklah berarti mengurangi kebutuhan akan penggunaan pertimbanganpertimbangan melainkan hanya dasar yang layak dan sistematis dalam
menggunakan pertimbangan-pertimbangan tersebut. Sehingga keputusan yang
diambil akan lebih cepat.
Dari hasil perhitungan penilaian rasio keuangan diatas dapat kita lihat
kondisi dan posisi perusahaan seperti yang terlihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 14. Hasil Analisis Perhitungan Rasio Keuangan PT. Magun Raya
Putra Kota Bengkulu 2010-2012
Rasio Keuangan
1
.
Ratio
(%)
Kategori
Rasio Likuiditas
a. Current Ratio
Rata-Rata
b. Cash Ratio
Rata-Rata
2
.
Tahun
2010 203
Sangat Sehat
2011 440
Over Likuid
2012 256
Sangat Sehat
300
Sangat Sehat
2010 50
Sangat Sehat
2011 51
2012 50
Sangat Sehat
Sangat Sehat
50
Sangat Sehat
2010 44
Sangat Sehat
2011 38
Sehat
2012 40
Sangat Sehat
41
Sangat Sehat
Rasio solvabilitas
a. Debt to Assets Ratio
Rata-Rata
60
Rata-Rata
3
.
2010 79
Sangat Sehat
2011 60
Sangat Sehat
2012 67
Sangat Sehat
69
Sangat Sehat
Rasio Profitabilitas
a. Margin Profit
Rata-Rata
b. Return on Invesment
Rata-Rata
c. Return on Equity
Rata-Rata
2010 35
Sehat
2011 32
Sehat
2012 40
Sangat Sehat
36
Sehat
2010 38
Sehat
2011 37
Sehat
2012 31
Sehat
35
Sehat
2010 67
Sangat Sehat
2011 59
Sangat Sehat
2012 52
Sangat Sehat
59
Sangat Sehat
Sumber : Neraca Laba Rugi PT. Magun Raya Putra Kota Bengkulu
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan maka nilai rasio keuangan atau
kondisi keuangan perusahaan PT. Magun Raya Putra Kota Bengkulu dari tahun
2010 sampai dengan 2012 untuk rasio likuiditas dimana hasil rata-rata rasio lancar
61
(current ratio) adalah 300% dapat dikatakan sangat memuaskan atau dapat dinilai
sangat sehat karena berada diatas rata-rata industri, begitu juga dengan kas rasio
(cash ratio)
ratio dengan rata-rata sebesar 41% dan debt to equity ratio adalah 69% dapat
dikategorikan sangat sehat. Dan untuk rasio profitabilitas yang dihasilkan dari
rata-rata profit margin 36% dan return on investment 35% dapat dikategorikan
sehat dan return on equity sebesar 59% dinilai sangat sehat.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Beberapa hal yang dapat ditarik sebagai kesimpulan dari uraian dan
pembahasan pada perusahaan PT. Magun Raya Putra Kota Bengkulu adalah
sebagai berikut :
1. Tingkat likuiditas pada PT. Magun Raya Putra Kota Bengkulu pada tahun
2010-2012 dikatagorikan sangat sehat walaupun mengalami over likuid pada
62
tahun 2011 disebabkan total aktiva lancar terlalu besar sehingga sangat sedikit
untuk menutupi pasiva lancrnya.
2. Tingkat solvabilitas pada PT. Magun Raya Putra Kota Bengkulu pada tahun
2010-2012
dikategorikan
sangat
sehat,
karena
perusahaan
tersebut
5.2 Saran
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, maka sebagai bahan pertimbangan
kepada PT. Magun Raya Putra Kota Bengkulu :
1. Dari hasil analisis laporan keuangan pada tingkat Likuiditas pada PT.
Magun Raya Putra Kota Bengkulu yang telah dicapai cukup baik, karena
mengalami kenaikan setiap tahunnya. Disarankan untuk tahun yang akan
datang menggunakan modal lebih efektif dengan lebih meningkatkan cara
pengelolaan agar lebih baik lagi sehingga tingkat kesehatan perusahaan
tersebut akan lebih baik/meningkat.
2. Pada tingkat solvabilitas pada PT. Magun Raya Putra Kota Bengkulu
dapat ditingkatkan lagi dengan mengelolah hutang dengan sebaik-baiknya
agar mampu meningkatkan pendapatan.
63
DAFTAR PUSTAKA
Alfabeta,
Dwi Prastowo D dan Rafika Julianty, 2001, Analisis Laporan Keuangan, UPP AMP
YKPN: Yogyakarta
Hanafi, M. Mamduh, 2005, Manajemen Keuangan, Edisi 2004/2005, Cetakan Pertama,
Penerbit : BPFE, Yogyakarta
Husnan Suad dan Enny Pudjiastuti, 2004, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, edisi
pertama, cetakan pertama, edisi pertama, cetakan pertama, Penerbit : UPP
AMP YKPN, Yogyakarta
Jhon J Wild, R Subramanyam, 2005, Analisis Laporan Keuangan,Selemba empat:
Jakarta
64