bidang yang parallel dengan tanah, seperti mixer kocokan telur. Setiap jenis
turbin angin memiliki ukuran dan efisiensi yang berbeda. Untuk memilih
jenis turbin angin yang tepat untuk suatu kegunaan diperlukan tidak hanya
sekedar pengetahuan tetapi juga pengalaman.
sedikit, misalnya dua atau tiga, digunakan untuk keperluan pembangkitan listrik.
Turbin angin jenis ini mempunyai torsi rendah tetapi putaran rotor yang
tinggi.
rendah karena rated wind speed-nya tercapai pada putaran rotor dan kecepatan
angin yang tidak terlalu tinggi. Sedangkan turbin angin dengan sudu sedikit
(untuk pembangkitan listrik) tidak akan beroperasi secara effisien pada daerah
dengan kecepatan angin rata-rata kurang dari 4 m/s. Dengan demikian daerahdaerah dengan potensi energi angin rendah, yaitu kecepatan angin
rata-rata
kurang dari 4 m/s, lebih cocok untuk dikembangkan turbin angin keperluan
mekanikal. Jenis turbin angin yang cocok untuk keperluan ini antara lain
american tipe multi blade, cretan sail dan savonius.
Pada pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga angin,secara
umum penting dipertimbangkan komponen sistem yang terdiri atas beberapa
bagian baik yang bersifat perangkat keras (peralatan teknik) maupun perangkat
lunak, baik komponen struktur maupun komponen infrastruktur, diantaranya
seperti diuraikan berikut ini.
a. Bagian Rotor
Pada bagian ini terdapat beberapa peralatan yang berfungsi untuk
mengubah energi kinetik angin menjadi energi mekanik (putaran), diaantaranya
ialah: blades, hub, pitch mechanism, bearing, spinner, dan nose cone.
b. Bagian Transmisi
Pada bagian ini juga terdapat beberapa peralatan yang berfungsi
mentransmisikan putaran dari rotor untuk menghasilkan energi listrik di
generator, diantaranya ialah: low-speed shaft, bearing, gearbox, mechanical
brake, high-speed coupling, generator, variable-speed electronics, yaw drive,
main frame, electrical connections, hydraulic and cooling systems, dan nacelle
cover.
structure,
komponen
transportation,
civil
yang
work,
terdiri
dan
dari:
peralatan
interface/connection.
e. Bagian Pengendalian
Bagianini merupakan ketersedian operator dalam rangka pengendalian
operasi dan keamanan sistem.
C. Rangkaian Pengujian
1 each
1 each
1 each
1 each
1 each
1 each
1 each
E. Prosedur Percobaan
1. Pengujian karakteristik generator tanpa beban
pengawatan 1.6.
Dengan menggunakan osiloskop (multimeter CO5127-1Z), merekam
karakteristik dari teganagn keluaran Uuw pada kecepatan 400 rpm, 700
rpm, dan 1000 rpm. Tentukan frekuensi tegangan keluaran pada masingmasing kecepatan tersebut.
10
20
30
40
50
1,7
3,5
5,2
6,9
8,6
600
700
800
900
10,
12,
13,
15,
100
0
17.1
Gambar 1.8 Bentuk gelombang untuk frekuensi tegangan keluaran generator pada
kecepatan 400 rpm pengujian frekuensi dan tegangan generator.
Gambar 1.9 Bentuk gelombang untuk frekuensi tegangan keluaran generator pada
kecepatan 700 rpm pengujian frekuensi dan tegangan generator.
10
11
Gambar 1.13 Bentuk gelombang untuk frekuensi tegangan keluaran generator pada
kecepatan 1000 rpm pengujian tegangan dan frekuensi generator
setelah diserahkan.
G. Analisa dan Hasil Percobaan
1. Pengujian karakteristik generator tanpa beban
Bagaimana respon tegangan generator pada kecepatan bervariasi?
Jawab: Tegangan generator meningkat dengan kenaikan kecepatan putaran
secara proporsional.
2. Pengujian frekuensi dan tegangan generator
Frekuensi tegangan keluaran generator pada kecepatan 400 rpm :
Diketahui data-data:
t = 50 ms/div
= 1,5 div
Sehingga dapat dihitung frekuensi (f) yakni:
T = 1,5 x 50 x10-3
= 75 x 10-3
1
f=
T
1
=
75 x 10-3
13,3 Hz
12
T = 3,5 x 20 x10-3
= 70 x 10-3
f =
=
1
T
1
-3
10 0 x 10
= 14,2 Hz
1
T
1
1 0 x 10-3
= 16,6 Hz
13
Jawab: dari data-data keluaran generator pada putaran 1000 rpm diketahui:
Frekuensi (f) = 50 ; Putaran (N) = 1000
P=
120 x 50
1000
H. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum maka dapat kita simpulkan beberapa hal yaitu:
14
15