Anda di halaman 1dari 2

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada hakikatnya, yang menjadi latar belakang sejarah hak asasi manusia
dikarenakan inisiatif manusia terhadap harga diri dan martabatnya sebagai akibat
kesewenang-wenangan dari penguasa, penjajah, ketidakadilan dan perbudakan. Ham
di Eropa, umumnya menyatakan bahwa lahirnya HAM dimulai dengan munculnya
piagam Magna Charta atau Piagam Agung yang bertujuan membatasi kekuasaaan
sang Raja. (Sinal dkk, 2016:121).
Menurut Prof. Koentjoro Poerbopranoto (1976) hak asasi adalah yang bersifat
asasi, artinya hak hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya yang tidak dapat
dipisahkan dari hakikatnya, sehingga bersifat suci. Jadi hak asasi dapat dikatakan
sebagai hak dasar yang dimiliki oleh pribadi manusia yang merupakan anugerah
Tuhan yang dibawa sejak lahir, sehingga hak asasi itu tidak dapat dipisahkan dari
eksistensi pribadi manusia itu sendiri. Sedangkan, menurut G. J. Wolhoff, hak hak
asasi manusia adalah sejumlah hak yang seakan akan berakar dalam tabiat setiap
pribadi manusia justru karena kemanusiaannya yang tak dapat dicabut oleh siapapun
juga karena bila dicabut akan hilang kemanusiaannya.
Secara mendasar hak hak asasi manusia itu antara lain meliputi hak untuk
hidup, hak untuk merdeka dan hak untuk memiliki sesuatu. Karena hak itu kodrat
manusia, yaitu hak yang diberikan oleh Tuhan, oleh sebab itu siapa pun tidak boleh
mengganggu dan harus dilindungi oleh negara. Tetapi walaupun demikian batas
batas tetap harus ada dan pembatasan ini harus ditentukan oleh negara sesuai dengan
pandangan hidup, tingkat kemajuan kebudayaan, dan dasar dari negara itu. Di dalam
hubungan orang dengan orang lain, antara orang dengan masyarakat yang satu
dengan masyarakat yang lain dibuat suatu petunjuk hidup. Petunjuk hidup itu
dimaksudkan agar tidak terjadi pertentangan dan untuk memelihara perdamaian di
antara sesama.

Hak asasi manusia berdasarkan Pancasila pada dasarnya adalah hak asasi yang
didasari oleh pandangan hidup Pancasila atau falsafah Pancasila, atau hak asasi yang
melekat pada bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Sebagai hak asasi yang
didasarkan pada Pancasila tentu hak hak asasi tersebut tidak dapat dipisahkan dari
konsepsi pandangan hidup Pancasila, yang sekaligus memberikan watak, ciri,
sehingga juga dapat dibedakan dengan konsepsi hak asasi dengan negara, bangsa lain.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang akan dibahas dalam tulisan ini
dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut.
1. Bagaimana landasan filosofis Hak Asasi Manusia di Indonesia?
2. Bagaimana pengaturan dan implementasi Hak Asasi Manusia?
3. Bagaimana Hak Asasi Manusia dalam UU No. 39 Tahun 1999?
1.3 Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang akan dicapai dalam tulisan ini
dirumuskan dalam bentuk pernyataan sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui landasan filosofis Hak Asasi Manusia di Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengaturan dan implementasi Hak Asasi Manusia.
3. Untuk mengetahui Hak Asasi Manusia dalam UU No. 39 Tahun 1999.

Anda mungkin juga menyukai