Anda di halaman 1dari 9

http://velahumaira.blogspot.co.id/2014/04/laporan-mikrobiologi-umum-hitungancawan.

html

1.....

Metode hitungan cawan merupakan cara yang paling sensitive untuk menntukan jmlah
mikroba karena :
a. Hanya sel yang masih hidup yang dihitung
b. Beberapa jenis mikroba dapat dihitung sekaligus
c. Dapat digunakan untuk isolasi dan identifikasi mikroba karena koloni yang terbentuk
mungkin berasal dari satu sel mikroba dengan penampakan pertumbuhan yang spesifik.
Selain keuntungan tersebut, kelemahan metode hitungan cawan yaitu :
a.

Hasil perhitungan tidak menujukkan jumlah sel yang sebenarnya karena beberapa sel yang

berdekatan mungkin membentuk satu koloni.


b. Medium dan kondisi yang berbeda mungkin menghasilkan yang berbeda
c. Mikroba yang ditumbuhkan harus dapat tumbuh pada medium padat dan membntuk koloni
yang kompak dan jelas, tidak menyebar
d. Memerlukan persiapan dan inkubasi yang lama sehingga pertumbuhan koloni dapat dihitung
Metode hitungan cawan dapat dibedakan atas dua cara yaitu metode tuang (pour
plate) dan metode permukaan (surface/spread plate).

2...
Metode Cawan Sebar (Spread Plate)
Teknik spread plate (cawan sebar) adalah suatu teknik di dalam menumbuhkan
mikroorganisme di dalam media agar dengan cara menuangkan stok kultur bakteri atau
menghapuskannya di atas media agar yang telah memadat, sedangkan pour plate kultur
dicampurkan ketika media masih cair (belom memadat). Kelebihan teknik ini adalah
mikroorganisme yang tumbuh dapat tersebar merata pada bagian permukaan agar

Teknik Sebar (spread plate)


Teknik isolasi dan mikroba dengan cara menyebarkan mikroba pada permukaan
media yang akan digunakan.
MetodeCawanSebar(SpreadPlate)

Teknikspreadplate(cawansebar)adalahsuatuteknikdidalammenumbuhkan
mikroorganismedidalammediaagardengancaramenuangkanstokkulturbakteri
ataumenghapuskannyadiatasmediaagaryangtelahmemadat

Danperluperhatianpourplatekulturdicampurkanketikamediamasihcair(belom
memadat).

Kelebihanteknikiniadalahmikroorganismeyangtumbuhdapattersebarmeratapada
bagianpermukaanagar.

Dalam metode pengukuran ini diasumsikan bahwa masing-masing sel mikroba hidup akan
menghasilkan satu koloni. Ada 2 bentuk metode pengukuran ini yaitu metode spread plate
dan metode pour plate.

3....

4....

Data-data yang dilaporkan mengikuti aturan Standard Plate Count (SPC) sebagai
berikut:
1. Hasil yang dilaporkan hanya terdiri dari dua angka, yaitu angka pertama di depan
koma dan angka kedua di belakang koma dan jika angka yang ketiga sama atau lebih
besar dari 5, berlaku pembulatan ke atas sebanyak satu angka
Jumlah koloni per pengenceran

Standard Plate
Count

10 -4

10 -5

10 -6

234

28

2,3 x 10 6

700

125

10

1,3 x 10 7

Tbud

tbud

197

2,0 x 10

2. Jika semua pengenceran yang dibuat untuk pemupukan menghasilkan angka kurang
dari 30 koloni pada cawan petri, hanya jumlah koloni pada pengenceran terendah yang
dhitung. Hasilnya dilaporkan sebagai kurang dari 30 dikalikan dengan besarnya
pengenceran, tetapi jumlah yang sebenarnya harus dicantumkan dalam tanda kurung.
Jumlah koloni per pengenceran
Standard
Plate
Count
-4
-5
-6
10
10
10
16
1
0
5
< 3,0 x 10
5)
(1,6 x 10
3. Jika semua pengenceran yang dibuat untuk pemupukan menghasilkan lebih dari dari
300 koloni pada cawan petri, hanya jumlah koloni pada pengenceran tertinggi yang
dhitung.
Jumlah koloni per
Standard Plate Count
pengenceran
-4
10
10 -5
10 -6

Tbud

tbud

Tbud

455

> 3,0 x 10 8
(3,6 x 10 8 )
> 3,0 x 10 8
(3,2 x 10 8 )

355
320

4. Jika digunakan satu cawan per pengenceran (simplo) dan dua cawan dari dua tingkat
pengenceran menghasilkan sejumlah koloni antara 30-300 dan perbandingan antara
hasil tertinggi dan terendah dari kedua pengenceran tersebut 2, tentukan rata-rata
dari kedua nilai tersebut dengan memperhitungkan pengencerannya
5. Jika hasil perbandingan antara hasil tertinggi dan terendah > 2, yang dilaporkan hanya
hasil yang terkecil
Jumlah koloni per pengenceran
Standard Plate
Count
10 -4
10 -5
10 -6
293
41
4
3,5 x 10 6
140

32

1.4 x 10 6

6. Jika digunakan 2 cawan petri (duplo) per pengenceran, data yang diambil harus dari
kedua cawan tersebut, tidak boleh diambil salah satu, meskipun salah satu dari cawan
duplo tersebut tidak memenuhi syarat diantara 30-300 koloni.

Sedangkan data yang dilaporkan sebagai Standard Plate Count (SPC) harus mengikuti
peraturan sebagai berikut (SNI 01-2897-1992):

Dipilih cawan petri dari satu pengenceran yang menunjukkan jumlah koloni antara
25-250 koloni.

Contoh:
Pengenceran
10-2

Cawan I
150

Cawan II
350

Keterangan
Yang memenuhi syarat
perhitungan adalah
cawan 1
10-3
20
35
Yang memenuhi syarat
perhitungan adalah
cawan II
Jumlah koloni rata-rata Jumlahkedua cawan yang memenuhi syarat dikalikan dengan
faktor pengencerannya.
Perhitungan Total Plate Countadalah :
(150 x 1/10-2) + (25 x 1/10-3) =(150 x 102) + (25 x 103)
2
2
= 15.000 + 25.000 =20.000
2
Maka jumlah koloni dalam 1 ml adalah 20.000 cfu/ml

Bila salah satu dari cawan petri menunjukkan jumlah koloni 25 atau 250 maka
hitunglah jumlah rata-rata koloni, kemudian dikalikan dengan faktor
pengencerannya .

Contoh :
Pengenceran
10-2

Cawan I
200

Cawan II
300

10-3

15

25

Jumlah Koloni Rata-Rata


=(200 + 300) x 10-2
2
= 250 x 10-2
= (15 + 25) x 10-3
2
= 20 x 10-3

Perhitungan Total Plate Count adalah :


= (250 x 1/10-2) + (20 x 1/10-3) = (250 x 102) + (20 x 103)
2
2
= 25.000 + 20.000
2
= 22.500
Maka jumlah koloni dalam 1 ml adalah 22.500 cfu/ml

Bila cawan-cawan dari dua tingkat pengenceran yang berurutan menunjukkan jumlah
koloni antara 25-250 hitunglah jumlah koloni dari masing-masing tingkat
pengenceran, dikalikan dengan faktor pengencerannya dan rata-rata jumlah koloni
dari kedua pengenceran tersebut.

Contoh:
Pengenceran
10-2

Cawan I
215

Cawan II
225

10-3

55

45

Jumlah Koloni Rata-rata


= (215 + 225) x 10-2
2
= 220 x 10-2
= (55 + 45) x 10-3
2
= 50 x 10-3

PerhitunganTotal Plate Countadalah :


= (220 x 1/10-2) + (50 x 1/10-3) = (220 x 102) + (50 x 103)
2
2
= 22.000 + 50.000
2
= 36.000
Maka jumlah koloni dalam 1 ml adalah 36.000 cfu/ml

Bila hasil perhitungan diatas, pada tingkat pengenceran yang lebih tinggi diperoleh
jumlah koloni rata-rata 2kali jumlah koloni rata-rata pengenceran dibawahnya, maka
dipilih tingkat pengenceran yang lebih rendah.

Bila tidak satupun koloni tumbuh dalam cawan, maka Total Plate Count dinyatakan
sebagai <1 dikalikan faktor pengenceran terendah.

Jika seluruh cawan menunjukkan jumlah koloni 250, dipilih cawan dari tingkat
pengenceran tertinggi kemudian dibagi menjadi beberapa bagian atau sector (2,4, atau
8) dan dihitung jumlah koloni dari satu sektor

Selanjutnya ,Total Plate Count didapatkan dari hasil jumlah koloni dikalikan dengan jumlah
sektor, kemudian dihitung rata-rata dari kedua cawan dan dikalikan dengan faktor
pengenceran .
Contoh:
Jumlah sektor : 4
Pengenceran
Cawan I
Cawan II
Jumlah Koloni
Rata-rata
10-2
Jumlah koloni
Jumlah koloni
500 x 102
100 x 4= 400
150 x 4 = 600
10-3
Jumlah koloni
Jumlah koloni
750 x 103
175 x 4 = 700
200 x 4 = 800
PerhitunganTotal Plate Countadalah :
= (500 x 1/10-2) + (750 x 1/10-3) = (500 x 102) + (750 x 103)
2
2
= 50.000 + 750.000
2
= 400.000 = 40 x 104
Maka jumlah koloni dalam 1 ml adalah 40 x 104cfu/ml

KESIMPULAN DAN SARAN

E. KESIMPULAN DAN SARAN

Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah penghitungan bakteri dengan metoda
hitungan cawan dilakukan karena mempunyai kelebihan yakni mudah dan efektif
dalam proses penghitungan mikroba dan juga bakteri yang dihitung adalah bakteri
yang tumbuh saja. Sedangkan kekurangannya yakni bahan yang digunakan relatif
lebih banyak. Hasil pengenceran bakteri dapat dikatakan berhasil karena semakin
besar pengencerannya maka jumlah koloni bakteri yang tumbuh akan semakin kecil
terkait konsentrasi bakteri yang semakin kecil pula, namun jumlah bakteri yang
tumbuh semakin besar karena dikalikan dengan faktor pengencernya.

Sedangkan saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:


1. Pengguanaan waktu yang lebih efisien lagi
2. Dalam pelaksanaan praktikum dilakukan dengan lebih teliti lagi agar tebaca.
3. Penganan seperti spread media, pengenceran lebih teliti.

4.

Saat

penggunaan

spektrofotometer

harap

lebih

jelaskan

lagi

spesifikasi

spektrofotometer cara kerja, system dan bila dapat diizinkan praktikan boleh
menggunakan secara langsung namun dalam pengawasan.
5. Serta peningkatan tanggung jawab yang lebih baik lagi dari semua segi aspek, agar
mutu pengajaran dan pembelajaran semakin menikat.

Anda mungkin juga menyukai