BAB I
PENDAHULUAN
Gambar 1.1 Peta Tunjuk Lokasi Penelitian (Lembar Pangkajene nomor 2011-31,
Bakosurtanal, Edisi I tahun 1991).
Daerah penelitian dapat dicapai dengan transportasi darat dari kota Makassar
menuju Kabupaten Pangkep, menggunakan kendaraan bermotor beroda dua atau
beroda empat, yang ditempuh sekitar 1 jam dengan jarak sekitar 50 km. Lokasi
penelitian dapat dicapai dengan berjalan kaki ataupun dengan menggunakan
kendaraan roda dua. Kondisi jalan umumnya merupakan jalan pengerasan dan pada
beberapa bagian merupakan jalan setapak buatan penduduk sekitar.
1.5 Metode dan Tahapan Penelitian
1.5.1 Metode Penelitian
Pemetaan geologi ini dilakukan dengan metode penelitian geologi permukaan.
Metode ini meliputi kegiatan orientasi lapangan dan pengambilan data lapangan pada
lintasan terbuka. Adapun metode pengambilan data yang dilakukan:
-
penyusunan tulisan akhir kegiatan lapangan ini, maka dilakukan beberapa tahapan
yang sistematis dan terencana yang terdiri atas :
Tahap
persiapan
meliputi
kegiatan
pendahuluan
sebelum
melakukan
pengambilan data lapangan dan pemetaan detail. Adapun tahap persiapan ini terdiri
atas beberapa sub tahapan kegiatan, yaitu :
Pembuatan proposal penelitian
Tahap ini meliputi kegiatan pembuatan proposal penelitian kepada pihak
Jurusan Teknik Geologi Universitas Hasanuddin, dimana proposal ini sebagai syarat
untuk dapat melakukan kegiatan pemetaan geologi. Pembuatan proposal kepada
pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Pangkep untuk memperoleh izin melakukan
pengambilan data pada wilayah Pemerintah Daerah Kabupaten Pangkep.
Pengurusan administrasi
Pengurusan masalah administrasi
dari setiap data secara langsung di lapangan sehingga mempermudah dalam kegiatan
penelitian.
Pengadaan peta dasar dan interpretasi peta topografi
Tahap ini meliputi pengadaan peta dasar untuk ploting terhadap pengambilan
data di lapangan. Prosedur pengadaan peta dasar ini yaitu dengan memperbesar peta
daerah penelitian dengan koordinat geografis 119o4100 BT 1194500 BT dan
044900 LS 045200 LS, termasuk dalam Lembar Pangkajene 2011 - 31 sekala
1 : 50.000. Peta lembar tersebut kemudian diperbesar menjadi sekala 1: 25.000 untuk
dijadikan peta dasar.
Persiapan perlengkapan lapangan
Tahap persiapan perlengkapan ini meliputi persiapan kelengkapan alat-alat yang
akan digunakan dalam penelitian di lapangan, peminjaman alat lapangan kepada
pihak Jurusan Teknik Geologi, kelengkapan format tabel untuk pengambilan data
lapangan dan persiapan perlengkapan pribadi.
1.5.2.2 Tahap Penelitian Lapangan
Setelah tahap persiapan dilakukan maka, kegiatan selanjutnya yaitu tahap
penelitian lapangan. Tahap penelitian lapangan dilakukan untuk mengumpulkan data
geologi yang dilakukan dengan membuat lintasan serta pengambilan conto yang
dianalisis di laboratorium, meliputi data geomorfologi, data litologi dan data struktur
geologi serta data bahan galian. Selain itu, dilakukan juga perekaman data secara
visual dengan menggunakan kamera foto.
Pada tahap penelitian lapangan dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu
- Pemetaan pendahuluan
Pemetaan pendahuluan bertujuan untuk mengetahui gambaran umum atau
keadaan medan daerah penelitian, dan untuk menentukan lintasan yang dapat
menghasilkan data yang akurat serta pelaksanannya yang lebih efisien.
- Pemetaan detail
Pemetaan detail meliputi pengambilan data selengkap mungkin dengan melintasi
daerah-daerah yang diharapkan memberikan singkapan-singkapan segar dengan
melintasi sungai, lereng-lereng dan punggungan bukit serta jalan-jalan umum
atau jalan setapak.
1.5.2.3 Tahap Pengolahan Data
Tahap pengolahan data ini dilakukan setelah pengambilan data lapangan
dilakukan. Tahapan ini meliputi pengolahan data struktur yaitu pengolahan data
kekar, kedudukan batuan dan rekonstruksi lipatan; data geomorfologi meliputi
pengolahan data kelerengan, tipe genetik sungai, jenis pola aliran; data stratigrafi
meliputi perhitungan ketebalan satuan dan pembuatan penampang stratigrafi .
1.5.2.4 Tahap Analisis Data
Setelah tahap pengolahan data dilakukan maka tahap selanjutnya yaitu analisis
data baik data hasil pengolahan maupun data analisis laboratorium. Pada tahap ini
mulai dilakukan intepretasi terhadap data yang telah diolah, melakukan rekontruksi
dan penarikan kesimpulan berdasarkan data-data yang diperoleh.
Tahap analisis data yang dilakukan yaitu analisis setelah data lapangan diolah
untuk mempermudah penarikan kesimpulan, terdiri atas :
Analisis Geomorfologi
Tahap ini meliputi analisis dalam pembagian satuan bentang alam pada daerah
penelitian. Pembagian ini berdasarkan atas data kelerengan, data pola aliran
sungai, tipe genetik sungai, data litologi serta data-data lain yang direkam dalam
bentuk foto ataupun catatan lapangan.
Analisis Stratigrafi
Analisis stratigrafi dilakukan untuk mengelompokkan satuan batuan yang
menyusun daerah penelitian, dengan bersendikan litostratigrafi tidak resmi.
Analisis petrografi
Analisis petrografi dilakukan untuk penentuan jenis batuan berdasarkan
kenampakan mikroskopisnya dengan pembuatan sayatan tipis yang berukuran
0,03 mm yang telah dipreparasi dan dianggap dapat mewakili masing-masing
satuan batuan yang ada, yang selanjutnya diamati dengan menggunakan
mikroskop polarisasi.
Analisis Mikropaleontologi
Analisis Mikropaleontologi dilakukan untuk mengetahui kandungan fosil mikro
pada batuan, dimana sampel yang sebelumnya telah dibersihkan, diayak dan
dipreparasi, kemudian diamati dengan menggunakan mikroskop binokuler.
Analisis ini bertujuan untuk penentuan umur relatif batuan dan penentuan
lingkungan pengendapan batuan.
pengolahan data akhir, yang pada akhirnya menghasilkan peta geologi, kolom
stratigrafi, peta geomorfologi, peta pola aliran sungai, peta tipe genetik sungai, peta
kerangka struktur dan peta potensi bahan galian daerah penelitian.
1.5.2.5 Tahap Penyusunan Laporan
Tahap ini merupakan tahap akhir dari kegiatan penelitian. Selama penyusunan
laporan dilakukan pemeriksaan dan pengecekan ulang terhadap semua data dan hasil
analisa yang kemudian dituangkan menjadi suatu tulisan ilmiah yang memuat semua
data lapangan, hasil analisa dan interpretasi secara sistematik berupa uraian deskriptif
maupun gambar/ foto dan peta.
10
Tahap ini merupakan tahap akhir dari seluruh rangkaian kegiatan penelitian.
Pada tahap ini laporan yang telah disusun dalam bentuk laporan dipresentasekan
dalam bentuk ujian seminar.
11
12
Rab Sukamto (1986), Tektonik Sulawesi Selatan dengan acuan khusus ciriciri himpunan batuan daerah Bantimala
Koji Wakita (1994), Early Cretaceous tectonic events implied in the time-lag
between the age of radiolarian chert and its metamorphic basement in the
Bantimala area, South Sulawesi, Indonesia